Anda di halaman 1dari 12

NAMA : RIZKI AULIA NANDA

NIM : 1504102010040

6.4. Aliran 2 dimensi dari sebuah fluida yang nonviskos dan tak mampu mampat di sekitar
sebuah pojok 90° yang di tunjukan pada gambar c6.4a digambarkan dengan fungsi arus

Ψ = 2𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2𝜃

Dimana Ψ mempunyai satuan 𝑚2 /𝑠 jika r dalam meter.(a) Tentukan jika mungkin, potensial
kecepatan yang berkaitan. (b) jika tekanan di titik (1) pada dinding adalah 30 kPa, berapakah
tekanan dititik (2)? Asumsikan bahwa kerapatan fluida adalah 103 𝑘𝑔/𝑚3 dan bidang x-y
horizontal- artinya tidak terdapat ketinggian di antara titik 1 dan 2.

PENYELESAIAN

(a). Komponen-komponen kecepatan radial dan tangesial dapat di peroleh dari fungsi arus
sebagai(lihat persamaan 6.42)

1𝜕Ψ
𝑣𝑟 = − = 4𝑟 cos 2𝜃
𝑟𝜕𝜃
Dan

𝜕Ψ
𝑣𝜃 = − = −4𝑟 sin 2𝜃
𝜕𝑟
Karena

𝜕∅
𝑣𝑟 =
𝜕𝑟
Maka

𝜕∅
= 4𝑟 cos 2𝜃
𝜕𝑟
Dan oleh karena itu dengan pengintegralan

∅ = 2𝑟 2 cos 2𝜃 + 𝑓1 (𝜃)

Di mana 𝑓1 (𝜃) adalah fungsi sembarang dari (𝜃). Demikian pula halnya

𝜕Ψ
𝑣𝜃 = − = −4𝑟 sin 2𝜃
𝑟𝜕𝜃
Dan pengintegralan menghasilkan

∅ = 2𝑟 2 cos 2𝜃 + 𝑓2 (𝑟) (2)

Dan di mana 𝑓2 (𝑟) adalah sebuah fungsi sembarang dari r. Untuk memenuhi kedua persama 1
dan 2, potensial kecepatan harus memiliki bentuk

∅ = 2𝑟 2 cos 2𝜃 + 𝐶 (Jawaban)

Di mana C adalah konstanta. Seperti halnya pada fungsi arus, nilai C tertentutidak penting,
dan biasanya dirumuskan C=0 sehingga potensial kecepatan untuk aliran pojok ini adalah

∅ = 2𝑟 2 cos 2𝜃 (Jawaban)

dalam pernyataan soal ini, kata “jika mungkin” menyiratkan bahwa kita mungkin tidak dapat
menemukan sebuah potensial kecepatan yang berkaitan. Alasan dari pertimbangan ini adalah
bahwasanya kita selalu dapat mendifinisikan fungsi arus untuk aliran 2 dimensi, tetapi aliran
tersebut tak berotasi jika akan terdapat potensial kecepatan yang berkaitan. Jika kenyataan
bahwa aliran tak berotasi. Beberapa garis arus dan garis garis ∅ konstan di plot pada gambar
c6.4b. kedua himpunangaris garis ini saling tegak lurus. Alasan mengapa garis garis arus dan
garis garis ∅ konstan selalu ortogonal dalam subbab 6.5.

(b). Karena kita mempunyai sebuah aliran tak berotasi darisebuah fluida non viskos dan tak
mampu-mampat, persamaan bornouli dapat di terapkan antara 2 titik. Jadi antara titik 1 dan 2
tanpa perubahan ketingian

𝑝1 𝑣12 𝑝2 𝑣22
+ = +
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔

Atau
𝜌
𝑝2 = 𝑝1 + (𝑣12 − 𝑣22 )
2
Karena

𝑣 2 = 𝑣𝑟2 + 𝑣𝜃2

Maka untuk setiap titik di dalam medan aliran

𝑣 2 = (4𝑟 cos 2𝜃)2 + (−4𝑟 sin 2𝜃)2

= 16𝑟 2 (𝑐𝑜𝑠 2 2𝜃 + 𝑠𝑖𝑛2 2𝜃)

= 16𝑟 2

Hasil ini menunjukan bahwa kuadrat dari kecepatan pada setiap titik tergantung hanya pada
jarak radial, r, terhadap titik. Perhatikan bahwa konstanta 16 mempunyai satuan 𝑠 −2 . Jadi,
2
𝑣12 = (16 𝑠 −2 )(1 𝑚)2 = 16 𝑚 ⁄𝑠 2

