DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
BAB I
PENDAHULUAN
1. Tujuan Kurikuler. Agar siswa dapat memahami dan mengenal Motor Pesawat
Terbang serta memahami kerjanya sehingga dapat menjawab minimal 75% soal – soal.
2. Pokok Bahasan
a. Piston Engine
b. Turbo Jet
c. Turbo Prof
d. Turbo Shaft
2
BAB II
PISTON ENGINE
W = F X S, dimana :
W = Work
F = Force (Gaya pada system)
S = Surface (Jarak Langkah)
3
c. Motor Bakar. Ada dua tipe motor bakar, yaitu tipe pembakaran dalam
(Internal Combustion Chamber) dan pembakaran luar (External Combustion
Chamber). Prinsip kerja motor bakar adalah system pembakaran yang terjadi
dari campuran bahan bakar (Fuel) dan Oksigen (udara) menimbulkan panas (heat),
panas menyebabkan gas dalam ruang bakar mengembang (Expand). Gerak
yang mengembang ini mengakibatkan suatu tenaga.
4
Aplikasi motor bakar yang paling banyak digunakan untuk engine pesawat terbang
adalah Motor Piston (Piston Engine) dan Motor Turbin (Turbo Engine)
5
c. V Type Engine. Biasanya diatur pada sudut 60°. Engine tipe ini
mempunyai silinder 12 buah pendinginnya dapat menggunakan cairan atau udara.
1) Crankcase
2) Cylinder
3) Piston
4) Connecting Rod
5) Valve
6) Valve Operating Mechanism dan
7) Crankshaft
Dibagian atas dari setiap Cylinder terdapat valve dan Spark Plug. Satu dari Valve
itu adalah saluran dari system Induction dan satunya lagi adalah saluran yang
menuju ke system Exhaust. Didalam setiap Sylinder terdapat Piston yang
bergerak keatas/kebawah, dihubungkan dengan Crankshaft melalui / oleh
connecting Rod.
10
Head terpasang satu demi satu untuk setiap Cylinder bagi engine yang
pendinginannya menggunakan udara, atau satu untuk satu block untuk Engine
yang pendinginannya menggunakan udara. Biasanya dibuat dari Alluminium
Alloy. Karena mempunyai sifat sebagai pengantar panas yang baik dan ringan,
sehingga mengurangi berat keseluruhan Engine. Bentuk bagian dlam dari
Cylnder Head dapat datar, setengah lingkaranm, atau runcing dalam bentuk atap
rumah. Yang berbentuk setengah lingkaran ternyata sangat membantu dan
mempercepat pengeluaran gas buang. Cylinder yang digunakan pada Engine
yang pendinginannya menggunakan udara adalah “Overhead Type” seperti terlihat
pada gambar. Setiap Cylinder Assembly terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
Pada waktu pemasangan Cylinder Head pada Cylinder Barrel, maka Cylinder Head
dipanaskan dulu agar mengembang kemudian dipasang pada ulir di Cylinder Barrel
yang telah didinginkan. Sehingga pada waktu Cylinder head dingin dan
mengerut, sedangkan Cylinder Barrel panas tetap keras dan kedap udara
13
Connecting Rod
mulai terjadi pembakaran pada waktu piston hampir sampai di Top Dead Center
dadalam langkah penekanan. Hasil pembakaran mengembangkan dengan
cepatnya pada saat ini dan tekanan bertambah, sehingga pada waktu Piston
mencapai Top Dead Center, langsung ditekan kebawah dalam langkah bekerja.
Intake dan Exhaust Valve, spark plug, Intake dan Exhaust Valve mechanism
terletak pada Cylinder head. Valve guide/pemandu valve yang biasanya terbuat
dari Bronze atau steel biasanya dipasangkan pada lubang di Cylinder head untuk
menghasilkan pemandu tangkai Valve. Tempat kedudukan Valve adalah
lingkaran yang dibuat dari metal keras yang melindungi Cylinder yang bahannya
relative lunak dari palu yang dipakai pada waktu pemasangan valve dan dari
Exhaust yang panas. Cylinder head dari engine yang pendinginannya memakai
udara biasanya mengalami temperature yang sangat tinggi, karena itu dibutuhkan
adanya fin/sirip yang cukup luas yang terbuat dari metal penghantar panas yang
baik. Daerah sekeliling Exhaust Valve adalah daerah yang mengalami panas
yang paling tinggi dipermukaan dalamnya, karena itu luas sirip daerah ini haruslah
cukup.
bagian kiri atau kanan suatu Engine, maka berciri dibagian belakang engine
menghadap kedepan Engine dan bagian kiri kita adalah bagian kiri Engine,
sedangkan bagian kanan kita adalah bagian kanan Engine. Bagian kiri adalah
jam sembilan sedangkan bagian kanan adalah jam tiga.
Cylinder untuk Engine Radial diberi penomoran sesuai dengan arah jarum jam bila
dilihat dari belakang. Cylinder untuk Engine type V dan In line biasanya diberi
penomoran dari belakang. Pada V-Engine sisi Cylinder disebut sisi kiri dan sisi
kanan seperti pada bagian Engine lainnya dilihat dari belakang.
Penomoran Cylinder suatu Engine seperti terlihat digambar, untuk Opposed
Engine terlihat mulai dari kanan belakang sebagai no. 1, kemudian kiri belakang
nomor 2, didepan no 1 adalah nomor 3 dan didepan no. 2 adalah nomor 4 dan
seterusnya. Penomoran Opposed Engine (Cylindernya) tidak mempunyai
standard yang tertentu. Sebagai pembuat memberi nomor pada Cylinder dari
belakang dan membuat lainnya dari depan dan Engine yang bersangkutan.
Karena itu harus melihat dari manualnya untuk penomoran yang betul yang
digunakan oleh pembuatnya. Cylinder Single-Row Radial Engine diberi nomor
sesuai arah jarum jam bila dilihat dari belakang Engine. Cylinder no. 1 adalah
Cylinder yang berada diatas (jam 12.00). pada Engine Double-Row system
penomerannya yang dipakai adalah sama, yaitu sylinder No. 1 adalah Cylinder dari
jajaran belakang yang diatas (jam 12.00). Cylinder nomor 2 adalah Cylinder
sebelah kanannya, tetapi ini dari jajaran yang depan. Jadi semua Cylinder nomor
ganjil adalah Cylinder jajaran belakang dari Cylinder nomor genap Cylinder adalah
Cylinder jajaran depan.
16
Engine Valve menutup oil yang diperlukan untuk memenuhi Pressure Chamber
mengalir masuk lagi dari system pelumasan engine dan setiap untuk kerja
berikutnya.
Kedua valve ini akan membuka dan menutup secara mechanism pada waktu yang
tepat yang diatur oleh “Valve Operating Mechanism”. Bore/ukuran dari Cylinder
adalah garis tengah bagian dalam Cylinder. Stroke/langkah adalah jarak gerakan
piston dari salah satu ujung Cylinder keujung lainnya, yaitu dari T.D.C (top dead
center) sampai ke B.D.C (Bottom dead center).
Sekarang Engine two-strokes tidak lagi dipakai pada penerbangan karena itu tidak
akan dibicarakan. Seperti tercantum pada namanya, Engine four-stroke cycle
yang biasa juga disebut “Otto Cycle” memerlukan dua langkah keatas dan dua
langkah kebawah dari piston untuk menyelesaikan satu cycle kerja Engine.
Engine pesawat yang empat lengkah mempunyai beberapa keuntungan, salah
satunya adalah dengan sendirinya memungkinkan siap untuk mencapai
performance yang tinggi dengan supercharger. Dua putaran penuh dari
Crankshaft (720°) dibutuhkan bagi Engine 4 langkah untuk menyelesaikan 1 cycle
kerja Engine, artinya setiap Cylinder dari Engine ini akan terjadi pengapian sekali
setiap 2 kali putaran Crankshaft.
lebih ditekankan/diperlukan waktu yang tertentu dimana Valve memulai dibka dari
pada kapan terbuka penuh Valve.
23
r. Intake Stroke
ditekankan/diperlukan waktu yang tertentu dimana Valve mulai dibuka dari pada
kapan terbuka penuh Valve.
Selama Intake Stroke/langkah pemasukan, piston tertarik kebawah karena
putaran-putaran Crankshaft. Ini akan mengurangi tekanan didalam Cylinder yang
mengakibatkan udara luar masuk kedalam Carbulator yang akan mengukur jumlah
fuel yang benar. Campuran fuel/udara mengalir melalui pipa aliran masuk dan
Intake masuk kedalam Cylinder.
Jumlah atau beratnya campuran fuel/udara dimana Cylinder tergantung dari derajat
bukan Throttle. Intake Valve dibuka sebelum piston mencapai T D C pada langkah
pembuangan, agar mendapatkan jumlah campuran fuel/udara yang masuk
kedalam Cylinder lebih banyak yang mengakibatkan bertambahnya hp yang
dihasilkan oleh Engine. Jarak waktu dibukanya valve sebelum T D C, adalah
sangat terbatas oleh beberapa hal seperti kemungkinan gas panas yang masih
didalam Cylinder bekas cycle sebelum dapat mengalir ke intake pipa dan bahkan
ke system indikasi. Semua Engine pesawat yang menghasilkan power yang
besar, Intake dan Exhaust Valve keduanya terbuka pada waktu piston di T D C,
dimana Intake Stroke dumulai. Seperti diterangkan diatas bahwa Intake Valve
membuka sebelum piston mencapai T D C pada Exhaust Stroke (Valve
mendahului) dan menutupnya Exhaust Valve ditunda tepat setelah Piston melewati
T D C dan telah dimulai Intake Stroke (Valve Ketinggalan).
Pengaturan waktu demikian disebut “Valve Overlap” dan ini dirancang untuk
membantu pendinginan didalam Cylinder dengan mengalirkan campuran fuel/udara
yang masih segar dan dingin menambah jumlah campuran fuel/udara yang masih
segar dan dingin menambah jumlah campuran fuel/udara yang masuk kedalam
Cylinder dan membantu mengeluarkan sisa-sisa pembakaran. Intake Valve
dijadwalkan untuk menutup sekitar 50 s/d 75° setelah B D C pada Compression
Stroke tergantung dari Engine yang bersangkutan untuk memungkinkan pengisian
gas/campuran fuel/udara kedalam Cylinder dengan sempurna. Karena terhitung
isi yang besar dari Cylinder diatas Piston bila Piston didekat B D C, maka gerakan
Piston yang sedikit keatas (pada saat ini) tidak mempunyai pengaruh yang besar
terhadap aliran masuknya campuran fuel/udara. Kalau keterlambatan menutup
ini terlalu lama, maka campuran fuel/udara dapat terdesak keluar melalui intake
Valve dan merusak tuan keterlambatan menutup.
25
s. Compression Stroke
t. Power Stroke
u. Exshaust Stroke
BAB III
9. Tujuan Intruksional : Agar siswa dapat menjelaskan tentang Turbo Jet Engine
dengan benar.
11. Prinsip Kerja Jet Engine. Jet Engine adalah salah satu dari engine yang
memerlukan udara luar (Air Breathing), mesin jet mendapat nama dari designya. Ini
berarti bahwa engine ini menggunakan gas buangnya untuk memutar turbine dan turbine
tersebut akan memutar compressor. Kejadian yang serupa yang terjadi pada jet engine
terjadi pula seperti pada Turboprop. Didalam jet engine, tiap-tiap kejadian pada ruang
yang terpisah pada bagian-bagian tersebut. Dan semua kejadian tersebut terjadi dalam
waktu yang sama tanpa ada selang waktu (Interruption). Bagian-bagian tersebut adalah
compressor assy, turbine assy, combustion assy, turbine dan exhaus assy.
udara dengan bahan bakar tersebut mengembang dan keluar melalui sudut-sudut turbine
dan memutar compressor. Sisa dari tenaga pemuaian tersebut keluar melalui exhaust dan
menghasilkan thrust dari engine tersebut. Berikut beberapa hokum dasar yang berkaitan
dengan jet engine:
12. Jet engine J 85. Salah satu armada udara TNI-AU yang memakai jet engine
sebagai komponen propulsion adalah pesawat F-5 E/, dengan 2 buah jet engine turbo
jenis J 85 - GE - 21. F5 E/F adalah jenis pemburu ( Fighter Aircraft ) yang diproduksi
oleh Northrop Aircraft Corporation. Hidung pesawat berbentuk panjang meruncing
kedepan (long and pointed). Sayap horizontal tail dan vertical stabilizer berbentuk
sweptback. Gaya dorong ( thrust ) dari pesawat ini dihasilkan oleh turbo jet engine yang
dilengkapi dengan afterburner. kedua engine tersebut terpasang berdampingan secara
parallel dibagian belakang badan pesawat ( fuselage ). Untuk mendapatkan tambahan
udara masuk yang diperlukan oleh engine pada waktu take off dan pada waktu terbang
dengan kecepatan rendah, maka pada kedua sisi pesawat dipasang sebuah automatic
auxiliary intake door automatic wing trailing edge Pada fuselage bagian belakang
terdapat beberapa lubang atau pintu - pintu kecil ( acces door ) untuk melihat engine,
33
a. Engine data
4). Putaran Engine : Searah jarum jam ( clock wise ) dilihat dari
belakang.
Pesawat F 5 E / F menggunakan dua buah turbo jet engine yaitu engine kiri
( L/H ) dan engine kanan ( R/H ). Pada prinsipnya kedua engine itu ( R/H dan L/H )
sama dan kedua engine bisa dirubah engine kiri menjadi engine kanan dan
begitu juga sebaliknya menurut kebutuhan pada saat itu. Adapun untuk merubah
engine kiri menjadi kanan atau kanan menjadi kiri hanya memerlukan/mengganti
beberapa komponen antara lain :
34
Pada engine kiri ( L / H engine ) dilengkapi dengan cross bleed valve yang
berguna : untuk menghidupkan R / H engine ( engine kanan ) dalam keadaan
darurat : yaitu dalam latihan perang , scramble dan latihan yang lain .
Cara menggunakan cross bleed valve untuk menghidupkan engine kanan adalah
sebagai berikut : pertama engine kiri dihidupkan kemudian pesawat sambil jalan
dengan posisi throttle pada ± 70 % kemudian cross bleed ON . .Dengan di ON
kan / dibukanya valve ini maka udara dari nine stage akan mengalir ke engine
kanan yaitu memutar kan turbine sehingga engine kanan hidup .
Bagian – bagian besar dari jet engine J-85 adalah sebagai berikut :
Front frame casing terdiri dari outer dan inner shell yang
dihubungkan oleh 15 struts/penyangga yang berlubang (tidak padat).
Dibelakang strut ini terdapat beberapa vane yang berukuran berbeda –
beda. Fungsi dari vane – vane ini ialah untuk mengarahkan udara ke
compressor untuk mendapat efesiensi yang maximum . Vane ini juga
disebut INLET GUIDE VANE . Vane ini oleh ring penggerak (actuating
ring) yang dihubungkan kesetiap outer end ring penggerak ini disebut
juga Actuaror ring.
b. Compressor section
Mechanical energy dari rotor diubah menjadi heat energy (energy panas).
Inilah yang menyebabkan temperature udara meningkat.
Main frame casing (gambar 6) terdiri dari outer dan inner casing,
kedua rangka ini dihubungkan dengan enam strut yang berlubang
terpasang secara radial (melingkar). Setiap strut berakhir pada sebuah
mounting pad pada rangka luar ( outer casing ). semua lubang (ports) dan
pad (bantalan) rangka luar (outer casing). Ada dua belas fuel nozzle
mounting pad yang terletak pada posisi jam. Pad berguna untuk
pemasangan flow divider fuel nozzle Empat lubang compressor discharge
pressure ( CDP ) bleed air terletak pada posisi jam 1, jam 5, dan jam
7. Lubang - lubang tersebut digunakan untuk bleed air. Lubang udara
yang terletak pada posisi jam 7 juga digunakan CDP air untuk anti
icing air system (anti es dengan system udara panas) Pada gambar
7 kita bisa melihat pad untuk flow divider fuel nozzle , flow divider
fuel nozzle dan CDP bleed airport. Dua lubang (ports) pada posisi
jam 4 dan jam 8 berdekatan dengan strut pad. kedua lubang ini
sebagai jalan masuk CDP air mengalir menuju main fuel nozzle dan
afterburner fuel control. Lubang strut pada posisi jam 12 tidak dipakai
selama engine hidup karena itu ditutup . pada posisi strut jam 8
45
Splines
Splines adalah suatu bagian yang berbentuk gigi pada ujung
bagian luar dari suatu shaftgear atau pada bagian dalam dari sebuah
gear ( roda gigi ) . Pada umumnya seperti roda gigi , tetapi tidak
dipakai untuk memutar suatu gear . splines dibuat untuk menghindari
terjadinya slip . Pada gambar 11 , kita bisa melihat. Biasanya splines
terdiri dari dua bagian , yaitu female spline dan male splines .
Accessory drive gearbox assembly mempunyai banyak gears
dan gearshaft yang d di splined . splines ada dua macam yaitu wet
spline dan dry spline Dry spline adalah spline yang tidak
memerlukan pelumasan , sedangkan wet spline memerlukan
pelumasan oleh engine oil .
51
b Turbine section
Fungsi dari turbine adalah untuk menyerap energi panas (heat
energi) pembakaran dan kemudian dipakai untuk memutarkan turbine rotor
assembly, begitu turbine rotor berputar maka ia akan memutarkan
compressor dan engine driven accessories. Kecepatan putaran turbine
tergantung jumlah bahan bakar yang dibakar di combustion chamber.
blades. Stage 1 turbine terdiri dari sebuah outer inner band, flanges
dari outer dan inner band dihubungkan dengan baut ke flange
bagian belakang dari combustion outer dan inner casing. Kedua
band (pengikat) tersebut dihubungkan satu dengan lainnya oleh
hollow stator vanes (stator vanes yang berlubang) dengan di las
(welded). pada front edge dari stator vanes ini terdapat sederetan
lubang - lubang, dan pada aft edge stator ini terdapat sederetan
slot . lubang dan slot tersebut akan dilalui udara daricompressor
yang keluar dari combustion section untuk mendinginkan stator
vanes tersebut, dengan cara membuat lapisan udara pendingin di
sekitar vanes. Pada Nozzle inner band terdapat sederetan slot
sebagai lubang masuk udara dari compressor untuk pendinginan.
Pada gambar ini slot tidak kelihatan.
blade disebut creep. Apabila terjadi perubahan pitch atau creep pada
blade ini sangat membahayakan. Oleh sebab itu maka bagian dari
turbine ini terbuat dari material ( metal ) yang istimewa, harus mempunyai
sifat-sifat yang istimewa yaitu: tahan terhadap stress, korosi, expansion
dan tahan terhadap temperature yang tinggi.
Selama beroperasi, aliran gas terbakar keluar dari combustion
chamber, kemudian masuk ke turbine section, turbine nozzle no 1( tingkat
1). Nozzle ini di bentuk mempunyai sudut tertentu oleh stator vanes.
Begitu aliran gas masuk ke turbine nozzle kecepatan bertambah, tetapi
tidak ada penurunan tekanan. Aliran udara dengan kecepatan tinggi ini
di arahkan ke turbine wheel timgkat 1 hal ini meyebabkan, turbine
wheel berputar. Kemudian aliran udara ini masuk ke turbine nozzle
tingkat 2. kecepatan udara ini bertambah lagi dan diarahkan ke turbine
wheel tingkat 2, akhirnya turbine wheel ini berputar juga. Setiap set dari
dari stator vanes suatu nozzle assembly untuk turbine wheel berikutnya,
apabila turbine wheel berputar, maka ia akan memutarkan compressor
drive shaft .
c. Afterburner section
1) Diffuser Assembly
Fuel ditambahkan (disemprotkan) ke diffuser assembly
kepada exhaust gas yang datang dari turbine sehingga
terjadilah pembakaran kembali exhaust gas tersebut (gambar 23).
