Anda di halaman 1dari 66

Perpindahan Kalor II

Capaian pembelajaran:
► Mahasiswa memiliki kemampuan analisis beberapa
kasus perpindahan panas konveksi dan radiasi yang
sederhana
Pokok-pokok bahasan:
 Prinsip perpindahan panas konveksi
 Persamaan dasar perpindahan panas konveksi
 Kasus perpindahan panas konveksi paksa
 Kasus perpindahan panas konveksi bebas
 Prinsip perpindahan panas radiasi
 Sifat-sifat radiasi (radiasi termal)
 Faktor bentuk radiasi
 Perpindahan panas radiasi antar benda nyata
 Penukar kalor (heat exchanger)

Pustaka:
Holman, J. P., Heat Transfer, Tenth Edition, McGraw-Hill
Higher Education.
1
Radiasi Termal

Radiasi merupakan modus perpindahan energi melalui


perambatan gelombang elektromagnetik dengan
kecepatan sama dengan kecepatan cahaya (3x108 m/s).
Jumlah (satuan) terkecil perpindahan energi melalui
modus radiasi dinamakan photon.

Radiasi termal:

► Radiasi yang terjadi karena temperatur benda

Radiasi termal terjadi pada panjang gelombang antara


0,1 – 100 μm
2
Spektrum gelombang elektromagnetik

3
Benda hitam
► Benda ideal yang mampu memancarkan
dan menyerap panas radiasi paling tinggi

Hukum Planck:
 Daya pancar monokromatik benda
hitam
𝐶1
𝐸𝑏𝜆 = 𝐶2
𝜆5 (𝑒 𝜆𝑇 ;1)

Hukum Stefan – Boltzmann


> Daya pancar total benda hitam
= 𝜍𝑇 4

𝐸𝑏 = 0
𝐸𝑏𝜆 d𝜆
4
Panas radiasi benda hitam

Panas radiasi yang dipancarkan permukaan


benda hitam,
𝑞𝑟 = A𝜍𝑇 4
Keterangan:
𝑞𝑟 = panas radiasi
A = luas permukaan
𝜍 = konstanta Stefan – Boltzmann
T = temperatur absolut benda
Untuk bukan - benda hitam, panas radiasi yang
dipancarkan lebih kecil dari benda hitam pada
luas dan temperatur yang sama. 5
Sifat radiasi
Apabila ada panas radiasi tiba pada sebuah
permukaan benda padat, maka sebagian
dipantulkan, sebagian diserap, dan sebagian
diteruskan. Bagian (fraction) yang dipantulkan
disebut reflektivitas (ρ), bagian yang diserap
disebut absorbsivitas (α), dan bagian yang
diteruskan disebut transmisivitas (τ). Ketiga sifat
radiasi tersebut dapat dinyatakan sbb:

ρ+α+ 𝜏 = 1 (lht gbr 8-2/Holman)


Apabila tidak ada panas radiasi yang diteruskan
(τ = 0), maka persamaan di atas menjadi,
ρ+α=1
6
Benda Kelabu dan Benda Nyata
Bukan benda hitam: benda kelabu dan
benda nyata
► Benda kelabu :
Benda yang memiliki emitansi (ϵ) konstan
(tidak tergantung pada panjang gelombang)
pada temperatur tertentu yang konstan.
► Benda nyata :
Benda nyata memiliki emitansi (ϵ) yang
tergantung pada temperatur dan panjang
gelombang. (lht gbr 8-5b/Holman)
Dalam beberapa perhitungan pepindahan
panas radiasi, benda nyata didekati sebagai
benda kelabu.
7
Faktor bentuk radiasi
Bagian (prosentase) panas radiasi yang
dipancarkan oleh permukan 1 yang tiba di
permukaan 2 dinamakan faktor bentuk
radiasi permukaan 1 terhadap permukaan
2 disimbolkan dengan 𝑭𝟏𝟐 . Faktor bentuk
radiasi permukaan 2 terhadap permukaan
1 disimbolkan dengan 𝑭𝟐𝟏 .
Kaidah bolak-balik faktor bentuk radiasi
antara permukaan 1 dan 2 :
𝑨𝟏 𝑭𝟏𝟐 = 𝑨𝟐 𝑭𝟐𝟏
A adalah luas permukaan.
Faktor bentuk radiasi beberapa geometri
benda ditampilkan dalam bentuk grafik.
8
Perpindahan panas radiasi antara dua permukaan

Skets elemen luas permukaan Luas pemuakan proyeksi


dari faktor bentuk radiasi

Sistem koordinat bola


untuk radiasi difus (radiasi difus)

Perpindahan panas radiasi neto antara permukaan 1 dan 2:

