Capaian pembelajaran:
► Mahasiswa memiliki kemampuan analisis beberapa
kasus perpindahan panas konveksi dan radiasi yang
sederhana
Pokok-pokok bahasan:
Prinsip perpindahan panas konveksi
Persamaan dasar perpindahan panas konveksi
Kasus perpindahan panas konveksi paksa
Kasus perpindahan panas konveksi bebas
Prinsip perpindahan panas radiasi
Sifat-sifat radiasi (radiasi termal)
Faktor bentuk radiasi
Perpindahan panas radiasi antar benda nyata
Penukar kalor (heat exchanger)
Pustaka:
Holman, J. P., Heat Transfer, Tenth Edition, McGraw-Hill
Higher Education.
1
Radiasi Termal
Radiasi termal:
3
Benda hitam
► Benda ideal yang mampu memancarkan
dan menyerap panas radiasi paling tinggi
Hukum Planck:
Daya pancar monokromatik benda
hitam
𝐶1
𝐸𝑏𝜆 = 𝐶2
𝜆5 (𝑒 𝜆𝑇 ;1)
9
Persamaan faktor bentuk radiasi
10
Persamaan faktor betuk radiasi
11
Tabel faktor bentuk radiasi
12
Faktor bentuk radiasi segi empat sejajar
13
Faktor bentuk radiasi (a) permukaan luar ke permukaan luar (b)
permukaan luar ke permukaan dalam
14
Faktor bentuk radiasi segi empat tegak lurus pada salah
satu sisi
15
Faktor bentuk radiasi antara dua piringan konsentrik
yang sejajar
16
Hubungan - hubungan faktor bentuk radiasi
17
Contoh soal
18
Perpindahan panas radiasi antara benda tak hitam
Definisi:
Iradiasi (G): total panas radiasi yang menimpa
(diterima) suatu permukaan per satuan
waktu per satuan luas.
Radiositas (J): total panas radiasi yang
meninggalkan (keluar) dari suatu
permukaan per satuan waktu per satuan luas
Radiositas benda tak hitam yang tidak tembus pandang
adalah jumlah panas radiasi yang dipancarkan dan
panas radiasi yang dipantulkan:
𝐽 = 𝜖𝐸𝑏 + 𝜌𝐺
∈ adalah emisivitas, 𝜌 refleksivitas, dan Eb daya emisi
total benda hitam. Sifat radiasi refleksivitas:
𝜌 =1−𝜖
Radiositas:
𝐽 = 𝜖𝐸𝑏 + 1 − 𝜖 𝐺
19
Panas radiasi neto yang meninggalkan suatu permukaan per
satuan luas adalah selisih antara radiositas dan iradiasi:
𝑞
𝐴
= 𝐽 − 𝐺 = 𝜖𝐸𝑏 + 1 − 𝜖 𝐺 − 𝐺
Persamaan di atas dapat dinyatakan sbb:
𝜖𝐴
𝑞= 𝐸𝑏 − 𝐽
1;𝜖
𝐸𝑏 ;𝐽
𝑞= 1;𝜖 𝜖𝐴
Analogi dengan arus listrik:
20
Perpindahan panas radiasi neto antara permukaan 1
dan 2:
21
Jaringan termal radiasi 3 permukaan benda tak
hitam yang saling melihat
22
Contoh soal 8-6 (Holman, J. P.)