Afterburner diffuser terdiri dari : Diffuser casing, Centerbody
cone/Exhaust cone, flameholder, Diffuser liner, Main spraybar 16
dan manifold kiri dan kanan, Pilot spraybar 4 buah dan sebuah
pilot manifold, sebuah AB Igniter/AB Plug, Delapan buah
thermocouple bosses dan Thermocouple Harness 2 buah. Empat
buah radial strut dan centerbody support ( gambar 24 )
2) A / B Casing
3) A / B Liner
Aferburner liner terdiri dari empat bagian (gambar 26). Fungsi utsms
dari AB liner adalah untuk membantu peninginan. Keempat liner ini
dihubungkan satu sama lainnya dengan slip ring. Liner ini dihubungkan ke
casing dengan support rods dengan hanger bracket. Untuk mencegah
getaran pada support rods maka dipasang sebuah snuber bar. Pada liner
shell terdapat ribuan lubang-lubang kecil dan louver sebagai lubang masuk
udara pendingin sepanjang permukaan liner.
Pada bagian depan dari liner terdapat dua band yang berlubang
besar, lubang-ubang ini berfungsi sebagai screech dampener (peredam
suara) untuk mengurangi kebisingan suara engine. Kebisingan ini
disebabkan karena adanya perubahan tekanan yang tinggi didalam
afterburner. Support bracket dipasang pada bagian luar dari liner, liner
bergantung pada casing dengan hanger dan baut-baut tambahan.
Pemasangan slip joint dan hanger suspension memungkinkan liner untuk
memuai karena panas.
70
melaksanakan pemasangan engine ini harus lebih hati-hati dan teliti, jangan
sampai ada benda / mur atau benda yang lain masuk kedalam engine, untuk
mengambil benda tersebut kita harus bongkar engine sampai ke compressor.
Dalam pelaksanaan Phase Inspection (PI) 400/600 jam terbang, dasar yang kita
gunakan adalah Work Card 1 F – 5E – 6 WC, menjelaskan tidak semua component /
bagian dari engine dibongkar, melainkan sebatas pada Hot Section Inspection (HSI)
yaitu dari combustion section sampai dengan Afterburner section. Karena engine J 85
kecil namun sangat complex dibandingkan dengan engine pesawat tempur lainnya ,
maka dalam pengerjaan cukup beberapa orang saja yaitu :
Karena disini dituntut ketelitian dan ketepatan maka tidak perlu banyak orang untuk
melaksanakan phase ini . Walaupun mechanic sudah hafal dalam bongkar / pasang
engine, maka TO harus selalu disiapkan ditempat kerja. Langkah-langkah dalam
pengerjaan phase (PI ) adalah sebagai berikut :
tanda tangan . Setiap melaksanakan pekerjaan harus selalu ditulis di work sheet
Kemudian kita ambil kartu riwayat component yang dilepas tadi , untuk diadakan
pemeriksaan usia barang tersebut , ini sangat penting sebab barang tersebut ada yang
mempunyai usia / life time dan ada yang tidak mempunyai usia ( Oncondition ) Jadi
pentingnya harus mengecheck kartu component adalah untuk mengetahui usia dari
komponent tersebut masih banyak / sedikit untuk mencapai usia P I yang akan
datang, kalau masih cukup tidak masalah tapi kalau tidak cukup component
tersebut harus diganti baru , kemudian barang tersebut dikirim ke unit cleaning untuk
dicuci. Dan barang yang oncondition / O C masih baik dan bisa digunakan
berdasarkan TO 2J – J85 – 136 – 5 , bisa dipasang lagi .
cleaning
Bagian – bagian komponen yang telah dibongkar dikirim ke unit cleaning untuk
dicuci sehingga mudah mengetahui baik / buruknya barang tersebut sesuai dengan
batasan – batasan yang ditentukan . Dalam TO 2J – J85 – 136 – 5 disebutkan
procedure pencucian yaitu menggunakan bahan apa , menggunakan alat apa dan
bagaimana cara mencucinya dan ini sudah jelas untuk dilaksanakan , setelah
komponen tersebut selesai di cuci segera dikembalikan ke bengkel untuk proses
berikutnya .
Inspection / pemeriksaan
Repair
Bagian – bagian dari komponen yang telah diperiksa dan dinyatakan baik,
maka proses selanjutnya merakit kembali sesuai dengan TO 2J – J85 – 136 – 6 .
Didalam perakitan harus teliti betul – betul mengikuti procedure T O . jika salah
dalam perakitan berakibat fatal , terutama mengenai ukuran – ukuran yang
menggunakan torque meter . Setelah perakitan satu komponen selesai kemudian
diadakan pengecheckan kekurangan / kelengkapan komponen tersebut dan apa bila
dalam perakitan tidak ada kekurangan maka barang tersebut diberi label warna
kuning untuk memudahkan pengontrolan selanjutnya.Kemudian kita lanjutkan untuk
pemeliharaan komponen yang lainnya sesuai procedure dan batasan – batasan
yang berlaku sampai semua komponen / bagian dari engine mendapatkan
pemeliharaan .
Assembly of Engine
Ground running .
Untuk melaksanakan pekerjaan ini memerlukan beberapa personil antara
lain:
a. Operator ( didalam kabin ) .
Tugasnya ialah untuk melaksanakan ground running sesuai dengan T
O 2J – J 85 – 136 – 12
79
- Compressor
- Combustion Chamber
- Turbine
- After Burner
- Nozle
BAB IV
TURBOPROP ENGINE
18. Engine T-56-7/15. Pada bab Turboprop Engine ini kita mengambil contoh dari
engine T-56-7/15 pada pesawat Hercules. Dibawah ini gambar Prototype engine
Hercules tetapi tanpa Reduction Gear (RG). Sedangkan Engine T-56-7/15 pada engine
hercules (Gambar 2 dan 3) lengkap dengan Reduction Gear nya. Engine ini di overhaul
di Sathar 31 Depo 30 Abd Rahman Saleh Malang. Jika pesawat yang ada di Skadron
Udara 31 atau 32 dinyatakan perawatan, maka engine diturunkan dari sayap pesawat
lalu dikirim ke Depo pemeliharaan 30 Sathar 31engine masih lengkap dengan QEC-nya,
dilepas QEC-nya di Bengkel PPM (Bengkel Perlengkapan dan Bengkel Percobaan Motor
disingkat Bengcobmot), dan enginenya dilepas di Bengmotaks (Bengkel Motor dan
Accessory). Engine ini dalam keadaan ” US ” .artinya rusak setelah selesai perawatan
dinyatakan engine” S ” dan siap di kembalikan ke Skadron Udara untuk digunakan lagi .
Seperti tersebut dari namanya, maka engine ini mempunyai propeller. Perbedaan
utama dari turbojet engine adalah propeller dan reductin gear. Kalau turboprop power
yang dihasilkan oleh turbine sebagian besar dipakai memutarkan propeller untuk
menghasilkan thrust, hanya sebagian kecil gas ( exhaust ) yang dijadikan tenaga dorong,
karena tujuan utama turbine untuk memutarkan propeller. Untuk itulah roda turbinnya
81
ditambah menjadi 4 tingkat. Dengan adanya penambahan ini, maka turbine berputar lebih
sempurna untuk memutarkan propeller beserta compressor dan accessory drive housing.
