Anda di halaman 1dari 15

181011050

FARMASI B
Pengertian Mikomiretik
Mikromeritik adalah suatu cabang ilmu pengetahuan
yang mempelajari khusus tentang ukuran suatu partikel,
yang mana ukuran partikel ini cukup kecil. Mikromeritik
dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu dan teknologi yang
mengukur partikel-partikel kecil (Martin, 1993).
Mikromeritik biasanya diartikan sebagai ilmu dan
teknologi tentang partikel yang kecil. Ukuran partikel
dapat dinyatakan dengan berbagai cara. Ukuran diameter
rata-rata, ukuran luas permukaan rata-rata, volume rata-rata
dan sebagainya. Pengertian ukuran partikel adalah ukuran
diameter rata-rata (Martin, 1999)

Metode paling sederhana dalam penentuan nilai


ukuran partikel adalahmenggunakan pengayak standar.
Pengayak terbuta dari kawat denganukuran lubang tertentu.
Istilah ini (mesh) digunakan untuk menyatakan jumlah
lubang tiap inchi linear (Moechtar, 1990).
Ukuran dari suatu bulatan dengan segera
dinyatakan dengan garistengahnya. Tetapi, begitu
derajat ketidaksimestrisan dari
partikelnaik, bertambah sulit pula menyatakan ukuran d
alam garis tengah yang berarti.Dalam keadaan seperti
ini, tidak ada garis tengah yang unik. Makanya harus
jalan untuk menggunakan suatu garis tengah bulatan yang
ekuivalen,yang menghubungkan ukuran partikel dan garis
tengah bulatan yangmempunyai luas permukaan, volume,
dan garis tengah yang sama. Jadi,garis tengah permukaan ds,
adalah garis tengah suatu bulatan yangmempunyai luas
permukaan yang sama seperti partikel yang diperiksa (Voigt,
1994).
Metode dalam menetukan
ukuran partikel
 Metode – metode yang digunakan dalam menetukan
ukuran partikel (parrot, 1870)

1. Mikroskopi optik
2. Pengayakan
3. Dengan cara sedimemtasi
Metode mikroskopi optik
Menurut metode mikroskopis, suatu emulsi atau
suspensi, diencerkan atau tidak diencerkan, dinaikkan pada
suatu slide dan ditempatkan pada pentas mekanik. Di bawah
mikroskop tersebut, pada tempat di mana partikel terlihat,
diletakkan mikrometer untuk memperlihatkan ukuran
partikel tersebut. Pemandangan dalam mikroskop dapat
diproyeksikan ke sebuah layar di mana partikel-partikel
tersebut lebih mudah diukur , atau pemotretan bisa
dilakukandari slide yang sudah disiapkan dan diproyeksikan
ke layar untuk diukur.
Kerugian dari metode ini adalah bahwa garis tengah
yang diperoleh hanya dari dua dimensi dari partikel tersebut,
yaitu dimensi panjang dan lebar. Tidak ada perkiraan yang
bisa diperoleh untuk mengetahui ketebalan dari partikel
dengan memakai metode ini. Tambahan lagi, jumlah
partikelyang harus dihitung (sekitar 300-500) agar
mendapatkan suatu perkiraan yang baik dari distribusi ,
menjadikan metode tersebut memakan waktu
. Namun demikian pengujian mikroskopis dari suatu sampel
harus selalu dilaksanakan, bahkan jika digunakan metode
analisis ukuran partikel lainnya, karena adanya gumpalan
dan partikel-partikel lebih dari satu komponen seringkali
bisa dideteksi dengan metode ini.
Metode pengayakan
Pengayakan adalah suatu metode yang paling
sederhana, tetapi relatif lama dari penentuan ukura
partikellainya. Di sini penentunya adalah pengukura
n geometrik partikel. Sampel diayak melalui sebuah
susunan menurut meningginya lebarnya jala ayakan
penguji yang disusun ke atas. Bahan yang akan
diayak dibawa pada ayakan teratas dengan lebar jala
paling besar.
Partikel, yang ukurannya lebih kecil daripada
lebar jala yang dijumpai, berjatuhan melewatinya. M
ereka membentuk bahanhalus (lolos). Partikel yang
tinggal kembali pada ayakan, membentuk
bahankasar. Setelah suatu waktu ayakan tertentu
(pada penimbangan 40-150 g setelah kira-kira 9
menit) ditentukan melalui penimbangan,
persentase manadari jumlah yang telah ditimbang
ditahan kembali pada setiap ayakan.
Dengan cara Sesimentasi
 Cara ini pada prinsipnya menggunakan rumus
sedimentasi Stocks. Dasar untuk metode ini
adalah Aturan Stokes:
 Metode yang digunakan dalam penentuan partikel
cara sedimentasi iniadalah metode pipet, metode
hidrometer dan metode malance
Partikel dari serbuk obat mungkin berbentuk
sangat kasar denganukuran kurang lebih 10.000
mikron atau 10 milimikron atau mungkin juga
sangat halus mencapai ukuran koloidal, 1 mikron
atau lebih kecil. Agarukuran partikel serbuk ini
mempunyai standar, maka USP menggunakan suatu
batasan dengan istilah “very coarse, coarse,
moderately coarse, fine and very fine”, yang
dihubungkan dengan bagian serbuk yang mampu
melalui lubang-lubang ayakan yang telah
distandarisasi yang berbeda-bedaukurannya, pada
suatu periode waktu tertentu ketika diadakan
pengadukandan biasanya pada alat pengaduk
ayakan secara mekanis.
Pengetahuan dan pengendalian ukuran dan
kisaran ukuran partikel merupakan hal yang sangat
utama dalam bidang farmasi. Oleh sebab itu,ukuran
dan juga luas permukaan suatu partikel dapat
dikaitkan secara bermakna dengan sifat fisik, kimia
dan farmakologi suatu obat (sinko,2005).
Pengetahuan dan pengendalian ukuran, serta
kisaran ukuran partikel sangat penting dalam
farmasi. Jadi ukuran, dan karenanya juga
luas permukaan, dari suatu partikel dapat dihubung
kan secara berarti pada sifat fisika, kimia dan
farmakologi dari suatu obat. Secara klinik ukuran
partikel suatu obat dapat mempengaruhi
penglepasannya dari bentuk-bentuk sediaan yang
diberikan secara oral, parenteral, rektal dan topikal
(Ansel, 1989).
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.
Universitas IndonesiaPress: Jakarta
Martin, A. 1990. Farmasi Fisika jilid I Universitas Indonesia
Press: Jakarta
Martin, A. 1993. Farmasi Fisika jilid II Universitas Indonesia
Press: Jakarta
Moechtar. 1990. Farmasi Fisika Universitas Gadjah Mada
Press: Yogyakarta
Parrot, L.E., 1970,Pharmaceutical technologyBurgess
Publishing Company.
Sinko, p. 2005. Martin”s Phisical Pharmaci And
Pharmaceutical Science 5th. Edition. Lippicott
Williams & Wilkins Baltimore.
Voigt, R, 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi
Edisi V . UGM - Press :Yogyakarta
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai