Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI EKSPLORASI

“SAMPLING”

HARDIANSYAH

1032011026

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2022
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pengayakan atau penyaringan merupakan suatu dasar prosedur
yang dilakukan pada pengujian laboratorium untuk menganalisis ukuran
untuk berbagai material. Hal ini sangat penting dalam menentukan kualitas
maupun dimensi ukuran pada material yang sedang diteliti. Pada tahap
pengayakan, analisis ukuran material digunakan untuk menentukan ukuran
optimal agar proses yang dilakukan lebih presisi. Jumlah sample yang
digunakan merupakan perwakilan dari material yang sedang diteliti atau diuji.
Karena pentingnya hal ini, metode analisis ukuran harus akurat dan
dapat diandalkan. Sieve testing adalah metode yang paling banyak digunakan
untuk analisis ukuran material/partikel yang dapat dicapai dengan melewati
saringan dengan ketelitian yang berbeda. Jumlah berat yang dikumpulkan pada
saringan menentukan bobot presentase masing-masing fraksi ukuran.
Untuk melakukan metode ini diperlukan alat penunjang yang
mendukung agar proses pengujian dapat dilakukan. Sieve shaker testing
machine merupakan alat atau mesin yang dapat membantu proses pemisahan
ukuran suatu material yang tengah dibahas. Metode pemisahan material ini
dibutuhkan diberbagai bidang seperti ilmu kimia, geologi, pengecoran logam
maupun metalurgi.
Oleh karena itu dirancanglah suatu mesin yang dapat membantu proses
penyaringan material tersebut. Adapun alat atau mesin yang akan dirancang
pada perancangan ini adalah sieve shaker testing machine yang diperuntukan
untuk menyaring/mengayak material berupa pasir kering.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum geologi eksplorasi kali ini yaitu sebagai berikut :
1. Agar praktikan dapat mengetahui dan mengenali alat untuk sampling salah
3

satunya yaitu sieve shaker.


2. Agar praktikan mengetahui prinsip kerja dari sieve shaker.
3. Agar praktikan dapat mengoperasikan peralatan yang digunakan untuk
pengambilan sampel serta analisis ukuran butir.
4

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Sieve Shaker


Sieve shaker adalah alat yang digunakan untuk memisahkan padatan
dengan menggunakan peralatan penyaringan berlapis serta adanya nilai mesh
saringan yang berbeda-beda. Peralatan ini memanfaatkan getaran yang
memudahkan bahan yang hendak dipisahkan untuk melewati saringan. Getaran
yang dihasilkan, selain untuk meratakan permukaan bahan yang akan disaring
juga berfungsi untuk mengarahkan bahan yang tidak tersaring.
Pengayakan adalah sebuah cara pengelompokan butiran yang akan
dipisahkan menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan demikian dapat
dipisahkan antara partikel lolos ayakan (butiran halus) dan yang tertinggal di
ayakan (butiran kasar). Ukuran butiran tertentu yang masih dapat melintasi
ayakan dinyatakan sebagai butiran batas.
Pada pengayakan manual, bahan dipaksa melewati lubang ayakan,
umumnya dengan bantuan bilah kayu atau bilah sintetis atau dengan sikan.
Beberapa spesifikasi ayakan dengan lebar lubang tertentu. Sekelompok partikel
dinyatakan memiliki tingkat kehalusan tertentu jika seluruh partikel dapat
melintasi lebar lubang yang sesuai. Dengan demikian ada batasan maksimal
dari ukuran partikel.
Sedangkan, pada pengayakan secara mekanik dilakukan dengan bantuan
mesin, yang umumnya mempunyai satu set ayakan dengan ukuran lebar lubang
standar yang berlainan. Bahan yang bergerak-gerak diatas ayakan, berdesakan
melalui lubang kemudian terbagi menjadi fraksi-fraksi yang berbeda. Beberapa
mesin pengayakan bekerja dengan gerakan melingkar atau ellipsoid terhadap
permukaan ayakan. Pada jenis ayakan yang statis,bahan yang diayak dipaksa
melalui lubang menggunakan bantuan udara kencang atau juga air deras.
Beberapa cara atau metode yang dapat digunakan dalam pengayakan
tergantung dari material yang akan dianalisa, antara lain:
5

