Anda di halaman 1dari 14

ESTIMASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN MINERAL

BATU GAMPING

Disusun oleh:

Kezya Juwawira (03021382126123)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN JURUSAN


TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana tanpa
rahmat dan berkat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktunya.Adapun judul dari makalah in iadalah” ESTIMASI SUMBERDAYA DAN
CADANGAN MINERAL BATU GAMPING”

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah in melalui dukungan
serta sebagian dari. pengetahuannya yang saya bisa pelajari, dan hal lainnya.

Saya juga menyadari kalau saga jauh dari kata sempura. Dan ini merupakan
langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Ole karena keterbataasan waktu
dan kemampuan saya, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya
harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan
pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Palembang, 17 Oktober 2023


Tertanda,

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I...................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................1
1.2. Maksud......................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................1

BAB II..................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................2
2.1. Sumber daya dan cadangan.........................................................2
2.2. Metode Estimasi Sumber Daya Mineral dan Cadangan.................3
2.2.1. Metode Penampang.............................................................3
2.2.2. Metode Isloline ...................................................................3
2.2.3. Metode Poligon....................................................................4
2.3. Metode Penelitian........................................................................4
2.4. Klasifikasi Sumber Data Batu gamping..........................................6
2.5. Estimasi Sumber Daya Dengan Metode Penampang.....................6
2.6. Pengaruh Jarak penampang Terhadap Hasil Estimasi Sumber Daya
....................................................................................................8

BAB III...............................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................10
3.1. Kesimpulan...............................................................................10
BAB I

1.1. Latar Belakang

Banyaknya sumber daya alam di Indonesia membuat sektor - sektor industri


yang menjadikan sumber daya alam in menjadi barang ekonomi yang memiliki
suatu nilai jual yang tinggi. Industri pertambangan salah satu industri yang
meraup keuntungan dari hasil sumber daya alam tersebut.

Dasar dalam perencanaan aktivitas pada industri pertambangan adalah


tingkat kepastian dari penyebaran endapan, geometri endapan, jumlah cadangan,
serta kualitas dari cadangan tersebut, maka teknik eksplorasi sangat beroeran
pentina dalam rangkaian pekerjaan dalam industri pertambangan.

Estimasi sumberdaya mineral dan cadangan merupakan suatu tahapan


kegiatan untuk memperkirakan kuantitas dari bahan tambang atau endapan
bahan galian yang akan di eksplorasi. Dalam melakukan estimasi sumberdaya
mineral dan cadangan ini dapat dilakukan dengan beberapa metode yang
diantaranya yaitu metode daerah pengaruh, metode penampang, metode
segitiga, metode isoline, dan lain sebagainya.

1.2. Maksud dan Tujuan


1.2.1. Maksud
Mengestimasikan sumberdaya mineral dan cadangan yang terdapat pada
suatu daerah eksplorasi.

1.2.2. Tujuan
1 Mengetahui sumberdaya mineral dan cadangan
2 Mengetahui metode yang digunakan dalam estimasi sumberdaya mineral
3 Mengetahui faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan metode - metode
estimasi.
4 Dapat menentukan metode yang tepat untuk penentuan sumberdaya
batubara dan andesit.
BAB II

2.1. Sumber daya dan cadangan


Sumberdaya atau resources dapat diartikan sebagai suatu komoditi
mineral potensial yang dapat dieksploitasi. Sedangan cadangan atau reserves
merupakan jumlah kuantitas yang terhitung dari bijih yang ekonomis untuk
ditambang berdasarkan segi teknologi dan kondisi ekonomi serta aspek
lingkungan.

Sumberdaya maupun cadangan dapat diklasifikasikan menjadi


beberapa macam, dimana kepastian geologi, teknik penambangan dan aspek
perekonomian merupakan kriteria utama dalam pengklasifikasian sumberdaya
maupun cadangan. Beberapa klasifikasi sumberdaya yaitu :
1. Sumberdaya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resource)Merupakan suatu
klasifikasi sumberdaya mineral dimana tonase, kadarkandungan mineral
dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi yang rendah..
2. Sumberdaya Mineral Tertunjuk (Indicated Mineral Resource)Merupakan
sumberdaya mineral dimana tonase, densitas, bentuk,dimensi, maupun
kadar kandungannya dapat diestimasi dengan tingkatkevakinan geologi
vana medium.
3. Sumberdava Mineral Terukur (Measured Mineral Resource)Sumberdaya
mineral dimana tonase, densitas, bentuk, dimensi, maupunkadar
kandungan mineralnya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi
yang tinggi.