4). Turbine Rear Bearing Support & Turbine Rear Oil Scavenge Pump.
Turbine Rear Bearing Support dan Turbine Rear Oil Scavenge Pump.
Turbine Rear Bearing Support menyanggah bearing belakang dan roda
turbine .Juga tempat memasang turbine rear oil scavenge pump dan tempat
memasang inner exhaust cone .pada bagian dalan turbine rearing support
dipasang strut assy .Untuk menyanggah rear bearing support. Strut tersebut
bagian dalamnya berongga, kecuali ujung luar yang dipasang pada
lingkaran dalan dari pada bearing support strut tersebut dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat menahan bila terjadi getaran, dan pengembangan yang
diakibatkan oleh panas, bila terjadi ketegangan yang disebabkan oleh
pengembangan panas. maka akan dibagi rata keliling, dimana strut itu
dipasang atau dilas, selain fungsi strut tersebut diatas, juga membantu
meluruskan arah gas yang keluar dari turbine, dan juga tempat lewatnya
udara pendingin yang diambil dari bleed air. Sedangkan inner cone, juga
membantu mengarahkan aliran gas yang keluar dari turbine, mencegah
turbullance dan tempat circulasi udara pendingin pada bagian turbine.
87
b. Compressor
Compressor (gambar 12) berfungsi menyediakan udara ke ruang
pembakaran dengan cara mengisap udara luar dari 14,7 psi menjadi 140 psi, yang
bertekanan tinggi dan kecepatan sedang. Rangkaian compressor terdiri dari 4
bagian utama : air inlet, Vane Casing, diffuser dan accessory drive housing.
acceleration bleed valve. 8 (delapan) buah acceleration bleed valve dipasang pada
compressor housing. Fungsinga ialah untuk mencegah campressor stall.
88
menutup acceleration bleed valve karena tekananya lebih tinggi dari pada
tekanan yang dari 5 dan 10 .
temperatur kurang lebih 370 derajat celcius. Pada compressor axial flow,
udara dilemparkan sejajar dengan shaft dari compressor itu sendiri .
accessory main drive shaft dan air inlet housing strut, posisinya yang
menuju ke connection compressor shaft.
(1) Main pump . Terdiri dari dua pompa yaitu main pump untuk
memompa oli ke seluruh system dan scavenge pump untuk mengisap atau
menarik kembali oli dari system .
(3) Fuel Pump, berfungsi untuk mengirim fuel ke low pressure fuel
filter, dan 2 buah gear pump yang mengirim fuel ke high pressure fuel filter
yang berfungsi untuk menyaring fuel, dan dikirimkan ke fuel control dan fuel
enrichment valve.
1) Can Type.
2) Annular Type .
Bentuk ini, sesuai dengan namanya berbentuk lingkaran yang hanya
mempunyai satu ruang pembakaran serta mempunyai satu outer dan inner
casing
(6) Igniter dan Burner Drain Valve.Nozzles dipasang tiap-tian liner bagian
depan dan Igniter pada posisi nomor 2 dan 5, serta 4 buah dummy.
Gambar 23 Igniters
a) Outer Casing.
Menutupi ruang pembakaran (liners), Penyangga antara
diffuser dan turbine Igniter memberikan api pada wuktu permulaan
saja. Dua buah burner drain valve, posisi jam 6 untuk membuang
sisa-sisa fuel yang tidak terbakar waktu engine dimatikan yang cara
kerjanya valve-valve ini akan membuka karena tekanan per pada
101
waktu engine tidak bekerja, dan menutup pada waktu engine hidup
karena tekanan udara sekitar 1-4 psi.
b) Combustion Liner.
Gambar 30 RG Accessories
105
5. Propeler
Fungsi propeller adalah untuk merubah engine shaft horse power atau
torque (tenaga putar) dari engine pada porosnya menjadi engine thrust hourse
power (tenaga tarik atau tenaga dorong dari engine yang biasa kita sebut thrust ).
107
b. Trailing Edge : Bagian tepi belakang yang merupakan lawan dari leading
edge.
c. Blade Shank : Bagian yang tebal yang biasanya bulat dari propeller serta
terltak dekat akar dari propeller .
108
d. Blade butt : Bagian dari propeller yang tertanam didalam barrel atau biasa
kita namakan akar dari propeller .
i. Barrel : Merupakan suatu silinder yang memegang prop shaft agar prop
blde tersebut terpasang pada dudukanya .
(a)
(b)
109
20. Prinsip Kerja Turboprop Engine. Compressor menarik udara luar sekelilngnya
dan memampatkanya dari 14,7 sampai 140 psi. Compressor ini menghasilkan udara
panas dan bertekanan sebagai bekal untuk pembakaran di combustion chamber, disini
dicampur udara dan fuel dan membakarnya oleh igniter. Gas panas yang dihasilkan
combustion chamber digunakan untuk memutarkan turbine. Turbine ini merubah energi
panas (thermal energy) ke energy mekanik (mechanical energy) dalam hal ini tenaga
putar atau rotation atau juga torque. Putaran turbine diikuti shaft dengan compressor,
RG, dan propeller maka propeller berputar dan menghasilkan thrust apabila sudut
propeller (+) dan apabila 0 derajat neutral dan apabila ( - ) revers .
22. Q E C (Quick Engine Change). Fungsi QEC atau yang kita sebut sehari-hari
naccelle adalah untuk menempatkan dan melindungi bagian dari engine dan component
beserta systemnya. QEC juga menyanggah dudukan dari RG dan engine power unit.
Semua dari engine component yang terpasang di QEC, dinamakan QEC Kits. Kits ini
dapat dipasang atau dilepas dari sayap dengan mudah dan tidak memakan waktu
terlampau lama bersama-sama dengan dudukan dari QEC.
Apabila engine dilepas dari QEC beberapa component harus dilepas dan biarkan
tetap berada dalam QEC .sampai engine terlepas dari QEC atau dilepas apabila perlu.
Component – component itu seperti :
114
a. Lord Mount. Terpasang pada bagian depan dari QEC dan berada disebelah
kanan dan kiri dan berguna untuk menyanggah RG dan pada strukturnya .
b. Rear Engine mount. terpasang pada bagian belakang QEC diatas dari engine
fire wall collar. Dudukan ini berguna untuk memegang power unit pada QEC.
c. Engine Fire Seal. Engine fire wall terletak di bagian belakang engine yaitu
turbine dan berguna untuk memisahkan antara cold section dan hot section .
23. QEC Kits. Component Oil System pada QEC dan termasuk QEC Kits:
b Oil pressurizeng valve. Fungsi dari oil pressurizeng valve adalah untuk
memberikan tekanan oil yang berada pada oil tank.sehingga aliran yang terus
menerus untuk power unit dan reduction gear unit senangtiasa dapat dimaintain.oil
tank pressurizing valve mempunyai vent pada ovebort drain.
