Anda di halaman 1dari 23

Radiasi Benda Hitam

Kelompok 3
Ade Kurniawan (11160970000069)
Azija Fiteri (11160970000007)
Niken Aprilia E. P (11160970000062)
Radiasi Benda Hitam

Abstrak
Pada eksperimen radiasi benda hitam, terdapat tujuan yaitu mengukur
intensitas radiasi (relatif) benda hitam dengan termopile Moll; dan
menentukan hubungan intensitas radiasi dengan suhu mutlak (Hukum
Stefan-Boltzmann). Eksperimen ini menggunakan oven listrik yang
dilengkapi dengan sensor suhu termokopel NiCr-Ni dan asesori benda
hitam yang akan berfungsi sebagai benda hitam ideal. Percobaan ini
membuktikan hukum Stefan-Boltzmann dimana intensitas radiasi akan
berbanding lurus dengan kenaikan suhu mutlak nya.
2
Pendahuluan

Latar Belakang
Eksperimen yang dilakukan oleh Stefan dan Boltzman menggambarkan
bahwa energi yang dipancarkan oleh benda hitam itu akan sebanding
dengan temperatur benda itu sendiri. Pada eksperimen ini, kami telah
mengukur bagaimana perilaku benda hitam yang memang telah di teliti
sebelumnya. Dan bagaimana energi yang dipancarkannya serta kaitannya
dengan temperatur benda hitam itu sendiri.

3
Tujuan

Melakukan pengukuran relatif Membuat grafik hubungan antara


terhadap intensitas radian oven intensitas radian dan suhu mutlak
listrik peralatan benda hitam untuk membuktikan hukum Stefan-
dengan menggunakan thermo- Boltzmann
phile Moll

4
KONDUKSI KONVEKSI RADIASI
Perpindahan kalor melalui zat Perpindahan kalor yang disertai Perpindahan kalor tanpa adanya
perantara tanpa disertai dengan perpindahan zat zat perantara
perpindahan zat perantara perantara nya
tersebut

5
Dasar Teori
Radiasi Termal → radiasi panas yang dipancarkan suatu benda dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Radiasi termal dipengaruhi oleh:

Jenis Material Benda Suhu Benda

Radiasi Termal

Bentuk Benda Sifat Permukaan Benda

Semua benda bersuhu (T > 0 K) tidak hanya memancarkan radiasi, tetapi juga menyerap radiasi.
Peristiwa pemancaran dan penyerapan tersebut akan terus berlangsung sampai suhu benda dan
lingkungan sama, keadaan ini dinamakan keseimbangan termal 6
Dasar Teori

Istilah "benda hitam" pertama kali diperkenalkan


oleh Gustav Robert Kirchhoff pada tahun 1862

Apa itu Benda Hitam? Tahun 1879, Josef Stefan menemukan bahwa intensitas
radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam panas
sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya

Kemudian, Ludwig Boltzmann menemukan bahwa


persamaan Stefan dapat diperoleh dari hukum kedua
Benda hitam adalah benda yang menyerap termodinamika dan teori gelombang elektromagnetik
semua radiasi (radiasi termal) yang datang
padanya. Dengan kata lain, tidak ada radiasi Kolaborasi dua orang tokoh menghasilkan
persamaan yang dikenal juga sebagai hukum
yang dipantulkan keluar dari benda hitam. Jadi,
Stefan-Boltzmann
benda hitam mempunyai harga absorptansi dan
emisivitas yang besarnya sama dengan satu.

7
"Jumlah energi yang dipancarkan per satuan
permukaan sebuah benda hitam dalam satuan
waktu akan berbanding lurus dengan pangkat
empat temperatur termodinamika nya".