Dan
2
𝑣22 = (16 𝑠 −2 )(0.5 𝑚)2 = 4 𝑚 ⁄𝑠 2

Subsitusi dari kecepatan-kecepatan ini ke dalam persamaan 3 memberikan

3
103 𝑘𝑔⁄𝑚3
2
𝑝2 = 30 × 10 𝑁/𝑚 + (16 𝑚2 ⁄𝑠 2 − 4 𝑚2 ⁄𝑠 2 ) = 36𝑘𝑃𝑎
2
(Jawaban)

Fungsi arus yang di gunakan dalam contoh ini juga dapat dinyatakan dalam koordinat
cartesius sebagai

Ψ = 2𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2𝜃 = 4𝑟 2 sin 𝜃 cos 𝜃

Atau

Ψ = 4𝑥𝑦

Karena x = r cos 𝜃 dan y = r sin 𝜃. Namun demikian , dalam koordinat polar silinder, hasil ini
dapat digenerelisasi untuk menggambarkan aliran di sekitar sebuah pojok dengan sudut 𝑎
dengan persamaan.

𝜋𝜃
Ψ = 𝐴𝑟 𝜋⁄𝑎 sin
𝑎
Dan
𝜋𝜃
𝜙 = 𝐴𝑟 𝜋⁄𝑎 cos
𝑎
Dimana A adalah sebuah konstanta.

6.5. Sebuah f;uida non viskos, tak mampu-mampat, mengalir antara dinding-dinding berebtuk
baji menuju sebuah bukaan kecil seperti yang di tunjukan pada gambar c6.5. potensial
kecepatan (dalam 𝑓𝑡 2 /𝑠),yang kira kira menggambarkan aliran ini adalah

𝜙 = −2 ln 𝑟

Tentukan laju per volume aliran (per satuan panjang) menuju bukaan tersebut

PENYELESAIAN

Komponen-komponen kecepatan adalah

𝜕∅ 2 1𝜕∅
𝑣𝑟 = =− 𝑣𝜃 = =0
𝜕𝑟 𝑟 𝑟𝜕𝜃
Yang mengindikasikan bahwa kita mempunyai sebuah aliran radial murni. Laju aliran
persatuan lebar,q, yang melintasi busur dengan panjang R𝜋/6, Dapat di peroleh dengan
mengitegralkan persaman
𝜋⁄6 𝜋⁄6 2 𝜋
𝑞 = ∫0 𝑣𝑟 𝑅 𝑑𝜃 = − ∫0 {𝑅} 𝑅 𝑑𝜃 = − 3 = −1.05𝑓𝑡 2 /𝑠 (Jawaban)

Perhatikn bahwa jari jari R sembarang karena laju aliran yang melintasi sembarang kurva
antara 2 dinding harus sama. Tanda negarif menunjukan bahwa aliran menuju ke arah
bukaan, artinya radial negatif.
6.6. Cairan di kosongkan dari sebuah tangki besar melalui sebuah lubang kecil seperti yang di
ilustrasikan pada gambar c6.6. Vorteks bentuknya, yang di distribusi kecepatannya dari
lubang tangki tersebut dapat di perkirakan sebagai sebuah vorteks bebas yang mempunyai
potensial kecepatan
𝑟
∅= 𝜃
2𝜋

Tentukan pernyataan yang menghubungkan bentuk permukaan dengan kekuatan vorteks


sebagaimana yang di definisikan oleh sirkulasi r.

PENYELESAIAN

Karena Vorteks bebas memwakili sebuah medan aliran tak- berotasi,persamaan bernouli.

𝑝1 𝑣12 𝑝2 𝑣22
+ + 𝑧1 = + + 𝑧2
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔

Dapat dituliskan anatara 2 titik sembarang. Jika titik-titik tersebut di pilih pada permukaan
bebas, p1=p2=0, sehingga demikian

𝑣12 𝑣2
= 𝑧3 + 2𝑔2 (1)
2𝑔

Dimana ketinggian permukaan bebas, z3, di ukur relatif terhadap datum yang melewati titik
1.
Kecepatan di berikan oleh persamaan

1𝜕∅ 𝒓
𝑣𝜃 = =
𝑟𝜕𝜃 2𝜋𝑟
Kita perhatikan bahwa jauh dari titik asal pada ttik 1, 𝑣1 = 𝑣𝜃 = 0 sehingga persamaan
menjadi
𝑟2
𝑧3 = − 8𝜋2 𝑟 2 𝑔 (Jawaban)