Selain dar pengkalisifikasian sumberdaya, cadangan juga dapat


diklasifikasikan menjadi beberapa macam, vaitu :
1. Cadangan Bijih Terkira (Probable Ore Reserve) Merupakan bagian dari
sumberdaya mineral tertunjuk yang ekonomis untuk ditambang, dan dalam
beberapa kondisi juga merupakan bagian dari sumberdaya terukur.
2 Cadangan Bijih Terbukti (Proved Ore Reserve) Merupakan bagian dari
sumberdaya mineral terukur yang ekonomis untuk ditambang

Klasifikasi Sumber Daya Mineral dan Cadangan

2.2 Metode Estimasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan


2.2.1. Metode Penampang(Cross Section Method)
Metode penampang dilakukan dengan cara membagi tubuh endapan
menjadi beberapa penampang. Dalam metode penampang sendiri dapat
dilakukan dengan dua metode vaitu metode gradual change dan step
change.

• Metode penampang vertikal


Metode penampang vertikal dapat menggambarkan suatu kondisi
dari endapan, bijih, dan tanah penutup (overburden) pada setiap
penampang - penampang vertikal. Perhitungan luas dari masing -
masing elemen tersebut dilakukan pada masing - masing
penampang.

2.2.2. Metode Isoline


Metode isoline merupakan metode dalam estimasi sumberdaya mineral
dan cadangan yang dilakukan dengan cara menghitung volume dengan
memanfaatkan kontur.
Sketsa Teknik interpolasi Pada metode Isoline

2.2.3. Metode Poligon


Metode poligon atau metode daerah pengaruh merupakan metode
estimasi yang dilakukan dengan cara menentukan suatu titik tertentu pada
endapan mineral dengan diekstensikan sejauh setengah jarak dari titik
sekitarnya yang membentuk suatu daerah pengaruh.

2.3. Metode Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, penulis menghubungkan antara tori dengan
data-data dari lapangan sehingga didapat pendekatan penyelesaian masalah.
Adapun susunan pekerjaan penelitian ini antara lain :
1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dari Studi Literatur, yaitu dilakukan dengan
mencari bahan-bahan pustaka penunjang lainnya, yang diperoleh dari :
Instansi terkait yaitu dilakukan dengan melakukan wawancara kepada
pembimbing lapangan. Perpustakaan yaitu berupa referensi buku-buku
yang terkait dengan masalahestuasi sumberdaya, laporan terdahulu dengan
topik yang sama
2 Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan in dilakukan dengan car melakukan pengamatan dan
memeriksa lokasi, yang bertujuan untuk menentukan daerah mana yang
akan dihitung jumlah sumberdayanya
3 Pengambilan Data
Data diperoleh langsung dari pengamatan langsung di lapangan (Data
Primer) dan literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan
yang ada (Data Sekunder).
Pengambilan data tergantung dari jenis data yang dibutuhkan yaitu :
• Data Frimer
Yaitu dengan melakukan pengambilan data secara langsung
dilapangan, meliputi pengamatan kegiatan penambangan dan
wawancara kepada pihak terkait.
• Data Sekunder
Yaitu pengambilan data yang berasal dari literatur, penelitian
terdahulu, seta arsip-arsip penunjang penelitian yang diperoleh dari
PT. Sinar Asia Fortuna.
4 Penelitian dan Analisa di Lapangan
Dalam melaksanakan penelitian di lapangan akan dilakukan beberapa tahap
antara lain :
• Observasi lapangan yaitu dengan melakukan pengamatan secara
langsung terhadap proses yang terjadi di lapangan dan mencari
informasi-informasi pendukung yang berkaitan dengan masalah.
• Penentuan batas lokasi pengamatan
• Menghubungkan dengan perumusan masalah, sehingga penelitian
yang dilakukan meluas serta data yang diambil dapat digunakan
secara efektif.
5 Akuisisi Data
Akuisisi data bertujuan untuk :
• Mengumpulkan dan mengelompokkan data untuk memudahkan di
analisa.
• Mengolah nilai karakteristik data - data yang mewakili objek
pengamatan.
• Mengetahui keakuratan data sehingga kerja lebih efisien.
6 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan luas dan volume dari
daerah yang akan diteliti dengan menggunakan metode penampang tegak
(cross section) dan dengan menggunakan Software Autocad + QuickSurf
2007, schingga hasil dari pengolahan data
- data tersebut dapat dilakukan perhitungan estimasi sumberdaya
batugamping. Serta dapat membandingkan hasil estimasi sumberdaya
batugamping berdasarkan metode penampang tegak antara dua cara
perhitungan dengan arah penampang yang berbeda.
7 Kesimpulan
Kesimpulan in biasanya,diperoleh setelah melakukan korelasi antara hasil
pengolahan data yang telah dilakukan dengan permasalahan yang teliti.

