LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Praktikum Kimia Fisika
Yang dibina Ibu Dr. Nazriati, M.Si dan Ibu Safwatun Nida, S.Si., M.Pd
Oleh Kelompok 3 :
MSDS
Naftalena
Sangatberbahayakhususnyabilatertelan.Bahayadal
amkhususnyakontakterhadapmata,
kontakkulitmenyebabkaniritasi, dan over expose
dapatmenyebabkankematian
(Kesehatan : 2 ; KemungkinanTerbakar : 2 ;
Reaktivitas : 0)
Air
(Kesehatan : 2 ; KemungkinanTerbakar : 0 ;
Reaktivitas : 1)
Berbahayabilatertelan,
kontakdengankulitdanmatamenyebabkaniritasi.
(Kesehatan : 2 ; KemungkinanTerbakar : 1 ;
Reaktivitas : 0)
Aquades
Sedikitberbahayadalamkhasuskontakdenganmata
dankulitmenyebabkaniritasi, menelandaninhalasi.
(Kesehatan : 1 ; KemungkinanTerbakar :3 ;
Reaktivitas : 0)
C. DASAR TEORI
Ilmu yang mempelajari tentang suhu, kalor, dan perubahan-perubahan
yang terjadi akibat perubahan suhu dan kalor disebut termodinamika
(Himaki Udayana, 2011). Termodinamika merupakan bagian dari ilmu
kimia yang mempelajari perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi
(Sugiarto, 2009).
Hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan energi
dalam suatu proses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan
pada sistem dan jumlah kalor yang dipindahkan ke sistem (Keenan, 1980).
Kimia termodinamika mempelajari perubahan panas yang mengikuti
reaksi kimia dan perubahan-perubahan fisika (pelarutan, peleburan dan
sebagainya). Untuk menentukan perubahan panas yang terjadi pada reaksi-
reaksi kimia dipakai kalorimeter (Sukardjo, 2002: 11).
Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur kalor. Satuan dari kalor
adalah kalori. Satuan kalori ini didefinisikan sebagai kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan temperature 1 gram air sebesat 1° C. ukuran
atau derajat panas dinginnya suatu benda disebut suhu. Benda yang panas
memiliki suhu yang tinggi, sedangkan benda yang dingin memiliki suhu
yang rendah (Himali Udayana, 2011). Perubahan temperatur ∆T dari
kalori meter yang dihasilkan dari reaksi sebanding dengan energy yang
dibebaskan atau diserap sebagai kalor. Oleh karena itu, dengan mengukur
∆T kita dapat menentukan qu sehingga kita dapat mengetahui ∆U.
konversi dari ∆T menjadi qu tidak bisa lepas dari kapasitas kalor (dari
kalorimeter) (Atkins, 1999: 211). Untuk menentukan kalor jenis suatu zat
dengan kalorimeter, kita gunakan hokum ketentuan energy pada
pertukaran kalor yang pertama kali diukur oleh Joseph Black, seorang
ilmuan Inggris. Oleh karena itu, hokum kekekalan energipada pertukaran
kalor disebut dengan asas Black. Bunyi asas Black adalah “banyaknya
kalor yang diberikan sama dengan banyaknya kalor yang diterima”.
Dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: Qdilepas = Qditerima
(Petrucci, 1987).
Kalor yang dilepaskan dalam proses pembakaran digunakan untuk
menaikan suhu kalorimeter. Berdasarkan kenaikan suhu kalorimeter bom
ini dapat ditentukan kalor pembakarannya.
ΔUC
Hasil reaksi pada suhu
Pereaksi pada suhu T₁
q T₂
ΔU = C (T₁ - T₂)
ΔUT
Keterangan :
ΔUC = ΔUT + U
Secara praktis:
Jika dalam percobaan n mol zat terbakar dan menimbulkan kenaikan suhu
sebesar T, maka kalor pembakaran zat ini dihitung dengan rumus:
(Nazriati. 2017)
D. PROSEDUR
NO PROSEDUR PERCOBAAN
Naftalena
Ditimbangdenganteliti.
Dimasukkankedalammangkuksampeldalambom,
dipasangkawatpemanaspadakeduaelektrodadanharustepatmenyentuhpermukaann
Ditutupbomdenganrapat, di isibomdengan gas oksigensecaraperlahansamp
menunjukkan 20 atm.
Diisi ember calorimeter dengan air 2 L, diatursuhudalam ember ± 1,5oC dibawah
Dimasukkan ember kedalam calorimeter, diletakkanbomkedala
dandipasangtermometer.
Dibiarkanselama 4-5 menit, dibacasuhusuhu air dalam ember.
Dijalankanaruslistrikuntukmembakarcuplikan, tomboltidakbolehditekanlebihdar
Dicatatsuhu air tiapmenithinggatercapaihargamaksimalkonstanselama 2 menit
air.
Dibuka calorimeter, dikeluarkanbomdaridalam ember denganmembukadreiterleb
Dicucibagiandalambommenggunakanbotolsemprotdanditampunghasilcuciandala
Erlenmeyer.
Hasilcucian di titrasidengan Na2CO3 0,0725 N menggunakanindikatormetilm
Na2CO3 yang diperlukandigunakanuntukmenghitung factor koreksi∆𝑈1.
Dilepaskawatpemanas yang tidakterbakardarielektrodadandiukurpanjangnya
terbakar.
Dihitungkapasitaskalor calorimeter denganmenggunkanpersamaan
− (C.∆T − ∆U1 − ∆U2)
∆UT = .
𝑚
diulangipercobaandenganmenggantinaftalenamenjadibriket
di catathasilnyadalam table data hasilpengamatan
Hasil
E. DATA
a. Naftalena, m = 0,99 gram
b. B
r Menitke- T1 (°C) T2 (°C) PanjangKawatSisa Volume Na2CO3 (ml)
i (cm)
k 1 27,6 30,1
e 2 27,6 30,1 7,2 4,5
t 3 27,6 30,1
,
m = 0,99 gram
F. ANALISIS DATA
Pada percobaan kali ini dilakukan penentuan kalor pembakaran
zat menggunakan Parr Adiabatic Bomb Calorimeter.
Pada percobaan ini penentuan kalor pembakaran zat dilakukan pada 2 zat
yaitu
1. Naftalena
Pertama naftalena ditimbang terlebih
dahuludengantimbangananalitik, didapatkan massa naftalena 0,99
gram. Kemudian dimasukkan kedalam mangkuk kecil pada bomb
calorimeter. Selanjutnya bomb diisi oksigen 20 atm dan dimasukkan
kedalam kalorimeter yang telah diisi air sebanyak 2 liter lalu di tutup.
Kemudiandipasang termometedan karet, dinyalakan bomb kalorimeter
dan dibiarkan 4- 5 menit dengan tetap memperhatikan suhu pada
termometer, sehinggadidapatkan suhu air (T1) sebagai berikut
- mnaftalena = 0,99 g
- T1 = 27,5 ᵒC
- T2 = 31,4 ᵒC
= -2429,50kkal/g x 0,99g
= -2405,205 kkal
= -2405205 kal
−2405236,7 kal
-Ckalorimeter = 3,90 ᵒC
T1= 27,6 ᵒC
T2= 30,1 ᵒC
= -1557381,967 kal/g
G. PEMBAHASAN
Δ𝑈𝑇 = −𝐶 (𝑇 ′ − 𝑇) (Supriyatno,2010)
Saat memasukkan sampel dalam mangkok harus rapat dan tidak
goyah, agar tidak terjatuh,kawat pemanas yang dipasang harus menyentuh
sampel, dan tidak bolehmenyetuh dasar mangkok,Bom diberi gas oksigen
pada bom yang dialirkan pada tangki sampai tekanan pada manometer
sampai 20 atm, hal tersebut bertujuan untuk memberikan oksigen yang
cukup untuk melakukan pembakaran.
Ember pada kalorimeter diberi air telebih dahulusebanyak 2 liter,
yang bertujuan untuk meratakan panas pada kalorimeterkarenareaksi
pembakaran yang terjadi dalam Bom akan menghasilkan kalor dan di serap
oleh airdalam Bom. Oleh karena itu tidak akanada kalor yang terbuang ke
lingkungan.Setelah melakukan pembakaran, masih ada gas yang tersisa
pada bomb maka dari itu harus dikeluarkan terlebih dahulu, gas-gas hasil
reaksi dikeluarkan melalui lubang diatas bomb dengan cara memutar drei.
Pengukurankalorpembakarandengan calorimeter Bomb
memungkinkanhasilpengukuranperubahanenergidalam yang
cukupakuratkarena systemyang dirancang adiabatic.
H. KESIMPULAN
1. Percobaan Kapasitas kalor kalorimeter (C) terhitung sebesar
616727,359 kal/ᵒC.
2. Perubahan energi dalam yang dialami naftalena terhitung sebesar-
2405205 kal.
I. DaftarPustaka
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid
2 Edisi 4.
Jakarta: Erlangga.