9
Persamaan faktor bentuk radiasi

Radiasi dari permukaan kecil


ke elemen piringan

Intgrasi pers (8-21) untuk A1 pada Φ1 = Φ2

Dengan subtitusi persamaan berikut

maka diperoleh persmaan

10
Persamaan faktor betuk radiasi

Dengan melakukan integrasi diperoleh

Sehingga faktor bentuk radiasi permukaan kecil dA1


terhadap A2

11
Tabel faktor bentuk radiasi

12
Faktor bentuk radiasi segi empat sejajar

13
Faktor bentuk radiasi (a) permukaan luar ke permukaan luar (b)
permukaan luar ke permukaan dalam

14
Faktor bentuk radiasi segi empat tegak lurus pada salah
satu sisi

15
Faktor bentuk radiasi antara dua piringan konsentrik
yang sejajar

16
Hubungan - hubungan faktor bentuk radiasi

Faktor bentuk radiasi untuk gambar 8-20:

Faktor bentuk radiasi untuk gambar 8-21:

Benda - benda yang tidak melihat benda itu sendiri :


Permukaan benda yang tertutup oleh pemukaan yang lain:

17
Contoh soal

18
Perpindahan panas radiasi antara benda tak hitam
Definisi:
Iradiasi (G): total panas radiasi yang menimpa
(diterima) suatu permukaan per satuan
waktu per satuan luas.
Radiositas (J): total panas radiasi yang
meninggalkan (keluar) dari suatu
permukaan per satuan waktu per satuan luas
Radiositas benda tak hitam yang tidak tembus pandang
adalah jumlah panas radiasi yang dipancarkan dan
panas radiasi yang dipantulkan:
𝐽 = 𝜖𝐸𝑏 + 𝜌𝐺
∈ adalah emisivitas, 𝜌 refleksivitas, dan Eb daya emisi
total benda hitam. Sifat radiasi refleksivitas:
𝜌 =1−𝜖
Radiositas:
𝐽 = 𝜖𝐸𝑏 + 1 − 𝜖 𝐺

19
Panas radiasi neto yang meninggalkan suatu permukaan per
satuan luas adalah selisih antara radiositas dan iradiasi:
𝑞
𝐴
= 𝐽 − 𝐺 = 𝜖𝐸𝑏 + 1 − 𝜖 𝐺 − 𝐺
Persamaan di atas dapat dinyatakan sbb:
𝜖𝐴
𝑞= 𝐸𝑏 − 𝐽
1;𝜖
𝐸𝑏 ;𝐽
𝑞= 1;𝜖 𝜖𝐴
Analogi dengan arus listrik:

Balans energi Tahanan termal permukaan

(Eb – J) adalah sebagai beda potensial dan (1-ϵ)/ϵA sebagai tahanan


termal permukaan.
Total panas radiasi yang meninggalkan permukaan 1 yang sampai di
permukaan 2 adalahJ1A1F12, dan total panas radiasi yang meninggalkan
permukaan 2 yang sampai di permukaan 1 adalah J2A2F21.

20
Perpindahan panas radiasi neto antara permukaan 1
dan 2:

𝑞1;2 = 𝐽1 𝐴1 𝐹12 − 𝐽2 𝐴2 𝐹21


𝑞1;2 = 𝐽1 − 𝐽2 𝐴1 𝐹12
𝐽1 ;𝐽2
𝑞1;2 =
1 𝐴1 𝐹12

1/(A1F12) adalah tahanan termal ruang antara potensial


radiositas. Jaringan termal radiasi benda tak hitam 1 dan
2:

21
Jaringan termal radiasi 3 permukaan benda tak
hitam yang saling melihat

22
Contoh soal 8-6 (Holman, J. P.)

Dua pelat sejajar berukuran sama 0,5 x 1,0 m dan berjarak


0,5 m. Emisivitas pelat 1 adalah 0,2 dan pelat 2 adalah 0,5.
Kedua pelat berada di dalam ruang yang sangat besar
yang dinding-dindingnya dijaga pada 27 C. Hitung
perpindahan panas neto ke setiap pelat dan ke ruang.
Penyelesaian:
Karena luas ruang A3 sangat besar, maka tahanan termal
permukaan ruang,
1;𝜖3
=0
𝜖3 𝐴3
23
Faktor bentuk radiasi:

𝐹12 = 𝐹21 = 0,285


𝐹13 = 0,715
𝐹23 = 0,715

Tahanan termal permukaan 1 dan 2:

1;𝜖1 1;0,2 1;0,5


= =8 = 2,0
𝜖1 𝐴1 0,2 0,5 0,5 0,5

Tahanan termal ruang:

