Anda di halaman 1dari 5

Pengukuran Emisivitas Efektif Rata – Rata Suatu Material Padat

1
Deriyan Senjaya, 2Ahmad Faizin Alma, 3Fenny Alfihan Majid, 4Luluk Munawaroh, 5Mega
Purnama Sari, 6Vetty Titaniya Anggara, 7Wiji Astutik, 8Indah Nushihah
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga
Surabaya
Abstrak

Fisika klasik adalah ilmu fisika yang berkembang pada abad ke 17 – 18 dan diprakarsai oleh Sir
Issac Newton dikarenakan kesuksesannya didalam merumuskan tiga hukum dasar mengenai
gerak. Pada era abad ke 19, ada sebuah fenomena baru dimana fisika klasik tersebut tidak
mampu menjelaskan. Fenomena baru tersebut adalah fenomena radiasi benda hitam. Untuk
mampu menjelaskannya, maka para Fisikawan mulai menggagas teori – teori baru yaitu teori
Fisika Modern. Didalam Fisika Modern, kajian radiasi benda hitam dibahas terlebih dahulu.
Dimana pembahasanya dimulai dari stefan – boltzmann. Menurut Stefan – boltzmann intensitas
radiasi benda hitam sempurna adalah sebanding dengan pangkat empat suhu mutlaknya, akan
tetapi saat dikaji secara eksperimental benda hitam tidak ada yang sempurna, jadi suatu benda
yang menerima kalor belum tentu memancarkan seluruh kalor yang didapatkannya. Oleh karena
itu didalam intensitas radiasi benda hitam oleh stefan – boltzmann diperkenalkan sebuah
koefisien yang disebut emisivitas yang memiliki makna fisis yaitu berapakah kali dari benda
hitam ideal kah kalor yang dipancarkan oleh benda hitam didalam dunia nyata dan koefisien
emisivitas ini akan selalu berbeda untuk tiap material.

Kata Kunci : Fisika Klasik, Fisika Modern, Stefan – Boltzmann, Benda Hitam Ideal, emisivitas

1.Pendahuluan

Pada akhir abad ke – 19 perhatian para ahli Spektrum radiasi termal inilah yang menarik
fisika antara lain tercurahkan pada emisi minat para fisikawan pada akhir abad ke –
cahaya oleh suatu permukaan material 19, terutama karena teori – teori fisika yang
logam yang dipanaskan, khususnya pada ada tidak dapat menerangkan bentuk
spektrum emisi tersebut. lengkung radiasi termal tersebut.
Kita ketahui bagaimana cahaya berubah dari Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka
warna merah tua menjadi pijar apabila suhu salah satu proses yang sangat penting dan
logam terus ditingkatkan sampai titik menjadi dasar dari studi tentang transfer
leburnya. Perubaha warna itu berarti radiasi termal adalah bagaimana
pergeseran intensitas maksimum dari menentukan emisivitas efektif rata – rata
panjang gelombang panjang ke panjang suatu material padat (solid materials) secara
gelombang pendek. akurat pada berbagai temperature.

1
Untuk mencapat tujuan tersebut maka maka pengukuran yang dibuat untuk
diperlukan desain instrumen untuk penentuan E diambil atas daerah kecil
emenntukan besaran fisis tersebut sekaligus disekitar normalnya. Kemudian dengan
kita dapat mengetahui faktor – faktor apa membagi yang dipancarkan dari permukaan
saja yang mempengaruhi nilai emisivitas E berkenaan dengan pengukuran yang
efektif rata – rata suatu material padat, dibuat pada normalnya dengan radiasi ideal,
misalnya suhu material padat, sifat maka nilai emisivitas efektif rata – raa yang
permukaan material padat, jenis material berkenaan dengan panjang gelombang pada
padat dan sebagainya. normalnya diperoleh :

2.Landasan Teori ∞
𝐸 ∫ 𝑒 𝐸 𝑑𝜆
𝑒𝑚𝑒 = = 0∞
Energi Radian Benda Hitam 𝐸𝑖 ∫0 𝐸 𝑑𝜆
Energi radian yang dipancarkan dari sebuah
Persamaan diatas merupakan definisi dari
radiator ideal (Planckian) dapat dinyatakan
emisivitas efektif rata – rata berkenaan
dengan persamaan Stefan – Boltzmann :
dengan radiasi dari permukaan pada
𝐸𝑖 = 𝜎 𝑇 4 sembarang sudut.