116
c. Engine fuel heater and strainer.Engine fuel heater and strainer akan
merambatkan panas dari oil ke fuel yang akan dipakai untuk engine tersebut untuk
menghindarkan es pada bagian-bagian dari fuel system.
d. Oil Cooler . Untuk mendinginkan oli , dan sebagai kedudukan dari oil
cooler regulator valve yang akan mengatur oli yang masuk juga menghindarkan
tekamam yang mendadak .
g. Oil Shut Off Valve . sebuah motor listrik dari oil shut off valve
terpasang pada oil sump gambar Power membuka dan menutup valve dan
bisa dilihat pada handle . Pada keadaan normal dimana fire emergency handle
pada posisi close (in) dan open(out) .
i. Oil Tank Sump . ada drain Valve yang berguna mengedrain oli
117
Oil pressure pada power unit yaitu : main oil pump untuk memompa engine ke
seluruh system. Pressure regulating valve untuk membypass oli dari filter kembali ke
pressure element inlet dan untuk mengatur tekanan oli yang akan dipakai.
119
Fungsi dari engine fuel system adalah untuk memberikan jumlah fuel yang benar
bagi ruang bakar pada saat berbagai macam kondisi operating dari engine. Pemberian
jumlah bahan bakar yang benar dari engine sangat diperlukan guna mengontrol suhu dari
engine dan juga untuk menghindarkan engine mati. Pemberian fuel secara terpisah
sangat diperlukan untuk tiap-tiap engine di pesawat terbang. Fuel diterima oleh engine
dari engine naccelle (QEC) yang dikirimkan oleh aircraft fuel system (sayap pesawat).
Component-component dari engine fuel system ditempatkan dipower unit dan naccelle,
122
tetapi semuanya berfungsi menjadi suatu kesatuan. QEC Fuel System Component dan
Fungsinya adalah:
a. Fuel Heater and Strainer. Alat ini menerima fuel dari aircraft fuel system ,
disini fuel akan disaring dan dipanaskan oleh engine oil yang habis dipakai untuk
melumasi engine dan untuk menghindarkan terjadinya es pada fuel , dan fuel
diteruskan ke dual fuel pump yang berada di accessory drive housing .
Gambar 51
c. Dual Fuel Pump. pompa sentrifugal yang akan mengirimkan fuel ke low
pressure fuel filter dan dua buah pompa gear type yang akan mengirimkan tersebut
ke high pressure fuel filter.
123
d. Low Pressure Fuel Filter. Menerima fuel dari dual fuel pump dan akan
menyaring fuel tersebut kemudian akan meneruskanya ke high pressure fuel filter
melalui dua buah gear pump di duel fuel pump.
e. High Pressure Fuel Filter. Menerima fuel dari dual fuel pump yang
sebelumnya sudah disaring low pressure fuel filter. disini fuel akan disaring
kembali dan selanjutnya dikirimkan ke fuel control atau fuel enrichment valve .
f. Fuel control. Menerima fuel darri high pressure fuel filter dan mengatur
jumlah fuel yang diperlukan dan kemudian meneruskan fuel tersebut ke engine
temperature datum valve .
g. Fuel Enrichment Valve. Fuel akan melewati valae ini dari high pressure
fuel filter dan diteruskan ke fuel manifold pada waktu starting engine saja .
h. Temperature Datum Valve. Menerima fuel dari fuel control dan kemudian
mengatur kembali sesuai dengan jumlah yang diperlukan kemudian meneruskanya
ke fuel manifold. bila jumlah fuel yang diberikan terlampau banyak jumlah sisanya
akan dikembalikan ke fuel control. Hanya jumlah fuel yang diperlukan saja yang
dikirim ke fuel flow meter. Alat ini bekerja sama dengan thermocouples.
i. Fuel Manifold. Fuel dari flowmeter dan meneruskan ke fuel nozzles. Bila
engine dimatikan fuel yang tersisa dikeluarkan manifold drain valve .
BAB V
25. Tujuan Instruksional. Agar siswa dapat menjelaskan tentang Turbo Shaft
Engine dengan benar.
Turbo shaft Engine ini sebenar nya adalah turbo Jet engine yg di gabungkan /
ditambahkan di bagian belakang Engine : Free ( power ) Turbine, untuk memutarkan
receiver ( Main gear box ) yg di hubungkan dgn Rotor .
Sedangkan Turbojet engine adalah disebut juga Gas Turbine Engine yg menggunakan
sebuah Exhaust untuk memperoleh daya dorong yg dihasilkan dari proses pembakaran
yg memutarkan Turbine dan menggerakkan Compressor serta Engine Accessories.
126
Sedang kan Gas Turbine Engine adalah hampir sama dengan Piston Engine
( reciprocating Engines ) yg memampatkan udara , mencampur fuel dan udara untuk
pembakaran yg menghasilkan gas bertekanan shg menghasilkan Tenaga gerak.
Turbo shaft Engine banyak digunakan pada engine pesawat Helicopter, Type / model
engine nya bermacam macam.
Turbo shaft Eng ini menggunakan aliran udara axial bahkan gabungan axial dan radial
dengan menggabungkan prinsip free turbine.
Engine nya dilengkapi dengan system control aliran bahan bakar untuk menjaga putaran
dari pada free / power turbine pada kecepatan tertentu secara otomatis dengan
mengubah aliran bahan bakar nya bertambah / berkurang selain menggunakan control
throttle.
Control otomatis nya adalah untuk mencegah terjadi nya :
a. Compressor stall.
b. Turbine overtemperature, overspeed.
c. Combustion flame out.
Dilengkapi juga Emergency control system digunakan bila FCU system otomatis tidak
bekerja / rusak ( fail ).
Starter terletak di nose engine , berfungsi untuk memutarkan gas generator rotor dan
engine accessories pada sa’at engine starting . Engine sendiri dipasang menghadap
kedepan yang di ikat oleh mouting bolt ke fuselage pesawat .
127
a. Air intake.
b. Compressor.
c. Combustion chamber.
d. Compressor / Gas generator Turbine dan Free / power Turbine.
e. Exhaust.
Juga mempunyai Accessories Section atau Accessory Case sbg tempat spt Pupm , starter
, Generator dls yg menggerakkan ber macam-macam Engine Systems
d dan e. Compressor / Gas generator Turbine dan Free / power turbine Section.
Generator turbine adalah menghasilkan tenaga mekanik hasil merubah tenaga
panas / kenetik untuk memutarkan compressor dan accessories drive.
Free turbine adalah merubah tenaga kenetik yg menjadi tenaga mekanik dan Gas
dari compressor turbine tersebut sebelum di buang ke Exhaust diarahkan ke Free /
Power Turbine yg di hubungkan ke drive shaft , gear box untuk memutarkan main
dan tail rotor.
Turbine Assembly menurut kegunaan nya ada 2 yaitu :
Stator turbine nozzle / Turbine guide vane ( yg diam / arah kan udara )
Rotor turbine wheel ( yg ber putar / yg menerima aliran udara )
Turbine bisa single maupun multi, yg berarti mempunyai dua atau lebih pasangan
Stator dan rotor.
e. Exhausht Section.
