Anda di halaman 1dari 51

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN

Terdiri dari:
I.
II.
III.

Bagian atas/upper structure (atap)


Bagian tengah/super structure (dinding, lantai, tangga)
Bagian bawah/sub structure (diwakili oleh pondasi)

KINERJA SISTEM STRUKTUR BANGUNAN


Sebelum mengetahui berbagai macam sistem struktur, prinsip kinerja struktur terlebih dulu
harus

diketahui

untuk

dapat

menentukan

macam

struktur

yang

mungkin

terjadi.

Gambar Kinerja struktur terhadap beban


1

Pembebanan pada Bangunan


Sistem struktur bangunan gedung pada intinya bekerja menyalurkan beban bangunan sehingga

menjaga bangunan tetap berdiri, dan membentuk ruang fungsi. Beban-beban yang terjadi pada
1
Ismat Wahyu Nugraha

bangunan gedung berasal dari berat struktur (berat sendiri, beban mati: 1, 2, 3) dan berat fungsi (beban
berguna, berat hidup: 4) di dalamnya serta akibat pengaruh gaya luar seperti gempa dan badai (8). Berat
struktur dihitung dari semua elemen struktur dari atap sampai pondasi. Berat fungsi tergantung jenis
dan volume kegiatan yang diwadahi bangunan, sedangkan beban gaya luar dipengaruhi oleh bentuk,
letak dan posisi bangunan.
Beban-beban itu disalurkan dari atas ke bawah, mulai dari elemen rangka atap, rangka utama
atap, pelat lantai, rangka utama kolom balok atau dinding pemikul, dan sampai pada pondasi (6), dan
diteruskan ke dalam tanah (7). Kolom balok meneruskan gaya menurut arah garis dan dinding menurut
arah bidangnya.
2

Tumpuan dan Pengaruhnya pada Sistem Struktur


Beban-beban pada rangka baik rangka atap atau rangka utama, harus diletakkan pada posisi

tumpuan atau titik hubung antara rangka-rangka itu. Sedangkan pada dinding dapat diletakkan di
sembarang garis dindingnya. Oleh karena itu rangka paling sesuai untuk menerima gaya titik atau
terpusat yang diletakkan pada titik-titik hubungnya, sedangkan dinding sesuai untuk menerima gaya
menerus di sepanjang dindingnya. Wujud konstruksi dari ketentuan tersebut adalah bahwa kuda kuda
paling ideal jika dipasang langsung di atas kolom utama yang menerus ke bawah, sedangkan gununggunung paling ideal didukung oleh dinding yang juga menerus atau membentuk garis bidang di
sepanjang dinding.
Sebuah bangunan dapat mengkombinasikan berbagai macam struktur yang akan dipakai
tergantung efektifitas pemakaiannya. Peletakkan elemen struktur yang tidak sesuai dapat dilakukan,
misalnya kuda kuda yang diletakkan tidak tepat di atas kolom atau gunung-gunung yang diletakkan
tidak di atas dinding, dengan catatan harus ada struktur penopang lain yang dapat menggantikan kolom
untuk meneruskan beban ke kolom, misalnya penggunaan balok pikul yang relatif lebih besar
dimensinya. Pertimbangan yang harus dilakukan ketika menentukan penyimpangan ini adalah
menyangkut efektifitas ruang, efisiensi bahan, bentuk-estetika, dan juga harga bangunan.

2
Ismat Wahyu Nugraha

Gambar 2. Prinsip Tumpuan Rangka pada Titik Tumpunya


Grid Struktur
Grid struktur adalah pola tertentu yang digunakan untuk meletakkan titik-titik atau garis-garis
sistem struktur bangunan dalam denahnya. Titik-titik itu akan menunjukkan letak kolom sedangkan
garis-garis akan menunjukkan letak dinding struktural dalam bangunan. Grid struktur bukan hanya
seperti milimeter-blok, yang hanya memandu pembuatan gambar denah namun lebih berarti sangat
penting karena bentuk-bentuk dan ukuran grid ini akan berkaitan langsung dengan sistem struktur dan
aspek-aspek penting lain dalam bangunan termasuk fungsi ruang. Grid struktur ini baik bentuk dan
ukurannya harus diikuti oleh atau menyesuaikan dengan ukuran ruang-ruang yang terdapat dalam
denah bangunan. Karena sistem struktur tidak hanya meliputi kolom atau dinding saja, maka
pengaturan grid struktur ini juga harus mempertimbangkan posisi-posisi elemen sistem struktur lain
seperti rangka atap di atas bangunan dan juga pondasi di bawah bangunan sebab sistem struktur, seperti
telah dibahas di atas, idealnya harus menerus dalam menyalurkan beban dari atas ke bawah.
Dalam denah, informasi penggunaan titik-titik kolom dan atau garis-garis dinding struktural ini
sudah dapat menentukan kaitan dengan sistem struktur yang lain tersebut. Pola grid struktur ini harus
dapat ditentukan pada tahap pre-design yaitu pada akhir dari tahap ide gagasan atau konsep bangunan
karena penggunaan pola grid ini akan berpengaruh pada aspek-aspek lain dalam bangunan baik secara
langsung atau tidak, seperti pada bentuk dan bentangan ruang, ukuran ruang, kemungkinan akses
bukaan dan sebagainya.

Pada tahap denah jadi, grid struktur ini sangat penting artinya karena akan berfungsi:
3
Ismat Wahyu Nugraha

menggambarkan sistem struktur yang dipakai


menentukan posisi-posisi kaitan dengan elemen sistem struktur lain
memfasilitasi ruang fungsi di dalamnya
menentukan kaitan antar lantai pada bangunan bertingkat
menentukan secara pasti posisi kolom, balok atau dinding struktur

MACAM STRUKTUR MENURUT ANATOMI BANGUNAN


Pembahasan struktur menurut anatomi adalah didasarkan pada peran bagian sistem struktur yang
dapat dibagi menjadi dua bagian besar; super-structure (struktur di atas tanah) dan sub-structure
(struktur di bawah tanah). Super-structure masih dibagi dua lagi yaitu struktur atap dan struktur
pembentuk ruang fungsi atau selanjutnya disebut sebagai struktur utama. Pembagian berdasar anatomi
ini akan sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi langkah demi langkah proses perencanaan struktur
dalam arsitektur. Karena proses perencanaan struktur biasanya dilakukan mulai dengan disain atap,
struktur utama dan pondasi.
Perencanaan struktur atas harus mengacu pada peraturan atau pedoman standar yang mengatur
perencanaan dan pelaksanaan bangunan beton bertulang, yaitu Standar Tata Cara Penghitungan
Struktur Beton nomor: SK SNI T-15-1991-03, Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983,
Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung tahun 1983, dan lain-lain (Istimawan,
1999).
Pembebanan Struktur Bangunan.
Beban Mati
Merupakan beratnya struktur sendiri, berat dinding dan elemen lain yang permanen pada bangunan.
Bahan stuktur permanen seperti baja mutu tinggi, beton pratekan dan campuran aluminium mengurangi
besarnya beban mati.
Beban Hidup
Merupakan berat beban-beban yang dapat berpindah-pindah atau berubah arah. Sebagai contoh: orang,
mesin, penyekat flexible, air hujan salju, tekanan dan isapan angin, tekanan air dan tekanan tanah.
Beban Angin
Merupakan beban yang timbul karena tekanan dan isapan angin. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi yaitu: kecepatan angin, kepadatan udara, permukaan bidang dan bentuk dari bangunan.
Untuk menanggulangi tekanan dan isapan angin perlu dipasang penguat-penguat yang merupakan sikusiku, bangunan petak, gelagar dan penguat sudut sebagai konstruksi penahan angin.
4
Ismat Wahyu Nugraha

Beban Termis
Merupakan beban yang terjadi karena perubahan temperatur dalam siang menjadi malam atau musim
dingin menjadi musim panas. Perubahan termis dapat mengakibatkan memuai atau menyusutnyan
bahan struktur dan akan mendorong atau menarik bagian-bagian stuktur.
Gerak Bangunan Akibat Gerak Tanah
Gerakan ini disebabkan oleh adanya dua atau beberapa macam tanah di bawah bangunan, sehingga
reaksi tanah tidak sama atau merata. Diperlukan untuk menyelidiki tanah sebelum menentukan sistem
pondasi yang akan digunakan. Penyelidikan tanah dapat berupa sondering, tes laboratorium atau
pengeboran untuk menentukan garis permukaan air pada musim kemarau dan hujan.
Goyangan Bangunan Akibat Gempa Bumi
Terjadi akibat longsoran tanah, gempa tektonik, letusan gunung berapi, bahan peledak pada tambang.
Getaran gempa dapat berupa gerak vertikal dan horisontal. Hubungan-hubungan dan landasan struktur
mendapat goyangan seperti hendak dipatahkan dan diuji kekokohannya. Perlu diadakan perhitungan
terhadap gempa pada bangunan 4 lantai atau
lebih dan bangunan besar walaupun tidak bertingkat.
Beban Dinamis
Merupakan beban yang berpindah-pindah tempat atau berubah-ubah beratnya secara cepat. Bila berat
beban berubah dengan cepat dan teratur akan menimbulkan resonansi.
Statika dan Ilmu Kekuatan
Statika adalah ilmu keseimbangan dari gaya-gaya luar dan rangka bangunan sebagai
keseluruhan. Ilmu kekuatan bahan adalah ilmu mengenai kekuatan gaya-gaya yang akan dihasilkan
oleh partikel-partikel di dalam elemen-elemen bahan untuk struktur yang dibuat dari bermacan-macam
bahan bangunan.
Gaya
Gaya mempunyai tiga sifat:

Besaran
Arah
Titik tangkap

5
Ismat Wahyu Nugraha

Gaya yang berjumlah 2 atau lebih yang bekerja pada 1 titik dapat diuraikan menjadi satu gaya
resultan,

sebaliknya

gaya

dapat

diuraikan

dua

atau

lebih

gaya

lain.

Tarik Murni
Suatu bahan linier apabila ditarik dari dua arah yang berlawanan, maka partikel-partikel atau
molekul-molekul bahan itu akan tertarik dan mengadakan perlawanan. Percobaan membuktikan
bahwa bahan bangunan seperti kayu, baja, batu dan lain-lain mempunyai modul elastisitas yang
berlainan

dan

dalam

batas-batas

tertentu.