2.4 Klasifikasi Sumber Daya Batu Gamping


Sumberdaya mineral adalah suatu endapan mineral yang mana
diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumberdaya mineral dengan
tingkat keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi suatu cadangan
apabila telah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi
kriteria layak tambang.

Menentukan jenis klasifikasi batugamping didaerah penelitian adalah


dengan cara memperhatikan tahapan eksplorasi dan kajian apa saja yang
telah dipertimbangkan serta yang telah terpenuhi dari suatu perusahaan.
Dilihat dari klasifikasi Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) amandemen SNI
4726:2011, maka sumberdaya batugamping diklasifikasikan dari semua
aspek dari studi kelayakan dan tahapan eksplorasi, apabila perusahaan
telah melakukan semua tahapan eksplorasi lalu melakukan studi kelayakan
dan dianggap layak maka endapan batugamping tersebut dapat dikatakan
sebagai cadangan batugamping.

Endapan batugamping yang sudah dilakukan tahapan eksplorasi tetapi


belum dilakukan studi kelayakan atau sudah dilakukan tetapi hasilnya
belum layak maka endapan batugamping itu mash disebut sumberdaya
batugamping.

2.5 Estimasi Sumber daya Dengan Metode Penampang Tegak(Cross


Section)

Untuk perhitungan estimasi sumberdava digunakan metode penampang


tegak dengar menggunakan rumus mean area. Pemilthan metode standar
Karena pada satu blok dibatasi olen dua buah penampang dan sebuah
bidang vang teratur, sedangkan pemilihan menggunakan rumus rata-rata
karena dianggap paling sederhana seta cook untuk menghitung
sumberdaya yang terletak diantara dua penampang sejajar dengan luas
penampang I (SI), penampang 2 (S2), dan jarak antar penampang (L).
metode penampang tegak melibatkan pemahaman yang mendalam
tentang geologi dan karakteristik batuan tersebut. Berikut adalah panduan
umum untuk melakukan estimasi cadangan dan sumber daya batu gamping
dengan metode penampang tegak:
1. Pemahaman Geologi:
• Pertama-tama, Anda perlu memahami geologi wilayah di mana
batu gamping ditemukan. Ini termasuk pemahaman tentang jenis
batuan, struktur geologi, dan perubahan geologi dalam area
tersebut.
2. Pengambilan Sampel:
• Lakukan pengambilan sampel batu gamping dari beberapa titik
dalam area yang akan diestimasi. Sampel ini harus mewakili
variasi geologi yang ada.
3. Penentuan Batas Batu Gamping:
• Identifikasi batas yang jelas antara batu gamping dan batuan non-
logam lainnya. Ini akan membantu dalam menentukan zona yang
harus diestimasi.
4. Pembuatan Penampang Tegak:
• Buat penampang tegak (section) yang menunjukkan distribusi dan
karakteristik batu gamping dalam wilayah tersebut. Gunakan data
geologi dan hasil pengambilan sampel sebagai dasar untuk
penampang ini.
5. Pengukuran Volume:
• Menggunakan penampang tegak, hitung volume batu gamping
dalam zona yang akan diestimasi. Ini melibatkan perhitungan luas
penampang dan ketebalan lapisan batu gamping.
6. Analisis Kualitas Mineral:
• Lakukan analisis laboratorium untuk mengukur kualitas mineral
batu gamping, seperti kandungan kalsium karbonat (CaCO3) yang
umum dalam batu gamping.
7. Penentuan Cadangan:
• Dengan data volume dan kualitas mineral, Anda dapat
menentukan cadangan mineral. Cadangan ini harus memenuhi
standar dan definisi yang berlaku dalam industri pertambangan
dan sumber daya mineral.
8. Dokumentasi dan Pelaporan:
• Dokumentasikan semua langkah dan hasil estimasi sumber daya
dan cadangan. Laporan ini harus memenuhi persyaratan yang
berlaku dan mencakup data geologi, metode yang digunakan,
hasil pengukuran, dan estimasi cadangan.
9. Validasi dan Revitalisasi:
• Selalu penting untuk memvalidasi dan memperbarui estimasi
sumber daya dan cadangan secara berkala sesuai dengan
perubahan geologi dan hasil eksplorasi yang lebih lanjut.

Penting untuk dicatat bahwa estimasi sumber daya dan cadangan


mineral adalah proses yang kompleks yang memerlukan pengetahuan
geologi yang mendalam, penggunaan perangkat lunak khusus, dan
kepatuhan terhadap pedoman dan standar industri yang berlaku. Juga,
pastikan untuk mengikuti aturan dan regulasi pertambangan yang berlaku
di wilayah Anda.