Exhausht Cone / Collector adalah tempat untuk mengarahkan keluar nya gas dari
turbine ke udara luar.
Untuk Engine Makila 1 A 2 module pebedaan nya hanya pada module 3 dan 4 digabung
dan penomeran module nya tidak berubah, yaitu tetap 1 ; 2 ; 3 dan 5 .
Sedangkan Bagian – bagian besar Engine Makila 1 A 1 / 1A 2 adalah :
131
a. Air Intake .
b. Axial Compressor .
c. Centrifugal compressor .
d. Combustion chamber .
e. Generator turbine .
f. Free / Power turbine .
g. Exhaust.
h. Power Transmission Shaft / output Shaft.
i. Accessory Drive / accessory box .
132
a. Air Intake. Air Intake Casing terbuat dari light alloy dimana air / udara
masuk ke engine melalui depan air intake casing tsb dengan aliran udara / Air flow
G = 5.5 kg/s. Air intake casing termasuk bagian besar engine module yaitu
module M01.
Bagian bagian nya :
1) Oil tank .
2) Accessory Support .
3) Accessory Drive .
4) Inlet cone .
133
Udara akan mengalir ke stator vanes yang terakhir kemudian melalui sebuah
annular duct baru ke centrifugal compressor.
Air flow : 5,5 kg / sec ( 12,1 lbs / sec )
Air outlet pressure : 340 kPa ( 49,3 PSI )
Air outlet temperature : 150 degress C ( 302 Degress F )
Max N1 rotation speed : 34650 RPM, ACW.
Axial compressor terdiri dari 3 axial stages termasuk bagian besar engine module
yaitu module M02 , yang terletak di dalam counter casing yang dihubungkan
dengan Module M03 oleh sebuah Tie-bolt terhadap rotor dan oleh sebuah ring nut
terhadap Stator.
Bagian bagian nya :
3) 1st dan 3rd wheels tersusun satu shaft dan diikat dengan nuts.
1) Diffuser pada 1st dan 2nd adalah sebuah deret terdiri dari vane
tersusun divergen yaitu untuk mengarah kan aliran udara.
2) Diffuser pada stage ke tiga dan ini bukan termasuk Axial compressor
module melain kan generator module M03.
135
1) Centrifugal wheel adalah sebuah disc terbuat dari titanium alloy yang
mempunyai beberapa blades terbuat dari solid.
2) Diffuser assembly terdiri dari stage pertama dan stage kedua diffuser
( Radial dan Axial stator vanes ).
137
3) Fuel injection system terdiri dari : Fuel inlet union, inner fuel injection
tube, fuel distributor dan centrifugal injection wheel.
139
e. Gas generator turbine . Gas generator turbine adalah merubah energi panas
hasil pembakaran menjadi tenaga mekanik untuk memutarkan compressor dan
bermacam macam acessories.
Gas yang terbakar akan melalui turbine nozzle guide vanes, kecepatan gas akan
bertambah karena convergent , kemudian akan mendorong blades dari pada
turbine sehingga akan memutarkan turbine wheels.
Turbine inlet temperature = 1180 degress C ( 2156 degress F )
Turbine outlet temperature = 800 degress C ( 1472 degress F )
Putaran maximum N1 = 34650 RPM, ACW.
Setelah itu sisa gas akan memutarkan juga power turbine.
Turbine ini mempunyai dua stage yaitu axial flow turbine , yang di tumpu oleh Gas
generator rear bearing ( roller bearing ).
Bagian – bagian nya :
Bagian bagian yang bergerak :
2) Bagian belakang dari pada shaft di tumpu oleh sebuah roller bearing,
dan di lengkapi Rotating labyrinths seal.
Turbine wheel assembly digabungkan oleh sebuah tie-bolt.
2) Stage pertama nozzle guide vanes yang terdapat sebaris lubang dari
pada vanes yang dibaut ke combustion chamber inner part dan ke
containment shield.
f. Free / power turbine. Power turbine adalah merubah gas yang dihasilkan
oleh gas generator menjadi tenaga mekanikal power dan termasuk dalam module
M05 yang mempunyai 2 stage axial turbine.
Gas dari gas generator akan mengalir melalui nozzle guide vane, kemudian ke
blades dari pada turbine wheels yang menyebabkan wheel berputar , kemudian
gas akan di buang keluar melalui exhaust pipe.
Turbine inlet temperature = 800 degress C ( 1472 degress F ) .
Kecepatan putaran = 22962 RPM at 100 % , ACW .
Tenaga yang dihasilkan 1300 kW ( 1742 Shp ) .
1) Turbine wheel terdiri dari sebuah disc dengan fir-tree mounted blades
yang ditumpu oleh 2 bearings : depan Roller bearing dan belakang Ball
bearing yang dilengkapi dengan labyrinth seals.
2) Bagian belakang dari pada shaft disebut power drive yang juga
dipasang ponic wheels untuk mengukur kecepatan.
143
1) Nozzle guide vanes yang juga adalah sebuah deret yang terdiri dari
vanes.
g. Exhaust pipe. Gas hasil pembakaran setelah melalui free / power turbine
di buang keluar melalui exhaust pipe dengan masih menyisakan sedikit thrust .
Exhaust pipe terpasang pada rear mouting flange dari pada power turbine casing
dengan menggunakan sebuah clamp. Exhaust ini tidak termasuk dalam engine
module dan bisa di pasang bolak balik , maksud nya bisa dipasang di engine kiri
maupun kanan . Gas temperature nya mencapai sekitar 570 degress C ( 1058
degress F ) .
Exhaust pipe adalah sebuah sheet metal assembly yang terbuat dari stainless steel
, venturi extension dari pada exshaut pipe mempercepat ventilasi/ angin angin /
pendinginan dari pada engine compartment. Mempunyai sebuah lubang / drain
pada bagian bawah bertujuan untuk membuang sisa sisa fuel pada sa’at engine
Stop / shut down. ( system drain nya : sistem ventilasi dengan airframe collector
karena bentuk venturi ketika engine Running ).
Terdapat juga a heat shield yang terpasang diantara exhaust pipe dan rear
mounting tube untuk melindungi tube terhadap perambatan panas.
145
Engine starting
Pada saat engine start, starter motor akan memutarkan accessory gear box
kemudian gas generator assembly, compressor akan memampatkan udara masuk
ke combustion chamber untuk starting sequency continous. ( tahap starting system
berlanjut )
Pada saat self sustaining speed (+- 45 % N1), power listrik ke starter motor
otomatis akan mati kemudian free wheel disengaged ( melepas starter )
Starter memutarkan drive gear melalui free wheel, terdapat ponic wheel untuk
signal N1.
Kecepatan = 24376 RPM, ACW.