Tekan Bumi
Merupakan kebalikan dari tarik, bahan yang linier yang tertekan, maka partikel akan memendek
ke arah gaya tekan tapi kearah tegak lurus sumbu gaya partikelnya akan mengembang. Perpendekan
tergantung pada besar gaya luar yang menekan, luas potongan lintang bahan, panjang bahan dan
modul elastisitas terhadap tekan. Bahan yangtidak mempunyai daya tahan terhadap gaya tarik pada
umumnya dapat menerima gaya tekan yang besar, seperti bahan alam, bata keras dan beton.
Momen
Timbul apabila pada suatu bidang datar bekerja suatu gaya, yang tidak melalui sumbu, sumbu yang
berdiri tegak lurus pad bidang itu, maka bidang itu akan berputar terdorong oleh gaya.
UPPER STRUKTUR
Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas muka
tanah (SNI 2002). Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat, balok,dinding geser dan tangga, yang
masing-masing mempunyai peran yang sangat penting. Atap merupakan bagian paling atas dari suatu
bangunan, yang melindungi secara fisik maupun metafisik. Adapun fungsi dari atap yaitu mencegah
terhadap pengaruh angin, bobot sendiri dan curah hujan, melindungi ruang bawah, manusia serta
elemen bangunan dari pegaruh cuaca seperti hujan, sinar panas matahari, sinar cahaya matahari, petir,
dll. Pekerjaan atap terdiri dari tiga unsur, yaitu kuda-kuda , rangka atap dan penutup atap. Kuda-kuda
akan menopang suatu atap yang dirangkai dengan rangka atap. Rangka atap terdiri dari gording sebagai
rangka pengaku dan tumpuan kaso di bagian tengah, nok sebagai rangka pengaku dan tumpuan kaso
dibagian paling atas (bubungan), jurai sebagai rangka penghubung antara dua arah kaso dan sebagai
kedudukan talang. Murplat merupakan rangka pengaku dan tumpuan kaso di atas ringbalk atau badan
bangunan serta kaso atau reng bila penutupatapnya dari genteng. Bila menggunakan penutup atap dari
lembaran seng metal, fiber, atau asbes, penutup atap tersebut akan langsung dipakukan pada gording.
6
Ismat Wahyu Nugraha

Nama bagian-bagian atap yaitu:


1. Bubungan
Bubungan merupakan bagian atap paling atas yang selalu dalam kedudukan mendatar. Sering kali juga
bubungan atap menentukan arah.
2. Tirisan atap
Merupakan bagian terbawah garis atap, menentukan garis paling bawah atap yang mendatar.
3. Garis patahan atap
Pada tambahan kasau miring atau pada atap mansard, adalah garis pertemuan antara dua bidangatap
yang berbeda kemiringannya. Arahnya sejajar dengan garis tirisan atap, berarti kedudukannya
mendatar.
4. Jurai luar
Merupakan bagian tajam pada atap berawal dari garis tiris atap sampai bubungan (pertemuan dua
bidang atap bangunan dengan sudut mengarah keluar).
5. Jurai dalam
Merupakan bagian tajam pada atap berawal dari garis tiris atap sampai bubungan(pertemuan dua
bidang atap bangunan dengan sudut mengarah kedalam).
6. titik pertemuan jurai dan bubungan adalah tempat bertemunya 3 bidang atap atau lebih.
7. bubungan penghubung miring
merupakan garis jurai pada bidang bidang atap yang tinggi bubungannya berbeda dan bertemu pada
sutu

titik,

juga

berfungsi

menghubungkan

dua

titik

pertemuan

jurai

dan

bubungan.

8. pinggiran gevel
merupakan bagian akhir dari atap pada gevel (dinding berbentuk segitiga.
KEMIRINGAN ATAP
Dipengaruhi prinsip konstruktif (konstruksi atap datar, atap kasau, atau atap peran/gording.
dipengaruhi juga oleh pelapis atap, semakin banyak celah, semakin kecil ukuran elemen penutup atap
7
Ismat Wahyu Nugraha

maka atap harus dibuat semakin curam agar air hujan dapat mengalir dengan cepat. Juga dipengaruhi
oleh cuaca dan iklim.
Perancangan Atap
Atap dapat dikatakan berkualitas jika strukturnya kuat/kokoh dan awet/tahan lama.Faktor iklim
menjadi bahan pertimbangan penting dalam merancang bentuk dan konstruksi atap/bangunan.
Keberadaan atap pada rumah sangat penting mengingat fungsinya seperti payung yang melindungi
sisi rumah dari gangguan cuaca (panas, hujan dan angin). Oleh karena itu,sebuah atap harus benarbenar kokoh/kuat dan kekuatannya tergantung pada struktur pendukung atap. Mengacu pada kondisi
iklim perancangan atap yang baik ditentukan 3 faktor, yakni jenis material,bentuk/ukuran,dan teknik
pengerjaan.
1. Jenis Material Struktur Dan Penutup Atap
Penentuan material tergantung pada selera penghuni,namun harus tetap memerhatikan prinsip dasar
sebuah struktur yaitu harus kuat,presisi,cukup ringan,dan tidak over design. Atap yang kuat harus
mampu menahan besarnya beban yang bekerja pada elemen struktur atap.
Ada 3 jenis beban yang bekerja pada atap yaitu:
a.

beban berat sendiri (bahan rangka,penopang rangka,dan penutup atap),

b.

beban angin tekan dan angin hisap,dan

c.

beban bergerak lain (berat manusia saat pemasangan dan pemeliharaan).

Pemilihan bahan tertentu harus diikuti oleh pengetahuan yang lengkap akan karakteristik setiap bahan.
1. Bentuk & ukuran
Dibandingkan hujan dan panas,angin merupakan faktor yang palingdiperhitungkan demi menjamin
atap yang kuat. Beberapa masalah akibat angin kencang antara lain:penutup atap yg terbang,gording
terlepas,kuda-kuda terangkat,dan kolom kayu bergeser atau terangkat.
Atap yang baik adalah yang dapat menerima beban angin yang sama dari segala arah (idealnya
adalah bentuk atap bulat). Bentuk ini sangat berpengaruh pada besarnya tekanan angin yang bekerja
pada bangunan. Semakin tinggi bangunan akan semakin besar tekanan angin. Tekanan angin bekerja
lebih ringan bila tinggi bangunan lebih kecil dari setengah lebar bangunan.Kemiringan atap yang
8
Ismat Wahyu Nugraha

memberikan beban angin yg rendah adalah antara 10-30. Untuk sudut yang lebih besar dari dari
30,perlu kekuatan yg lebih baik dan penutup yg sesuai.
2.Teknik Pengerjaan
Penutup atap dari seng dan asbes gelombang harus diikat pada gording dengan paku paling sedikit 6
paku tiap 1 m2.genteng harus diikat dengan kawat tiap 5 jalur genteng, sedangkan untuk genteng yang
ada lubangnya dapat dipakukan ke reng.
Pengerjaan atap harus dibuat secermat mungkin sesuai dengan karakteristik yang mengikuti setiap
jenis bahan.Beberapa contoh persyaratan berikut ini harus diikuti.
a.

Bentang Maksimal
Setiap jenis material memiliki karakteristik tersendiri.Rangka atap baja memiliki kemampuan
bentang lebih panjang daripada material kayu. Baja atau kayu,dapat disambung dengan
sambungan khusus dengan memerhatikan dimensi/ukuran batang dan perilaku gaya pada batang
yang akan disambung.

b.

Teknik Sambungan
Kekuatan sambungan antar elemen yang digunakan untuk rangka juga harus diperhatikan.
Misalnya,kayu yang mempunyai keterbatasan ukuran maka penyambungan yang baik dan benar
adalah kunci kekuatan atap.

Ada 2 metode menyambung kayu,yaitu :

Baut (tanpa plat/dengan plat T/dengan plat L) pilih diameter yang tepat agar kayu tidak pecah
ketika dibaut. Jumlah baut disesuaikan dengan kekuatan struktur yang akan membebani
sambungan tersebut dan dimensi kayunya

3.

Paku dimensi paku disesuaikan dengan dimensi kayu,yakni 2x ketebalan kayu yg disambung.
Pemasangan

Kerapian pemasangan penutup atap (presisi), jika menggunakan genteng, makajarak reng harus
sesuai spesifikasi dan rekomendasi dari produsen.Beberapa contoh pengerjaan atap yang tidak cermat
sering terjadi pada jurai dalam, yaitu terdapatnya sambungan tekuk ke bagian dalam; susunan atap yang
9
Ismat Wahyu Nugraha

tidak berpresisi; atau bidang atap yang bergelombang akibat dari pemasangan reng yg tidak rapi.Semua
ini mengakibatkan munculnya gangguan pada atap dan mempengaruhi kekuatan atap.
4. Keawetan material
Awet atau tidaknya atap dikaitkan dengan faktor lingkungan termasuk cuaca dan organisme perusak
yang dapat menyebabkan menurunnya kemampuan struktur. Misalnya,serangan rayap terhadap
kayu. Kayu yang diserang akan terlihat masih utuh meski bagian dalamnya keropos. Maka,untuk
menciptakan atap yang kuat perlu dilakukan teknik perlindungan terhadap material bangunan.
Contohnya,sebelum digunakan kayu harus diberi treatment yang dapat meningkatkan daya tahan
kayu. Bahan dari metal biasanya diberi coating atau lapisan khusus yang melindungi material dari
korosi atau karat.
C. Macam dan Jenis penutup atap
1. Atap ijuk dan alang-alang
Bangunan dengan nuansa tradisional atau vernakular.Atap ijuk dibuat dari serabut palem
aren. Ijuk digunakan sebagai bahan penutup atap dengan dibentuk ikatan sepanjang 120cm dan
diameter 6cm. Ikatan tersebut dijepit dengan bilah bambu, lalu diikatkan ke reng. Lapisan ijuk
minimal 2 lapis, semakin tebal lapisannya akan semakin lama daya tahannya. Atap ijuk dengan
kualitas yang baik bisa mencapai umur hingga 30 tahun.

2. Atap rumbia
Atap Rumbia terbuat dari helai daun rumbia yang dirangkaikan hingga berbentuk sisir
lalu diikat pada sebatang tongkat atau bambu yang berfungsi sebagai reng setiap 20 cm. Atap
rumbia hanya memiliki daya tahan sekitar 3-4 tahun.
Baik atap ijuk dan alang-alang mempunyai kelebihan terutama pada aspek estetika dan
nuansa tradisionalnya.Kelemahannya adalah ketersediaan bahan dengan kualitas yang baik di
10
Ismat Wahyu Nugraha

pasaran, sistem pemasangan yang sedikit rumit, dan umur yang relatif pendek (untuk bahan atap
rumbia).

3. Atap Sirap.
Sirap yang tersedia di pasaran terbuat dari 2 jenis bahan.Sirap alami yang berbahan
dasar kayu dan sirap buatan yang berbahan dasar fiber-cement.Sirap kayu terbuat dari kayu
kelas awet yang berserat lurus, bebas dari mata kayu dan retak. Terdapat sirap kayu kecil
dengan panjang 50-60cm, lebar 7-10cm, tebal 1-3cm, dan sirap kayu besar yang berbentuk
seperti papan dengan panjang 40-93cm, lebar 10-47cm, tebal 3-5mm. Sedangkan sirap buatan
dari bahan fiber-cement tersedia dalam ukuran yang bermacam-macam. Cara pemasangan sirap
alami dan sirap buatan hampir sama. Sirap dipasang selang-seling sebanyak 2,3, atau 4 lapis
dengan dipaku pada reng. Terdapat juga sirap tradisional yang terbuat dari bambu yang dibelah,
lalu dipotong sepanjang 40cm dan diruncingkan ujungnya.Atap sirap banyak dipergunakan
untuk bangunan-bangunan dengan style kolonial.Selain itu, seperti telah dibahas pada bagian
pertama, atap sirap mempunyai kelebihan bisa dipasang pada atap dengan sudut yang hampir
mendekati vertikal.Kekurangannya adalah pada aspek biaya.Atap sirap alami cukup mahal
karena harus terbuat dari kayu dengan kualitas baik.

11
Ismat Wahyu Nugraha

4. Atap Asbes
Asbes sering digunakan untuk bangunan berbiaya rendah.Tidak hanya karena harga
materialnya yang murah.Atap asbes juga memerlukan rangka atap yang lebih jarang.Asbes
langsung dipasang pada gording, sehingga tidak memerlukan usuk dan reng.
Asbes tersedia dalam 2 jenis, yaitu asbes gelombang besar dan asbes gelombang kecil.
Untuk asbes gelombang besar, ukuran yang tersedia adalah panjang 100, 125, 150, 180, 210,
240, 270, 300cm, dengan lebar 108cm. Untuk asbes gelombang besar, overlap sambungan di
ujung adalah 25cm, dan 8 cm di bagian tepi. Untuk asbes gelombang kecil, ukuran yang
tersedia adalah 150, 180, 210, 240, 270, 300cm dengan lebar 105cm. Untuk asbes gelombang
kecil, overlap sambungan di ujung adalah 25cm dan 7,5cm di bagian tepi.