1 1
= = 7,018
𝐴1 𝐹12 0,5 0,285

1 1
= = 2,797
𝐴2 𝐹23 0,5 0,715

1 1
= = 2,797
𝐴1 𝐹13 0,5 0,715
24
Panas radiasi yang masuk J1 dan J2 :

𝐸𝑏1 − 𝐽1 𝐽2 − 𝐽1 𝐸𝑏3 − 𝐽1
+ + =0
8,0 7,018 2,797

𝐽2 − 𝐽1 𝐸𝑏2 − 𝐽2 𝐸𝑏3 − 𝐽2
+ + =0
7,018 2,797 2,0

Daya pancar total (benda hitam)


𝐸𝑏1 = 48,87 𝑘𝑊 𝑚2

𝐸𝑏2 = 20,241 𝑘𝑊 𝑚2

𝐸𝑏3 = 0,4592 𝑘𝑊 𝑚2

Subtitusi Eb1, Eb2, dan Eb3 ke kedua persamaan di atas:


𝐽1 = 33,469 𝑘𝑊 𝑚2

𝐽2 = 14,054 𝑘𝑊 𝑚2

25
Total panas radiasi yang dilepaskan pelat 1 dan pelat 2:

𝐸𝑏1 − 𝐽1 148,87 − 33,469


𝑞1 = = = 14,425 𝑘𝑊
1 − 𝜖1 𝜖1 𝐴1 8
𝐸𝑏2 − 𝐽2 20,241 − 15.054
𝑞2 = = = 2,594 𝑘𝑊
1−∈2 ∈2 𝐴2 2
Total panas radiasi yang diterima ruang:
𝐽1 ;𝐽3 𝐽2 ;𝐽3
𝑞3 = +
1 𝐴1 𝐹13 1 𝐴2 𝐹23
33,469;0,4592 15,054;0,4592
= +
2,797 2,797
𝑞3 = 17,020 𝑘𝑊

26
Perpindahan Panas Konveksi Bebas
Persamaan:
𝑞𝑐 = 𝑕𝑐 𝐴 𝑇𝑠 − 𝑇~ 𝑇𝑠 > 𝑇~
Ket:
A = luas permukaan
hc = koefisien perpindahan panas konveksi
Ts = temperatur permukaan
T∞ = temperatur fluida
Koefisien perpindahan panas konveksi bebas :
𝑕𝑐 = 𝑓 𝐺𝑟, 𝑃𝑟
Ket:
Gr = bilangan Grashof (perbandingan gaya apung dengan
gaya gesek fluida),
𝜌2 𝑔𝛽 3
𝐺𝑟 = 𝐿 ∆𝑇
𝜇2
Pr = bilangan Prandtl (perbandingan panas yang
diteruskan dan panas yang disimpan partikel fluida),
𝑣 𝜇 𝜌
𝑃𝑟 = =
𝑎 𝑘 𝜌𝑐𝑝

Bilangan Nusselt:
𝑕𝑐 𝐿
𝑁𝑢 =
𝑘
k = konduktivitas termal fluida dan L= dimensi panjang yang
mempengaruhi hc
27
Persamaan empiris konveksi bebas
Bilangan Nusselt:
𝑚
𝑁𝑢 = 𝐶 𝐺𝑟𝑓 𝑃𝑟𝑓
Subskrif f menyatakan sifat fluida ditentukan pada
temperatur film,
𝑇𝑠 :𝑇~
𝑇𝑓 =
2
Konstanta C dan m diperoleh secara empiris tergantung
pada geometri benda dan bilangan Rayleigh.
Bilangan Rayleigh:
𝑅𝑎 = 𝐺𝑟𝑃𝑟
Bilangan Gr, Pr, Nu, dan Ra merupakan bilangan
tak memiliki satuan.

Contoh soal:
Sebuah pelat besar vertikal dijaga pada
temperatur 60 C. Pelat ditempatkan di udara
atmosfir 10 C. Hitunglah perpindahan panas
konveksi dari pelat ke udara jika tinggi pelat 4 m
lebar 10 m.
28
Penyelesaian:

Temperatur film,
60 + 10
𝑇𝑓 = = 35𝑜 𝐶 = 308𝐾
2
Sifat-sifat udara: Tabel sifat-sifat udara
1
𝛽 = 308 = 3,25𝑥10;3 𝐾 ;1 𝑘 = 0,02685 𝑊 𝑚. 𝐶
𝑣 = 16,5𝑥10;6 𝑃𝑟 = 0,7
Perkalian Gr dan Pr:
𝐺𝑟𝑃𝑟 = 3,743𝑥1011
Dari tabel C = 0,10 dan m = 1/3 diperoleh bilangan
Nusselt,
𝑁𝑢 = 0,1 3,743𝑥1011 1 3
𝑁𝑢 = 720,7
dan koefisien perpindahan panas konveksi
𝑘𝑁𝑢 0,02685 720,7 2𝐶
𝑕𝑐 = 𝐿 = = 5,39 𝑊 𝑚
4
Perpindahan panas konveksi:
𝑞𝑐 = 5,39 4𝑥10 60 − 10 = 10781 𝑊