I = e σ T4
Hukum dimana:
Stefan-Boltzmann I = intensitas radiasi (watt/m2)
σ = 5,67 × 10-8 Wm-2K-4 (tetapan Stefan-Boltzman)
T = suhu mutlak benda (K)
e = koefisien emisivitas, untuk benda hitam = 1

8
Dasar Teori

Benda hitam sempurna sukar


didapatkan. Suatu lubang kecil
Dalam kehidupan sehari-hari
pada sebuah benda berongga
benda hitam dapat dilihat pada
dapat dianggap sebagai benda
hitam sempurna. Dan meskipun lubang udara ventilasi yang
nama eksperimen ini adalah terdapat pada dinding rumah.
radiasi benda hitam, dia tidaklah Lubang udara tersebut tampak
harus benar-benar hitam karena gelap (hitam) dari kejauhan.
ia juga memancarkan energi. Lubang seperti ini pun
Jumlah dan jenis radiasi mendekati kriteria benda hitam.
elektromagnetik yang di-
pancarkannya bergantung pada
suhu benda hitam tersebut.

9
Bagaimana cara membuat benda hitam memancarkan radiasi?
Cara untuk membuat benda hitam atau lubang pada
benda berongga dapat memancarkan radiasi, yaitu
ketika benda berongga tersebut beri kalor atau
dipanaskan, elektron-elektron atau molekul-
molekul pada dinding rongga mendapatkan tambahan
energi sehingga bergerak dipercepat. Menurut
teori elektromagnetik muatan yang dipercepat akan
memancarkan radiasi.

Selain memancarkan radiasi, dinding rongga juga akan


memantulkan dan menyerap sebagian radiasi yang menimpanya.
Setiap kali dipantulkan, intensitasnya selalu berkurang (karena
sebagian cahaya diserap dinding). Suatu saat, intensitas (energi)
cahaya ini nol sehingga tidak mungkin keluar rongga lagi. Itulah
sebabnya lubang pada benda berongga ini dapat dinamakan
benda hitam.

11
Pada gambar 2, sinar a menuju
titik B. Dititik B sebagian sinar
diserap dan sisanya dipantulkan
menjadi sinar b. Titik B ini
sendiri memancarkan sinar c.

Penyerapan, pemantulan, dan pemancaran oleh


dinding berongga terus berlangsung hingga
tercapai keseimbangan termal. Pada
keseimbangan termal suhu tiap bagian dinding
sama. Dalam keadaan ini rongga dipenuhi
gelombang-gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan atau dipantulkan oleh tiap-tiap titik
pada rongga (Gambar 3).
12
Peralatan
• 1 Tungku listrik, 230 volt • 1 Microvoltmeter
• 1 Black body accessories • 1 Small optical bench
• 1 Support for electric oven • 1 Large stand base, V-
shape
• 1 Digital thermometer with
one input • 4 Leybold multiclamps
• 1 Temperature sensor, • 1 Universal clamp S
NiCr-Ni • Connecting leads
• 1 Moll’s thermophile

13
Metode Pengambilan Data
• Eksperimen ini menggunakan tungku listrik • Tegangan output yang terukur pada
yang dilengkapi dengan sensor suhu thermophile merupakan hasil pengukuran
termokopel NiCr-Ni dan asesori benda hitam relatif dari radiasi keluar dari benda hitam.
yang akan berfungsi sebagai benda “hitam Dalam eksperimen ini terdapat dua kali
ideal”. Asesori benda hitam terdiri dari silinder pengukuran yang dilakukan, yaitu
kuningan yang dikilapkan dan sebuah layar. pengukuran untuk kenaikan suhu dan untuk
• Fungsi layar ini untuk membatasi daerah penurunan suhu. Pengambilan data dilakukan
radiasi sehingga hanya radiasi termal yang dengan mencatat nilai tegangan acuan pada
berasal dari silinder kuningan yang akan suhu awal 100˚C. Setelah itu baru mencatat
terukur, bukan daerah disekitar tungku besar nilai tegangan output yang terukur
pemanas. Sensor suhu NiCr-Ni digunakan pada setiap perubahan suhu sebesar 10˚C
untuk mengukur suhu di silinder kuningan. dalam rentang suhu 110˚C sampai 200˚C.
Radiasi termal diukur menggunakan
thermophile Moll yang terhubung dengan
mikrovoltmeter
14
Parameter