1 1
= = 7,018
𝐴1 𝐹12 0,5 0,285
1 1
= = 2,797
𝐴2 𝐹23 0,5 0,715
1 1
= = 2,797
𝐴1 𝐹13 0,5 0,715
24
Panas radiasi yang masuk J1 dan J2 :
𝐸𝑏1 − 𝐽1 𝐽2 − 𝐽1 𝐸𝑏3 − 𝐽1
+ + =0
8,0 7,018 2,797
𝐽2 − 𝐽1 𝐸𝑏2 − 𝐽2 𝐸𝑏3 − 𝐽2
+ + =0
7,018 2,797 2,0
𝐸𝑏2 = 20,241 𝑘𝑊 𝑚2
𝐸𝑏3 = 0,4592 𝑘𝑊 𝑚2
𝐽2 = 14,054 𝑘𝑊 𝑚2
25
Total panas radiasi yang dilepaskan pelat 1 dan pelat 2:
26
Perpindahan Panas Konveksi Bebas
Persamaan:
𝑞𝑐 = 𝑐 𝐴 𝑇𝑠 − 𝑇~ 𝑇𝑠 > 𝑇~
Ket:
A = luas permukaan
hc = koefisien perpindahan panas konveksi
Ts = temperatur permukaan
T∞ = temperatur fluida
Koefisien perpindahan panas konveksi bebas :
𝑐 = 𝑓 𝐺𝑟, 𝑃𝑟
Ket:
Gr = bilangan Grashof (perbandingan gaya apung dengan
gaya gesek fluida),
𝜌2 𝑔𝛽 3
𝐺𝑟 = 𝐿 ∆𝑇
𝜇2
Pr = bilangan Prandtl (perbandingan panas yang
diteruskan dan panas yang disimpan partikel fluida),
𝑣 𝜇 𝜌
𝑃𝑟 = =
𝑎 𝑘 𝜌𝑐𝑝
Bilangan Nusselt:
𝑐 𝐿
𝑁𝑢 =
𝑘
k = konduktivitas termal fluida dan L= dimensi panjang yang
mempengaruhi hc
27
Persamaan empiris konveksi bebas
Bilangan Nusselt:
𝑚
𝑁𝑢 = 𝐶 𝐺𝑟𝑓 𝑃𝑟𝑓
Subskrif f menyatakan sifat fluida ditentukan pada
temperatur film,
𝑇𝑠 :𝑇~
𝑇𝑓 =
2
Konstanta C dan m diperoleh secara empiris tergantung
pada geometri benda dan bilangan Rayleigh.
Bilangan Rayleigh:
𝑅𝑎 = 𝐺𝑟𝑃𝑟
Bilangan Gr, Pr, Nu, dan Ra merupakan bilangan
tak memiliki satuan.
Contoh soal:
Sebuah pelat besar vertikal dijaga pada
temperatur 60 C. Pelat ditempatkan di udara
atmosfir 10 C. Hitunglah perpindahan panas
konveksi dari pelat ke udara jika tinggi pelat 4 m
lebar 10 m.
28
Penyelesaian:
Temperatur film,
60 + 10
𝑇𝑓 = = 35𝑜 𝐶 = 308𝐾
2
Sifat-sifat udara: Tabel sifat-sifat udara
1
𝛽 = 308 = 3,25𝑥10;3 𝐾 ;1 𝑘 = 0,02685 𝑊 𝑚. 𝐶
𝑣 = 16,5𝑥10;6 𝑃𝑟 = 0,7
Perkalian Gr dan Pr:
𝐺𝑟𝑃𝑟 = 3,743𝑥1011
Dari tabel C = 0,10 dan m = 1/3 diperoleh bilangan
Nusselt,
𝑁𝑢 = 0,1 3,743𝑥1011 1 3
𝑁𝑢 = 720,7
dan koefisien perpindahan panas konveksi
𝑘𝑁𝑢 0,02685 720,7 2𝐶
𝑐 = 𝐿 = = 5,39 𝑊 𝑚
4
Perpindahan panas konveksi:
𝑞𝑐 = 5,39 4𝑥10 60 − 10 = 10781 𝑊
29
Tabel konstanta C dan m bilangan Nusselt
30
Tabel sifat-sifat udara atmosfir
31
Tabel sifat-sifat air
32
Contoh soal:
Contoh soal:
Pelat pemanas berukuran 2,5 x 2,5 m terletak di udara
kamar 15 ºC. Permukaan atas dan bawah pelat dijaga
pada 50 °C. Hitunglah panas yang dilepaskan permukaan
atas dan bawah pelat ke udara secara konveksi bebas.