29
Tabel konstanta C dan m bilangan Nusselt

30
Tabel sifat-sifat udara atmosfir

31
Tabel sifat-sifat air

32
Contoh soal:

Sebuah pemanas horizontal dengan diameter 2 cm yang


permukaannya dijaga pada temperatur 38 ºC dibenamkan di
dalam air yang temperaturnya 27 ºC. Hitunglah panas yang
dilepaskan pemanas per satuan panjang.
Penyelesaian:
Temperatur film:
38:27
𝑇𝑓 = 2 = 32,5 𝐶
Tabel sifat air:
𝑘 = 0,63 𝑊 𝑚 𝐶
𝑔𝛽𝜌2 𝑐𝑝
= 2,48𝑥1010 1 𝑚2 𝐶
𝜇𝑘
Perkalian Gr dengan Pr:
𝐺𝑟𝑃𝑟 = 2,48𝑥1010 38 − 27 0,02 3 = 2,18𝑥106
Dari tabel diperoleh konstanta C = 0,53 dan m = 1/4
Bilangan Nusselt:
1 4
𝑁𝑢 = 0,53 2,18𝑥106 = 20,36
Koefisien konveksi:
0,63 (20,36)
𝑕𝑐 = = 641,34 𝑊 𝑚2 𝐶
0,02 33
Panas yang dilepaskan pemanas ke air per satuan panjang:
𝑞𝑐 = 𝑕𝑐 𝜋𝑑𝐿 𝑇𝑠 − 𝑇~
𝑞𝑐
= 641,34 𝜋0.02 38 − 27 = 443,26 𝑊 𝑚
𝐿

Contoh soal:
Pelat pemanas berukuran 2,5 x 2,5 m terletak di udara
kamar 15 ºC. Permukaan atas dan bawah pelat dijaga
pada 50 °C. Hitunglah panas yang dilepaskan permukaan
atas dan bawah pelat ke udara secara konveksi bebas.
Penyelesaian:
Temperatur film:
50:15 𝐶
𝑇𝑓 = 2
= 32,5 𝐶 = 305,5 𝐾
Dari tebel sifat udara:
305,5;300
𝑣 = 15,69 + 350;300 20,76 − 15,69 10;6 = 16,25𝑥10;6 𝑚2 𝑠
𝑘 = 0,02624 + 0,11 0,03003 − 0,02624 = 0,02666 𝑊 𝑚. 𝐶
𝑃𝑟 = 0,708 + 0,11 0,697 − 0,708 = 0,707
Koefisien ekspansi:
1
𝛽 = 305,5𝐾 = 0,0033 𝐾 ;1
34
Perkalian bilangan Gr dengan Pr:
9,81 0,0033
𝐺𝑟𝑃𝑟 = ;6 2
2,5 3 50 − 15 (0,707) = 6,704𝑥1010
16,25𝑥10
Dari tabel geometeri bidang (pelat) atas yamg panas diperoleh
konstanta C = 0,15 dan m = 1/3.
Bilangan Nusselt:
𝑁𝑢 = 0,15 6,704𝑥1010 1 3 = 568,7
Koefisien konveksi:
0,02666 568,7
𝑕𝑐 = = 6,07 𝑊 𝑚2 . 𝐶
2,5
Perpindahan panas dari permukaan atas ke udara,
𝑞𝑐𝐴 = 6,07 2,5𝑥2,5 50 − 15 = 1327,8 𝑊

Perpindahan panas dari bidang (pelat) bawah yang panas ke


udara:
> Dari tabel diperoleh C = 0,27 dan m = ¼
> Bilangan Nusselt
𝑁𝑢 = 0,27 6,704𝑥1010 1 4 = 137,4
> Koefisien konveksi
0,02666 137,4
𝑕𝑐 = = 1,47 𝑊 𝑚2 . 𝐶
2,5
> Perpindahan panas konveksi dari permukaan bawah
𝑞𝑐𝐵 = 1,47 2,5𝑥2,5 50 − 15 = 321,6 𝑊
35
Perpindahan Panas Konveksi Paksa
→ konveksi dengan fluida yang dialirkan oleh bantuan
energi dari luar.