5.

Atap Seng dan Aluminium Gelombang


Atap seng gelombang tersedia dalam
ukuran 183 x 76cm, sedangkan atap aluminium gelombang tersedia dalam ukuran 200 x 83,6cm
dengan tebal 0.5, 0.7, 0.8, atau 1.0 mm. Ketika dipasang memerlukan overlap sebesar 20cm
pada bagian panjang, dan 11,4 cm pada bagian tepi.

6. Atap Metaldeck
Atap jenis ini mempunyai banyak nama alias d pasaran, yaitu spandek, bondek, trimdek, kliplok,
hingga galvalum dan zincalume yang sebetulnya lebih ke arah nama jenis material penyusunnya. Atap
12
Ismat Wahyu Nugraha

metal deck ini biasa dipergunakan untuk bangunan-bangunan dengan bentang atap lebar, misalnya
pabrik, swalayan, dll.Tersedia dalam lebar 600mm s/d 1000mm dengan berbagai jenis profil
permukaan. Panjangnya biasanya hampir tidak terbatas, karena supplier material ini dapat langsung
membawa mobil yang memuat roll material ke lokasi proyek.
Atap asbes, seng, aluminium, dan metaldeck mempunyai karakter yang hampir sama. Kelebihannya
adalah biaya yang hemat dan beban konstruksi yang ringan.Tapi kelemahannya juga cukup banyak,
yang pertama adalah aspek estetika.Asbes dan seng sudah terlanjur identik dengan rumah bagi
golongan yang kurang mampu. Yang kedua adalah atap asbes dan seluruh atap dengan bahan dasar
metal mempunyai sifat meneruskan radiasi panas matahari yang cukup besar pada ruangan di
bawahnya. Kelemahan lain adalah bahan metal akan berisik apabila ditimpa hujan. Bahan asbes sendiri
cukup banyak dihindari, karena partikelnya yang diduga bersifat karsinogenik, yaitu menyebabkan
kanker.Untuk mengatasi kelemahan berbagai jenis atap lembaran ini, lahirlah jenis atap yang berbahan
dasar bitumen selulose.
Selain itu saat ini juga sudah tersedia material serupa asbes gelombang asbestos free (partikel
penyebab kanker) yang terbuat dari bahan fiber-cement.Kandungan semen dalam jenis material ini
menimbulkan karakteristik material yang waterproof, kuat, dan memiliki insulasi panas yang cukup
baik.

7. Atap bitumen selulosa


Jenis material atap ini, terbuat dari fiber selulosa, bitumen, dan resin, memiliki berbagai
kelebihan.Atap ini lentur, sehingga mudah dibentuk menyesuaikan bentuk atap, berbobot ringan
sehingga tidak membebani konstruksi bangunan, insulasi panas yang baik karena karakteristik bahan
penyusunnya, tidak bising ketika ditimpa hujan, dan memiliki variasi warna yang cukup
banyak.Apakah ada kelemahannya?Tentu ada, yaitu relatif lebih mahal daripada jenis atap lembaran
13
Ismat Wahyu Nugraha

lainnya.Tersedia dalam lembaran dengan cetakan berbentuk seperti genteng atau asbes gelombang
dengan berbagai warna.
Rumah pada umumnya menggunakan plafon model polos ditambah dengan lis di bagian
pinggirnya.Namun sebenarnya saat ini ada begitu banyak model dan bahan yang bisa digunakan untuk
plafon yang bisa menambah keindahan ruangan

RANGKA ATAP KAYU

Rangka atap kebanyakan dipilih dari kayu, dan ingin diganti kayu lagi. Memang, tidak ada yang
salah, namun Anda perlu mencermati rata-rata rangka atap dari kayu memiliki usia sekitar 10 tahun.
Jika kayu mendapat perawatan antirayap dan perubahan cuaca, masa 10 tahun tersebut bahkan bisa
lebih pendek.
KEUNGGULAN ATAP KAYU
1.Bahan baku material kayu mudah diperoleh di pasaran.
2.Untuk pemasangan bisa di pasang oleh tenaga tukang yang umum.
14
Ismat Wahyu Nugraha

3. Bisa bebas memilih varian harga tergantung jenis material kayuapa yang akan dipergunakan.
4.kekuatan bisa diandalkan tergantung pula jenis material kayu yang dipergunakan.
5.Bisa bertahan sampai 15 tahun atau bahkan lebih tergantung jenis material kayu.
KEKURANGAN ATAP KAYU
1. Pemasangan rangka atap kayu memerlukan waktu yang relatif sedang.
2.

Biaya relatif mahal dikarenakan harga bahan baku material kayu yang semakin hari semakin sulit
didapatkan, menjadikannya harga yang terus naik.

3. Tidak efektif dipergunakan pada bentangan besar.


4. Tidak tahan terhadap rayap ataupun kumbang.
5. Beban bangunan relatif berat karena menopang beban kayu yang sudah cukup berat ditambah
beban atap.
6. Perlu perawatan dalam jangka waktu tertentu.
7. Tidak ramah lingkungan karena akan menambah jumlah penebangan hutan.
RANGKA ATAP BAJA RINGAN

Sebagai perbandingan dalam memilih rangka atap rumah anda, disini saya juga akan mencoba
menjabarkan rangka atap dari baja ringan.
Terdapat banyak pilihan serta jenis material konstruksi atap rumah.Salah satunya adalah, baja
ringan.Material ini sekarang mulai banyak peminatnya karena harganya yang realtif lebih murah,
ringan, dan tahan lama.Nah permasalahannya, di pasar bahan bangunan, terdapat banyak jenis
bahannya, harga dan merk bahan untuk rangka atap baja ringan ini. Anda pastinya akan bingung
memilih dan tidak mau salah memilih jenis apa yang cocok untuk rumah anda.
15
Ismat Wahyu Nugraha

Sebelum anda membeli rangka atap baja ringan ini, anda perlu lebih teliti.Teliti untuk mengenali
material dan sistem rangka atap baja ringan secara men-detail, bukan hanya mengikuti tawaran dari
kontraktor atau supplier. Untuk mengetaui rangka atap baja ringan maka kita harusnya mengerti dahulu
bahwa produk ini ialah produk struktur yang menopang beban sebuah atap, angin, dan juga akan
melindugi penghuninya.
1

Atap Baja Ringan

4 komponen utama dalam rangka atap baja ringan yang harus diketahui:
Kekuatan Bahan atap baja ringan: memiliki beragam kekuatan. Untuk saat ini yang terbaik adalah baja
ringan yang memiliki spesifikasi G550 atau tegangan leleh 550 Mpa.Bahan ini berbeda dengan besi
baja konvesional, yang memiliki tegangan leleh 300 Mpa (G300).Tapi karena sifat dasar baja ialah
berkarat, maka baja ini pun harus diberi proteksi coating terhadap karat. Ada dua jenis proteksi; pelapis
yang tebuat dari seng atau galvaniz, dan zinkalum yang terbuat dari campuran aluminium, seng serta
silicon.
Desain serta perhitungan struktur: Ada beberapa tipe rangka atap baja ringan. Produsen ternama banyak
yang menggunakan software khusus untuk membuat desain rangka atap tersebut dan menghitung
tingkat kekuatannya terhadap sebuah beban.Beberapa ada produsen yang tidak menggunakan software
tersebut.Software ini diyakini dapat menghitung tingkat kekuatan rangka secara men-detail.Bahkan
dalam software tersebut juga dapat disimulasikan beban rangka atap kelak jika sudah terpasang. Oleh
software ini nantinya dihasilkan gambar kerja detail yang menunjukkan dimensi rangka, type dan jenis
sambungan serta jumlah sekrup/baut untuk setiap sambungannya.
Berbagai Keuntungan Dapat Anda Peroleh Dari Atap Baja Ringan
Teknk Pemasangan serta perakitannya atap baja ringan Yang perlu anda pastikan adalah bahwa
pemasangnya janganlah dipercayakan kepada sembarang tukang.Pastikan bahwa pemasang rangka atap
baja ini telah memiliki sertifikasi layak pasang. Dengan demikian Anda mendapat jaminan bahwa
desain dan system akan bekerja dengan benar.
Pengawasan yang berkala: dari supervisor yang telah ditunjuk oleh produsen maupun dari pemilik
merk rangka atap baja ringan tersebut.

16
Ismat Wahyu Nugraha

Yang tidak kalah penting adalah agar Anda meminta surat garansi produk dan pemasangan baik dari
penjual atap baja ringan maupun pemasang atap baja ringan itu sendiri.
Disini saya juga akan mencoba menjabarkan beberapa kelebihan dan kekurangan dalam memilih
rangka atap dari Baja Ringan.
KEUNGGULAN ATAP BAJA RINGAN
1. Biasanya tersedia matrial include dengan pemasangan jadi biaya terpasang relatif sangat murah.
2. Beban bangunan relatif sangat ringan.
3. Anti rayap dan pengerat yang lain.
4. Pemasangan relatif sangat cepat.
5. Tingkat keamanan terjamin dikarenakan adanya proses perhitungan beban dengan software
khusus sebelum pengerjaan/fabrication.
6. Mampu terpasang pada bentangan sampai 20m.
7. Tidak perlu perawatan dikarenakan Material baja ringan sudah anti karat.
8. Kemerataan kualitas.
9. Pada aplikator khusus pemasangan baja ringan mencantumkan juga sertifikat garansi hingga 15
tahun.
KEKURANGAN ATAP BAJA RINGAN
1. Hampir jarang ditemukan kekurangan rangka atap baja ringan jika kita benar benar dalam
memilih aplikator pemasangan rangka atap baja ringan.
2. Jarak Kuda kuda baja ringan yang sangat rapat,memungkinkan ruang atap tidak bisa
dipergunakan sebagai ruang dan sebagainya.
PLAFON
Plafond atau langit-langit rumah merupakan bidang pembatas antara atap rumah dan ruangan di
bawahnya. Ketinggiannya plafond atau langit-langit rumah umumnya berkisar antara 2,75 s/d 3,75 m.
Plafond rumah memiliki banyak fungsi, fungsi utama dari plafond adalah untuk menjaga kondisi suhu
di dalam ruangan akibat sinar matahari yang menyinari atap rumah. Udara panas di ruang atap ditahan
oleh plafond sehingga tidak langsung mengalir ke ruang di bawahnya sehingga suhu ruang dibawahnya
tetap terjaga.
Selain menjaga kondisi suhu ruang dibawahnya, plafond juga berfungsi untuk melindungi
ruangan-ruangan didalam rumah dari rembesan air yang masuk dari atas atap, menetralkan bunyi atau
17
Ismat Wahyu Nugraha

suara yang bising pada atap pada saat hujan. Selain itu juga plafond dapat membantu menutup dan
menyembunyikan benda-benda (seperti: kabel instalasi listrik, telfon, pipa hawa) dan struktur atap
sehingga interior ruangan tampak lebih indah.
Namun saat ini, fungsi plafond rumah juga telah mengalami perluasan persepsi, tak hanya
mengakomodir fungsi-fungsi di atas, desain plafond saat ini juga dirancang sedemikian rupa sebagai
pemberi kesan estetika khususnya pada interior ruangan.
Kualitas plafond rumah dipengaruhi oleh bahan atau material plafond yang dipakai, dimana
setiap bahan atau material plafond tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Oleh karena itu bermunculan beragam bahan dasar yang dapat diaplikasikan untuk membuat
plafond dengan harga yang beragam pula.
Bila Anda masih bingung dan belum paham mengenai bahan-bahan maupun bagaimana cara memilih
bahan untuk plafond rumah yang baik, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk
mengetahui hal tersebut.

Sifat Bahan dan Karkteristiknya

Semua bahan untuk jenis plafond rumah merupakan bahanbahan yang baik dan berkualitas.
Mengingat bahwa plafond adalah bagian yang juga menampilkan keindahan rumah khususnya bagian
interior, maka Anda harus selektif dan pandai memilah jenis dan bahan plafond yang akan digunakan.
Sebelum memilih model dan bahan dasar plafond yang akan Anda aplikasikan pada bagian langit-langit
rumah, ada baiknya Anda mempelajari keunggulan dan kelemahan dari tiap jenis dan bahan plafond
tersebut.
1.

Tripleks
Gambar Plafond (langit-langit) Rumah Dari Bahan Triplex
Plafond berbahan tripleks merupakan jenis penutup plafond yang sering dipakai. Ukuran

tripleks dipasaran adalah 122 cm x 244 cm dengan ketebalan 3 mm, 4 mm dan 6 mm. Pemasangan
plafond ini dapat dipasang lembaran tanpa dipotong-potong maupun dapat dibagi menjadi empat
bagian supaya lebih mudah dalam penataan dan pemasangannya. Rangka plafond dapat menggunakan
kasau 4/6 atau 5/7 dengan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm.
Keunggulan jenis plafond tripleks proses pengerjaannya lebih mudah dan dapat dilakukan oleh
tukang kayu sehingga Anda tidak kesulitan dalam pengerjaannya. Material tripleks mudah didapatkan
di pasaran dengan harga yang relatif murah dan bahan yang ringan memudahkan pengguna dalam
perbaikan apabila terjadi kerusakan untuk menggantinya.
18
Ismat Wahyu Nugraha

Kelemahan bahan tripleks tidak tahan terhadap api sehingga mudah terbakar dan apabila sering terkena
air atau rembesan maka akan mudah rusak.
2.

Eternit atau Asbes


Dalam pasaran ukuran plafond eternit atau asbes adalah 1.00 m x 1.00 m dan 0.50 m x 1.00 m.

Cara pemasangan pun sama dengan plafond tripleks. Anda dapat menggunakan kasau 4/6 atau 5/7
dengan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm untuk rangka plafon.
Keunggulannya selain mudah didapat dipasaran, proses pengerjaan pun mudah sehingga tidak
menemui kendala.Bahannya yang ringan memudahkan pengguna untuk dapat mengganti apabila terjadi
kerusakan.
Kelemahan bahan dari eternit atau asbes tidak tahan terhadap goncangan dan benturan sehingga harus
berhati-hati dalam proses pemasangan plafond supaya tidak patah atau retak.
3.

Serat (Fiber)
Saat ini plafond fiber sudah banyak digunakan.Dalam aplikasi untuk plafond rumah

menggunakan papan GRC (Glassfiber Reinforced Cement) Board.Harganya relatif murah


dibandingkan dengan tripleks.GRC Board mempunyai ukuran 60 cm x 120 cm dengan ketebalan
standar 4 mm. Rangka plafond dapat mengunakan kaso 4/6 atau 5/7 maupun besi hollow 40 mm x 40
mm.
Keunggulan plafond GRC tahan terhadap api dan air, lebih kuat, ringan dan luwes. Proses
pengerjaanya cukup mudah.
Kelemahan sama dengan plafond eternit atau asbes tak tahan benturan. Material GRC di beberapa
daerah masih jarang di jumpai.
4.

Gypsum Board
Plafond gypsum salah satu jenis plafond yang sudah banyak digunakan untuk menutup langit-

langit rumah. Ukuran untuk plafond gypsum adalah 122 cm x 244 cm. Untuk rangka seperti GRC
Board anda dapat menggunakan kaso maupun besi hollow 4/4 dan 4/2.
Keunggulan, pada saat terpasang plafond gypsum memiliki permukaan yang terlihat tanpa
sambungan sehingga banyak diminati masyarakat. Proses pengerjaanya pun lebih cepat. Mudah
diperoleh, diperbaiki serta diganti.
Kelemahan, tidak tahan terhadap air sehingga mudah rusak ketika terkena air atau rembesan air.Tidak
semua tukang dapat mengerjakannya, perlu keahlian khusus untuk mengaplikasikannya.
19
Ismat Wahyu Nugraha

5.

Akustik Board
Plafond akustik merupakan solusi bagi Anda yang merencanakan sebuah ruangan yang dapat

meredam kebisingan.Karena plafond akustik merupakan plafond yang tahan terhadap batas ambang
kebisingan tertentu.Ukuran yang tersedia adalah 60 cm x 60 cm dan 60 cm x 120 cm. Plafond akustik
dapat dipasang dengan rangka kayu atau bahan metal pabrikan yang sudah jadi.
Keunggulan, dapat meredam suara sehingga untuk kebutuhan ruangan tertentu banyak dipakai
oleh masyarakat. Bobotnya relatif ringan sehingga mudah untuk perbaikan atau diganti dan proses
pengerjaannya cepat.Kelemahan, tidak tahan air dan di daerah tertentu masih jarang dijumpai serta
harganya relatif lebih mahal.
1.Plafon Triplek
Plafon jenis ini merupakan pilihan yang paling umum digunakan sebelum orang mengenal
gypsum.Bahan utama untuk membuat plafon ini adalah kayu kaso ukuran 4X6 sebagai rangkanya.Jika
Anda menginginkan rangka yang lebih kuat dan kokoh bisa menggunakan kayu kaso ukuran
5X7.Sedangkan untuk plafonnya sendiri umumnya menggunakan triplek ukuran 3mm atau 4mm dan
jika Anda menginginkan plafon triplek yang lebih kuat dan kokoh bisa menggunakan triplek ukuran
6mm.
Kelebihannya adalah karena rangkanya terbuat dari kayu maka cukup kuat untuk diinjak sehingga
apabila ada sesuatu yang perlu diperbaiki di atas plafon tidak takut jebol.Sedangkan kekurangannya
adalah kurang tahan air jika terjadi rembesan air hujan dari atap rumah.Disamping itu sambungan
antara triplek dengan triplek lainnya juga harus dipoles sedemikian rupa agar tidak begitu kelihatan.
2.Plafon Gypsum
Saat ini plafon gypsum telah menjadi favorit masyarakat Indonesia.Material yang digunakan untuk
rangka bisa berfariasi bisa menggunakan metal furing dan ada juga yang menggunakan
kayu.Penggunaan kayu sebagai rangkanya akan lebih kuat saat dipijak.Namun jika digunakan pada
rumah bertingkat sebaiknya pada lantai bawah dianjurkan menggunakan rangka metal furing saja.
Kelebihan plafon gypsum yaitu cepat dalam pengerjaan dan hasilnya juga akan lebih rapi karena
sambungannya bisa dibuat tidak kelihatan sama sekali.Model dan bentuk plafon juga bisa dibuat sesuai
20
Ismat Wahyu Nugraha

keinginan karena sudah tersedia bermacam-macam lis profil,motif panel papan tengah dan material
pendukung lainnya.Bentuk plafon gypsum bisa dibuat dalam berbagai bentuk misalnya bentuk
bertingkat(drop ceiling),kubah(dome) dan lain-lain.

3.Plafon GRC(Glassfiber Reinforced Cement Board)


Saat ini plafon GRC sudah mulai banyak digunakan untuk aplikasi plafon rumah.Keunggulan plafon
dengan papan GRC yaitu lebih tahan terhadap api dan air,ringan dan luwes dan proses
pengerjaannyapun cukup mudah.Sedangkan kekurangannya yaitu tidak tahan benturan atau mudah
retak.
4.Plafon Kayu(lambersering)
Papan kayu atau lambersering adalah kayu olahan yang dibuat bentuk menjadi lembaran-lembaran
biasanya berukuran 1X9cm yang dikeringkan dengan oven untuk mengurangi kadar airnya sehingga
saat diaplikasikan tidak terjadi penyusutan lagi.Plafon lambersering biasanya digunakan untuk plafon
bagian luar bangunan.Finishing akhir plafon kayu biasanya menggunakan impra supaya warna kayunya
lebih

kelihatan.

Kelebihan plafon ini yaitu lebih artistik dan bisa menciptakan suasana ruangan menjadi
klasik.Sedangkan

kelemahannya

adalah

pengerjaannya

lebih

sulit,lama

dan

memerlukan

ketelitian.Disamping itu harganya juga lebih mahal dibandingkan dengan plafon gypsum.
5.Plafon Metal(tin ceilling)
Bahan dasar dari plafon jenis ini adalah lempengan metal tipis yang di embos sehingga tercetak
berbagai macam motif ukiran dan kemudian ditambah finishing dengan cat minyak.Untuk saat ini motif
atau

corak

ukir

pada

plafon

metal

lebih

dominan

dengan

unsur

klasik.

Kelebihan plafon metal adalah anti air,anti rayap dantahan lama.Sedangkan kekurangan plafon jenis ini
yaitu pada harganya yang relatif masih mahal.
21
Ismat Wahyu Nugraha

KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU


Konstruksi kuda-kuda tradisional
1.Juga dinamakan konstruksi atap peran (gording)
2.Untuk

atap

pelana,

atap

perisai,

atap

lesenaar

dan

atap

datar.

3.Dipengaruhi konstruksi tradisional Belanda.


Konstruksi Atap Kasau
1. Atap kasau dan atap kasau balok bangsal merupakan konstruksi tanpa kuda-kuda.
2.kemiringan atap > 300
3.Sesuai untuk rumah yang agak kecil.
4.Setiap kasau bersilangan gunting bertindak sebagai kuda-kuda penopang yang menyalurkan muatan
langsung ke balok loteng.
5. Panjang kasau < 5M
Konstruksi kuda-kuda gantung
1. Merupakan sistem atap yang menyalurkan semua beban ke dinding luar yang menerima beban.
2. Konstruksi ini dipilih bila panjang balok loteng melebihi 5 M tanpa adanya tiang atau dinding
pendukung
3. kuda-kuda dengan 1 tiang cocok untuk bentang < 8M, kuda-kuda dengan dua 2 tiang untuk lebar
bentang < 12M.
4. Sambungan tarik pada balok gantung dan balok loteng dapat dibuay dari pelat string dan purus atau
yang lebih sederhana dengan baut simplex.
Konstruksi kuda-kuda dengan tiang.
1. Merupakan sistem konstruksi atap paling sederhana dan yang menyalurkan beban kedinding luar
yang menerima beban maupun ke ander (tiang yang mendukung balok bubungan) yang menyalurkan
beban atap ke dinding dalam yang menerima beban. Konstruksi kayu rangka batang (vakwerk).
1. Merupakan konstruksi rangka segitiga saja dimana garis sumbu batang harus lurus dan masingmasing hanya menerima gaya tekan dan tarikan.
2. Garis sumbu batang bertemu pada titik simpul yan bekerja sebagai engsel dalam didang rangka
batang.
22
Ismat Wahyu Nugraha

3. Beban pada konstruksi rangka batang hanya boleh bekerja pada titik simpul.
KONSTRUKSI LANGIT-LANGIT
Pengertian, Fungsi dan Konstruksi
1. Biasanya dipasang untuk estetika ( menutupi konstruksi kuda-kuda atap atau balok dukungan
pada konstruksi pelat langit beton bertulang dan sebagainya) maupun karena kebutuhan teknis
(terhadap kebakaran, perbaikan akustik ruang atau sebagai penutup instansi listrik, ac, dan
utilitas lainnya).
2. Terdiri dari dua bagian yaitu konstruksi rangka dasar/rangka penggantung dan lapisan penutup
langit-langit.
KONSTRUKSI RANGKA DASAR LANGIT-LANGIT
1. Konstruksi ini sebaiknya disesuaikan dengan jarak kssau atau konstruksi pelat langit dari kayu (bila
bangunan

kayu

bertingkat)

sehingga

sesuai

dengan

ukuran

pelat

penutup

langit-langit.

2. Penutup langit-langit dipotong sesuai konstruksi dsar dan dapat dipaku dibawah kasu atau konstruksi
pelat lantai kayu.
3. Dapat berfungsi sebagai lapisan atap kedua yang kedap air, tahan terhadap kebocoran.
KONSTRUKSI RANGKA PENGGANTUNG
1.Biasanya dibuat daru usuk 5/7 yang dipasang berselingan sesuai dengan bentuk dan ukuran bahan
penutup langit-langit.
2.Konstruksi rangka penggantung dari logam terdiri dari baja/aluminium profil tegak lurus yang
dipasang langsung pada kawat gantung oleh penjepit.
BAHAN PENUTUP LANGIT-LANGIT
1. Triplek, bahan ini dapt dibentuk sesuai ukuran rangka langit-langit. Tripleks agak peka terhadap
air sehingga perlu diawetkan dengan cat atau lapisan rapat air lainnya di bawah atap genteng.
2. Serat semen ( eternit), bahan ini diperdagangkan dengan ukuran standart yaitu 1x1 M dan 1x2
M, sehingga rangka harus menyesuaikan ukuran tersebut. Untuk memperkuat eternit dengan
23
Ismat Wahyu Nugraha

tebal 6 mm, sebaiknya diberi rangka tambahan sehingga ukuran maksimal tidak melebihi 0,5x1
M
3. Gipskarton, bahan ini diperdagangkan dengan ukuran 1,22 x 2,44 M, tebal 10 12 MM. Bahan
ini bentuk dan ukurannya dapat disesuaikan dengan bentuk konstruksinya. Untuk mencegah
kerusakan diperlukan pelapis atap kedap air. Untuk mencegah lengkung, ukuran maksimal
dibuat 0,6 x 0,6 M.
4. Papan kayu, dipilih jenis kayu dengan motif indah dan warna terang. Bentuk dan ukuran
disesuaikan konstruksi langit-langit. Tebalnya dpilih 10 14 MM.
5. Bambu, bahan ini sering digunakan sebagai anyaman di rumah pedesaan. Motif dan ukurannya
dapat dipesan langsung pada produsennya.
SUPER STRUKTUR
Bagian ini berada pada bagian badan bangunan yang mana fungsinya sebagai penyalur gaya di dalam
bangunan
I.

Kolom

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu
bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur
(Sudarmoko, 1996).Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila
diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri.
Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup
(manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar
bangunan tidak mudah roboh.
24
Ismat Wahyu Nugraha

SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas
utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak
tiga kali dimensi lateral.
Prinsip Kerja Kolom
Elemen struktur kolom yang mempunyai nilai perbandingan antara panjang dan dimensi
penampang melintangnya relatif kecil disebut kolom pendek. Kapasitas pikul-beban kolom pendek
tidak tergantung pada panjang kolom dan bila mengalami beban berlebihan, maka kolom pendek pada
umumnya akan gagal karena hancurnya material. Dengan demikian, kapasitas pikul-beban batas
tergantung pada kekuatan material yang digunakan. Semakin panjang suatu elemen tekan, proporsi
relatif elemen akan berubah hingga mencapai keadaan yang disebut elemen langsing. Perilaku elemen
langsing sangat berbeda dengan elemen tekan pendek. Perilaku elemen tekan panjang terhadap beban
tekan adalah apabila bebannya kecil, elemen masih dapat mempertahankan bentuk liniernya, begitu
pula apabila bebannya bertambah. Pada saat beban mencapai nilai tertentu, elemen tersebut tiba-tiba
tidak stabil dan berubah bentuk.
Hal inilah yang dibuat fenomena tekuk (buckling) apabila suatu elemen struktur (dalam hal ini
adalah kolom) telah menekuk, maka kolom tersebut tidak mempunyai kemampuan lagi untuk
menerima beban tambahan. Sedikit saja penambahan beban akan menyebabkan elemen struktur
tersebut runtuh. Dengan demikian, kapasitas pikul-beban untuk elemen struktur kolom itu adalah besar
beban yang menyebabkan kolom tersebut mengalami tekuk awal. Struktur yang sudah mengalami
tekuk tidak mempunyai kemampuan layan lagi. Fenomena tekuk adalah suatu ragam kegagalan yang
diakibatkan oleh ketidakstabilan suatu elemen struktur yang dipengaruhi oleh aksi beban. Kegagalan
yang diakibatkan oleh ketidakstabilan dapat terjadi pada berbagai material. Pada saat tekuk terjadi,
taraf gaya internal bisa sangat rendah. Fenomena tekuk berkaitan dengan kekakuan elemen struktur.
Suatu elemen yang mempunyai kekakukan kecil lebih mudah mengalami tekuk dibandingkan dengan
yang mempunyai kekakuan besar. Semakin panjang suatu elemen struktur, semakin kecil kekakuannya.

25
Ismat Wahyu Nugraha

Banyak faktor yang mempengaruhi beban tekuk (Pcr) pada suatu elemen struktur tekan
panjang. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

Panjang Kolom

Pada umumnya, kapasitas pikul-beban kolom berbanding terbalik dengan kuadrat panjang elemennya.
Selain itu, faktor lain yang menentukan besar beban tekuk adalah yang berhubungan dengan
karakteristik kekakuan elemen struktur (jenis material, bentuk, dan ukuran penampang).

Kekakuan

Kekakuan elemen struktur sangat dipengaruhi oleh banyaknya material dan distribusinya. Pada elemen
struktur persegi panjang, elemen struktur akan selalu menekuk pada arah seperti yang diilustrasikan
pada di bawah bagian (a). Namun bentuk berpenampang simetris (misalnya bujursangkar atau
lingkaran) tidak mempunyai arah tekuk khusus seperti penampang segiempat. Ukuran distribusi
material (bentuk dan ukuran penampang) dalam hal ini pada umumnya dapat dinyatakan dengan
momen inersia (I).

Kondisi Ujung Elemen

Apabila ujung-ujung kolom bebas berotasi, kolom tersebut mempunyai kemampuan pikul-beban lebih
kecil dibandingkan dengan kolom sama yang ujung-ujungnya dijepit. Adanya tahanan ujung menambah
kekakuan sehingga juga meningkatkan kestabilan yang mencegah tekuk. Mengekang (menggunakan
bracing) suatu kolom pada suatu arah juga meningkatkan kekakuan. Fenomena tekuk pada umumnya
menyebabkan terjadinya pengurangan kapasitas pikul-beban elemen tekan. Beban maksimum yang
dapat dipikul kolom pendek ditentukan oleh hancurnya material, bukan tekuk.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara
material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton
adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan
kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada
bangunan.
Untuk kolom pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama dan
kolom praktis.
a.
b.
II.

Kolom Utama
Kolom Praktis
Balok
26
Ismat Wahyu Nugraha

Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian struktur
yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah
sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban. Balok juga memiliki beberapa jenis
yaitu :

Balok sederhana, balok yang bertumpu pada kolom ujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas
berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainya nilai dari semua reaksi

pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang material.
Balok Kantilever, balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung dengan hanya satu

ujung tetap.
Balok Teritisan, balok sederhanya yang memanjang yang melewati kolom tumpuannya.
Balok Bentang Tersuspensi, balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari dua bentang dengan

konstruksi sambungan pin pada momen nol.


Balok Kontinu, balok yang memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom tumpuan
untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih kecil dari serangkaian balok
tidak menerus dengan beban yang sama.

Balok terbagi beberapa macam yaitu:


a)

Balok Kayu
Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat ditopang oleh balok induk, tiang, atau

dinding penopang beban.


b)
Balok Baja
Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok dapat ditopang oleh balok induk
( girder ), kolom, atau dinding penopang beban.
c)
Balok Beton
Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut bentangan dan bentuk cetakannya.
III.

Plat Lantai

27
Ismat Wahyu Nugraha

Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan lantai tingkat.
Plat lantai ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
Ketebalan plat lantai di tentukan oleh :

Besar lendutan yang diijinkan.


Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung.
Bahan konstruksi dan plat lantai.

Berdasarkan aksi strukturalnya, pelat dibedakan menjadi empat, yaitu :


a. Plat Kaku
Pelat kaku merupakan pelat tipis yang memilikki ketegaran lentur (flexural rigidity), dan memikul
beban dengan aksi dua dimensi, terutama dengan momen dalam (lentur dan puntir) dan gaya geser
transversal, yang umumnya sama dengan balok. Pelat yang dimaksud dalam bidang teknik adalah pelat
kaku, kecuali jika dinyatakan lain.
b. Membran
Membran merupakan pelat tipis tanpa ketegaran lentur dan memikul beban lateral dengan gaya
geser aksial dan gaya geser terpusat. Aksi pemikul beban ini dapat didekati dengan jaringan kabel yang
tegang karena ketebalannya yang sangat tipis membuat daya tahan momennya dapat diabaikan.
c. Plat Fleksibel
Pelat flexibel merupakan gabungan pelat kaku dan membran dan memikul beban luar dengan
gabungan aksi momen dalam, gaya geser transversal dan gaya geser terpusat, serta gaya aksial. Struktur
ini sering dipakai dalam industri ruang angkasa karena perbandingan berat dengan bebannya
menguntungkan.
d. Plat Tebal
Pelat tebal merupakan pelat yang kondisi tegangan dalamnya menyerupai kondisi kontinu tiga
dimensi.
Berdasarkan aksi strukturalnya, pelat dibedakan menjadi empat (Szilard, 1974)
a. Pelat kaku
b. Membran
c. Pelat flexibel
28
Ismat Wahyu Nugraha

d. Pelat tebal
Bahan untuk Plat lantai dapat dibuat dari :
a. Plat Lantai Kayu
b. Plat Lantai Beton
c. Plat Lantai Yumen ( Kayu Semen )
Sistem plat lantai
a. Sistem Pelat SatuSistem
b. Pelat Dua Arah
IV. Tangga

Tangga merupakan suatu komponen struktur yang terdiri dari plat, bordes dan anak tangga yang
menghubungkan satu lantai dengan lantai di atasnya. Tangga mempunyai bermacam-macam tipe, yaitu
tangga dengan bentangan arah horizontal, tangga dengan bentangan ke arah memanjang, tangga terjepit
sebelah (Cantilever Stairs) atau ditumpu oleh balok tengah., tangga spiral (Helical Stairs), dan tangga
melayang (Free Standing Stairs).
Bagian-Bagian struktur tangga :
a)

Ibu Tangga

b)

Anak Tangga

Jenis-jenis tangga menurut strukturnya :


a. Tangga Plat
b. Tangga Balok
c. Tangga kantilever
V.

Dinding Geser

DINDING

29
Ismat Wahyu Nugraha

Dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu konstruksi
bangunan.Dinding membentuk dan melindungi seluruh isi bangunan baik dari segi konstruksi maupun
dari segi artistik bangunan. Bahan mentah pembuatan dinding bangunan dibedakan atas
1. Dinding Batu Bata

Dinding batu bata merupakan dinding yang paling banyak digunakan dalam pembangunan gedung baik
gedung sederhana, perumahan, atau gedung berukuran besar.oleh karena itu dinding batu bata
mempunyai seni tersendiri dalam sistem pemasangannya.

Kelebihan menggunakan batu bata


30
Ismat Wahyu Nugraha

kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok akibat air hujan

jarang terjadi keretakan pada tembok

kuat dan tahan lama

Kekurangan menggunakan batu bata

waktu pemasangan lebih lama dibanding dinding lainnya

biaya lebih tinggi

2. Dinding Batu Kapur

Dinding ini banyak digunakan dipedasaan, rumah rakyat, pagar pembatas, atau rumah sederhana.
Kelebihan menggunakan batu kapur

Harga dinding batu kapur sangat murah

waktu pemasangan cepat dan memerlukan sedikit adukan semen-pasir


31
Ismat Wahyu Nugraha

bila sudah diplester dinding ini tidak terlihat dari tanah atau kapur

Kekurangan menggunakan batu kapur

Dinding ini memerlukan kolom praktis setiap 2.5 m

3. Dinding Batako

Batako merupakan batu buatan yang pembuatannya tidak dibakar.Bahannya dari tras, kapur, dan sedikit
semen.Pemakaiannya lebih hemat dari dinding batu bata atau dinding yang lainnya.
Kelebihan menggunakan batako :

pemasangannya lebih cepat

harga relatif murah


32
Ismat Wahyu Nugraha

Kekurangan menggunakan batako :

rapuh dan mudah retak

menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab

dinding mudah pecah

menggunakan kolom praktis relatif lebih banyak.

4. Dinding Bata Hebel atau celcon

33
Ismat Wahyu Nugraha

Bata hebel/celcon dibuat dengan mesin di pabrik.Dinding bata hebel/celcon adalah bahan bangunan
pembentuk dinding yang mutu kualitasnya tinggi.Penjualan bata jenis ini tidak ada pada agen atau toko
material.Melainkan harus memesan terlebih dahulu.

Kelebihan menggunakan hebel/celconkedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya


rembesan air

pemasangan lebih cepat dan pemotongan lebih mudah hanya dengan menggunakan gergaji
Kekurangan menggunakan hebel/celcon

harga relatif lebih mahal

tidak semua tukang pernah memasang bata jenis ini

hanya toko material besar yang menjual bata jenis ini


Dinding Geser (shear wall) adalah suatu struktur balok kantilever tipis yang langsing vertikal,

untuk digunakan menahan gaya lateral. Biasanya dinding geser berbentuk persegi panjang, Box core
suatu tangga, elevator atau shaft lainnya. Dan biasanya diletakkan di sekeliling lift, tangga atau shaft
guna menahan beban lateral tanpa mengganggu penyusunan ruang dalam bangunan.
Usaha untuk memonolitkan antara profil dengan beton pada struktur dinding geser, diberikan
kabel pada dinding yang berupa baja mutu tinggi. Dengan pemberian profil sebagai tambahan untuk
pengaku dalam menahan gaya lateral. Dinding geser dengan penambahan profil memberikan hasil
kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan penampang dinding geser biasa dengan selisih beda
100% yang bisa dilihat pada diagram interaksi momen (Mn) dan beban axial(Pn). Perbedaan tersebut
didapat dengan menarik garis linear pada diagram tersebut.
Dengan adanya dinding geser yang kaku pada bangunan, sebagian besar beban gempa akan
terserap oleh dinding geser tersebut. Perencanaan geser pada dinding structural untuk bangunan tahan
gempa didasarkan pada besarnya gaya dalam yang terjadi akibat beban gempa. Namun, dalam
prakteknya masih terdapat keraguan akan keandalan hasil desain dinding geser berdasarkan konsep ini.
Hal ini menyebab kan masih disyaratkannya konsep desain kapasitas untuk perencanaan dinding geser
dalam berbagai proyek gedung tinggi di Indonesia. Menurut konsep desain kapasitas, kuat geser
dinding didesain berdasarkan momen maksimum yang paling mungkin terjadi di dasar dinding.

34
Ismat Wahyu Nugraha

Dalam prakteknya dinding geser selalu dihubungkan dengan system rangka pemikul momen
pada gedung. Dinding struktural yang umum digunakan pada gedung tinggi adalah dinding geser
kantilever dan dinding geser berangkai. Dinding geser beton bertulang kantilever adalah suatu
subsistem struktur gedung yang fungsi utamanya adalah untuk memikul beban geser akibat pengaruh
gempa rencana. Kerusakan pada dinding ini hanya boleh terjadi akibat momen lentur (bukan akibat
gaya geser), melalui pembentukkan sendi plastis di dasar dinding.

PENGERTIAN DINDING
Dinding dapat diartikan sebagai bagian struktur bangunan yang berbentuk didang vertikal dan yang
berguna untuk melindungi, membagi.
FUNGSI DINDING
1.
2.
3.
4.

sebagai pemisah antar ruang.


sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir, dan lain-lain yang bersumber dari alam
sebagai penahan struktur.
sebagai penahan kebisingan untuk ruang yang memerlukan ambang kekedapan suara tertentu

seperti studio rekaman atau studio siaran.


5. sebagai penahan radiasi sinar atau zat-zat tertentu seperti pada ruang radiologi, ruang operasi,
laboratorium, dll.
6. sebagai fungsi artistik tertentu.
JENIS-JENIS KONSTRUKSI DINDING
1. Konstruksi dinding masif.
Merupakan dinding dari 1 bahan bangunan saja (termasuk di dalamnya mortar dan plesteran).
Fungsinya menerima beban (load bearing wall/struktur primer serta menahan radiasi panas sinar
matahari.
2. Konstruksi dinding batu bata.
Merupakan dinding batu buatan yang dibakar, dengan ketebalan minimal setengah batu atau
11 CM. Diperkuat rangka pengaku (kolom/ balok beton bertulang), setiap luas 12 M2 / setiap
panjang 2-3 M siar tegak diusahakan tidak merupakan 1 garis tetapi harus bersilangan.
3. Konstruksi dinding batako atau conblok.

35
Ismat Wahyu Nugraha

Memiliki ketebalan sekitar 15 cm, tinggi maksimal 3M, panjang dinding maksimal 7,5 M dan
luas maksimal 12 M2. untuk ukuran yang melebihi ketentuan diatas perlu ditambahkan kolom
praktis dan ring balok sebagai pengikat atas. Dan merupakan campuran dari mortar(spesi) 1 pc :
5 pasir.
4. Konstruksi dinding beton.
Terbuat dari campuran beton (pc, agregat kasar dan halus serta air) yang dicor dalam bekesting.
Dapat diperkuat dengan tulangan baja, anyaman tulangan baja atau serat baja dst. Keuntungan
dari konstruksi ini yaitu tahan terhadap kebakaran, tahan gempa bumi, penyerap panas dan
perambatan suara melalui materi.
5. Konstruksi dinding tanah liat (pise).
Kegunaan tanah liat dalam gradasi yang cocok dan dalam keadaan lembab dapat digunakan
bertahap karena setelah ditumbuk tanah liat menjadi stabil dan bekesting dapat langsung
dilepas. Tanah liat ditumpuk dalam bekesting setebal < 10 cm kemudian dipadatkan menjadi 5
cm.
6. Konstruksi dinding kerangka dan kolom.
Pada dinding berlapis dan dinding rangka, masing-masing tugas dinding (menerima beban,
melindungi konstruksi gedung dan penghuni, membagi ruang, menangkal panas, dst) dibagi atas
lapisan dinding tertentu. Setiap fungsi dinding dapat dilaksanakan secara optimal.
7. Konstruksi bangunan rangka kayu.
Konstruksi rangka kayu merupakan bentuk dasar suatu bangunan. Konstruksi ini dapat
digolongkan menjadi 2 yaitu konstruksi rangka tersusun dengan pembangunan konstruksi
dinding setingkat demi setingkat, biasanya berkonstruksi tiang balok dan konstruksi rangka
terusan dengan tiang papan yang menembus melalui semua tingkat bangunan.
8. Konstruksi dinding rangka baja.
Penanganan konstruksi ini harus dilakukan dengan keahlian dan dikerjakan dengan teliti.
Bahan, tegangan, bentuk dan ukuran harus memenuhi syarat peraturan nasioanl. Untuk bagian
yang mudah mengalami karatan maka harus dilapisi cat anti karat.
9. Konstruksi dinding rangka beton bertulang.
Konstruksi bangunan rangka beton bertulang terdiri dari kolom beton bertulang dan pelat lantai
bertulang yang kadang diperkuat dengan balok pendukung. Konstruksi ini sangat cocok untuk
bangunan gedung tinggi, bangunan di daerah rawan gempa, dsb.
10. Konstruksi dinding dalam, pemisah ruang.

36
Ismat Wahyu Nugraha

Konstruksi ini tidak mempengaruhi kestabilan bangunan karena tidak menerima beban apapun.
Tetapi mempunyai fungsi lain yaitu meredam suara, mencegah kebakaran dan mengatur fungsi
dalam ruang.
JENIS-JENIS KONSTRUKSI DINDING DALAM
1. Konstruksi dinding batu bata.
Tidak menerima beban. Dengan tebal dinding minimal 11 cm dengan aturan batu
memanjang, kolom praktis dipasang setiap 2 3 M dan dibawah pelat lantai dipasang balok.
2. Konstruksi dinding batako/ conblock.
Dipasang diatas lantai beton dengan tebal > 80 mm (batako tidak berlubang) dan tebal < 60
mm (batako berlubang). Dan pada setiap 4 m harus dipasang kolom praktis, setiap tinggi 3
m dipasang ring balok.
3. Konstruksi dinding kayu dan bambu.
Konstruksi ini dapat dengan mudah dibongkar pasang. Biasanya menggunakan rangka kayu
ukuran 6/12 baik arah vertikal maupun horisontal dengan sambungan bibir lurus atau
takikan. Kemudian rangka dilapisi papan kayu, tripleks, gypsum board, semen berserat
sintetis, papan serat kayu semen, anyaman bambu, dll.
4. Konstruksi dinding tirai.
Terdiri dari elemen dinding dan jendela ringan yang dipasang berjarak dengan strktur
primer. Umumnya memiliki bagian yang terdiri dari kaca yang sangat tinggi atau mungkin
kaca saja
LANTAI
Lantai merupakan penutup permukaan tanah dalam ruangan dan sekitar rumah (teras,carport).
Hal yang kadang terjadi adalah kurangnya pemahaman tentang jenis,sifat dan teknik pemasangan setiap
lantai sehinggga lantai tidak terpasang secara baik dan tidak berfungsi secara maksimal menurut
kebutuhan ruang.
Ada bermacam-macam jenis lantai,tetapi fungsi secara umum sebagai alas pijakan kaki
sehingga memberi kenyamanan ketika berjalan diatasnya.Lantai juga dapat memberi nilai estetika suatu
rumah sehingga dapat menambah nilai jual bangunan rumah.
Tinggi lantai dari permukaan tanah tergantung pada desain dan selera pemilik rumah dan
keadaan lingkungan setempat.Ada yang menyukai lantai rata dengan tanah, tetapi ada pula yang
menyukai lantai yang tinggi. Didaerah yang rawan banjir ataupun rob, lantai dibuat harus tinggi dari

37
Ismat Wahyu Nugraha

permukaan air banjir, terhadap jalan raya sebaiknya lantai dibuat lebih tinggi dari permukaan jalan
raya.
Penggunaan lantai pun bermacam-macam.Untuk dalam ruangan (interior) sebaiknya digunakan
bahan lantai yang mempunyai warna, pola, dan dimensi serta texstur yang halus.Sedangkan untuk luar
ruangan (exsterior) digunakan lantai yang bertexstur kasar supaya tidak licin apabila terkena air.
Jenis Bahan Lantai
jenis bahan-bahan lantai biasanya digunakan yaitu tegel, lantai teraso, lantai keramik, lantai marmer,
lantai granit, lantai kayu.
1.

Lantai Tegel.

