Laboratorium Tambang
M-II
SIFAT FISIK BATUAN
Disusun Oleh :
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
M – II SIAFT FISIK
BATUAN....................................................................II-1
2.1 Tujuan .................................................................................II-1
2.2 Landasan Teori....................................................................II-1
2.2.1 Pendahuluan ..............................................................II-1
2.3 Alat dan Bahan ....................................................................II-5
2.3.1 Alat .............................................................................II-5
2.3.2 Bahan .........................................................................II-5
2.4 Prosedur...............................................................................II-6
2.4.1 Penimbangan Berat Sampel ......................................II-7
2.5 Rumus Yang Digunakan……………………………….…..…..I-7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................II-9
LAMPIRAN………………………………………………………………………
M-II
SIFAT FISIK BATUAN
2.4 Prosedur
Langkah yang harus dilakukan dalam pengujian sifat fisik batan,
diantaranya adalah:
1. Siapkan ± 2-3 sampel
2. Ukur dimensi batuan menggunakan jangka sorong
3. Timbang berat conainer kosong da berat container berisi sampel
mengguunakan neraca ohaus dengan ketelitian 0,1 gr
4. Lakukan penjenyhan sampel secara bertahap, meliputi:
a. Tahap I : Lakukan pengisian air ¼ tinggi sampel dengan
container dan lakukan pemvakuman selama 15 menit.
b. Tahap II : Lakukan pengisian air ½ tinggi sampel dalam
container dan lakukan pemvakuman selama 15 menit.
c. Tahap III : Lakukan pengisian air setinggi sampel dalam
container dan lakukan pemvakuman selama 20 menit.
5. Sampel dijenuhkan dalam tabung vaccum dengna daya hisap kurang dari
0,0008 kgf/cm2 selama 24 jam.
6. Batuan diangkat dari tempat pemvakuman setelah penjenuhan 24 jam.
7. Tiriskan air dari container hasil penjenuhan secara perlahan agar butiran
sampel tidak ikut terbuang.
8. Timbang berat jenuh sampel hasil penjenuhan.
9. Lakukan penimbangan untuk mengetahui berat jenuh tergantung pada sampel
beserta container.
10. Selanjutnya sampel dimasukn kedalam oven dengan suhu 105° – 110° C
selama ± 24 jam.
11. Lakukan penimbangan berat kering sampel yang didinginkan.
12. Lakukan penimbangan berat kosong container tergantung.
2.4.1 Penimbangan Berat Sampel
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan data guna
memerlukan sifat fisik batuan adalah pengukuran terhadap:
1. Berat sampel asli (natural): Wn
2. Beart sampel kering (sesudah dimasukan kedalam oven selama 244 jam): Wo
3. Berat sampel jenuh (sesudah dijenuhkan dengan air selama 24 jam): Ww
4. Berat sampel jenuh didalam air: Ws
5. Berat sampel tanpa pori: Wo - Ws
6. Volume sampel total: Ww – Ws
Wo
ρo =
Ww - Ws
Ww
ρw =
Ww - Ws
Wo
/ Massa Jenis Air
Ww - Ws
Wo
/ Massa Jenis Air
Wo - Ws
Wn - Wo
x 100%
Wo
Ww - Wo
x 100%
Wo
Wn - Wo
x 100%
Ww - Wo
9. Porositas (Porosity)
Ww - Wo
n=
Ww - Ws