Persamaan konveksi:
𝑞𝑐 = 𝑕𝑐 𝐴∆𝑇
∆T adalah beda temperatur antara permukaan
dengan fluida.
Hasil analisis dimensional :
► Koefisien konveksi
𝑕𝑐 = 𝑓 𝑅𝑒, 𝑃𝑟
► Bilangan Nusselt
𝑁𝑢 = 𝑓 𝑅𝑒, 𝑃𝑟
Bilangan Reynolds:
→ bilangan tak bersatuan yang menyatakan kondisi
aliran fluida
► Aliran melalui pipa
𝜌𝑉𝐷 𝑉𝐷
𝑅𝑒 = =
𝜇 𝜈 36
Ket: V = kecepatan rata-rata aliran
D = diamater pipa
ρ = massa jenis fluida
µ = viskositas dinamik
ν = viskositas kinematik
Rejim aliran
> Laminer : 𝑅𝑒 ≤ 2000
> Transisi : 2000 < 𝑅𝑒 < 4000
> Turbulen : 𝑅𝑒 ≥ 4000

► Aliran di atas pelat


𝜌𝑈𝐿 𝑈𝐿
𝑅𝑒 = =
𝜇 𝜈
Ket: U = kecepatan aliran bebas
L = panjang pelat
Rejim aliran
> Laminer : 𝑅𝑒 < 5𝑥105
> Transisi : 5𝑥105 ≤ 𝑅𝑒 ≤ 106
> Turbulen : 𝑅𝑒 > 106
37
Mentukan hc :
> analitis (penyelesaian absolut)
> analisis dimensional dan eksperimental
(penyelesaian pendekatan)

■ Aliran di atas pelat


► 105 < 𝑅𝑒 < 107 :

𝑕𝑐 𝐿
→ 𝑁𝑢 = = 𝑃𝑟 1 3
0,037𝑅𝑒 0,8 − 850 . . . . . (Schlichting)
𝑘

► 𝑅𝑒 > 107 :

𝑕𝑐 𝐿 𝜇~ 1 4
→ 𝑁𝑢 = = 0,036𝑃𝑟 0,43
𝑅𝑒 0,8
− 9200 . . . . (Whitaker)
𝑘 𝜇𝑠

Jika fluida gas, tidak ada perbandingan viskositas


pada persamaan di atas.
Sifat-sifat fluida ditentukan pada temperatur film:
𝑇𝑠 :𝑇~
𝑇𝑓 = 2
38
Distribusi kecepatan dan temperatur fluida

39
Contoh soal:
Di atas sebuah pelat yang mempunyai panjang 0,75 m dan
temperatur 60 ºC mengalir udara atmosfir 20 ºC dengan kecepatan
35 m/s. Hitunglah perpindahan panas konveksi dari pelat ke udara
per satu satuan lebar pelat.
Penyelesaian:
Temperatur film,
60 + 20
𝑇𝑓 = = 40 0 𝐶 = 313𝐾
2
Massa jenis udara,
𝑝 101325 𝑃𝑎
𝜌= = = 1,128 𝑘𝑔 𝑚3
𝑅𝑇 287 𝐽 𝑘𝑔. 𝐾 313𝐾
Dari tabel sifat-sifat udara,
𝜇 = 1,906𝑥10;5 𝑘𝑔 𝑚. 𝑠
𝑃𝑟 = 0,7
𝑘 = 0,02723 𝑊 𝑚.0 𝐶
Bilangan Reynolds,
1,128 35 0,75
𝑅𝑒 = ;5
= 1,553𝑥106
1,906𝑥10
Bilangan Nusselt rata-rata,
𝑁𝑢 = 0,7 1 3 0,037 1,553𝑥106 0,8 − 850 = 2193
Koefisien konveksi rata-rata,
𝑘𝑁𝑢 0,02723 2193
𝑕𝑐 = = = 79,6 𝑊 𝑚2 0 𝐶
𝐿 0,75

40
Perpindahan panas,
𝑞𝑐 = 79,6 0,75𝑥1,0 60 − 20 = 2388 𝑊

■ Aliran di dalam pipa

41
Balans energi untuk volume atur fluida di dalam pipa

Perpindahan panas konveksi dari pipa ke fluida:


𝑞𝑐 = 𝑕𝑐 𝐴 𝑇𝑠 − 𝑇𝑏
Kenaikan energi fluida selama mengalir di dalam pipa:
𝑞 = 𝑚𝑐𝑝 𝑇𝑏2 − 𝑇𝑏1
Persamaan balans energi:
𝑕𝑐 𝐴 𝑇𝑠 − 𝑇𝑏 = 𝑚𝑐𝑝 𝑇𝑏2 − 𝑇𝑏1
Ket:
hc = koefisien konveksi
A = luas permukaan pipa
A = πDL
D = diameter pipa
Ts = temperatur pipa
Tb = temperatur curah rata-rata
Tb =(Tb1 + Tb2)/2
m = laju massa fluida
cp = panas jenis fluida pada tekanan konstan
42
■ Aliran laminer

𝑅𝑒𝑃𝑟𝐷
Bilangan Graetz, 𝐺𝑧 = 43
𝐿
■ Aliran turbulen

► Aliran di dalam pipa halus yang telah berkembang


penuh:
𝑁𝑢 = 0,023𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 𝑛 (Dittus & Boelter)
→ pemanasan fluida, n = 0,4
→ pendinginan fluida, n = 0,3
► Aliran yang telah berkembang penuh dengan
memperhitungkan perubahan sifat fluida:
𝜇 0,14
𝑁𝑢 = 0,027𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 1 3 𝜇𝑠
(Sieder & Tate)
Semua sifat fluida dievaluasi pada temperatur curah
rata-rata, kecuali µs pada temperatur pipa.
► Aliran sisi masuk pipa yang belum berkembang:
𝐷 0,055
𝑁𝑢 = 0,8
0,036𝑅𝑒 𝑃𝑟 1 3
𝐿
(Nusselt)
untuk 10 < (L/D) < 100, semua sifat fluida dievaluasi
pada temperatur curah rata-rata.
44
Latihan:

Udara sebanyak 1000 liter/menit mengalir di dalam


pipa halus yang mempunyai diameter 5 cm dan
panjang 100 cm. Temperatur pipa 50 ºC dan
temperatur udara masuk pipa 25 ºC. Perkirakan
temperatur udara keluar pipa dan perpindahan panas
konveksi dari pipa ke udara.

■ Aliran melintasi silinder

45
Persamaaan empiris: Gas dan Cair

𝑕𝑐 𝑑 𝑈~ 𝑑 𝑛
=𝐶 𝑃𝑟 1 3 (Hilpert, Knudsen & Katz)
𝑘 𝑣

Sifat-sifat fluida dievaluasi


pada temperatur film.

Contoh:
Sebuah kawat halus yang diameternya 0,00394 cm
ditempatkan di dalam aliran udara 1 atm pada 25 ºC yang
mempunyai kecepatan 50 m/s tegak lurus pada kawat.
Temperatur kawat 50 ºC. Hitunglah panas yang dilepaskan
kawat ke udara per satuan panjang.
Penyelesaian:

46
Penukar Kalor

Penukar kalor (heat exchanger):


→ Berfungsi memindahkan panas dari fluida yang
temperaturnya lebih tinggi ke fluida lain yang
temperaturnya lebih rendah.
Koefisien perpindahan panas keseluruhan:
𝑞 = 𝑈𝐴∆𝑇𝑘𝑒𝑠
A = luas permukaan
∆Tkes = beda temperatur keseluruhan
U = koefisien perpindahan panas menyeluruh

■ Pelat

47
Perpindahan panas dari fluida A ke fluida B:

𝑇𝐴 ;𝑇𝐵
𝑞= = 𝑈𝐴 𝑇𝐴 − 𝑇𝐵
𝑅𝑡𝑜𝑡
Koefisien perpindahan panas keseluruhan,
1
𝑈 = 𝐴𝑅
𝑡𝑜𝑡
1
𝑈=
1 ∆𝑥 1
+ +
𝑕𝑐1 𝑘 𝑕𝑐2

■ Silinder

48
Perpindahan panas dari fluida A ke fluida B:

𝑇𝐴 ;𝑇𝐵
𝑞= 𝑅𝑡𝑜𝑡
= 𝑈𝐴 𝑇𝐴 − 𝑇𝐵
Koefisien perpindahan panas keseluruhan,
1 1
𝑈 = 𝐴𝑅 = 1 𝐴𝑖 𝑙𝑛 𝑟𝑜 𝑟𝑖 𝐴 1
𝑡𝑜𝑡
ℎ𝑐𝑖
: 2𝜋𝑘𝐿 :𝐴 𝑖 ℎ
𝑜 𝑐𝑜

49
Jenis penukar kalor

Cangkang dan tabung


(shell and tube)
→ Industri kimia

Aliran silang (cross flow)


→ Pemanasan/pendinginan gas

50
Beda Temperatur Rata-rata (LMTD)

Pp
Pipa ganda (a) aliran sejajar
dan (b) aliran lawan arah.

Perpindahan panas pada penukar kalor:

𝑞 = 𝑈𝐴∆𝑇𝑚
U = koefisien perpindahanpanas keseluruhan
A = luas permukaan perpindahan panas yang sesuai U
∆Tm= beda temperatur rata-rata
51 (b
Perpindahan panas melalui elemen luas dA:

Termodinamika:
𝑑𝑞 = −𝑚𝑕 𝑐𝑕 𝑑𝑇𝑕 = 𝑚𝑐 𝑐𝑐 𝑑𝑇𝑐
Perpindahan panas:
𝑑𝑞 = 𝑈 𝑇𝑕 − 𝑇𝑐 𝑑𝐴
Perubahan temperatur:
𝑑𝑞
𝑑𝑇𝑕 = − 𝑚
ℎ 𝑐ℎ
𝑑𝑞
𝑑𝑇𝑐 = 𝑚
𝑐 𝑐𝑐
Perbedaan temperatur:
1 1
𝑑 𝑇𝑕 − 𝑇𝑐 = −𝑑𝑞 +𝑚
𝑚ℎ 𝑐ℎ 𝑐 𝑐𝑐
𝑑 𝑇𝑕 − 𝑇𝑐 1 1
→ = −𝑈 + 𝑑𝐴
𝑇𝑕 − 𝑇𝑐 𝑚𝑕 𝑐𝑕 𝑚𝑐 𝑐𝑐
Integral persamaan di atas diperoleh:
𝑇𝑕2 − 𝑇𝑐2 − 𝑇𝑕1 − 𝑇𝑐1
∆𝑇𝑚 =
𝑙𝑛 𝑇𝑕2 − 𝑇𝑐2 𝑇𝑕1 − 𝑇𝑐1 52
Dari referensi lain (Kreith, F)

∆𝑇𝑎 − ∆𝑇𝑏
∆𝑇𝑚 =
𝑙𝑛 ∆𝑇𝑎 ∆𝑇𝑏

Untuk penukar kalor selain pipa ganda persamaan


perpindahan panas menjadi:

𝑞 = 𝑈𝐴𝐹∆𝑇𝑚

F = faktor koreksi LMTD, dicari menggunakan


grafik faktor koreksi LMTD.

53
Grafik perubahan temperatur (Kreith, F)

Aliran sejajar dan aliran lawan arah 54


Faktor koreksi LMTD

Cangkang 1 dan tube 2 laluan (atas)


Cangkang 2 laluan dan tube 4 laluan (bawah) 55
Faktor koreksi LMTD

Aliran silang masing - masing fluida tidak bercampur

56
Faktor koreksi LMTD

Aliran siang satu fluida bercampur, satu fluida tidak bercampur

57
Contoh soal:
Air dengan laju aliran massa 3,783 kg/s dipanaskan dari
37,78 ºC menjadi 54,44 ºC di dalam penukar kalor
cangkang dan tube (shell and tube) pipa ganda. Air
panas 1,892 kg/s masuk cangkang pada 93,33 ºC.
Koefisien prpindahan panas menyeluruh 1419 W/m².ºC
dan kecepatan rata-rata air di dalam tube berdiameter
1,905 cm adalah 0,366 m/s. Karena keterbatasan
ruangan, panjang tube tidak lebih dari 2,438 m.
Hitunglah jumlah laluan tube, jumlah tube per laluan,
dan panjang tube berdasarkan batasan ruangan.
Penyelesaian:
Balans energi:
𝑚𝑕 𝑐𝑕 𝑇𝑕1 − 𝑇𝑕2 = 𝑚𝑐 𝑐𝑐 𝑇𝑐2 − 𝑇𝑐1
1,892 4,182 93,33 − 𝑇𝑕2 = 3,783 4,182 54,44 − 37,78
maka temperatur air panas keluar cangkang,
𝑇𝑕2 = 600 𝐶

58
Perpindahan panas pada penukar kalor

𝑞 = 𝑚𝑐 𝑐𝑐 𝑇𝑐2 − 𝑇𝑐1 = 3,783 4,182 54,44 − 37,78 = 263,6 𝑘𝑊

Beda temperatur rata-rata: aliran lawan arah


∆𝑇𝑎 = 93,33 − 54,44 = 38,890 𝐶
∆𝑇𝑏 = 60 − 37,78 = 22,220 𝐶

38,89;22,22
→ ∆𝑇𝑚 = = 29,780 𝐶
𝑙𝑛 38,89 22,22

Total luas permukaan tube:


263,6𝑥103 = 1419 𝐴 29,78
→ 𝐴 = 6,238 𝑚2
Total luas penampang tube:
𝑚𝑐 = 𝜌𝐴𝑢
3,783 = 1000 𝐴 0,366
→ 𝐴 = 0,01034𝑚2

