FERNANDES KAMBU
NIM: 2014.02.5.0006
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2018
i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
Hari : Senin
Tanggal : 19 Februari 2018
Tempat : Gedung Baru (8206)
Menyetujui :
Mengetahui,
Ketua Jurusan Perikanan
ii
.
KATA PENGATAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi. Proposal ini disusun
untuk dapat melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Pakan Buatan
Dengan Penambahan Propolis Terhadap Rasio Jantan Dan Betina Serta
Pertumbuhan Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus)
Penulisan proposal skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya
bantuan dan dukungan dari semua pihak yang telah menyumbangkan tenaga,
waktu, serta pikirannya. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara moril
maupun secara materil sehingga penyusunan proposal skripsi ini berjalan
dengan lancar.
2. Ibu Dr. Ir. Ninis Trisyani, M.P. selaku dosen pembimbing pertama, atas
segala bantuannya yang berupa bimbingan, saran dan kritik yang diberikan
kepada penulis selama penyusunan proposal skripsi ini.
3. Ibu Ir. Is Yuniar, M.Si. selaku dosen pembimbing kedua, atas segala
bantuannya berupa bimbingan, saran dan kritik yang diberikan kepada
penulis selama penyusunan proposal skripsi ini.
4. Bapak Ir. Hari Subagio, M.Si. selaku ketua Jurusan Perikanan yang telah
membantu dan memberikan semangat serta kemudahan kepada penulis
untuk menyelesaikan proposal ini
5. Sahabat perikanan Angkatan 2014 atas masukan dan saran serta semua
keluarga besar perikanan.
6. Sdr. Moh. Rizal Dwi Putra yang telah banyak membantu penulis selama
penyusunan proposal ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ viii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah……………………………………….. 3
1.3. Tujuan Penelitian................................................................ 3
1.4. Manfaat Penelitian.............................................................. 3
1.5. Batasan Masalah ................................................................. 3
1.6. Hipotesa .............................................................................. 4
BAB II. TINJAUN PUSTAKA ............................................................ 5
2.1. Klasifikasi Lobster Air Tawar ........................................... 5
2.2. Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Lobster Air Tawar Red
Claw (Cherax quadricarinatus) ......................................... 5
2.3. Determinasi dan Diferensiasi Kelamin .............................. 7
2.4. Propolis............................................................................... 8
2.5. Metode Sex Reversal Melalui Pakan (Oral) ...................... 10
2.6. Pertumbuhan....................................................................... 11
2.7. Kualitas Air ........................................................................ 12
2.7.1. Suhu ........................................................................... 12
2.7.2. Derajat Keasaman (pH) ............................................ 12
2.7.3. Oksigen Terlarut (DO) .............................................. 13
2.7.4. Kekeruhan .................................................................. 13
BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................... 14
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................... 14
3.2. Alat dan Bahan .................................................................... 14
iv
3.2.1. Alat ............................................................................ 14
3.2.2. Bahan ......................................................................... 14
3.3. Metode Penelitian ................................................................ 15
3.4. Rancangan Penelitian .......................................................... 15
3.5. Prosedur Kerja ..................................................................... 16
3.5.1. Persiapan alat dan bahan ............................................ 16
3.5.2. Persiapan Wadah ....................................................... 16
3.5.3. Pengadaan Lobster Uji ............................................... 17
3.5.4. Uji Respon Lobster Air Tawar Terhadap Pakan
Buatan ........................................................................ 17
3.5.5. Penyiapan Pakan Perlakuan Dengan Propolis ........... 17
3.5.6. Pemberian Pakan ....................................................... 18
3.5.7. Manajemen Kualitas Air ............................................ 18
3.6. Parameter Penelitian ............................................................ 18
3.6.1. Keberhasilan Membentuk Kelamin........................... 18
3.6.2. Pertumbuhan Mutlak (PM) ....................................... 19
3.6.3. Kualitas Air… ........................................................... 19
3.7. Analisa Data ........................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………... 22
v
DAFTAR TABEL
No Halaman
1. Alat yang digunakan dalam penelitian ................................. 14
2. Bahan yang digunakan dalam penelitian .............................. 15
3. Parameter kualitas air dan waktu pengukuran ...................... 19
vi
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Morfologi dan anatomi lobster air tawar (Cherax
quadricarinatus) ......................................................................... 6
2. Perbedaan alat reproduksi lobster air tawar jantan dan betina.... 6
3. Struktur kimia chrysin ................................................................ 9
4. Wadah pemeliharaan lobster air tawar selama perlakuan ........... 16
5. Juvenil lobster air tawar red claw (Cherax quadricarinatus) ..... 17
6. Diagram alir penelitian ............................................................... 21
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1. Skema penyiapan pakan dan propolis ..................................... 26
2. Penempatan wadah pemeliharaan selama penelitian ............... 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu metode pemberian hormon steroid yang sering digunakan adalah
melalui oral (mulut) dengan mencampurkannya pada pakan buatan (pelet). Cara ini
merupakan paling mudah dan efektif serta tidak memerlukan keahlian yang khusus
(Kuhl dan Brouwer, 2005).