a. Ayakan dengan gerakan melempar


Cara pengayakan dalam metode ini, sampel terlempar ke atas secara vertikal
dengan sedikit gerakan melingkar sehingga menyebabkan penyebaran pada
sampel dan terjadi pemisahan secara menyeluruh, pada saat yang bersamaan
sampel yang terlempar keatas akan berputar dan jatuh di atas permukaan
ayakan, sampel dengan ukuran yang lebih kecil dari lubang ayakan akan
melewati saringan dan yang ukuran lebih besar akan dilemparkan ke atas
lagi dan begitu seterusnya. Sieve shaker modern digerakkan dengan electro
magnetik yang bergerak dengan menggunakan sistem pegas yang mana
getaran yang dihasilkan dialirkan ke ayakan dan dilengkapi dengan kontrol
waktu.

b. Ayakan dengan gerakan horizontal


Cara Pengayakan dalam metode ini, sampel bergerak secara horizontalpada
bidang permukaan ayakan, metode ini baik digunakan untuk sampel yang
berbentuk jarum, datar, panjang atau berbentuk serat. Metode ini cocok
untuk melakukan analisa ukuran partikel aggregate.

Semua lubang tersebut berbentuk segi empat, jadi apa yang disebut sebagai
diameter partikel sebenarnya hanyalah untuk sebuah patokan, sebab kemungkinan
lolosnya suatu partikel pada suatu saringan yang berukuran tertentu akan tergantung
pada ukuran dan orentasinya terhadap lubang saringan. Berikut merupakan table
ukuran ayakan standart.
6

Tabel 2.1 Ukuran Ayakan Standar

Tanah berbutir kasar dideskrpsikan bergradasi baik jika tidak ada


partikelpartikel ukurannya menyolok dalam suatu rentang distribusi yang cembung
dan halus. Selain itu parameter-parameter besar yang didapat ditentukan dengan :
a. Ukuran efektif
b. Koefisien keseragaman
c. Koefisien gradasi
d. Persentase tanah tertahan setiap wadah ayakan
e. Persentase tanah lolos setiap wadah ayakan
7

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Adapaun alat dan bahan pada Praktikum kali ini yaitu sebagai berikut :
1. Sieve shaker
2. Sample mineral
3. Pulpen
4. Clipboard
5. Kertas hvs A4
6. Riffle Splitter
7. Tripplek
8. Timbangan digital

3.2 Langkah Praktikum


Adapun langkah-langkah praktikum kali ini yaitu sebagai berikut :
1. Mempersiapkan alat dan bahan mengenai pengenalan alat praktikum
sampling.
2. Kemudian, praktikan melakukan pengamatan terhadap alat.
3. Lalu, mendapatkan penjelasan secara rinci dari asisten dosen
mengenai pengenalan alat sampling dan mencatatnnya.
4. Praktikan mengambil sampel foto alat untuk dijadikan lampiran dan
analisis laporan.
8

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

Adapun hasil praktikum kali ini sebagai berikut :

Pengayakan adalah sebuah cara pengelompokan butiran, yang akan


dipisahkan menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan demikian dapat
dipisahkan anatara partikel lolos ayakan (butiran halus) dan yang tertinggal di
ayakan (butiran kasar). Ukuran butiran tertentu yang masih dapat melintasi
ayakan dinyatakan sebagai butiran batas.

Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatanyang


mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses
pengayakan juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang
ukurannya berbeda dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk
mendapatkan serbuk dengan ukuran yang seragam. Dengan demikian
pengayakan dapat didefinisikan sebagai suatu metoda pemisahan berbagai
campuran partikel padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam serta
terbebas dari kontaminan yang memiliki ukuran yang berbeda dengan
menggunakan alat pengayakan.

Gambar 4.1 Sieve Shaker


9

Sieve shaker merupakan suatu alat yang berfungsi dalam memilah material
berdasarkan ukuran partikelnya. Pada sieve shaker terdapat saringan ataupun
ayakan-ayakan yang pada dasarnya diberikan lubang yang disebut dengan
Mesh. Mesh menggunakan jumlah lubang persatuan panjang yang apabila
negara yang menggunakan sistem satuan Inggris menggunakan satuan inchi
yang dihitung dari pusat kawat. Ukuran partikel adalah dimensi suatu partikel
yang dinyatakan dalam istilah lubang terkecil dimana partikel tersebut dapat
melewatinya.
Analisis Mikroskopis menggunakan 3 jenis alat mikroskopis yaitu :
1. XRF (X- Ray Fluorescence Spectrometry)
XRF (X- Ray Fluorescence Spectrometry) adalah teknik analisa non-
destruktif yang digunakan untuk identifikasi serta penentuan konsentrasi
elemen yang ada pada padatan, bubuk ataupun sample cair. XRF mampu
mengukur elemen dari berilium (Be) hingga Uranium pada level trace
element, bahkan dibawah level ppm.
2. XRD (X-Ray Diffraction)
XRD (X-Ray Diffraction) merupakan metode yang sangat penting dalam
bidang karakterisasi material. Metode ini digunakan untuk memproleh
informasi dalam skala atomik, baik pada material kristal maupun nonkristal
(amorf).Prinsip Kerja Sinar -X yang dihasilkan pada tabung sinar X
ditembakkan ke spesimen melewati rangkaian celah logam dengan nomor
atom tinggi, seperti molibdenum atau tantalum. Celah logam ini digunakan
sebagai penyejajar berkas sinar-X. Setelah terdifraksioleh spesimen, berkas
ini akan melewati rangakaian celah yang lain. Celah anti-hambur
mengurangi radiasi latar dan meningkatkan rasio puncak dengan latar
dengan cara memastikan bahwa detektor hanya dapat menerima sinar-X
hanya dari area spesimen. Berkas yang telah melewati celah penerima akan
menjadi konvergen. Konvergensi berkas menentukan lebar berkas yang
sampai ke detektor. Peningkatan lebar celah akan meningkatkan intensitas
refleksi maksimum pada pola difraksi namun, sebaliknya, akan
menurunkan resolusi. Puncak difraksi atau refleksi pada
10

pola difraksi sesuai dengan sinar-X yang didifraksikan dari bidang kristal
tertentu. Setiap puncak memiliki intensitas atau ketinggian yang berbeda,
dimana intensitas ini sebanding dengan jumlah foton sinar-X atau energi
tertentu yang terhitung oleh detektor pada setiap sudut 2θ. Posisi puncak
difraksi tergantung pada struktur kristal, khususnya bentuk dan ukuran sel
satuan, pada material spesimen. Posisi ini dapat pula dipengaruhi oleh
panjang gelombang sinar-X yang digunakan. Jumlah puncak difraksi suatu
material akan bertambah seiring dengan menurunnya tingkat simetri
struktur kristal material tersebut.
3. GCA (Grain Counting Analisys)
Grain Counting merupakan salah satu cara yang sangat sederhana untuk
menentukan kadar suatu mineral, dengan menggunakan batuan alat sejenis
kertas ukur (milimeter block) berukuran 10 x 10 cm2 atau lebih yang
terbagi dalam beberapa bagian dengan ukuran 1 x 1 cm2 atau 0,5 x 0,5 cm2,
kegiatan ini dilakukan untuk mengadakan pemisahan terhadap material
yang berbeda dalam sifat fisiknya dengan tujuan untuk menentukan kadar
suatu mineral. Proses identifikasi butiran biasanya dilakukan menggunakan
bantuan mikroskop binokuler.
11

BAB V
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapatkan pada praktikum kali ini yaitu sebagai
berikut :
1. Pengayakan merupakan suatu dasar prosedur yang dilakukan pada
pengujian laboratorium untuk menganalisis ukuran untuk berbagaimaterial.
2. Sieve shaker adalah alat yang digunakan untuk memisahkan padatan
dengan memanfaatkan getaran agar memudahkan bahan yang hendak
dipisahkan untuk melewati saringan.
12

DAFTAR PUSTAKA

Andaru ,Analitika Sains. 2021. Fungsi Sieve Shaker Yang Perlu Diketahui.
( https://analitika.co.id/fungsi-sieve-shaker/)
K,Simbolon. 2010. Mekanisme Sampling Batuan. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai