Oleh
LABORATORIUM EKSPLORAS
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
Judul Percobaan : Batuan Beku
Npm : 2315051002
Fakultas : Teknik
Kelompok : V (Lima)
ii
ABSTRAK
BATUAN BEKU
Oleh
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
ABSTRAK .......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum ....................................................................................... 1
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan ........................................................................................... 4
B. Diagram Alir .............................................................................................. 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan ....................................................................................... 6
B. Pembahasan ................................................................................................ 6
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang membeku
dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan
intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif
(vulkanik). Magma merupakan zat cair atau pijar yang merupakan senyawa
silikat dan biasanya barada dibawah konsisi tekanan dan suhu yang tinggi di
dalam bumi. Klasifikasi batuan beku adalah kehadiran mineral kwarsa,
komposissi dari felspar, dan proporsi mineral (Fe-Mg). Berdasarkan sifat kimia
ada tiga jenis yakni, asam, basa, intermediet. Klasifikasi batuan beku dapat
diketahui untuk kriteria mineralogi adalah kehadiran mineral kwarsa,
komposisis dari fesfar,dan proporsi mineral feromagnesia. Berdasarkan sifat
kimia atau komposisi kimia ada tiga jenis yakni, asam, basa, dan intermediet.
Tekstur batuan beku perbedaan lokasi pembekuan yang membuat perbedaan
terhadap tekstur batuan beku dan jenis batuannya. Tekstur adalah hubungan
antara massa mineral dengan massa gelas yang membentuk massa batuan.
Faktor utama yang berperan dalam pembentukan tekstur pada batuan beku
adalah kecepatan pembekuan magma. Struktur batuan beku adalah gambaran
tentang kenampakan atau keaadaan batuan, termasuk di dalamnya bentuk atau
kedudukannya. Batuan beku memiliki beberapa ciri-ciri batuan dalam
bersekala besar yang dapat di amati di lapangan seperti, perlapisan leneasi,
keka-kekar, dan vesikularitas.
B. Tujuan Praktikum
Batuan beku pada lokasi penelitian berupa anomali karena berada di lingkungan
batuan piroklastik. Petrogenesa batuan ditentukan dengan analisis petrografi dan
geokimia untuk mengetahui jenis batuan, afinitas magma, dan tataan tektonik lokasi
penelitian. Geologi lokasi penelitian pada Subfisiografi Baturagung yang tersusun
atas batuan piroklastik. Lokasi penelitian pada Formasi Semilir yang di dominasi
batuan piroklastik berupa tuf, breksi batuapung dasitan, batupasir tufaan, dan
serpih. Singkapan memiliki panjang 30 meter, lebar 5 – 8 meter, dan berarah barat
daya – timur laut. Analisis megaskopis batuan menunjukkan andesit dengan
struktur bagian luar breksiasi dan bagian dalam blocky. (Afri, dkk., 2020)
Struktur batuan yang berhubungan dengan magma dikenal dengan struktur batuan
vulkanik, struktur batuan plutonik, dan struktur dari hasil inklusi. Struktur batuan
beku gunung api yang pada umunya merupakan kenampakan skala besar sehingga
dapat dikenali dilapangan seperti: masif (padat dan ketat) yaitu tidak menunjukkan
adanya lubang-lubang keluarnya gas dijumpai pada batuan intrusi dalam, inti intrusi
dangkal dan inti lava, contoh: granit, diorit, gabro dan andesit. Skoria yaitu
dijumpai lubang-lubang keluarnya gas dengan susunan yang tidak teratur biasanya
dijumpai pada bagian luar batuan ekstrusi dan intrusi dangkal, terutama batuan
vulkanik andesitik-basaltik, contoh : andesit dan basalt (Dina, dkk., 2019)
Gambar 1. Laptop
Gambar 3. Handphone
B. Diagram Alir
Adapun diagram alir pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Mulai
Membaca Modul
Periksa Data
Data batuan
kandungan
Selesai
A. Data Pengamatan
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini diberikan tugas untuk menjawab 5 petanyaan yaitu,
jelaskan praktikum, jelaskan proses terjadinya batuan beku, jelaskan klasifikasi
batuan beku dan berikan contoh batuannya, jelaskan macam tekstur batuan beku
berikan contoh batuan atau mineral beserta gambarnya, jelaskan proses
terbentruknya struktur batuan beku baik intrusive maupun ekstrusif.
Batuan beku (igneous rock) terbentuk dari magma yang mendingin lalau
membeku. Magma ini berasal dari batuan setengah cair ataupun oleh batuan
yang sudah ada sebelumnya, baik yang berada di mantel maupun di kerak bumi.
Secara umum, proses pelelehan tersebut terjadi pada salah satu proses dari
kenaikan tempratur, penurunan tekanan, ataupun perubahan komposisoi.
Klasifikasi batuan beku ada tiga yaitu, batuan beku dalam atau batuan plutonik
terbentuk kerena pembekuan yang terjadi dari kristal-kristal besar. Contoh dari
batuan ini adalah granit, peridotim dan juga gabro, batuan beku gang atau korok,
proses terjadi batuan ini pada celah-celah antar lapisan di dalam kulit bumi.
Proses pembekuan ini berjalan lebih cepat sehingga di samping kristal besar
terdapat pula banyak kristal kecil. Contoh dari batuan jenis ini antara lain batu
granit porfir, batuan beku luar atau batuan lelehan, proses terbentuknya batuan
ini adalah ketika gunung api menyemburkan lava cair pijar. Pembekuan ini
terjadi tidak hanya di sekitar kawah gunung api saja, namun juga di udara. Proses
pembekuan ini berlangsungsingkat dan hampir tidak mengandung kristal
(armorf).
Derajat kristalisasi adalah proporsi massa kristal dengan massa gelas dalam
batuan, granularitas adalah ukuran butir kristal dalam batuan beku, kemas ada
dua yaitu, bentuk kristal atau bentuk butiran mineral, dan relasi.
Ekstrusif batuan ekstrusi terdiri atas semua material yang dikeluarkan dari dalam
bumi kepermukaan baik di daratan maupun di bawah permukaan laut. Batuan
akan mendingin dengan proses sangat cepat, sebagian berbentuk padat, debu
atau suatu larutan yang kental dan panas, dikenal dengan sebutan lava. Batuan
ekstrusi selalu berkaitan dengan jalur gunung api yang masih aktif maupun
sudah mati. Intrusif batuan intrusi adalah batuan yang terbentuk jauh di bawah
permukaan bumi yang berasal dari cairan magma dengan proses pembekuannya
berjalan lambat dan perlahansehingga menghasilkan butiran kristal berukuran
kasar. Bentuk dari intrusi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain tubuh
pluton memiliki bentuk intrusi yang tidak beraturan berukuran sangat besar
7
sampai puluhan kolimeter dengan ukuran kristal sangat kasar sampai mega
kristal. Intrusi berbentuk tabular mempunyai dua bentuk yang berbeda, yaitu
dike (retas) memotong arah lapisan batuan sedang sill searah lapisan batuan.
Batuan intrusi adalah batuan yang terbentuk jauh di bawah permukaan bumi
yang berasal dari cairan magma dengan proses pembekuannya berjalan lambat
dan perlahansehingga menghasilkan butiran kristal berukuran kasar. Bentuk dari
intrusi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain tubuh pluton memiliki
bentuk intrusi yang tidak beraturan berukuran sangat besar sampai puluhan
kolimeter dengan ukuran kristal sangat kasar sampai mega kristal. Intrusi
berbentuk tabular mempunyai dua bentuk yang berbeda, yaitu dike (retas)
memotong arah lapisan batuan sedang sill searah lapisan batuan.
V. KESIMPULAN
2. Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk secara alami yang terbentuk di
dalam permukaan bumi sebagai batuan beku intrusif (plutonik) atau dapat juga
terbentuk di atas permukaan bumi sebagai batuan beku ekstrusif (vulkanik).
Berdasarkan tempat pembekuannya tersebut dapat mempengaruhi sifat, tekstur,
serta juga warna dari batuan beku itu sendiri.
3. Proses pembekuan adalah proses yang terjadi pada batuan beku yang mana pada
proses ini terjadi banyak tahapan, dimulai dari sedimen yang mengalami proses
pembatuan menjadi batuan sedimen yang kemudian terpengaruh oleh tekanan dan
terkubur menjadi batuan metamorf, lalu batuan metamorf ini meleleh menjadi
magma yang akhirnya membeku menjadi batuan beku.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat Bambang., 2019. Klasifikasi Jenis Batuan Beku Melalui Citra Berwarna
Dengan Menggunakan Metode Local Binary Pattern dan K-Nearest
Neighbor. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi.
Universitas Telkom.
Karim Rasak & Sahdan Suriadi. 2019. Kajian Karakteristik Batuan Beku Andensit
Sebagai Bahan Bangunan di Daerah Sulamadaha Kecamatan Ternate Barat
Kota Ternate. Jurnal. Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.
Kristanto Afri Tri., dkk., 2020. Analisis Petrogenesa Batuan Beku Sebagai Tinjauan
Keterdapatan Mineral Ekonomis di Daerah Wukirharjo. Jurnal. Institut
Teknologi Nasional Yogyakarta.
Tania Dina., dkk., 2019. Petrologi Batuan Gunung Api Gunung Ireng, Desa
Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Jurnal
Teknomineral.
LAMPIRAN
Nama : M. Roja Nabil Hadizar
NPM : 2315051002
Kelompok :5
Matkul : Praktikum Geologi Dasar
Pretest
Tugas
BUKTI PLAGIATISME
BAB I
BAB II
BAB IV