Anda di halaman 1dari 5

Cara Mengetahui Ukuran Suatu Partikel

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengetahui ukuran suatu partikel yaitu:

1. Metode ayakan (Sieve analyses)


2. Laser Diffraction (LAS)
3. Metode sedimentasi
4. Electronical Zone Sensing (EZS)
5. Analisa gambar (mikrografi)
6. Metode kromatografi
7. Submicron aerosol sizing dan counting
8. dll

Pengayakan
Kata Kunci: flotasi senyawa, pengayakan senyawa
Ditulis oleh Zulfikar pada 20-12-2010

Teknik pemisahan ini merupakan teknik yang tertua, teknik ini dapat dilakukan untuk

campuran heterogen khususnya campuran dalam fasa padat. Proses pemisahan didasari

atas perbedaan ukuran partikel didalam campuran tersebut. Sehingga ayakan memiliki

ukuran pori atau lubang tertentu, ukuran pori dinyatakan dalam satuan mesh, contoh

ayakan dapat dilihat pada Gambar 15.2. Sebagai contoh sederhana kita dapat lakukan

pemisahan pasir dari sebuah campuran pasir dan batu kerikil, menggunakan ayakan yang

porinya cukup halus. Begitu pula, jika kita ingin memisahkan beras yang bercampur

dengan katul yang halus.

Teknik lain penmisahan campuran dalam fasa padat juga dapat dilakukan dengan cara

flotasi (pengapungan). Pemisahan dengan cara ini didasari pada sifat permukaan dari

senyawa atau partikel. Senyawa atau partikel ada yang memiliki sifat suka air (hidrofilik)

dan ada yang tidak suka air (hidrofobik). Bila kedua sifat ini muncul maka pemisahan

dapat dilakukan dengan memberikan air kedalam campuran tersebut. Untuk senyawa atau

partikel yang suka air, zat ini akan tetap berada dalam fasa air. Sedangkan yang

hidrofobik menempel pada gelembung udara, dan akan naik ke permukaan, dan dapat

dipisahkan, lihat Gambar 15.3.

OKTOBER 9, 2010 • 7:04 AM


ANALISA AYAKAN
Analisa Saringan atau analisa ayakan (Sieve analysis) adalah prosedur yang digunakan untuk

mengukur distribusi ukuran partikel dari suatu bahan. Distribusi ukuran partikel merupakan hal yang

sangat penting . Hal ini dapat digunakan untuk semua jenis non-organik atau organik bahan butiran

termasuk pasir, tanah liat, granit, batu bara, tanah, dan berbagai produk bubuk, termasuk untuk

gandum dan biji-bijian

METODE UNTUK MENENTUKAN UKURAN PARTIKEL

Banyak metode yang tersedia untuk menentukan ukuran partikel. Yang

diutarakan disini hanyalah metode yang digunakan secara luas dalam praktek di

bidang farmasi serta metode yang merupakan ciri dari suatu prinsip khusus. Pada

bagian ini akan dibicarakan metode pengukuran seperti mikroskopi, pengayakan,

sedimentasi, dan penentuan jumlah volume. Namun, tidak ada satu pun cara

pengukuran yang benar-benar merupakan metode langsung. Walaupun dengan

mikroskop kita dapat melihat gambaran partikel yang sesungguhnya, hasil yang

didapat kemungkinan besar tidak lebih ”langsung” dari pada menggunakan metode

lain, karena hanya dua dari tiga dimensi partikel yang bisa terlihat (1).
1. Mikroskopi Optik

Menurut metode mikroskopis, suatu emulsi atau suspensi, diencerkan atau tidak

diencerkan, dinaikkan pada suatu slide dan ditempatkan pada alat mekanik. Di bawah

mikroskop, diletakkan mikrometer untuk memperlihatkan ukuran partikel tersebut.

Pemandangan dalam mikroskop dapat diproyeksikan ke sebuah layar di mana

partikel-partikel tersebut lebih mudah diukur, atau pemotretan bisa dilakukan dari

slide yang sudah disiapkan dan diproyeksikan ke layar untuk diukur (4).

Kerugian dari metode ini adalah bahwa garis tengah yang diperoleh hanya dari
dua dimensi dari partikel tersebut, yaitu dimensi panjang dan lebar. Tidak ada

perkiraan yang bisa diperoleh untuk mengetahui ketebalan dari partikel dengan

memakai metode ini. Tambahan lagi, jumlah partikel yang harus dihitung (sekitar

300-500) agar mendapatkan suatu perkiraan yang baik dari distribusi , menjadikan

metode tersebut memakan waktu. Namun demikian pengujian mikroskopis dari suatu
sampel harus selalu dilaksanakan, bahkan jika digunakan metode analisis ukuran

partikel lainnya, karena adanya gumpalan dan partikel-partikel lebih dari satu

komponen seringkali bisa dideteksi dengan metode ini (4).

2. Pengayakan

Suatu metode yang paling sederhana, tetapi relatif lama dari penentuan ukuran

partikel adalah metode analisis ayakan. Di sini penentunya adalah pengukuran

geometrik partikel. Sampel diayak melalui sebuah susunan menurut besarnya lubang

ayakan penguji yang disusun ke atas. Bahan yang akan diayak dibawa pada ayakan

teratas dengan lebar jala paling besar. Partikel, yang ukurannya lebih kecil daripada

lebar jala yang dijumpai, berjatuhan melewatinya. Mereka membentuk bahan halus

(lolos). Partikel yang tinggal kembali pada ayakan, membentuk bahan kasar. Setelah

suatu waktu ayakan tertentu (pada penimbangan 40-150 g setelah kira-kira 9 menit)

ditentukan melalui penimbangan, persentase mana dari jumlah yang telah ditimbang

ditahan kembali pada setiap ayakan (4).

3. Sedimentasi

Cara ini pada prinsipnya menggunakan rumus sedimentasi stockes yaitu :

Keterangan :

dst = diameter rata-rata

E = viskositas media

h = jarak yang ditempuh partikel

t = waktu (jam)

R1 = bobot jenis partikel

R0 = bobot jenis media

Metode yang digunakan dalam penentuan partikel cara sedimentasi ini adalah

metode pipet, metode hidrometer dan metode malance (7).

Partikel dari serbuk obat mungkin berbentuk sangat kasar dengan ukuran kurang

lebih 10.000 mikron atau 10 milimikron atau mungkin juga sangat halus mencapai

ukuran koloidal, 1 mikron atau lebih kecil. Agar ukuran partikel serbuk ini
mempunyai standar, maka USP menggunakan suatu batasan dengan istilah “very

coarse, coarse, moderately coarse, fine and very fine”, yang dihubungkan dengan

bagian serbuk yang mampu melalui lubang-lubang ayakan yang telah distandarisasi

yang berbeda-beda ukurannya, pada suatu periode waktu tertentu ketika diadakan

pengadukan dan biasanya pada alat pengaduk ayakan secara mekanis (8).

Penggunaan ultrasentrifugasi untuk penentuan berat molekul dari polimer tinggi.

Penggunaan ultrasentrifugasi dapat menghasil suatu kekuatan sejuta

kaligaya gravitasi. Beberapa metode sedimentasi yang digunakan adalah metode

pipet, metode timbangan, dan metode hidrometer namun hanya metode pipet yang

akan dibicarakan karena teknik tersebut mengkombinasikan kemudahan analisis,

ketelitian/ketepatan, dan ekonomisme alat tersebut. Cara analisisnya adalah suspensi 1

atau 2% dari partikel-partikel dalam suatu medium yang mengandung zat

pendeflokulasi yang sesuai dimasukkan ke dalam bejana selinder sampai tanda 550

ml. Bejana bertutup itu dikocok untuk mendistribusikan partikel-partikel secara

merata keseluruh suspensi dan alat tersebut, dengan pipet di tempatnya, dijepit dengan

kuat dalam suatu bak yang bertemperatur konstan. Pada berbagai interval waktu,

diambil 10 ml sampel dan dikeluarkan melalui penutupnya. Sampel tersebut diuapkan,

ditimbang atau dianalisis dengan cara lain yang cocok

untuk mengoreksi zat pendeflokulasi yang telah ditambahkan (1).

4. Pengukuran Volume Partikel.

Suatu alat yang mengukur volume partikel adalah Coulter counter. Alat khusus

ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa jika suatu partikel disuspensikan dalam suatu

cairan yang mengkonduksi melalui suatu lubang kecil, yang pada kedua sisinya ada

elektroda, akan terjadi suatu perubahan aliran listrik. Dalam pengerjaan, suatu volume

suspensi encer dipompakan melalui lubang tersebut.

Karena suspensi tersebut encer, partikel-partikel dapat melewatinya satu per satu pada

suatu waktu. Digunakan suatu tegangan listrik yang konstan melewati elektroda-

elektroda tersebut, sehingga menghasilkan suatu aliran. Ketika partikel tersebut

berjalan melewati lubang, partikel itu akan menggantikan volume elektrolitnya, dan
hal ini mengakibatkan kenaikan tahanan di antara kedua elektroda tersebut. Alat

tersebut mencatat secara elektronik semua patikel-partikel yang menghasilkan pulsa

yang ada dalam dua nilai ambang dari penganalisis. Dengan memvariasi nilai ambang

secara sistematik dan menghitung jumlah partikel dalam suatu ukuran sampel yang

konstan, maka memungkinkan untuk memperoleh suatu distribusi ukuran partikel.

Alat ini sanggup menghitung partikel pada laju kira-kira 4000 per detik, dan dengan

demikian baik penghitungan keseluruhan maupun distribusi ukuran partikel diperoleh

dalam waktu yang relatif singkat. Coulter counter telah berguna dalam ilmu farmasi

untuk menyelidiki pertumbuhan partikel dan disolusi serta efek zat antibakteri

terhadap pertumbuhan mikroorganisme (1).

Anda mungkin juga menyukai