Salah satu bahan alternatif yang bersifat alami tersebut adalah propolis.
Propolis dilaporkan memiliki komposisi bahan yang dapat digunakan untuk
pengarahan kelamin ikan yaitu chrysin dan berbagai macam mineral. Chrysin
merupakan salah satu bahan aktif alami yang mengandung flovonoid sebagai
penghambat enzim aromatase atau lebih dikenal dengan aromatase inhibitor.
Aromatase merupakan enzim yang berfungsi sebagai katalis konversi testosteron
(androgen) menjadi estradiol (estrogen) (Dean., 2004).
penelitian tersebut maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
pemberian pakan buatan dengan penambahan propolis dengan dosis yang lebih
tinggi terhadap rasio jantan dan betina serta pertumbuhan lobster air tawar (cherax
quadricarinatus).
1.6. Hipotesa
Ho : Pemberian pakan buatan dengan penambahan propolis tidak berpengaruh
terhadap rasio jantan dan betina serta pertumbuhan lobster air tawar (Cherax
quadricarinatus).
H1 : Pemberian pakan buatan dengan penambahan propolis berpengaruh terhadap
rasio jantan dan betina serta pertumbuhan lobster air tawar (Cherax
quadricarinatus).
5
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Filum : Arthropoda
Sub Filum : Mandibulata
Klas : Crustacea
Sub klas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Sub Ordo : Reptantia
Famili : Parastacidae
Genus : Cherax
Spesies : Cherax quadricarinatus
2.2. Morfologi, Anatomi dan Fisiologi Lobster Air Tawar Red Claw (Cherax
quadricarinatus)
Red claw (Cherax quadricarinatus) atau capit merah ini berasal dari New
Zealand, Australia, Papua dan daerah sekitarnya. Lobster air tawar ini hidup di
sungai dengan tepi yang dangkal, berpasir, berlumpur dan bebatuan. Habitat lobster
ini juga terdapat di rawa-rawa dan danau (Lakshita., 2015).
Menurut Wiyanto dan Hartono (2003) ciri utama lobster air tawar dari jenis
red claw adalah kedua ujung capitnya berwarna merah. Pada lobster jantan, warna
merah muncul dibagian capit sebelah luar. Sedangkan pada lobster betina tidak
terdapat warna khas tersebut, namun terkadang warna tersebut dijumpai berada
dibagian dalam. Ciri lain pada red claw adalah hampir seluruh bagian tubuhnya
didominasi oleh warna biru yang berkilau.
Lobster air tawar genus cherax ini termasuk dalam kelompok udang
(krustacea) yang secara alami memiliki tubuh relatif besar dan memiliki daur hidup
di lingkungan air tawar. Lobster jenis red claw memiliki kelebihan dibandingkan
6
jenis lain yaitu mudah dibudidayakan, tidak mudah terserang penyakit, pemakan
tumbuhan dan hewan (omnivora), pertumbuhannya relatif cepat dan memiliki
fekunditas yang tinggi (Jones., 1995).
Gambar 2. Perbedaan alat reproduksi lobster air tawar jantan (kiri) dan betina
(kanan)
(Sumber: Ikrom., 2017)
7
Jenis kelamin ditentukan oleh proses genetis dan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan yang mengarahkan perkembangan gonad pada masa diferensiasi
kelamin. Diferensiasi kelamin adalah proses perwujudan fisik (morfologi,
molekular, dan fisiologi) yang berkaitan dengan perkembangan testis atau ovari
serta perbedaan seksual dari otak dan kelenjar pituitari (Devlin dan Nagahama.,
2002). Dengan demikian, hal-hal yang menentukan suatu individu ikan untuk
berkembang menjadi jenis kelamin jantan atau betina adalah faktor-faktor biologis
yang berhubungan dengan gonad dan fungsi otak pada ikan jantan atau betina.
Dengan teknik sex reversal, fenotip ikan dapat berubah, tetapi genotipnya
tidak dapat berubah. Tujuan utama dari penerapan sex reversal adalah
menghasilkan populasi monoseks (Zairin., 2002). Jenis kelamin berpengaruh
penting dalam budidaya perikanan karena, antara jantan dan betina terdapat
perbedaan laju pertumbuhan, pola tingkah laku dan ukuran maksimum yang bisa
dicapai. Jenis kelamin ditentukan bersama oleh faktor genetis dan lingkungan, yang
bekerja secara sinergis menentukan ekspresi fenotipe suatu karakter (Purdom.,
1993). Sumantadinata dan Carman (1995) mengatakan, benih monoseks dapat
diperoleh melelui manipulasi hormonal dan manipulasi kromosom atau kombinasi
keduanya. Keberhasilan penggunaan hormon pada ikan dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu jenis dan umur ikan, dosis hormon, lama waktu dan cara pemberian
hormon, serta faktor lingkungan (Naggy et al., 1981).
2.4. Propolis
Propolis adalah sejenis balsam yang dikumpulkan oleh lebah dari tunas dan
daun dari berbagai tanaman. Lebah membuat campuran balsam ini dengan bahan
turunan dari pollen dan beberapa tipe enzim yang aktif yang tersimpan dalam
kelenjar di bagian kepala dan thorax (Kartal et al., 2002).
Aplikasi hormon untuk sex reversal pada organisme akuatik dapat dilakukan
melalui penyuntikan, perendaman, dan oral (melalui pakan). Cara pemilihan harus
didasarkan pada efektivitas, efesiensi, palatabilitas, kemungkinan polusi dan biaya.
Pada lobster air tawar teknik yang sering digunakan adalah oral. Metode oral
dilakukan dengan pemberian hormon melalui pakan. Teknik ini dilakukan dengan
11
menyemprot hormon pada pakan lobster. Kemudian pakan diberikan pada lobster
selama waktu tertentu (Zairin., 2002).
2.6. Pertumbuhan
Menurut Effendi (1979) pertumbuhan merupakan perubahan ukuran baik
bobot maupun panjang dalam suatu periode atau waktu tertentu. Pertumbuhan dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yakni pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan nisbi.
Pertumbuhan mutlak didefinisikan sebagai ukuran rata-rata ikan pada umur
tertentu, sedangkan pertumbuhan nisbi didefuinisikan sebagai panjang atau berat
yang dicapai dalam satu periode waktu tertentu yang dihubungkan dengan panjang
atau berat pada awal periode tersebut.
Pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor internal meliputi sifat
genetik dan kondisi fisiologis serta faktor eksternal yakni berkaitan dengan
12
Menurut Merrick (1993) menyatakan bahwa frekuensi ganti kulit pada lobster
berkurang sejalan dengan bertambahnya umur. Frekuensi ganti kulit pada juvenil
terjadi satu kali setiap 10 hari, pada pra-dewasa antar 4-5 kali/tahun dan pada lobster
dewasa 1-2 kali/tahun.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.2. Bahan
Bahan - bahan yang digunakan selama penelitian ini harus diperhatikan dan
dilengkapi terlebih dahulu sebelum penelitian dimulai tujuannya untuk
15
melancarkan proses penelitian. Bahan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2
berikut :
Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam penelitian.