Yang merupakan persamaan yang di inginkan untuk profil permukaan. Tanda negatif
menunjukan bahwa dengan semakin dekatnya denga titik asal, permukaaan semakin renda
seperti yang di tunjukan oleh gambar C6.6. penyelesaian ini tidak berlaku di lokasiyang
sangat dekat dengan titik asal karena kecepatan yang di perkirakan menjaditerlalu besar
sering dengan semakin dekatnya titik asal.
6.7. Bentuk sebuah bukit yang mendaki sebuah dataran dapat di perkirakan sebagai bagian
atas dari sebuah benda-separuh seperti yang di ilustrasikan pada gambar c6.7. Ketinggian
bukit mencapat 200 ft, seperti yang di tujukan (a). Apabila angin kecepatan 40 mi/hr bertiub
menuju bukit tersebut, berapakah besar dari kecepatan udara dari sebuah titik di bukit yang
tepat berada di atas titik asal [titik(2)]?. Berapakah ketinggian titik(2) di atas dataran dan
berapakah perbedaan tekanan antara titik(1) di dataran yang jauh dari bukit dengan titik (2)?
Asumsikan kerapatan udara 0.00238 slug/𝑓𝑡 3 .

PENYELESAIAN

(a). Kecepatan di berikan oleh persamaan c6.101. sebagai


𝑏 𝑏2
𝑉 2 = 𝑈 2 [1 + 2 𝑟 cos 𝜃 + 𝑟 2 ]

Pada titik (2), 𝜃 = 𝜋/2, dan karena titik ini berada di atas permukaan (persamaan 6.100)
𝑏(𝜋−𝜃) 𝜋𝑏
𝑟= = (2)
sin 𝜃 2

Jadi

𝑏2
𝑉22 = 𝑈 2 [1 + (𝜋𝑏/2)2 ]

4
= 𝑈 2 (1 + )
𝜋2
Dan besar ari kecepatan pada titik (2) untuk angin yang mendekati dengan kecepata 40 mi/hr
adalah

4 1
𝑉2 = (1 + 𝜋2 )2 (40 𝑚𝑖 ⁄ℎ𝑟) = 47.4 mi/hr (Jawaban)

(b). Ketinggian pada (2) di atas dataran di berikan oleh persamaan 1 sebagai
𝜋𝑏
𝑦2 =
2
Karena ketinggian dari bukit mencapai 200ft dan ketinggian ini sama dengan 𝜋𝑏, Maka
2000 𝑓𝑡
𝑦2 = = 100𝑓𝑡 (Jawaban)
2

Dari persamaan Bernouli (dengan sumbu y Adalah sumbu vertikal)

𝑝1 𝑣12 𝑝2 𝑣22
+ + 𝑦1 = + + 𝑦2
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔

Sehingga
𝜌 2
𝑝1 − 𝑝2 = (𝑉 − 𝑉12 ) + 𝛾(𝑦2 − 𝑦1 )
2 2
Dan dengan
5280 𝑓𝑡⁄𝑚𝑖
𝑉1 = (40 𝑚𝑖 ⁄ℎ𝑟)[ ] = 58.7 ft/s
3600𝑠⁄ℎ𝑟

Dan
5280 𝑓𝑡⁄𝑚𝑖
𝑉1 = (47.4 𝑚𝑖 ⁄ℎ𝑟)[ ] = 69.5 ft/s
3600𝑠⁄ℎ𝑟

Maka

𝑝1 − 𝑝2
0.00238 𝑠𝑙𝑢𝑔⁄𝑓𝑡 3
= [(69.5 𝑓𝑡⁄𝑠)2 − (58.7 𝑓𝑡⁄𝑠)2 ]
2
+ (0.00238 𝑠𝑙𝑢𝑔⁄𝑓𝑡 3 )(32.2 𝑓𝑡⁄𝑠 2 )(100 𝑓𝑡 − 0 𝑓𝑡) = 9.31 𝑙𝑏⁄𝑓𝑡 3 = 0.0641 𝑝𝑠𝑖

Hasil ini menunjukan bahwa tekanan di bukit pada titik (2) sedikit lebih rendah dari pada
tekanan di daratan pada suatu jarak dari kaki bukit dengan perbedaan 0.0533 psi karena
peningkatan ketinggian dan perbedaan 0.0114 psi karena peningkatan kecepatan.