Penyelesaian:
Temperatur film:
50:15 𝐶
𝑇𝑓 = 2
= 32,5 𝐶 = 305,5 𝐾
Dari tebel sifat udara:
305,5;300
𝑣 = 15,69 + 350;300 20,76 − 15,69 10;6 = 16,25𝑥10;6 𝑚2 𝑠
𝑘 = 0,02624 + 0,11 0,03003 − 0,02624 = 0,02666 𝑊 𝑚. 𝐶
𝑃𝑟 = 0,708 + 0,11 0,697 − 0,708 = 0,707
Koefisien ekspansi:
1
𝛽 = 305,5𝐾 = 0,0033 𝐾 ;1
34
Perkalian bilangan Gr dengan Pr:
9,81 0,0033
𝐺𝑟𝑃𝑟 = ;6 2
2,5 3 50 − 15 (0,707) = 6,704𝑥1010
16,25𝑥10
Dari tabel geometeri bidang (pelat) atas yamg panas diperoleh
konstanta C = 0,15 dan m = 1/3.
Bilangan Nusselt:
𝑁𝑢 = 0,15 6,704𝑥1010 1 3 = 568,7
Koefisien konveksi:
0,02666 568,7
𝑐 = = 6,07 𝑊 𝑚2 . 𝐶
2,5
Perpindahan panas dari permukaan atas ke udara,
𝑞𝑐𝐴 = 6,07 2,5𝑥2,5 50 − 15 = 1327,8 𝑊
Persamaan konveksi:
𝑞𝑐 = 𝑐 𝐴∆𝑇
∆T adalah beda temperatur antara permukaan
dengan fluida.
Hasil analisis dimensional :
► Koefisien konveksi
𝑐 = 𝑓 𝑅𝑒, 𝑃𝑟
► Bilangan Nusselt
𝑁𝑢 = 𝑓 𝑅𝑒, 𝑃𝑟
Bilangan Reynolds:
→ bilangan tak bersatuan yang menyatakan kondisi
aliran fluida
► Aliran melalui pipa
𝜌𝑉𝐷 𝑉𝐷
𝑅𝑒 = =
𝜇 𝜈 36
Ket: V = kecepatan rata-rata aliran
D = diamater pipa
ρ = massa jenis fluida
µ = viskositas dinamik
ν = viskositas kinematik
Rejim aliran
> Laminer : 𝑅𝑒 ≤ 2000
> Transisi : 2000 < 𝑅𝑒 < 4000
> Turbulen : 𝑅𝑒 ≥ 4000
𝑐 𝐿
→ 𝑁𝑢 = = 𝑃𝑟 1 3
0,037𝑅𝑒 0,8 − 850 . . . . . (Schlichting)
𝑘
► 𝑅𝑒 > 107 :
𝑐 𝐿 𝜇~ 1 4
→ 𝑁𝑢 = = 0,036𝑃𝑟 0,43
𝑅𝑒 0,8
− 9200 . . . . (Whitaker)
𝑘 𝜇𝑠
39
Contoh soal:
Di atas sebuah pelat yang mempunyai panjang 0,75 m dan
temperatur 60 ºC mengalir udara atmosfir 20 ºC dengan kecepatan
35 m/s. Hitunglah perpindahan panas konveksi dari pelat ke udara
per satu satuan lebar pelat.