No Bahan Jumlah Fungsi
1. Lobster air tawar 160 ekor Umur 2 minggu dengan ukuran ± 1-2 cm
2. Pakan buatan - Pakan lobster
3. Propolis 20 % -
4. Alkohol 70 % - Pelarut propolis
5. Kaporit - Membersihkan peralatan
akuarium pada akhir penelitian, yaitu pada saat juvenil berumur dua bulan. Zairin
(2002) menyatakan, rasio jenis kelamin dapat dihitung dengan rumus :
Wm = Wt – Wo
Keterangan :
Wm = Pertumbuhan mutlak rata-rata (gram).
Wt = Bobot rata-rata lobster pada akhir penelitian (gram)
Wo = Bobot rata-rata lobster pada awal penelitian (gram).
Penelitian
Analisa Data :
- ANOVA
- Uji BNT
- Deskriptif
Keterangan :
Input =
Proses =
Output =
Gambar 6. Diagram alir penelitian
22
DAFTAR PUSTAKA
Asbar. 1994. Hubungan Tingkat Eksploitasi dengan Struktur Populasi dan Produksi
Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius) di Segara Anakan. (Tesis).
Program Pascasarjana IPB. Bogor.
Bardach, J.E., John H. Rhyter, and W.O. Mc Larvey. 1972. Aquaculture, the
Farming and Husbandry of Freshwater and Marine Organism. Willey
Interscience. 651 pp.
Brodie, A., Q. Ling, and B. Long. 1999. Aromatase and Its Inhibitors. Journal of
Steroid Biochemistry and Molecular Biology 69: 205-210.
Carman, O. dan M. Alimuddin. 1998. Produksi Ikan Cupang Jantan Saja. Publikasi
pada Pelatihan Pembinaan Petani Ikan Cupang dari Lima Wilayah DKI
Jakarta di BBI Ciganjur. Bgor.
Chatain B, E Saillant dan S Peruzzi. (1999). Production of monosex male
populations of European seabass, Dicentrarchus labrax L. by use of the
synthetic androgen 17-methyldehydrotestosterone. Aquaculture, 178: 225-
234.
Davis, R. B., B. A. Simco, C. A. Groudie, N. C. Parker, W. Couldwell, and P.
Snellgrove. 1990. Hormonal Sex Manipulation and Evidence for Female
Homogamety on Channel Catfish. General and Comparative
Endocrinology 78: 218-223.
Dean W. 2004. Chrysin : Is It An Effectif Aromatase Inhibitor? Vitamin Research
News. Vol. 18. Number 4.
Devlin, R.H.,and Nagahama, Y., 2002. Sex determination and sex differentiation in
fish: an overview of genetic, physiological, and environmental influences.
Aquaculture 208, 191–364.
Dunham, R.A. (2004). Aquaculture and Fisheries Biotechnology: Genetic
Approaches. Department of Fisheries and Applied Aquacultures. Auburn
University Alabama. USA. CABI Publishing.
Effendi, M.I., 1979. Metode Biologi Perikanan. Penerbit Yayasan Dewi Sri. Bogor.
112 hal.
Edgerton, B.F. (2005). Freshwater crayfish production for poverty alleviation.
World Aquaculture 36: 48-64.
Gale WL, MS Fitzpatrick, M Lucero, WMC Sanchez and CB Schreck. (1999).
Masculinization of nile tilapia (Oreochromis niloticus) by immersion in
androgens. Aquaculture, 178: 349-357.
Greenaway, W., S. English, and F. R. Whatley. 1990. Phenolic Composition of Bud
Exudates of Populus Deltoides, in Zeithschrifffur Naturforschung 45: 587-
593. UK.
23
Wiyanto H.R & Hartono R. 2003. Lobster air tawar Pembernihan dan Pembesaran.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Yamazaki R. 1983. Sex Control and Manipulation in Fish, Aquaculture, 33:329-
354.
Zairin, M. Jr. 2002. Sex Reversal: Memproduksi Benih Ikan Jantan atau Betina.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
26
1D 2K 3D 4D 5C 6A 7B 8A