Dengan menandai 𝐸𝜆𝑖 sebagai energi radiant Sehingga persamaan untuk radiator non –
ideal, daya emisivitasnya menjadi :
yang dipancarkan persatuan panjang
gelombang pada panjang gelombang λ untuk ∞
sebuah radiator ideal, maka daya emisif
selanjutnya dapat dinyatakan sebagai
𝐸𝑖 = 𝑒𝑚𝑒 ∫ 𝐸𝜆𝑖 𝑑𝜆
0

atau dituliskan didalam :
𝐸𝑖 = ∫ 𝐸𝜆𝑖 𝑑𝜆
0 𝐸 = 𝑒𝑚𝑒 𝐸𝑖
Untuk sebuah radiator non – ideal, daya Dengan melakukan substitusi persamaan
emisif menjadi : stefan – boltzmann dengan persamaan
∞ radiator non ideal diatas, maka diperoleh:

𝐸𝑖 = ∫ 𝑒𝜆 𝐸𝜆𝑖 𝑑𝜆 𝐸 = 𝑒𝑚𝑒 𝜎𝑇 4
0 atau dapat dituliskan kembali dalam bentuk
Dimana eλ adalah rasio antara radiasi ideal integral menjadi :
dengan radiasi actual untuk temperature ∞
permukaan yang sama pada panjang 𝐸 1
gelombang yang telah tertentu dan diartikan 𝑒𝑚𝑒 = = (∫ 𝑒 𝐸 𝑑𝜆)
sebagai emisivitas monokromatik. 𝜎𝑇 4 𝜎𝑇 4
0
Dengan meninjau emisivitas monokromatik Nilai eme selanjutnya dinyatakan sebagai
eλi sebagai fungsi dari arah radiasi yang rasio energi radian yang dipancarkan oleh
berkenaan dengan normal dari permukaan sebuah permukaan pada temperature T
pancaran dan E diartikan sebagai energi
yang dipancarkan dari permukaan atas,

2
dengan energi radiasi dari sebuah radiator Pada eksperimen kali ini, kami
ideal pada temperature yang sama. menggunakan bahan sebagai berikut yaitu
pelat stanlies steel, pelat seng, dan pelat
Dari persamaan eme, nilai E ditentukan kuningan yang semuanya berbentuk
dengan mengukur energi yang dipancarkan lingkaran.
dari sebuah permukaan dengan radiator.
Dengan mengacu pada hasil penelitian dari Sedangkan alat yang digunakan adalah
Boelter analisis dari hasil yang diperoleh seperangkat peralatan Radiasi Heat Transfer
dengan radiometer dinyatakan sebagai : OSK 4569.
𝑞𝑛𝑒𝑡𝑡 Untuk metode eksperimennya, kami
= 𝑒𝑚𝑒 𝐹𝑅𝑂 𝜎 (𝑇𝑜4 − 𝑇𝑅4 ) menggunakan prosedur sebagai berikut :
𝐴𝑅
𝑞𝑛𝑒𝑡𝑡 Radiometer Conical Shield dan lempengan
Namun sama dengan energi yang
𝐴𝑅 logam terletak pada satu garis lurus dan
terdeteksi oleh radiometer sebagai 𝐸𝑚𝑉 (𝑅). kemudian perangkat radiasi heat transfer
Oleh karena itu : OSK 4569 dihubungkan dengan sumber
tegangan 220 V, 50 Hz.
𝐸𝑚𝑉 (𝑅)
𝑒𝑚𝑒 = Lempengan bahan uji dipanaskan dengan
𝐹𝑅𝑂 𝜎 (𝑇𝑜4 − 𝑇𝑅4 )
Electric Heater Unit dan mengatur suhunya
Dimana FRO adalah faktor bentuk yang dengan Temperatur Regulator yaitu dengan
ditentukan oleh persamaan : memutar ke kanan untuk menaikkan
suhunya dan kekiri untuk menurukan
𝑟2 suhunya
𝐹𝑅𝑂 = 2
𝑟 + 𝐿2 Kemudian suhu lempengan logam diukur
Dimana r dan L secara berturut – turut dengan mengarahkan saklar Thermo Taps
adalah jari – jari sampel dan jarak Selector pada t1 dan mengarahkan saklar
permukaan sampel ke sensor. pada Radio – Thermocouple Selector pada
termometer, serta mencatat beda potensial
Pada peralatan yang digunakan ini, nilai pada digital milivoltmeter.
emisivitas efektif rata – rata suatu material
padat dapat diperoleh melalui rumusan Selanjutnya suhu radiometer diukur dengan
berikut ini : mengarahkan saklar Thermo Taps Selector
pada t2 dan mencatat beda potensial pada
𝑐 𝐸𝑚𝑉 (𝑅) digital milivoltmeter.
𝑒𝑚𝑒 =
𝑇𝑜 4 𝑇𝑅 4 Banyak intensitas radiasi diukur dengan
4,88 𝐹𝑅𝑂 [(100) − (100) ] mengarahkan saklar radiometer Thermo
Couple Selector pada radiometer dan
Dimana c adalah konstanta sensitivitas mencatat beda potensialnya pada digital
kalibrasi radiometer 86,83 kcal/mh2/mV, voltmeter.
EmV (R) adalah output radiometer, To adalah
suhu absolut permukaan sampel dan TR Setelah itu kami mengukur jarak antara
adalah suhu absolut termokopel. radiomter dan lingkara yang lebih kecil pada
Conical Shield
Alat dan Bahan serta Metode Eksperimen