2.6. Pengaruh Jarak Penampang Terhadap Hasil Estimasi Sumberdaya

Jarak antara penampang atau interval penampang dalam estimasi


cadangan mineral, termasuk batu gamping, dapat memiliki pengaruh
signifikan terhadap hasil estimasi. Pengaruh ini biasanya terkait dengan
sejauh mana data geologi dan hasil pengukuran merasuki deposit
mineral, dan bagaimana perbedaan dalam karakteristik mineral dalam
wilayah tersebut berdistribusi. Berikut adalah beberapa faktor yang
harus dipertimbangkan dalam konteks pengaruh jarak penampang
terhadap hasil estimasi cadangan batu gamping:
1. Representasi Geologi yang Akurat:
• Jarak penampang harus cukup dekat untuk mewakili variasi
geologi dalam deposit batu gamping. Semakin jauh jaraknya,
semakin besar kemungkinan kehilangan detail penting dalam
karakteristik batuan, yang dapat memengaruhi estimasi.
2 Variabilitas Mineral:
• Jika ada variasi mineral dalam deposit batu gamping, jarak
penampang yang lebar dapat menyebabkan perbedaan signifikan
dalam kandungan mineral antara interval penampang yang
berjauhan. Ini akan memengaruhi estimasi cadangan
3 Pengukuran Ketebalan:
• Jarak antara penampang harus memungkinkan pengukuran yang
akurat terhadap ketebalan lapisan batu gamping. Jika interval
penampang terlalu lebar, perbedaan dalam ketebalan lapisan
mungkin tidak diperhitungkan dengan baik.
4 Interpolasi Data:
• Jika jarak penampang terlalu besar, maka Anda mungkin perlu
menggunakan metode interpolasi untuk mengisi kesenjangan
antara data pengukuran. Ini dapat mempengaruhi akurasi
estimasi dan meningkatkan ketidakpastian.
5 Ukuran Deposit:
• Ukuran deposit batu gamping juga akan memengaruhi seberapa
jauh jarak penampang dapat ditempatkan. Deposito yang lebih
besar mungkin memerlukan penampang yang lebih jauh karena
ketersediaan data.
6 Klasifikasi Cadangan:
• Jarak penampang dapat memengaruhi klasifikasi cadangan.
Semakin dekat jaraknya, semakin akurat klasifikasi cadangan
dapat dilakukan.
7 Praktik Pertambangan:
• Jarak penampang juga harus mempertimbangkan praktik
pertambangan yang akan digunakan. Ini dapat mempengaruhi
sejauh mana deposit akan dieksploitasi dan bagaimana
penampang akan ditempatkan.
8. Ketidakpastian:
• Jarak penampang yang lebih jauh dapat meningkatkan
ketidakpastian dalam estimasi cadangan, terutama jika distribusi
mineral dalam deposit tidak homogen.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari estimasi sumber daya dan cadangan batu gamping
adalah sebagai berikut:
1. Metode Penampang(Cross Section Method)
Metode penampang dilakukan dengan cara membagi tubuh
endapan menjadi beberapa penampang. Dalam metode
penampang sendiri dapat dilakukan dengan dua metode vaitu
metode gradual change dan step change.
2. Pengetahuan Geologi: Estimasi sumber daya dan cadangan
memerlukan pemahaman yang mendalam tentang geologi
wilayah tersebut. Pengetahuan ini penting untuk
mengidentifikasi distribusi batu gamping, karakteristik mineral,
dan perubahan geologi dalam area tersebut.
3. Pengambilan Sampel: Pengambilan sampel batu gamping
adalah langkah awal dalam estimasi. Sampel-sampel ini
digunakan untuk mewakili variasi dalam deposit dan untuk
analisis kualitas mineral.
4. Pemetaan Penampang Tegak: Penampang tegak adalah alat
yang penting dalam estimasi. Mereka memberikan gambaran
visual tentang sebaran dan karakteristik batu gamping dalam
wilayah tersebut.

Kesimpulan terbesar adalah bahwa estimasi sumber daya


dan cadangan batu gamping adalah langkah penting dalam
memastikan eksploitasi yang berkelanjutan dan pengelolaan yang
bijaksana dari sumber daya mineral ini.

Dengan memahami geologi wilayah, pengambilan sampel


yang cermat, analisis laboratorium, dan penggunaan perangkat
lunak yang tepat, kita dapat memperoleh estimasi yang akurat
dan dapat diandalkan untuk digunakan dalam praktik
pertambangan dan pengelolaan sumber daya
Tetapi, penting untuk selalu mematuhi aturan dan regulasi
yang berlaku dan melakukan pembaruan secara berkala untuk
mengikuti perubahan dalam kondisi geologi.

Anda mungkin juga menyukai