59
Luas penampang satu buah tube:

𝜋𝑑2 𝜋 0,01905 2
𝐴= = = 0,000285 𝑚2
4 4

Jumlah tube yang digunakan:

0,01034
𝑛= = 36,3 ≈ 36
0,000285

Panjang tube:
𝐴 = 𝑛𝜋𝑑𝐿
6,238 = 36 𝜋 0,01905 𝐿
→ 𝐿 = 2,898 𝑚
L ini lebih besar dari batasan ruangan 2,438 m.
Penukar kalor dibuat 2 laluan:
𝑞 = 𝑈𝐴𝐹∆𝑇𝑚
263,6𝑥103 = 1419 𝐴 0,88 29,78
→ 𝐴 = 7,089 𝑚2 60
Panjang tube satu laluan:

𝐴 = 2𝑛𝜋𝑑𝐿
7,089 = 2 36 𝜋 0,01905 𝐿
→ 𝐿 = 1,646 𝑚
L lebih kecil dari batasan ruangan 2,438 m.
Perancangan penukar kalor:
> jumlah tube per laluan = 36
> jumlah laluan =2
> panjang tube per laluan = 1,646 m

61
Contoh soal:

Sebuah penukar kalor digunakan untuk memanaskan oli di


dalam tube (c = 1,9 kJ/kg.ºC) dari 15 ºC menjadi 85 ºC. Di luar
tube dialirkan uap (c =1,86 kJ/kg.ºC) secara menyilang yang
masuk pada 130 ºC dan keluar pada 110 ºC dengan laju aliran
massa 5,2 kg/s. Koefisien perpindahan panas menyeluruh 225
W/m².ºC. Hitung luas permukaan penukar kalor.
Penyelesaian:
Perpindahan panas pada penukar kalor,
𝑞 = 𝑚𝑕 𝑐𝑕 ∆𝑇𝑕 = 5,2 1,86 130 − 110 = 193𝑘𝑊
Beda temperatur,
∆𝑇𝑎 = 130 − 85 = 45 𝑜 𝐶
∆𝑇𝑏 = 110 − 15 = 95 𝑜 𝐶
Beda temperatur rata-rata,
45 − 95
∆𝑇𝑚 = = 66,9𝑜 𝐶
45
𝑙𝑛
95
Berdasarkan grafik faktor koreksi LMTD aliran silang dengan
satu fluida bercampur dan fluida lain tidak bercampur,
𝑇1 = 130𝑜 𝐶 𝑇2 = 110𝑜 𝐶
𝑡1 = 15𝑜 𝐶 𝑡2 = 85𝑜 𝐶
62
Faktor koreksi LMTD

𝑇1 ;𝑇2 130;110
𝑅= = 85;15 = 0,286
𝑡2 ;𝑡1
𝑡2 − 𝑡1 85 − 15
𝑃= = = 0,609
𝑇1 − 𝑡1 139 − 15
Dari grafik LMTD diperoleh,
𝐹 = 0,97
Luas permukaan penukar kalor,
𝑞 = 𝑈𝐴𝐹∆𝑇𝑚
𝑞 193000 𝑊
→ 𝐴 = 𝑈𝐹∆𝑇 = = 10,82𝑚2
𝑚 225𝑊 𝑚2 𝐶 (0,97) 66,9𝑜 𝐶

63
EFEKTIVITAS - NTU

Efektivitas penukar kalor,

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑛𝑑𝑎𝑕𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙


𝜖=
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎𝑕𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑦𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖
Penukar kalor aliran sejajar:
> Perpindahan panas aktual,

𝑞 = 𝑚𝑐 𝑐𝑐 𝑇𝑐2 − 𝑇𝑐1 = 𝑚𝑕 𝑐𝑕 𝑇𝑕1 − 𝑇𝑕2


> Perpindahan panas maksimum yang mungkin
terjadi,

𝑞𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑚𝑐 𝑚𝑖𝑛 𝑇𝑕1 − 𝑇𝑐1


> Efektivitas,

;𝑈𝐴 𝐶𝑚𝑖𝑛 1:𝐶𝑚𝑖𝑛 𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠


1−𝑒
𝜖=
1 + 𝐶𝑚𝑖𝑛 𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠
Cmin = (mc)min adalah mc yang lebih kecil dan Cmaks =
(mc)maks adalah mc yang lebih besar. 64
Grafik Efektivitas - NTU

Aliran sejajar Aliran berlawanan arah

65
Grafik Efektivitas - NTU

Satu fluida tidak bercampur, Masing-masing fluida tidak


satu fluida bercampur bercampur

66

Anda mungkin juga menyukai