Pada prinsip nya, parameter yang digunakan dalam eksperimen ini adalah untuk
mendapatkan tegangan output yang terukur di setiap perubahan suhu, dimana tegangan
tersebut merupakan hasil pengukuran relatif dari pancaran radiasi yang keluar dari benda
hitam.
Nilai tegangan ini didapatkan ketika tungku listrik (benda hitam) dipanaskan hingga
suhu tertentu, sehingga akan memancarkan radiasi. Kemudian thermophile Moll akan
menyerap energi dan radiasi tersebut. Panas yang dideteksi oleh sensor thermophile.
Semakin banyak panas yang terdeteksi, maka akan semakin banyak elektron yang bergerak
dan menghasilkan nilai beda tegangan.
15
Hasil Dan Pembahasan
Hasil Pengolahan Data (Kenaikan Suhu)

16
Hasil Dan Pembahasan
Hasil Pengolahan Data (Penurunan Suhu)

17
Hasil Dan Pembahasan
Grafik Hasil Pengolahan Data

18
Analisis

Pada saat tungku listrik yang bertindak sebagai “benda hitam” dipanaskan, maka
dinding disekeliling rongga benda hitam tersebut akan memancarkan radiasi dan
memantulkan sebagian radiasi yang datang dan menyerap sisanya.
Peristiwa penyerapan dan pemancaran oleh tiap-tiap bagian dinding berongga
akan berlangsung terus menerus sehingga terjadi kesetimbangan termal. Pada saat
kesetimbangan termal, suhu bagian dinding sudah sama besar sehingga radiasi yang
dipancarkan sama dengan energi yang diserapnya.
Jika dinding rongga diberi sebuah lubang, maka radiasi ini akan keluar dari lubang.
Radiasi ini dianggap sebagai radiasi benda hitam. Intensitas radiasi yang dipancarkan
bergantung pada suhu benda hitam, yakni sebanding dengan pangkat empat suhu
mutlaknya (T4  T04).
19
Analisis

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh data besar
tegangan output dengan nilai suhu yang divariasikan. Pada pengukuran besar tegangan
saat kenaikan suhu dan penurunan suhu, menunjukkan bahwa semakin besar suhu yang
diberikan, maka semakin tinggi nilai tegangan yang dihasilkan.
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh grafik hubungan suhu
terhadap intensitas radiasi benda hitam. Grafik yang dihasilkan dari pengolahan data
menunjukkan tegangan output U dari thermophile sebagai fungsi perbedaan antara suhu
benda hitam T dan suhu awal T0, yang masing-masing nya dipangkatkan empat. Hubungan
antara tegangan dan suhu tersebut membentuk garis linier, sesuai dengan hukum Stefan-
Boltzmann.

20
Kesimpulan
Dari analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

Tegangan output yang terukur Grafik yang berbentuk dari pengolahan data
menunjukkan hubungan antara tegangan
pada thermophile Moll output dan suhu mutlak. Hubungan tersebut
merupakan hasil pengukuran membentuk garis linier, yang mana telah
relatif dari radiasi keluar membuktikan hukum Stefan-Boltzmann bahwa
dari benda hitam. intensitas radiasi yang dipancarkan oleh
benda hitam sebanding dengan pangkat empat
suhu mutlaknya.

21
Daftar Acuan

Surya, Yohanes. 2010. Fisika Modern. Tangerang : PT Kandel

Kusminarto. 2011. Esensi Fisika Modern. Yogyakarta : Andi Offset

https://leybold-shop.com/physics-experiment/optics/light-intensity/laws-of-
radiation/stefan-boltzmann-law-measuring-the-radiant-intensity-of-a-black-
body-as-a-function-of-temperature/vp5-5-2-1.html

22
Thank You!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai