DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
KELAS 1B D-4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG
1. MUH. REZA FAHREZI ( 41122034 )
2. MUH HAERUL HANIF ( 41122042 )
3. NUR LINA BURHANUDDIN ( 41122049 )
4. ALYA FAHRIA ( 41122056 )
Pertama dan yang utama, kami panjatkan puji syukur atas Rahmat dan Ridho Allah
SWT, karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, kami tidak akan dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan rampung tepat pada waktu yang ditentukan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Eng. Ir. Adiwijaya, S.T., M.T.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Konstruksi Bangunan Gedung yang
membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia
membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam
makalah ini kami menjelaskan tentang “KOMPONEN STRUKTUR RANGKA ATAP
KAYU”
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Sebagai manusia biasa, kami terbuka dari saran dan kritikan teman-teman maupun dosen.
Demi tercapainya makalah yang sempurna di masa mendatang.
Penyusun
Kelompok Ⅴ
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................
1.2 Tujuan.....................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
2.1 Pengertian struktur rangka atap kayu ....................................................................................
Gambar 1kuda-kuda...........................................................................................................7
Gambar 2 Gording .............................................................................................................8
Gambar 3Usuk ...................................................................................................................8
Gambar 4 Reng ..................................................................................................................9
Gambar 5 Jurai ...................................................................................................................9
Gambar 6 Papan reuter..................................................................................................... 10
Gambar 7 Lisplank ...........................................................................................................10
Gambar 8 Talang ..............................................................................................................11
Gambar 9 Atap bangunan .................................................................................................11
Gambar 10 Penutup bubungan .........................................................................................12
Gambar 11 Aplikasi kayu sebagai bagunan rumah .........................................................13
Gambar 12 Aplikasi kayu sebagai garasi .........................................................................13
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan penelitian ini agar paham kepada pembahasan yang akan di bahas.
1. untuk mengetahui pengertian komponen stuktur rangka baja
1. kuda-kuda
Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus sanggup
memperlihatkan bentuk dan kemiringan pada atapnya.Balok kayu yang disusun
membentuk segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda sebagai pengaku. Bagian atas
kuda-kuda disangkutkan pada balok bubungan, sementara kedua kakinya dihubungkan
dengan kolom struktur untuk mengalirkan beban ke tanah.Semua komponen dari kuda-
kuda terdiri dari kayu dengan ukuran 8/12. Tapi khususnya untuk Tiang Raja, kayu
biasanya dipakai dengan ukuran 8/12 atau bisa juga 10/10 tergantung jeni kayunya.
Jenis kayu yang digunakan untuk kuda-kuda, haruslah kayu dengan kualitas
terbaik atau kelas I. Karena kuda-kuda merupakan rangkaian komponen utama dari
struktur rangka atap itu sendiri.Jarak antar kuda kuda digunakan antara 2 meter sampai
dengan 4 meter, atau bisa juga lebih dari itu tergantung dengan perhitungan besar dan
lebar ruangan yang akan dikerjakan.Kemiringan rangka kuda-kuda tergantung pulan
dengan jenis atap yang digunakan. Untuk atap genteng dan roof, kemiringannya antara 25
derajat sampaI dengan 65 derajat. Sedangkan untuk atap yang menggunakan seng dengan
bahan aluminium, kemiringan atapnya sebesar 18 derajat sampai dengan 30 derajat.
2. Gording
Gording adalah pembagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada
proyeksi horizontal. Gording berfungsi meneruskan beban dari atap, reng, usuk , beban
angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda.Ini merupakan salah satu
kontruksi vital yang diletakan diatas beberapa kuda-kuda, dengan tugas menopang dan
menahan beban atap. Beban yang bekerja tersebut perlu dianalisis yaitu, beban mati,
beban hidup, dan beban angin.Gording biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Dan
juga menjadi daerah ikatan bagi usuk. Posisi gording biasanya diubah sesuai panjang
usuk yang tersedia.
Umumnya, gording kayu mempunyai dimensi yang sama dengan Balok Miring
kuda-kuda, yaitu dimensi 8/12, dengan panjang 4 meter atau sesuai kebutuhan design.
Sedangkan jarak antar gording tergantng dari jenis atap digunakan. Jika atap
menggunakan seng, maka jarak gording ½ dari panjang atap seng. Sedangkan jika atap
yang digunakan menggunakan genteng atau roof, maka jarak gording dapat digunakan
kurang lebih dengan jarak 1,5 m sampai dengan 2,5 m.
3. Usuk
Gambar 3 Usuk (Sumber: https://www.88bangunan.co.id)
Usuk atau sering disebut kaso merupakan balok kayu yang diletakkan melintang
diatas gording, kasau berbentuk memanjang, mulai dari balok dinding hingga keluar
bagian dinding. Usuk berfungsi mendapatkan beban dari atap dan reng lalu
meneruskannya ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang
maksimal 4m.Umumnya, usuk hanya digunakan pada jenis atap genteng atau roof, tidak
terhadap jenis atap seng yang langsung menggunakan gording. Usuk dipasang dengan
jarak 40 sampai dengan 50 cm antara satu dengan yang lainnya pada arah tegak lurus
gording. Pada kondisi tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk
menghindari pecah pada ujung-ujung usuk.