Kecepatan maksimum sepanjang permukaan bukit tidak terjadi di titik (2) tetapi jauh
ke atas bukit pada 𝜃 = 63°. Pada titik ini V permukaan = 1.26U. Kecepatan minimum (V=0)
dan tekanan maksimum terjad di titik (3), titik stangasi.
6.8. Apabila sebuah silinder bundar di tempatkan pada sebuah aliran seragam akan terbentuk,
sebuah titik stagnasi pada silinder seperti yang di tunjukan pada gambar c6.8a. Jika sebuah
lubang kecil di letakkan pada titik ini, maka tekanan stagnasi p stag U (a). Tunjukan
bagaimana p stag dan U saling berhubungan. (b) jika silinder tersebut di putar dengan sudut a
(gambar c6.8b). Namun tekanan yang terukur masih di tafsir kan sebagai tekanan stagnasi,
tentukanlah persamaan untuk perbandingan untuk dari kecepatan sebenarnya U, dengan
kecepatan perkiraan U. Plotlah rasio ini sebagai fungsi dari a untuk kisaran -20 ° ≤ 𝑎 ≤ 20°.

PENYELESAIAN

(a). Kecepatan Pada titik stagnasi adalah nol. Sehingga persamaan bernouli yang di tulis
antara sebuah titik pada garis-arus antara stagnasi di hulu dari silinder dengan titik stagnasi
memberikan

𝑝0 𝑈 2 𝑃𝑠𝑡𝑎𝑔
+ =
𝛾 2𝑔 𝛾

Jadi
2
𝑈 = [𝜌 (𝑃𝑠𝑡𝑎𝑔 − 𝑃0 )]1/2 (Jawaban)

Pengukuran terhadap perbedaan antara tekanan pada titik stagnasi dan tekanan dihulu dapat
di gunakan untuk mengukur kecepatan yang datang mendekati hal ini tentu saja akan
memberi hasil yang sama dengan apayang di peroleh pada sub bab 3.5. Untuk tabung pitot
statik.
(b). Jika arah dari fluida yang mendekati silinder tidak di ketahui secara tepat, maka ada
kemungkinan bahwa silinder akan bergeser dengan sudut a dalam hal ini, tekanan yang
sebenarnya terukur Pa akan berbeda dengan tekanan stagnasi, tetapi hal ini tidak di akui,
maka kecepatan yang di perkirakan U’, masih akan di hitun sebagai

2
𝑈 ′ = [ (𝑃𝑎 − 𝑃0 )]1/2
𝜌

Jadi
𝑈(sebenarnya) 𝑃𝑠𝑡𝑎𝑔 −𝑃0 1/2
=( ) (1)
𝑈′(perkiraan) 𝑃𝑎 −𝑃0

Kecepatan pada permukaan silinder, 𝑢𝜃 dimana r = a di peroleh dari persamaan 6.115 sebagai

𝑢𝜃 = −2𝑈 sin 𝜃

Jika sekarang kita menuliskan persamaan Bernouli antara sebuah titik di hulu silinder dan
titik pada silinder di mana r = a, 𝜃 = 𝑎, maka

1 1
𝑃0 + 𝜌𝑈 2 = 𝑃𝑎 + 𝜌(−2𝑈 sin 𝑎)2
2 2
Oleh karena itu

1
𝑃𝑎 − 𝑃0 = 𝜌𝑈 2 (1 − 4 𝑠𝑖𝑛2 𝑎)
2
1
Karena 𝑃𝑠𝑡𝑎𝑔 − 𝑝0 = 2 𝜌𝑈 2 maka dari persamaan 1 dan 2

𝑈(sebenarnya)
= (1 − 4 𝑠𝑖𝑛2 𝑎)1/2 (Jawaban)
𝑈′(perkiraan)

Rasio kecepatan ini di plot sebagai fungs sudut pergeseran a dalam gambar c6.8c.

Jelaslah dari hasil hasil ini bahwa suatu kesalahan yang signifikasi dapat terjai jika
lubang pengukuran tekenan stagnasi tidak segaris dengan garis- arus stagnasi. Sebagaimana
telah di bahas dalam subbab 3.5, jika dua lubang tambahan di letakkan secara simetris pada
silinder, yang di ilustrasikan pada gambar c6.8d arah yang tepat dari silinder dapat di
tentukan. Silinder di putar sebagai tekanan di mana pada 2 lubang yang di letakkan secara
simetris sama besar, itu menunjukan bahwa lubang yang di tengah bertempatan dengan garis-
arus stagnasi.Untuk 𝛽 = 30° tekanan pada ke dua lubang secara teoritis bersesuaian dengan
tekanan hulu 𝑃0 . Dengan ini, pengukuran mengenai perbedaan tekanan antara lubang pinggir
dapat digunakan untuk menentukan U.
6.10. Sebuah cairan viskositas (𝜌 = 1.18 × 103 𝑘𝑔⁄𝑚3 , 𝜇 = 0.0045 𝑁 𝑠⁄𝑚2 ) mengalir
dengan laju 12 ml/s melalui sebuah tabung horizontal berdiameter 4mm. (a). Tentukan
penurunan tekanan sepanjang 1 m tabung yang letaknya jauh dari sisi masuk tabung sehingga
komponen kecepatan satu-satunya hanya yang sejajar dengan sumbu tabung berdiameter
4mm untuk berbentuk annulus simetris, berapakah penurunan tekanan sepanjang 1 mm jika
aliran laju tetap sama dengan (a).

