Fisika klasik adalah ilmu fisika yang berkembang pada abad ke 17 – 18 dan diprakarsai
oleh Sir Issac Newton dikarenakan kesuksesannya didalam merumuskan tiga hukum dasar
mengenai gerak. Pada era abad ke 19, ada sebuah fenomena baru dimana fisika klasik
tersebut tidak mampu menjelaskan. Fenomena baru tersebut adalah fenomena radiasi
benda hitam. Untuk mampu menjelaskannya, maka para Fisikawan mulai menggagas teori
– teori baru yaitu teori Fisika Modern. Didalam Fisika Modern, kajian radiasi benda
hitam dibahas terlebih dahulu. Dimana pembahasanya dimulai dari stefan – boltzmann.
Menurut Stefan – boltzmann intensitas radiasi benda hitam sempurna adalah sebanding
dengan pangkat empat suhu mutlaknya, akan tetapi saat dikaji secara eksperimental benda
hitam tidak ada yang sempurna, jadi suatu benda yang menerima kalor belum tentu
memancarkan seluruh kalor yang didapatkannya. Oleh karena itu didalam intensitas
radiasi benda hitam oleh stefan – boltzmann diperkenalkan sebuah koefisien yang disebut
emisivitas yang memiliki makna fisis yaitu berapakah kali dari benda hitam ideal kah
kalor yang dipancarkan oleh benda hitam didalam dunia nyata dan koefisien emisivitas ini
akan selalu berbeda untuk tiap material.
1.Pendahuluan
Pada akhir abad ke – 19 perhatian para ahli material) secara akurat pada beberapa
fisika antara lain adalah tercurahnya pada temperatur.
emisi cahaya oleh suatu permkaan material
Diperlukan desain instrumen untuk
logam yang dipanaskan.
mencapai tujuan tersebut, sekaligus
Kita akan mendapati cahaya berubah dari menentukan besaran fisis, mengetahui
warna merah tua menjadi pijar apabila faktor – faktor yang mempengaruhi nilai
suhu terus ditingkatkan sampai titik emisivitas efektif rata – rata suatu material
leburnya. Perubahan warna tersebut padat, dapat dimisalkan yaitu,: sifat
merupakan pergeseran intesitas maksimum permukaan materialpadat, jenis
dari panjang gelombang panjang materialpadat, suhu material padat dan
kepanjang gelombang yang pendek. sebagainya.