3
Selanjutnya kami akan mengulangi menghasilkan prosentasi kesalahan antara
eksperimen tersebut pada jarak yang 30% hingga 50%.
berbeda dan untuk logam yang berbeda
sehingga dapat ditentukan faktor – faktor Prosentase kesalahan yang cukup tinggi
yang mempengaruhi emisivitasnya. disemua pengukuran tersebut mungkin
disebabkan oleh ketidak sensitivitas
3. Tabel Pengamatan dan Analisis radiometer oleh Radiator Heat Transfer
OSK 4569 atau dikarenakan ada pertukaran
Untuk tabel pengamatan dan analisis, kami kalor antara pelat dengan udara disekitar
akan menyertakannya didalam lampiran, ruang percobaan yang ber – AC.
sehingga perhitungan dan tabel
pengamatannya dapat lebih mudah dilihat Berdasarkan analisa data tersebut dapat
dan dibaca. diperoleh faktor – faktor yang
mempengaruhi nilai emisivitas efektif rata –
4. Hasil dan Diskusi rata suatu material padat. Jika kita
memvariasi jarak dan jari – jari untuk bahan
Berdasarkan hasil analisa data yang
yang sama, maka secara tidak langsung kita
diperoleh untuk pengukuran emisivitas
telah merubah nilai FRO atau lebih dikenal
efektif rata – rata untuk pelat stainless steel
dengan faktor bentuk. Makin besar FRO
dengan jari – jari 9 cm dalam variasi jarak
maka akan semakin mengecil emisivitas
akan diperoleh masing – masing 0,00331,
materialnya dan jika suhunya divariasi maka
0,014 dan 0,015 dan itu semua pada masing
emisivitasnya akan semakin tinggi bila
– masing jarak 22,5 cm, 20 cm dan 17,5 cm
suhunya diturunkan dan akan semakin
dan sedangkan untuk pelat stainless steel
rendah bila suhunya dinaikkan. Oleh karena
variasi suhu dan pada jarak 25 cm dihasilkan
itu secara garis besar faktor yang
0,042, 0,025 dan 0,011. Jika dibandingkan
mempengaruhi emisivitas material adalah
dengan literatur yang mana emisivitas dari
bentuk material dan suhu yang diradiasikan
stainless steel adalah 0,075 akan didapatkan
material tersebut.
prosentase kesalahan yang tinggi baik
variasi suhu dan variasi jarak yaitu antara 5. Kesimpulan dan Saran
40% hingga 100% dan lebih banyak hasil
yang kesalahannya ada pada 50% hingga Berdasarkan eksperimen tersebut, kami
100%. menyimpulkan bahwa emisivitas material
padat dapat diukur dengan menggunakan set
Untuk pelat kuningan didalam variasi suhu peralatan Radiation Heat Transfer OSK
dengan jarak 25 cm dan jari – jari 9 cm akan 4569 yaitu dengan prinisp menyusun pelat
diperoleh emisivitas 0,071, 0,0712, dan logam yang akan diuji satu garis lurus
0,058. Pada literatur juga diperoleh bahwa terhadap radiometer (pengukur intensitas
emisivitas kuningan adalah 0,6 dan ini radiasi) dan juga faktor – faktor yang
membuat kesalahan yang cukup besar yaitu mempengaruhi emisivitas material padat
sekitar 80 % hingga 100%. adalah bentuk material dan kemudian suhu
yang diradiasikan oleh material.
Sedangkan untuk pelat seng didalam variasi
suhu dengan jarak 25 cm dan jari – jari 8 cm DAFTAR PUSTAKA
akan diperoleh emisivitas 0,15, 0,16 dan
0,13 dan jika dipandang melalui 1) Instruction Manual For Radiation
perbandingan dengan literatur akan Heat Transfer Experiment

4
Apparatus, Ogawa Seiki Co., Ltd.
Tokyo. Japan.
2) Emisivity Coefficient of Some
common materials from Engineering
toolbox (Internet Source : www.
engineeringtoolbox.com/emisivity-
coefficients-d_447.html)

Anda mungkin juga menyukai