4. Reng
Sama halnya dengan Usuk atau kaso, reng hanya digunakan untuk rangka atap
genteng atau roof. Dimana Reng biasa dijadikan sebagai tumpuan langsung penutup atap
dan meneruskan beban ke bagian usuk atau kaso.Reng berfungsi sebagai tempat
mengaitkan dan menhan penutup atap. Dengan adanya reng, genteng mudah disusun
dalam jarak yang teratur dan rapi. Jarak antar genteng tergantung pada besar ukuran
genteng atau penutup atap yang dipakai. Dengan kata lain, pemakaian bahan reng dapat
dikurangi sehingga biaya konstuksi bangunan pun bisa ditekan. Reng memiliki ukuran
2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang kurang lebih 3 m. Biasanya reng dipasang pada arah
lurus sesuai usuk dengan jarak yang harus sesuai dengan panjang dari genteng.
5. Jurai
Jurai adalah sambungan antar bidang atap satu dengan yang lainnya . Jurai hanya
digunakan pada rumah – rumah yang memiliki atap lebih dari satu bidang . Jurai sendiri
terbagi menjadi dua yaitu Jurai Luar dan Jurai Dalam. Jurai Luar adalah bagian yang
tajam pada atap atau bagian sudut yang timbul pada sambungan yang mengarah
keluar.Sedangkan untuk Jurai Dalam adalah bagian sambungan atap yang mana juga
merupakan garis tiris atap sampai bubungan, dan terdapat pada pertemuan dua bidang
atap pada sudut bangunan kearah dalam, yang juga sebagai garis talang untuk
mengalirkan air dari atap.
6. Papan Reuter
Gambar 6 Papan reuter (Sumber: https://fretswilsonlosa.blogspot.com/2020/11/komponen-
penyusun-rangka-atap-kayu.html)
Papan Reuter adalah papan yang dipasang memanjang diatas balok Nok yang
berfungsi sebagai penutup bumbungan sekaligus penentu kerataan pada bumbungan
atap.Papan ini hanya digunakan pada konstruksi atap jenis genteng maupun roof, yang
mana merupakan komponen akhir dari struktur rangka kayu. Pada jenis atap yang
menggunakan seng, digunakan papan Nok tanpapapan Reuter atua sebaliknya. Karena
hanya berfungsi sebagai pengaku bentang tiap kuda-kuda.Ukuran papan Reuter
bervarisasi tergantung efisiensi tukang dalam mengerjakan. Bisa dengan ukuran, 3/20,
2/20 atau ukuran lain yang sekiranya cocok dan sesuai.
7. Lisplank
Lisplank berupa papan yang dipasang pada ujung bawah kaso, berfungsi sebagai
pengikat ujung kasau agar susunan tidak berubah.Selain untuk menutupi kayu agar tidak
cepat lapuk, lisplank juga berfungsi sebagai estetika bangunan yang menutupi kaso secara
sejajar dibawah susunan atap agar atap terlihat rapi.Pada pemasangan rangka penahan
atap, batang-batang kaso hanya ditahan oleh paku sehingga ada kemungkinan posisinya
bergeser.
Disinilah lisplank berfungsi untuk mengunci susunan kaso tersebut agar tetap
berada pada tempatnya.Lisplank dapat dibentuk dengan ukuran yang bervariasi dengan
model yang seimbang dengan jenis atap yang digunakan. Dan ukurannyapun tergantung
pada kebutuhan dari susunan rangka atap itu sendiri.Dengan material papan, lisplank
dapat digunakan satu susun maupun dua susun jika dianggap baik atau efisien dari segi
konstruksi maupun estetikannya.
8. Talang
Talang adalah saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh
ketanah dan tidak tergenang pada atap bangunan.Talang dipasang mendatar mengikuti
tiris atap kemudian dialirkan ke bawah melalui pipa vertikal. Pelapis talang bisa terbuat
dari seng, plastik, maupun pelat semen berserat.Fungsi pelapis adalah mencegah air hujan
merembes masuk ke dalam rumah. Khusus bagi yang tinggal di daerah tropis dengan
curah hujan tinggi, pelapis ini menjadi bagian yang harus betul – betul diperhatikan.
9. Atap bangunan
Atap adalah pelindung bangunan dari panas dan hujan. Bahan dasar yang
digunakan sebagai penutup atap harus memiliki sifat kedap air, agar nantinya air hujan
tidak merembes ataupun bocor.Beberapa bahan atap antara lain kayu (sirap), asbes,
genteng keramik, genteng beton, seng, plat beton, polycarbonat, dan lain
sebagainya.Pemilihan bahan untuk penutup atap tidak hanya dilihat dari segi kekuatan
dan keawetan, namun harus juga dari segi estetisnya.
Apalagi penutup atap juga menentukan imej bangunan.Penentuan jenis atap yang
digunakan pada bangunan rumah adalah yang paling awal dilakukan. Karena tiap jenis
atap memiliki konstruksi rangka dan rancangan yang berbeda beda.Karena pada beberapa
jenis atap seperti genteng dan roof, perlu penambahan kokomponen lain seperti kaso dan
reng, sedangkan pada atap dengan bahan seng hanya memerlukan gording.Atap sanggup
dikatakan berkualitas bila strukturnya kuat/kokoh dan awet/tahan lama. Faktor iklim
menjadi ateri pertimbangan penting dalam merancang bentuk dan konstruksi atap
bangunan.
Penutup Bumbungan yaitu elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap
harus memiliki sifat kedap air, untuk mencegah terjadinya rembesan air selama hujan.
Sifat tidak rembes air ini diuji dengan pengujian serapan air dan rembesan.Bisa terbuat
dari seng, plastik, maupun pelat semen berserat. Material ini dipasang pada tiap-tiap
bumbungan atap baik yang horizontal maupun diagonal.Tipenya sendiri bervariasi
dengan berbagai macam bentuk Dapat dibuat sendiri maupun dibeli atau dipesan sesuai
keperluan.
2.4 Material komponen struktur rangka atap kayu
Ada beberapa jenis kayu yang bisa digunakan dalam membuat rangka atap. Sebab
memilih kayu yang tidak tepat, tentunya bisa membuat rangka atap kayu juga rentan
rusak. Berikut beberapa jenis kayu yang berkualitas bagus dan kokoh untuk dipakai
menjadi rangka atap kayu.
1. Kayu Meranti
Kayu meranti memiliki karakteristik berukuran besar dan batang pohon yang
lurus. Kayunya tahan lama walaupun tekstur agak kasar namun pohon tidak memiliki
banyak cabang.
2. Kayu Mersawa
Jenis kayu ini sering pula digunakan pada pembuatan kapal. Teksturnya agak
kasar namun permukaannya merata.
3. Kayu Mahoni
Kayu mahoni sangat mudah ditemukan di pasaran. Tekstur pohon sedang dan
sering dipakai pula sebagai pintu maupun jendela rumah.
4. Kayu Sonokeling
Tekstur dari kayu sonokeling sangat halus dan kuat. Bahan kayu ini sering pula
diekspor hingga ke luar negeri. Selain sebagai rangka atap juga diolah menjadi peralatan
olahraga.
5. Kayu Bayur
Tekstur kayu bayur agak kasar dengan ketahanan pada level sedang. Selain bisa
untuk atap juga digunakan sebagai material korek api, sisir hingga lantai pertukangan.
Kayu telah digunakan sebagai bahan bangunan selama ribuan tahun. Bahan baku
yang serbaguna ini selain digunakan untuk konstruksi bangunan, juga banyak digunakan
dalam industri furnitur dan dekorasi rumah, di samping bidang usaha lainnya.
1. Aplikasi kayu sebagai bangunan Rumah atau Villa
Khusus untuk penggunaan kayu pada bangunan berat, seperti garasi ataupun
gudang tentu saja pada sambungan kayu lebih baik menggunakan mur dan baut sehingga
bisa sangat kuat. Bahan kayu yang akan digunakan harus benar-benar kering agar
nantinya tidak melengkung ataupun memuai ketika berhadapan dengan kondisi cuaca
serta efek sinar matahari.
Bahan kayu yang sudah kering juga sangat penting untuk penerapan pada kuda-
kuda agar tidak mudah mengalami kembang susut karena pengaruh udara yang lembab.
Proses pengeringan juga disertai dengan pengawetan untuk membersihkannya dari zat
makanan yang disukai hama ataupun serangga. Biasanya, para pengusaha kayu juga
melindungi kayu dengan mengoleskan bahan kimia ataupun pengecatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Atap merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
pembuatan bangunan. Selain berfungsi sebagai penutup ruangan, atap juga dapat
memperindahrumah penghuninya. Pemilihan bentuk dan pemasangan atap yang kurang
baik berisikoterjadinya kebocoran sehingga penghuni bangunan tersebut akan merasa
tidak nyaman.Memang hal ini dapat diperbaiki, tetapi diperlukan biaya dan energi
cukup banyak. Biayatersebut bukan hanya untuk perbaikan atau tetapi juga biaya
keamanan benda-benda atau barang-barang yang ada di bawahnya atau di dalam rumah.
Konstruksi bangunan kayu biasanya diaplikasikan untuk membuat Rumah, Villa,
Bungalow, Restoran, Café dan lainnya. Dengan menggunakan bahan kayu, maka
bangunan mudah didesain dalam berbagai macam bentuk dan model yang sesuai dengan
selera pemiliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Supribadi armico, 1993. Ilmu Bangunan. ( Online ). https://arana.co.id. Diakses pada tanggal
5 Desember 2022.
Supriadi M., 1999. Teknik Sipil : Kayu dan jenis-jenisnya, 1, 2, Erlangga. Jakarta
Kanisius. Yogyakarta. Heinz Frick, 1982. Ilmu konstruksi Bangunan Kayu ( Online ).
https://onesearch.id. Diakses pada tanggal 5 Desember 2022.