Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Paramater Desain
4.1.1 Angka Pori
Angka pori menunjukkan seberapa besar ruang kosong yang disebut pori-pori tanah
terhadap ruang padat. Pori-pori inilah yang nanti akan terisi air atau butiran tanah yang
lebih kecil, sehingga sifat dari tanah pun berubah. Nilai ini merupakan hubungan volume
tanah yang umum dipakai, didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori (VV)
dan volume butiran padat (VS) yang disebut angka pori (e).
𝑉𝑣
e = 𝑉𝑠
4.1.2 Kohesi
Kohesi merupakan gaya tarik menarik antar partikel tanah. Bersama dengan sudut
geser dalam, kohesi merupakan kuat geser tanah yang menentukan ketahanan tanah
terhadap deformasi akibat tegangan yang bekerja pada tanah dalam hal ini berupa gerakan
lateral tanah. Deformasi ini terjadi akibat kombinasi keadaan kritis pada tegangan normal
dan tegangan geser yang tidak sesuai dengan factor aman dari yang direncanakan. Nilai ini
didapat dari pengujian Triaxial Test dan Direct Shear Test. Nilai kohesi secara empiris dapat
ditentukan dari data sondir (qc) yaitu sebagai berikut :
𝑞𝑐
Kohesi (c) =
20
a. Korelasi nilai N-SPT terhadap Kohesi (Cu)
Nilai Kohesi (Cu) menunjukkan besarnya kohesi tanah dalam kondisi tak terdraenase
undrained shear strength (Cu). Berdasarkan grafik pada gambar 2, secara umum nilai
Cu dapat diambil sebesar 0,6 kali nilai NSPT dimana Cu dalam satuan ton/m3 .

b. Korelasi CPT dengan Cu


Nilai qc dari CPT (Cone Penetration Test) dapat dikorelasikan dengan nilai Su(Cu).
Berikut persamaan untuk menentukan nilai Cu.

1.1.3 Koefisien Konsolidasi (cv)


Koefisien konsolidasi, (cv) adalah parameter yang menghubungkan perubahan tekanan air
pori ekses terhadap waktu.
1.1.4 Indeks Kompresi (cc)
Indeks kompresi (Cc) adalah nilai parameter suatu tanah Cc yang dicari dari grafik e-log P
hasil pecobaan konsolidasi laboratorium yang digunakan untuk memprediksi besarnya
penurunan tanah di bawah pondasi yang terjadi di lapangan sebagai akibat konsolidasi.
Selain dengan percobaan di laboratorium, nilai Cc juga bisa ditentukan dengan memakai
rumus empiris. Adapun beberapa rumus empiris yang sudah ada hasil penelitian

1.1.5 Constraint (Cs)


Constraint (Cs) atau kendala adalah batas pada solusi yang dapat diterima. Ada dua
jenis kendala, yaitu kendala masukan dan kendala sistem.
1.1.6 Modulus Elastisitas Tanah
Nilai modulus young (E) menunjukkan besarnya nilai elastisitas tanah yang merupakan
perbandingan antara tegangan yang terjadi terhadap regangan. Nilai ini bisa didapatkan
dari Traxial Test. M. Das (2010) menyarankan untuk mendapatkan nilai modulus elastisitas
tanah pasir menggunakan korelasi dari pengujian N-SPT dan CPT dapat menggunakan
persamaan Schmermaan (1970) sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai