FISIKA FARMASI
(UKURAN PARTIKEL METODE MIKROSKOPI)
Kelompok II :
FRENSI KATNA ARIYANTI (32315422)
GENI TAHFIZUL BRILLIANSA (32315423)
IDA NURHAYATI (32315424)
LIA ANJAR WATI (32315426)
LILIS CHOIRIYAH (32315428)
LINDA YUANITA (32315429)
LINTANG DERYSTIAN C. B. (32315430)
LUKI ANDRIANI (32315431)
MAHINGGAR SYAPNA Y. (32315432)
ALAT
1. 1 set ayakan
2. Timbangan
BAHAN
1. Granul berbagai ukuran
V. PENGOLAHAN DATA
VI. PEMBAHASAN
Percobaan dalam praktikum ini bertujuan untuk mengukur partikel
zat dengan metode pengayakan (shieving).
Metode pengayakan dilakukan untuk menghitung
persen (%) bobot diatas ayakan atau dibawah ayakan. Ayakan yang
digunakan adalah ayakan nomor 4,10,20,40,60,100,140,200 dan
disusun berdasarkan urutan nomornya, yaitu mulai dari nomor
paling kecil hingga paling besar dari atas kebawah. Arti dari no
ayakan tersebut adalah misal ayakan nomor 100, artinya setiap 1 inci
terdapat 100 lubang.
Pada perlakuan pertama yaitu dimulai dengan
membersihkan ayakan menggunakan vaccum cleaner, tujuannya
adalah agar tidak terdapat granul-granul yang menempel pada
ayakan sehingga terjadi kesalahan penimbangan akibat percobaan
sebelumnya. Kemudian masing-masing ayakan kosong ditimbang.
Setelah itu , ayakan disusun berdasarkan urutan diatas, dimasukkan
granul yang telah di timbang sebanyak 100 gram pada ayakan paling
atas. Diayak pada shaker selama 5 menit pada kecepatan 500 rpm,
sehingga granul dapat dipisahkan sesuai range ukurannya. Setalah
selesai pengayakan, ayakan yang berisi granul ditimbang dan di
catat selisih antara ayakan yang berisi granul dengan ayakan kosong
sehingga di peroleh bobot pada masing-masing ayakan. Kesalahan
pengayakan dapat terjadi pada waktu pengisian ayakan, lama
pengayakan, dan intensitas pengayakan Dari hasil pengayakan di
peroleh bobot granul 100 gr. Selanjutnya dicari % bobot diatas
ukuran dan % bobot dibwah ukuran.
Metode pengayakan dilakukan untuk partikel yang
besar seperti serbuk kasar, granul tablet dan granul garam,
sedangkan dispersi koloid untuk mikroskop biasa dan partikel emulsi,
suspensi, serta serbuk halus di tentukan dengan mikroskop optik.
Keuntungan metode pengayakan ini adalah waktu yang digunakan
untuk mengukur partikel relatif cepat dibanding dengan metode
mikroskopi, sedangkan kelamahannya yaitu tidak bisa digunakan
untuk mengukur partikel yang berukuran kecil.
Dari plot data pada kertas probabilitas lognormal
dengan memplotkan ukuran (m) pada sumbu x dan persen bobot
kumulatif diatas ukuran pada sumbu y di dapat nilai diameter
geometrik (dg) rata-rata sebesar 909.4 m, yang merupakan nilai 50
% ukuran partikel yang merupakan titik 50 % pada skala probabilitas
lognormal. Sedangkan standar deviasi (g) adalah
VII. KESIMPULAN
1. Penentuan ukuran partikel dilakukan dengan metode pengayakan
2. Jumlah total granul yang didapat dari hasil pengayakan yaitu
307,8 gram
3. Diameter geometrik (dg) rata-rata yang didapat adalah 909,40
m