PERCOBAAN 03
PENENTUAN KALOR PELARUT
OLEH:
ELWALDUS GOLDEN TRITORE/ NIM; 1713031018
KELAS B
SEMESTER V
∆H1
CuSO4.5H2O(s) CuSO4.5H2O(aq)
∆H3 ∆H2
CuSO4(s)
Menurut hukum Hess, entalpi adalah fungsi keadaan, perubahan entalpi dari suatu
reaksi kimia adalah sama, walaupun langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh
produk berbeda. Dengan kata lain, hanya keadaan awal dan akhir yang berpengaruh
terhadap perubahan entalpi, bukan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya.
Hal ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung sekalipun tidak dapat
diukur secara langsung. Caranya adalah dengan melakukan operasi aritmatika pada
beberapa persamaan reaksi yang perubahan entalpinya diketahui. Persamaan-persamaan
reaksi tersebut diatur sedemikian rupa sehingga penjumlahan semua persamaan akan
menghasilkan reaksi yang diinginkan. Jika suatu persamaan reaksi dikalikan dengan
suatu angka, perubahan entalpinya juga harus dikali. Jika persamaan itu dibalik, maka
tanda perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu menjadi -ΔH) (Wikipedia, 2015).
b. Bahan
No. Nama bahan Konsentrasi Jumlah
1. Serbuk CuSO4.5H2O - 5,0035 gram.
2. Serbuk CuSO4 - 3, 19 gram
anhidrat
3. Aquades 100 mL 200 Ml
b. Perhitungan Kalor
Massa larutan ≈ massa air = ρair x Vair
= 1 gram/mL x 50 mL
= 50 gram
Q = Qlarutan + Q kalorimeter
Q = m.c.∆T + C.∆T
Q = (50 gram x 4,18 J/g°C x -0,1 °C ) + (269,96 J/°C x -0,1°C)
Q = (-20,9 J) + (-269,96 J)
Q = -29,086 J
c. Perhitungan Kalor Pelarutan
Q
ΔH1 =
mol
ΔH1 = -29,086 J
0,020 mol
ΔH1 = - 1454,3 J/mol
ΔH1 = -1,454,3 kJ/ mol
159,5 g/mol
= 0,031 mol
b. Perhitungan Kalor
Massa larutan ≈ massa air = ρair x Vair
= 1 gram/mL x 50 mL
= 50 gram
Q = Q larutan + Q kalorimeter
Q = m.c.∆T + C.∆T
Q = (50 g ram x 4,18 J/g°C x 0,5 °C ) + (269,96 J/°C x 0,5 °C)
Q = (104,5 J) + (134,98 J)
Q = 239,48 J
c. Perhitungan Kalor Pelarutan
Q
ΔH2 =
mol
ΔH2 = 239,48 J
0,031 mol
ΔH2 = 77251 J/ mol = 77,251 kJ/ mol
ΔH2
CuSO4(s) CuSO4.5H2O(aq)
ΔH3
ΔH1
CuSO4.5H2O(s)
ΔH2 = ΔH1 + ΔH3
ΔH3 = ΔH2 – ΔH1
ΔH3 = 77,251 kJ/mol – ( -1,454,3kJ/mol)
ΔH3 = + 78,705 kJ/mol
5.2 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan penentuan kalor pelarutan dari senyawa CuSO4.5H2O
dan CuSO4 anhidrat. Dimana pada percobaan ini digunakan kalorimeter yang tetapannya
telah diketahui dari percobaan sebelumnya yaitu sebesar 269,96 J/oC. Pengukuran suhu
aquades dalam kalorimeter selama 3 menit didapatkan suhu air yang tetap konstan yaitu
sebesar 30oC. Penambahan CuSO4.5H2O sebanyak 5,0035 gram yang disertai pengocokan
menghasilkan perubahan suhu pada campuran yaitu turun sebesar 0,5oC menjadi 29oC.
Perubahan suhu ini konstan sampai menit ke 5. Penentuan selisih jarak antara air dengan
campuran dilakukan dengan jalan membuat kurva kemudian dilakukan ekstrapolasi seperti
kurva dibawah ini.
Tahap selanjutnya yaitu menggunakan CuSO4 anhidrat. Kalorimeter yang digunakan adalah
kalorimeter yang sama. Pengukuran suhu aquades didalam kalorimeter dengan pengocokan
selama 2 menit menghasilkan data suhu aquades konstan yaitu sebesar 29oC. Penambahan
serbuk kristal CuSO4 sebanyak 5,0035 gram menyebabkan suhu campuran dalam kalorimeter
meningkat 1,5oC menjadi 29,5oC. Untuk menentukan selisih suhu akhir campuran dan awal
campuran dilakukan ekstrapolasi pada kurva seperti di bawah ini.
∆H1
CuSO4(s) CuSO4.5H2Oaq)
∆H3 ∆H2
CuSO4.5H2O(s)
maka ∆H3 = ∆H2 - ∆H1, sehingga perubahan energi yang terjadi adalah sebesar +78,705
kJ/mol
kJ/mol.
V. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut.
1. Kalor pelarutan CuSO4.5H2O dan CuSO4 yaitu -1,454,3 kJ/ mol dan +77,251 kJ/ mol
2. Kalor reaksi perubahan dari CuSO4(s) menjadi CuSO4.5H2O(s) dapat ditentukan secara
tidak langsung dengan Hukum Hess yaitu sebesar +78,705 kJ/mol.
DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony. 1987. Penuntun Praktikum Kimia Fisika untuk Universitas. Diterjemahkan oleh
Kwee Ie Tjien. Judul Asli : Experiments in Physical Chemistry. Jakarta: PT
Gramedia.
Dogra, SK. 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal. Diterjemahkan oleh Umar Mansyur. Judul Asli :
Physical Chemistry Through Problems. Jakarta : Universitas Indonesia – Press.
Keenan. 1980. Kimia untuk Universitas Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Retug, Nyoman dan Dewa Sastrawidana. 2004. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Singaraja:
IKIP N Singaraja.
Suardana, I Nyoman. 2005. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Singaraja: Jurusan Pendidikan
Kimia, Fakultas Pendidikan MIPA, IKIP Negeri Singaraja.