PENYELESAIAN

(a). Pertma-tama kita menghitung bilangan reynolds, Rc. Untuk menentukan apakah aliran
laminar atau tidak. Kecepatan rata-rata adalah
𝑄 (12𝑚𝑙 ⁄𝑠)(10−6 𝑚3 ⁄𝑚𝑙)
𝑉 = (𝜋⁄4)𝐷2 = (𝜋⁄4)(4 𝑚𝑚 ×10−3 𝑚⁄𝑚𝑚)2 = 0.955m/s

Sehingga

𝜌𝑉𝐷 (1.18 × 103 𝑘𝑔⁄𝑚3 )(0.955 𝑚 ⁄𝑠)(4 𝑚𝑚 × 10−3 𝑚⁄𝑚𝑚)


𝑅𝑒 = = = 1000
𝜇 0.0045 𝑁 𝑠⁄𝑚2

Karena bilangan reynolds berada jauh di bawah nilai kritisnya, yaitu 2100, maka kita dapat
dengan yakin mengansumsikan bahwa aliran bersifat laminar. Jadi kita dapat menerapkan
persamaan 6.151 yang memberikan penurunan tekanan

8𝜇𝛿𝑄
∆𝑃 =
𝜋𝑅 4
8(0.045𝑁 𝑠⁄𝑚2 )(1𝑚)(12×10−6 𝑚3 ⁄𝑠)
= =8.59 kPa
𝜋(2 𝑚𝑚×10−3 𝑚⁄𝑚𝑚)4

(b). Untuk aliran di dalam annulus kecepatan rata ratanya adalah

𝑄 12 × 10−6 𝑚3 ⁄𝑠
𝑉= = = 12.7𝑚/𝑠
𝜋(𝑟02 − 𝑟12 ) (𝜋)(2 𝑚𝑚 × 10−3 𝑚⁄𝑚𝑚)2 − (1 𝑚𝑚 × 10−3 𝑚⁄𝑚𝑚)2

Dan bilangan reynolds (berdasarkan diameter hidrolik) adalah

𝜌2(𝑟0 − 𝑟1 )𝑉
𝑅𝑒 =
𝜇

(1.18 × 103 𝑘𝑔⁄𝑚3 )(2)(2 𝑚𝑚 − 1 𝑚𝑚)(10−3 𝑚⁄𝑚𝑚)(1.27 𝑚⁄𝑠)


= = 666
0.045 𝑁 𝑠⁄𝑚2
Nilai ini juga berada jauh di bawah 2100 sehingga aliran dalam annulus juga laminar. Dari
persamaan 6.156

8𝜇𝛿𝑄 4 4
(𝑟02 − 𝑟12 )2 −1
∆𝑃 = [𝑟 − 𝑟 − 𝑟 ]
𝜋𝑅 4 0 1
ln(𝑟0 )
1

Sehingga

8(0.0045 𝑁 𝑠⁄𝑚2 )(1 𝑚)(12 × 10−6 𝑚3 ⁄𝑠)


∆𝑝 = × {(2 × 10−3 𝑚)4
𝜋
[(2 × 10−3 𝑚)2 ]2 −1
−(1 × 10−3 𝑚)4 − } = 68.2 𝑘𝑃𝑎
2𝑚𝑚
ln (1𝑚𝑚)

Penurunan tekanan di dalam annulus lebih besar di banding dengan yang di dalam tabung.
Hal ini tidaklah mengherankan, karena untuk mempertahankan aliran yang sama di dalam
tabung lecepatan rata rata harus lebih besar dan perbdaan tekanan sepanjang annulus harus
mengatasi gaya geser yang terbentuk sepanjang dinding dalam dan dinding luar. Bahkan
sebuah annulus dengan diameter dalam yang sangat kecil akan mempunyai penurunan
tekanan yang cukup lebih tinggi di bandingkan di dalam tabung biasa. Sebagai contoh. Jika
diameter dalam hanya 1/100 dari diamter luarnya. ∆𝑝(annulus)/ ∆𝑝(tabung)=1.28

Anda mungkin juga menyukai