Lantai tegel dibuat menggunakan campuran semen dan pasir. Warna lantai tegel dipasaran beragam,
mulai dari abu-abu, merah, biru, kuning dan lain sebagainya, lantai tegel berukuran 30 cm x 30 cm
atau 40 cm x 40 .cm. Lantai tegel merupakan bahan lantai yang handal, sangat sesuai dengan iklim
indonesia, juga memberikan kesan sejuk terhadap ruangan.
Bila akan menggunakan tegel sebagai lantai, pilihlah yang terlihat basah agar tidak mudah pecah atau
retak dan tidak gompel sisi-sisinya sehingga pada waktu pemasangan terlihat bagus dan rapi.
Kelebihan lantai tegel dibandingkan dengan lantai yang lainya adalah harganya yang lumayan murah
dan pemasangan yang mudah. Namun lantai tegel juga mempunyai kekurangan yaitu jika terkena asam
(cuka) akan membekas/bernoda yang sulit untuk di bersihkan.
2. Lantai Teraso
Lantai teraso terbuat dari semen dan pasir yang pada bagian atasnya dilapisi bahan keras dengan
beberapa beberapa kombinasi campuran antara kulit kerang laut dan pecahan marmer, sehingga tampak
berbagai corak dan texstur sesuai bahan yang digunakan.
Ukuran teraso yang dijual dipasaran antara lain 20 cm x 20 cm,dan 30cm x 30cm dengan warna putih.
Sifat lantai teraso hampir mirip dengan lantai tegel.Hanya saja lantai teraso mudah berlumut jika sering
terkena air.Agar tahan lama lantai teraso harus sering dilakukan pemolesan ulang.
3. Lantai Keramik

38
Ismat Wahyu Nugraha

Lantai keramik merupkan jenis bahan lantai yang paling banyak digunakan masyarakat pada saat ini
karena sifatnya yang cocok dengan iklim indonesia. Bahkan warna, corak, ukuran lantai keramik yang
ada dipasaran juga beraneka ragam sehingga banyak pilihanya. Saat ini keramik bukan merupakan
bahan lantai rumah yang mahal karena prodak local pun kini banyak dipasaran dengan kualitas yang
tidak kalah dengan keramik impor.
Pengerjaaan lantai keramik relatif murah, sama dengan pemasangan lantai tegel dan lantai teraso.
Perawatan lantai keramik pun juga relatif mudah, juga tidak mudah tergores. Jika terkena cairan atau
kotoran, cairan atau kotoran tidak akan membekas.
Untuk ruang yang terkena air secara langsung, sebaiknya gunakan keramik yang bertexstur kasar agar
tidak licin. Sedangkan untuk ruangan yang lain seperti ruangan tamu, ruang tidur, dan ruang keluarga
sebaiknya digunakan lantai bertexstur halus. Keramik juga biasanya digunakan untuk dinding kamar
mandi dan WC karena sifatnya yang tidak menyerap air dan mudah dibersihkan.
4. Lantai Marmer
Lantai marmer dipasaran ada yang impor dan ada juga yang lokal, marmer impor berasal dari Italia
,Australia, dan Amerika, sedangkan marmer lokal berasal dari Lampung, Tulunggangung, dan
Makasar. Lantai marmer terbuat dari batu marmer yang ukuran awalnya berupa bongkahan, kemudian
dipotong di pabrik pemotongan.
Konsumen biasanya dapat menentukan sendiri ukuran yang diinginkan atau sesuai pesanan.Warna dan
motif yang ada dipasaran cukup bervariasi. Kesan yang ditampilkan dari lantai marmer sangat indah
dan mewah,tetapi harganya mahal karena marmer terbentuk dari proses alam yang memakan waktu
lama. Bahkan proses pengolahannya pun lama. Marmer cocok digunakan di indonesia.

Kelebihan lantai Marmer


Istimewanya adalah tahan api dan lebih mampu menahan beban yang berat dibandingkan dengan jenis
yang lain. Hanya saja, kekurangan marmer adalah jika terkena cairan berwarna (air kopi, air teh, atau
tinta) akan meresap dan sulit hilang. Juga jika tidak ada perawatan khusus, marmer bisa berlumut
39
Ismat Wahyu Nugraha

karena terkena cahaya matahari secara terus menerus dan warna bisa berubah.Oleh karena itu, marmer
cocok digunakan untuk interior saja, minsalnya ruang tamu dan ruang keluarga.
TANGGA
Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal yang
memiliki jarak satu sama lain.
Bagian-Bagian Tangga

Ibu tangga :
merupakan bagian tangga yang berfungsi mengikat anak tangga. Material yang digunakan untuk
membuat ibu tangga misalnya antara lain, beton bertulang, kayu, baja, pelat baja, baja profil canal, juga
besi.Kombinasi antara ibu tangga dan anak tangga biasanya untuk bu tangga misalnya, beton bertulang
di padukan dengan anak tangga dari bahan papan kayu, bisa juga keduanya dari bahan baja, untuk ibu
tangga menggunakan profil kanal untuk menopang anak tangga yang menggunakan pelat baja.
40
Ismat Wahyu Nugraha

Anak Tangga :
Merupakan elemen dari tangga yang perlu perhatian cukup penting.Karena sering dilalui untuk
naik turun pengguna, bahan permukaan anak tangga harus benar-benar aman, nyaman agar terhindar
dari kemungkinan kecelakaan seperti terpeleset karna licin atau terlalu sempit.Anak tangga terdiri dari
2 bagian, yaitu bagian horizontal (pijakan datar) dan vertical (pijakan untuk langkah naik).Ukuran lebar
anak tangga untuk hunian berkisar antara 20-33 cm. dan untuk bagian vertical langkah atasnya berkisar
antara 15-18 cm. untuk ukuran tangga darurat biasanya bagian vertical mencapai 20 cm.
Ukuran lebar tangga juga penting diperhatikan, untuk panjang atau lebar tangga pada hunian
tempat tinggal adalah minimal 90 cm. sedangkan untuk tangga servis biasanya lebih kecil, yaitu 75 cm.
Railing :
Merupakan pegangan dari tangga.Material yang bisa digunakan bermacam jenis nya.Misalnya
menggunakan pegangan dari bahan kayu, besi hollow bulat, baja, dll.Terkadang saya juga sering
jumpai tangga yang tanpa railing, dan ini penting untuk diperhatikan, misalnya menjaga anak-anak
yang

ingin

menaiki

tangga,

jangan

sampai

terjatuh

karena

tidak

ada

railingnya.

Ukuran pegangan railing tangga dengan ukuran diameter 3,8 cm merupakan ukuran yang bisa
mengakomodasi sebagian besar ukuran tangan manusia.
Untuk kenyamanan pegangan tangga, perlu diperhatikan juga jarak antara railing pegangan tangga
dengan jarak tembok, jarak 5 cm saya rasa sudah cukup.
Bordes :
Bordes biasa juga disebut Landing. Merupakan bagian dari tangga sebagai tempat beristirahat menuju
arah tangga berikutnya.Bordes juga berfungsi sebagai pengubah arah tangga.Umumnya, keberadaan
bordes setelah anak tangga ke 15. Kenyamanan bordes juga perlu diperhatikan, untuk lebarnya harus
diusahakan sama dengan lebar tangga.
Baluster :
Merupakan penyangga pegangan tangga, biasanya bentuknya mengarah vertical.Material baluster bisa
terbuat dari kayu, besi, beton, juga baja.Terkadang juga saya pernah melihat material baluster
menggunakan kaca. Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga, usahakan jarak antar baluster
41
Ismat Wahyu Nugraha

tidak terlalu jauh, terutama untuk keamanan anak kecil.Untuk ukuran ketinggian baluster, standarnya
kurang

lebih

antara

90-100

cm.

Perhitungan Tangga
Rumus umum yang digunakan adalah :
- 1 aantrade ( mendatar ) + 2 optrade ( naik ) = 57 65 cm
- Artinya : Untuk mencari lebar mendatar 1 aantread + 2 optread = 57 65 cm.
Contohpertanyaan :
Suatu ruangan memiliki 2 lantai, ketinggian antara lantai 1 dan lantai 2 adalah 380 cm. hitunglah
ukuran ukuran anak tangga dan luas ruangan yang di pakai untuk keperluan rumah tangga ?
Jawaban

Karena tinggi lantai = 380 cm, ukuran langkah naik diperkirakan dengan ukuran paling mendekatinya
yaitu

19

cm,

sehingga

banyaknya

langkah

naik

menjadi

380/19

20

kali.

Panjang langkah datar di hitung dengan ketentuan :


A + 2.O = 57 65 cm.
A + 2.O = 62 cm
A + 2x19 = 62 cm
Maka A = 62 - 38 = 24 cm
Jadi panjang langkah datar ( antrede ) = 24 cm. jika tangga tersebut dibuat tangga lurus maka panjang
ruang yang di butuhkan untuk tangga yaitu : 19 x 24 = 456 cm, belum terhitung awal naik tangga dan
akhir tangga.
Oleh karena itu lebih hemat bila menggunakan tangga bordes dengan dua lengan maka :
Banyaknya langkah naik n (A) = buah. x 380/19 =10n
n langkah datar (O) = 10 1 = 9 buah.
Panjang tangga seluruhnya menjadi 9 x 24 = 216 cm.
Panjang bordes = 80 cm, entrance tangga = 74 cm.
Panjang ruangan untuk tangga menjadi kurang lebih 370 cm.
42
Ismat Wahyu Nugraha

Jenis tangga berdasarkan sifat permanensinya


Tangga dapat bersifat permanen maupun non permanen.

Tangga

permanen

biasanya

digunakan

untuk

menghubungkan:

dua bidang horisontal pada bangunan

lantai bangunan yang berbeda

Tangga jenis ini terdiri dari anak-anak tangga yang memiliki tinggi yang sama. Tangga dapat
berbentuk lurus, huruf "L", huruf "U" , memutar atau merupakan dari kombinasinya. Komponenkomponen dari tangga antara lain adalah tinggi injakan(riser), lebar injakan/kedalaman (tread), bordes
(landing), nosing, pegangan tangan (handrail) dan bidang pengaman (balustrade). Contoh dari
penggunaan tangga ini misalnya seperti yang kita temui pada bangunan rumah tinggal atau
perkantoran, "tangga monyet", dsb.
Tangga non permanen biasanya digunakan untuk mencapai bidang horisontal yang lebih tinggi, dan
digunakan hanya pada waktu-waktu tertentu sehingga bisa dipindahkan / disimpan.Contoh dari tangga
jenis ini misalnya tangga lipat.

Konstruksi Tangga

Tangga merupakan suatu sambungan yang dapat dilalui antara tingkat sebuah bangunan, dan dapat
dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton bertulan dll.Statistik yang dikompilasi oleh Dewan
Keamanan Nasional menunjukkan bahwa tangga adalah penyebab jumlah terbesar kecelakaan di
rumah, kecelakaan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, yang tentu berada di luar kendali mereka
yang merancang dan membangun tangga.Namun, ada terlalu banyak kecelakaan akibat kesalahan
konstruksi langsung. Tukang kayu dapat memberikan kontribusi berharga terhadap pencegahan
kecelakaan jika ia berencana dan melakukan pekerjaannya dengan baik.
Teknik Keselamatan Departemen Biro Jasa Pekerja Nasional Kompensasi telah menyiapkan standar
berikut sebagai saran untuk pembangun tangga untuk membantu menghilangkan beberapa penyebab
yang bertanggung jawab untuk banyak kecelakaan.
1. Tangga harus bebas dari goncangan keras.
2. Dimensi bordes harus sama dengan atau lebih besar dari lebar tangga antara pegangan tangan
dengan dinding.
43
Ismat Wahyu Nugraha

3. Semua aantride dan optride dalam setiap anak tangga harus sama.
4. Semua tangga harus dilengkapi dengan substansial dan 36 inci pegangan tangan di ketinggian dari
pusat dari tapak yang permanen.
5. Semua pegangan tangan harus memiliki sudut bulat dan permukaan yang halus dan bebas dari
serpihan.
6.