Penyelesaian:
Temperatur film,
60 + 20
𝑇𝑓 = = 40 0 𝐶 = 313𝐾
2
Massa jenis udara,
𝑝 101325 𝑃𝑎
𝜌= = = 1,128 𝑘𝑔 𝑚3
𝑅𝑇 287 𝐽 𝑘𝑔. 𝐾 313𝐾
Dari tabel sifat-sifat udara,
𝜇 = 1,906𝑥10;5 𝑘𝑔 𝑚. 𝑠
𝑃𝑟 = 0,7
𝑘 = 0,02723 𝑊 𝑚.0 𝐶
Bilangan Reynolds,
1,128 35 0,75
𝑅𝑒 = ;5
= 1,553𝑥106
1,906𝑥10
Bilangan Nusselt rata-rata,
𝑁𝑢 = 0,7 1 3 0,037 1,553𝑥106 0,8 − 850 = 2193
Koefisien konveksi rata-rata,
𝑘𝑁𝑢 0,02723 2193
𝑐 = = = 79,6 𝑊 𝑚2 0 𝐶
𝐿 0,75
40
Perpindahan panas,
𝑞𝑐 = 79,6 0,75𝑥1,0 60 − 20 = 2388 𝑊
41
Balans energi untuk volume atur fluida di dalam pipa
𝑅𝑒𝑃𝑟𝐷
Bilangan Graetz, 𝐺𝑧 = 43
𝐿
■ Aliran turbulen
45
Persamaaan empiris: Gas dan Cair
𝑐 𝑑 𝑈~ 𝑑 𝑛
=𝐶 𝑃𝑟 1 3 (Hilpert, Knudsen & Katz)
𝑘 𝑣
Contoh:
Sebuah kawat halus yang diameternya 0,00394 cm
ditempatkan di dalam aliran udara 1 atm pada 25 ºC yang
mempunyai kecepatan 50 m/s tegak lurus pada kawat.
Temperatur kawat 50 ºC. Hitunglah panas yang dilepaskan
kawat ke udara per satuan panjang.
Penyelesaian:
46
Penukar Kalor
■ Pelat
47
Perpindahan panas dari fluida A ke fluida B:
𝑇𝐴 ;𝑇𝐵
𝑞= = 𝑈𝐴 𝑇𝐴 − 𝑇𝐵
𝑅𝑡𝑜𝑡
Koefisien perpindahan panas keseluruhan,
1
𝑈 = 𝐴𝑅
𝑡𝑜𝑡
1
𝑈=
1 ∆𝑥 1
+ +
𝑐1 𝑘 𝑐2
■ Silinder
48
Perpindahan panas dari fluida A ke fluida B:
𝑇𝐴 ;𝑇𝐵
𝑞= 𝑅𝑡𝑜𝑡
= 𝑈𝐴 𝑇𝐴 − 𝑇𝐵
Koefisien perpindahan panas keseluruhan,
1 1
𝑈 = 𝐴𝑅 = 1 𝐴𝑖 𝑙𝑛 𝑟𝑜 𝑟𝑖 𝐴 1
𝑡𝑜𝑡
ℎ𝑐𝑖
: 2𝜋𝑘𝐿 :𝐴 𝑖 ℎ
𝑜 𝑐𝑜
49
Jenis penukar kalor
50
Beda Temperatur Rata-rata (LMTD)
Pp
Pipa ganda (a) aliran sejajar
dan (b) aliran lawan arah.
𝑞 = 𝑈𝐴∆𝑇𝑚
U = koefisien perpindahanpanas keseluruhan
A = luas permukaan perpindahan panas yang sesuai U
∆Tm= beda temperatur rata-rata
51 (b
Perpindahan panas melalui elemen luas dA:
Termodinamika:
𝑑𝑞 = −𝑚 𝑐 𝑑𝑇 = 𝑚𝑐 𝑐𝑐 𝑑𝑇𝑐
Perpindahan panas:
𝑑𝑞 = 𝑈 𝑇 − 𝑇𝑐 𝑑𝐴
Perubahan temperatur:
𝑑𝑞
𝑑𝑇 = − 𝑚
ℎ 𝑐ℎ
𝑑𝑞
𝑑𝑇𝑐 = 𝑚
𝑐 𝑐𝑐
Perbedaan temperatur:
1 1
𝑑 𝑇 − 𝑇𝑐 = −𝑑𝑞 +𝑚
𝑚ℎ 𝑐ℎ 𝑐 𝑐𝑐
𝑑 𝑇 − 𝑇𝑐 1 1
→ = −𝑈 + 𝑑𝐴
𝑇 − 𝑇𝑐 𝑚 𝑐 𝑚𝑐 𝑐𝑐
Integral persamaan di atas diperoleh:
𝑇2 − 𝑇𝑐2 − 𝑇1 − 𝑇𝑐1
∆𝑇𝑚 =
𝑙𝑛 𝑇2 − 𝑇𝑐2 𝑇1 − 𝑇𝑐1 52
Dari referensi lain (Kreith, F)
∆𝑇𝑎 − ∆𝑇𝑏
∆𝑇𝑚 =
𝑙𝑛 ∆𝑇𝑎 ∆𝑇𝑏
𝑞 = 𝑈𝐴𝐹∆𝑇𝑚
53
Grafik perubahan temperatur (Kreith, F)
56
Faktor koreksi LMTD
57
Contoh soal:
Air dengan laju aliran massa 3,783 kg/s dipanaskan dari
37,78 ºC menjadi 54,44 ºC di dalam penukar kalor
cangkang dan tube (shell and tube) pipa ganda. Air
panas 1,892 kg/s masuk cangkang pada 93,33 ºC.
Koefisien prpindahan panas menyeluruh 1419 W/m².ºC
dan kecepatan rata-rata air di dalam tube berdiameter
1,905 cm adalah 0,366 m/s. Karena keterbatasan
ruangan, panjang tube tidak lebih dari 2,438 m.
Hitunglah jumlah laluan tube, jumlah tube per laluan,
dan panjang tube berdasarkan batasan ruangan.
Penyelesaian:
Balans energi:
𝑚 𝑐 𝑇1 − 𝑇2 = 𝑚𝑐 𝑐𝑐 𝑇𝑐2 − 𝑇𝑐1
1,892 4,182 93,33 − 𝑇2 = 3,783 4,182 54,44 − 37,78
maka temperatur air panas keluar cangkang,
𝑇2 = 600 𝐶
58
Perpindahan panas pada penukar kalor
38,89;22,22
→ ∆𝑇𝑚 = = 29,780 𝐶
𝑙𝑛 38,89 22,22
59
Luas penampang satu buah tube:
𝜋𝑑2 𝜋 0,01905 2
𝐴= = = 0,000285 𝑚2
4 4
0,01034
𝑛= = 36,3 ≈ 36
0,000285
Panjang tube:
𝐴 = 𝑛𝜋𝑑𝐿
6,238 = 36 𝜋 0,01905 𝐿
→ 𝐿 = 2,898 𝑚
L ini lebih besar dari batasan ruangan 2,438 m.
Penukar kalor dibuat 2 laluan:
𝑞 = 𝑈𝐴𝐹∆𝑇𝑚
263,6𝑥103 = 1419 𝐴 0,88 29,78
→ 𝐴 = 7,089 𝑚2 60
Panjang tube satu laluan:
𝐴 = 2𝑛𝜋𝑑𝐿
7,089 = 2 36 𝜋 0,01905 𝐿
→ 𝐿 = 1,646 𝑚
L lebih kecil dari batasan ruangan 2,438 m.
Perancangan penukar kalor:
> jumlah tube per laluan = 36
> jumlah laluan =2
> panjang tube per laluan = 1,646 m
61
Contoh soal:
𝑇1 ;𝑇2 130;110
𝑅= = 85;15 = 0,286
𝑡2 ;𝑡1
𝑡2 − 𝑡1 85 − 15
𝑃= = = 0,609
𝑇1 − 𝑡1 139 − 15
Dari grafik LMTD diperoleh,
𝐹 = 0,97
Luas permukaan penukar kalor,
𝑞 = 𝑈𝐴𝐹∆𝑇𝑚
𝑞 193000 𝑊
→ 𝐴 = 𝑈𝐹∆𝑇 = = 10,82𝑚2
𝑚 225𝑊 𝑚2 𝐶 (0,97) 66,9𝑜 𝐶
63
EFEKTIVITAS - NTU
65
Grafik Efektivitas - NTU
66