Material Manufacture
150
lubang ventilasi yang berhubungan dengan udara luar sehingga temperature engine tetap
terjaga pada level yang ditentukan pada masing masing zone.
Engine dipasang ke airframe pesawat dengan beberapa support , engine mounting yaitu :
Armada TNI AU yang menggunakan Pesawat ini adalah Skadron 6 Ats Bogor dan
Skadron 17 Halim P Jakarta.
Engine Makila 1 A 2 adalah hasil dasar penelitian dan pengembangan lain engines :
Engine data .
Type Engine : Free turbine Turboshaft Engine with rear direct power drive , buatan
Turbomeca France.
Power : 1300 kW class ( 1742 Shp )
Type compressor : Axial 3 stages dan Centrifugal 1 stage Compressor .
Type combustion chamber : Annular .
Putaran engine : searah jarum jam . ( clock wisa dilihat dari depan ) .
A digital fuel flow governor system yaitu menjaga putaran Free turbine constant / tetap
dgn reaksi kerja dari pada putaran gas generator. Dilengkapi jg dgn manual governing
control jika system tsb tdk bekerja.
Automatic starting mechanism dan dilengkapi juga dengan manual jika sistim tsb tidak
bekerja.
Berat engine kosong ( bare engine ) : 176 kg.
Berat engine keseluruhan ( total weght ) : 243 kg.
a. Mil - T - 5624 / JP 4
b. Avtur + FSSI ( fuel specific integrated ice ).
153
perputaran dari pada compressor , akan menyebabkan udara terhisap masuk melalui air
intake dan dimampatkan melalui tiga stage axial compressor dan satu stage centrifugal
compressor , kemudian udara hasil pemampatan dibakar bersama fuel di ruang
pembakaran ( combustion chamber ).
a. fuel akan membuka dan mengalir melalui fuel nozzle untuk disemprot kan ke
combustion chamber.
Pada Rpm kurang lebih 45 % secara otomatis Ignition akan off dan starter juga cut off
( self sustaining speed / engine bisa hidup dengan sendirinya ).
Pada engine Makila putaran engine ditentukan sebagai berikut :
Karena turbo shaft adalah basic jet engine yang di tambah kan di belakang nya Free
turbine untuk menggerakkan Receiver ( Main gear box untuk menggerakkan Rotor ),
maka sisa hasil pembakaran yang melalui gas generator turbine juga di gunakan untuk
memutarkan Free turbine sebelum dibuang keluar melalui Exshaust.
Disini putaran dari pada Free turbine disingkat dgn Istilah Nf. Putaran free turbine ini di
pertahankan constant oleh putaran Gas generator turbine yang mendapat input dari
control collective yang berhubungan ke anticipator yang diatur secara otomatis oleh :
155
ECU (Electronic Control Unit) Makila Box / DECU(Digital Engine Control Unit) , yaitu suatu
alat untuk mengontrol dan memonitor Engine system, Yang diantara nya mendapat input
dari : Nf / Free Turbine dan Ng / compressor Turbine.
Mechanical Power yang digunakan engine untuk memutarkan Helicopter rotor melalui
sebuah mechanical Transmission , dengan perbandingan untuk memutarkan sbb :
Engine dan Rotor blade Pesawat dihubungkan melalui Bendix shaft ke Main gear box , ke
main rotor head baru menggerakkan rotor Blade, untuk ke tail rotor dari main gear box ke
drive shaft ke Intermidiate Gear Box ( ini merubah sudut yang di hubungkan dengan
Incline Shaft ke tail gear box ), baru memutarkan tail rotor. Pada putaran Ng 5700 Rpm /
17 % , Rotor blade sudah mulai berputar .
Adapun cara kerja dan fungsi masing – masing bagian telah dijelaskan didepan
pada bagian – bagian besar engine makila 1A1 dan 1A2 dengan jelas .
Untuk Ground Run engine pesawat helicopter harus dengan penerbang .
g. Grouding Braid.
h. Junction Box.
- Disassembly.
- Cleaning.
- Inspection.
- Investigation.
- Repair atau Overhaul.
- Installation / Assembly ( of engine and accessories ).
- Test.
Untuk tahap ini Skadron Udara 17 belum diperbolehkan melepas karena Skadron Udara
adalah Perawatan ringan dan masih dalam garansi pabrik ( Kontrak PBH : Power By Hour
dengan Segneg ) . hanya di perbolehkan mengganti bagian2 kecil saja seperti : remove
and Install FCU; Bleed Valve; Starter; oil Pump.
Istilah istilah :
Overhaul
158
Adalah dilaksanakan apabila engine / module telah mencapai batas TBO ( Time Between
Overhaul ) atau Operating hour atau Cycles.
Repair
Adalah dilaksanakan apabila engine atau module Unserviceable.
Maintenance cycle.
The maintenance cycle is based upon the running hours of the engine or calendar life.
The basic frequency is fixed at 500 hours or 24 months (first limit reached). A non-
cumulative tolerance of + 50 hours or krg lbh 1 month applies to that frequency.
However, some procedures or inspections have different time intervals.
Untuk pelaksanaan pemeliharaan engine Makila 1 A , kita berpedoman pada aturan yang
ada yaitu BP3A ( Buku Pedoman Pelaksanaan Pemeliharaan Alutsista ) dan TO
( Technical Order ) . Adapun pelaksanaan pemeliharaan Engine Makila 1 A yang akan
dibahas adalah pemeliharaan tingkat ringan di Skadron Udara.
3) Compressor washing.
Dalam pelaksanaan Phase Inspection ( P I ) 25 ; 50 ; 75 ; 100 ; 125 ; 150; dst s/d 450
jam terbang , dasar yang kita gunakan adalah Work sheet ….. , menjelaskan tidak
semua component , maka dalam pengerjaan cukup beberapa orang saja yaitu :
Untuk pengerjaan P I di Skadron Udara adalah mengerjakan seluruh system yang ada di
pesawat tersebut dan untuk engine hanya pengecekan Engine Rundown time dan
Bonding of heating Mats serta Visual Inspection Engine air intake Protection againt ice
and rain.
Untuk Chip Detector Engine dilengkapi dengan warning light jika oli terdapat partikel
partikel yang cukup banyak akan menyalakan warning light tsb.
166
a. Pengerjaan throuble shooting : pada waktu start engine , engine tidak mau
start kemudian setelah diadakan pengecekan dan di ketemukan , maka diadakan
penggantian komponen atau perbaikan komponen yang rusak ditulis di logbook
dan ditanda tangani oleh mekanik yang mengganti komponen tsb.
c. Macam nya :
d. Waktu nya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
170
BAB VI
PENUTUP
33. Demikian diktat Motor Pesawat Terbang kami buat, dengan harapan diktat
pelajaran Motor Pesawat Terbang ini dapat membantu para siswa dalam
permasalahan pemeliharaan engine pesawat terbang. Semoga sukses dalam
melaksanakan tugas di kesatuan masing – masing .