Sudut tangga dengan horisontal tidak boleh lebih dari lima puluh derajat dan tidak kurang dari dua
puluh derajat.

7. Anak tangga tidak boleh licin, dan tanpa ada baut, sekrup, atau paku yang menonjol.

KONSTRUKSI TANGGA BERDASARKAN MATERIAL

1. Konstruksi tangga kayu, untuk bangunan sederhana dan semi permanen. Pertimbangan : material
kayu ringan, mudah didapat serta menambahkan segi estetika yang tinggi bila diisi dengan variasi
profil dan difinishing dengan rapi. Kelemahan : tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang berat,
lebarnya terbatas, memiliki sifat lentur yang tinggi serta konstruksi tangga kayu tidak cocok
ditempatkan di ruang terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas dan cahaya.
Kayu sebaiknya dipilih yang berkualitas bagus.Ukuran tebal adalah dari 3 - 4 cm, ukuran lebar dari 26 30 cm, sedangkan ukuran panjang papan menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda.Umumnya
konstruksi tangga baja memakai anak tangga dari papan kayu utuh tanpa sambungan.
2. Konstruksi tangga baja, biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponenkomponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen
seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain. Tangga ini kurang cocok untuk
bangunan dekat pantai karena pengaruh garam akan mempercepat proses karat begitupun bila
ditempatkan

terbuka

akan

menambah

biaya

perawatan.

3. Konstruksi tangga beton, sampai sekarang banyak digunakan pada bangunan bertingkat 2 (dua) atau
lebih dan bersifat permanent seperti peruntukan kantor, rumah tinggal, pertokoan.
Tangga dengan konstruksi cor beton mengekspose papan anak tangga hanya dari satu sisi
saja.Fungsinya hanya membungkus beton supaya secara estetika lebih indah, baik dibungkus semua
atau hanya bagian atas (bagian pijakan / steps) saja.Adapun ukuran tebal papan kayu adalah dari 1.5 2.5 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang menyesuaikan ukuran lebar tangga
44
Ismat Wahyu Nugraha

Anda.Tangga dengan konstruksi cor beton ini dapat memakai papan kayu baik dari papan kayu utuh
maupun papan kayu sambungan.

Tulangan/pembesian :

ukuran penampang tulangan/pembesian didasari atas perhitungan/perencanaan dan pada umumnya


untuk

konstruksi

tangga

beton

bertulang

dipergunakan

Untuk pelat tangga :


tulangan utama/pokok : 8, 10, 12, D.12
tulangan pembagi : 8, 10
untuk balok :tulangan utama : D.13, D.16, D.19
beugel/sengkang : 8, 10
untuk anak tangga :
tulangan utama : 10, 12, D.12
tulangan pembagi : 8, 10
4. Konstruksi tangga batu/bata, konstruksi ini mulai jarang digunakan karena sudah ketinggalan dalam
bentuk,

kekuatan,

efisiensi

pembuatannya,

dana

sangat

terbatas

dalam

penempatannya.

5. Eskalator, Eskalator adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut
orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang
berupa

rail

atau

rantai

yang

digerakkan

oleh

motor.

Karena digerakkan oleh motor listrik , tangga berjalan ini dirancang untuk mengangkut orang dari
bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang pendek eskalator digunakan di seluruh dunia untuk
mengangkut pejalan kaki yang mana menggunakan elevator tidak praktis.Pemakaiannya terutama di
daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi, hotel dan fasilitas umum lainnya.
Pengertian Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom
merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan,
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,
1996).
45
Ismat Wahyu Nugraha

SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas
utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak
tiga kali dimensi lateral terkecil.
Jenis-Jenis Kolom
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga,yaitu :
1. Kolom ikat (tie column).
2. Kolom spiral (spiral column).
3. Kolom komposit (composite column).
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan Dipohusodo, 1994), ada tiga jenis kolom beton
bertulang yaitu :
1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang
ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat
dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan
pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai
pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk
heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan
kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah
terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan
terwujud.
3. Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah
memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan
pokok memanjang.
Fungsi Kolom
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.Bila diumpamakan, kolom
itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur
utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barangbarang), serta beban hembusan angin.
46
Ismat Wahyu Nugraha

Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.Beban sebuah bangunan dimulai
dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima
kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton.Keduanya merupakan gabungan antara material yang
tahan tarikan dan tekanan.Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material
yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau
bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan .
SUB STRUKTUR
PONDASI
Sub Struktur berupa pondasi yang diberada pada bagian bawah pondasi atau di dalam tanah, fungsi
pondasi sebagai penerima gaya yang akan disalurkan ke tanah
Pengertian pondasi.
STRUKTUR PONDASI
Jenis pondasi
1. Pondasi dangkal
2. Pondasi dalam
Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan
bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup
kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya.
Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk
berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara
ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.
Hal-hal

berikut

perlu

dipertimbangkan

dalam

pemilihan

tipe

pondasi:

1. Keadaan tanah pondasi


2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)
3. Keadaan daerah sekitar lokasi
4. Waktu dan biaya pekerjaan
47
Ismat Wahyu Nugraha

5. Kokoh, kaku dan kuat


Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagai
parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah mengakibatkan
berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama.
Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat
dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan harus
disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan dibangunnya bangunan tersebut.
Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak direncanakan dengan
benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya.
Ada

tiga

kriteria

yang

harus

dipenuhi

dalam

perencanaan

suatu

pondasi,

yakni

1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.
2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.
3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan .

FUNGSI PONDASI.
Adapun fungsi dari pondasi yaitu sebagai kaki bangunan atau alas bangunan, sebagai penahan
bangunan dan meneruskan beban dari atas ke dasar tanah yang cukup kuat, dan sebagai penjaga agar
kedudukan bangunan stabil (tetap).
Kekuatan tanah sebagai dasar pondasi.
Tergantung pada susunan dan struktur tanah, makin heterogen strukturnya makin sulit
perencanaan pondasinya.
Penyelidikan kekuatan tanah mencakup:
Kedalaman dan ketebalan lapisan bumi, terutama lapisan yang akan menerima beban, tegangan tanah
yang akan diizinkan keadaan hidrologisnya.
Kekokohan landasan tanah juga dipengaruhi oleh:
1. pemadatan dan penurunan tanah akibat vibrasi lalu lintas, peralatan berat industri, dll.
2. penurunan tanah akibat perubahan hidrologi atau pengikisan pada tepi sungai, dll.

48
Ismat Wahyu Nugraha

3. pergeseran tanah atau longsor akibat tekanan berat, terendam air akibat banjir atau air pasang.
Hal-hal yang dihindari untuk menjamin kestabilan/keseimbangan bangunan terhadap pembebanan:
BAHAN PONDASI
Bahan bangunan berkaitan dengan bentuk pondasi, seperti : konstruksi kayu untuk rumah
panggung/ tiang pancang, batu kali, batu merah atau beton berbatu untuk pondasi lajur, beton bertulang
untuk pondasi setempat, pelat beton bertulang, tiang pancang atau pemboran atau baja untuk tiang
pancang.
1. Pondasi batu kali.
Dibuat dengan batu pecahan yang cukup besar.Batu kali disusun berselang dan diisi rapat
dengan mortar (1/2 pc : 1 kapur : 7 pasir Lebar pondasi minimal adalah tebal dinding ditambah
10 cm kanan kirinya. Tinggi minimal 2x lebarnya.
2. Pondasi batu bata.
Harus dibuat dari batu bata mutu tinggi agar tidak hancur pada tanah yang lembab
Tinggi pondasi batu bata minimal adalah 5 lapis batu dengan siar melintang yang teratur.
3. Pondasi beton tidak bertulang.
Pada umumnya hanya digunakan pada gedng bertingkat.
Pondasi ini hanya menerima gaya tekan saja. Mutu beton minimal kelas II, K125.
4. Pondasi beton bertulang.
Digunakan pada bangunan bertingkat banyak dan kalu daya dukung tanah kecil. Perbandingan
lebar dengan tinggi tidak terbatas , sehingga ekonomis karena menghemat beton. Tebal selimut
beton sebaiknya setebal 5 cm.
5. Pondasi kayu
Dapat digunakan sebagai pondasi lajur maupun tiang pancang di daerah rawa atau dalam air.
Kekurangan

oksigen

dalam

air/rawa

akan

menghindarkan

kebusukan.

BALOK PEMERATA BEBAN (SLOOF)


Berfungsi untuk membagi beban secara merata sekaligus mengikat pondasi batu kali atau tiang.
Dapat

dibuat

dari

konstruksi

kayu,

batu

bata,

atau

beton

bertulang.

Sloof adalah konstruksi yang berupa balok mendatar yang menumpu di atas pasangan fontasi staal,
yang berfungsi sebagai pengikat bagian bawah tiap-tiap kolom.Sloof juga berfungsi untuk meratakan
beban bangunan dan mengurangi resiko penurunan yang tidak seragam (differential settlement) akibat
perbedaan daya dukung tanah yang menumpu fondasi.Untuk bangunan rumah tinggal, sloof umumnya
49
Ismat Wahyu Nugraha

dibuat dengan struktur beton bertulang.Untuk bangunan rumah dua lantai, sloof dibuat dua macam,
yaitu sloof struktur dan sloof praktis.
Sloof struktur dibuat sebagai pengikat bagian bawah dari kolom-kolom struktur.Sloof praktis
tidak difungsikan sebagai pengikat antar kolom struktur tetapi dibuat sebagai dudukan pasangan
dinding yang belum terdapat sloof struktur.Sloof praktis dapat dibuat dengan ukuran 12x20cm atau
15x20cm. Karena gaya yang bekerja pada sloof struktur lebih besar, makan sloof struktur perlu dibuat
lebih besar daripada sloof praktis sesuai gaya yang bekerja padanya.
3.RING BALOK
Ring balok atau ring balk adalah struktur yang diletakkan di atas pasangan batu dan bata. Fungsi ring
balok adalah sebagai tumpuan konstruksi atap dan sebagai pengikat pasangan dinding batu bata bagian
atas agar tidak runtuh. Ring balok yang umumnya digunakan untuk bangunan rumah tinggal sederhana
adalah ring balok dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm.
A.Komponen-komponen Penyusun Balok Ring:
1. Beton (dengan campuran 1pc:2ps:3pk atau yang lebih baik)
2. Besi baja tulangan (syarat penulangan telah kita uraikan kanakan lebih baik jika dilihat
pada posting Klik disini
3. Begisting balok ring atau cetakan beton
4. Masing masing komponen tersebut diatas terbagi menjadi biaya bahan dan biaya tenaga atau
biaya tukang.
Pondasi merupakan komponen bangunan yang menghubungkan bangunan dengan tanah. Pembangunan
pondasi harus dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat pondasi itu sendiri , beban-beban
berguna dan gaya-gaya luar seperti: tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Adanya penurunan
pondasi setempat atau secara merata yang melebihi batas tertentu akan menyebabkan rusaknya
bangunan. Oleh karena itu, penggalian tanah untuk pondasi sebaiknya harus mencapai tanah keras.
LAPISAN KEDAP AIR (TRASRAAM)
Berfungsi untuk mencegah naiknya kelembaban tanah melalui pondasi ke dalam dinding yang
menyebabkan dinding busuk. Trasraan dapat berupa lapisan batu merah diikat dengan mortar ( 1 pc : 3

50
Ismat Wahyu Nugraha

pasir), lapisan aspal, karet trasraam, plat seng datar, plesteran emulsi. Dapat dibagi menjadi trasraam
vertikal dan horisontal

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

51
Ismat Wahyu Nugraha

Anda mungkin juga menyukai