Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH PROSES ISNDUSTRI KIMIA

MAKALAH QUIZ PIKL


“ INDUSTRI KERAMIK”

Diajukan oleh:
Angga Bahrul Alam 3335180059

JURUSAN TEKNIK KIMIA - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON-BANTEN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT yang
dengan segala rahmat yang dicurahkan pada kami, sehingga kami dapat membuat
makalah ini. Untuk memenuhi tugas Quiz Mata Proses Industri Kimia.
Atas kerjasama kami, maka disusunlah makalah ini, semoga dengan
tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kita semua, serta dapat
menjadi tambahan ilmu pengetahuan alam mengenai “Industri Keramik ”, dan
menjadi salah satu nilai yang berkah dalam Mata Kuliah Proses Industri Kimia.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha dengan segenap
kemampuan kami, apabila masih terdapat keselahan, kami memohon maaf, karena
sungguh manusia tak luput dari kesalahan,demikian makalah ini kami mengharap
kritik dan saran, kritik dan saran sangat kami butuhkan agar kedepannya kami
dapat membuat makalah dengan lebih baik.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Cilegon, 26 Maret 2020

Penyusun

Angga Bahrul Alam


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki sumber material alam yang cukup besar dalam bentuk
SiO2, Al2O3, CaO, MgO, K2O, Na2O yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan keramik. Perkembangan industri keramik di Indonesia semakin
meningkat. Kebutuhan akan keramik sangat meningkat baik keramik untuk
hiasan, ubin dan lain-lain.
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya
suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Pada
mulanya diproduksi dari mineral lempung yang dikeringkan di bawah sinar
matahari dan dikeraskan dengan pembakaran pada temperatur tinggi. Bahan baku
keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air.
Material industri keramik mengalami perkembangan yang begitu pesat.
Perkembangan tersebut meliputi di dalam struktur, komposisi, sifat-sifat fisik dan
mekanik. Sifat-sifat fisik yaitu berkaitan dengan berat jenis material tersebut,
manakala sifat mekanik berkaitan dengan kemampuannya untuk digunakan di
dalam produk teknik. Keramik adalah sejenis bahan yang telah lama di gunakan,
yaitu sejak 4000 SM. Barang-barang yang di buat dari keramik adalah pot bunga
dan bata. Dalam industri otomotif, keramik telah di gunakan sejak berpuluh-puluh
tahun yang lalu, yaitu untuk menghasilkan ignition park di dalam proses
pembakaran otomotif. Keramik juga berfungsi sebagai isolator listrik.
Bahan keramik menjadi bahan yang penting di dalam mesin karena sifatnya
yang kuat. Keramik pada dasarnya terbuat dari tanah liat dan umumnya di
gunakan untuk perabot rumah tangga dan bata untuk pembangunan perumahan.
Pada masa kini keramik tidak lagi hanya terbatas penggunaanya untuk keperluan
tradisional, keramik telah mengalami kemajuan dan di kenal dengan bahan
keramik termaju. Bahan keramik sudah di gunakan dalam bidang teknik elektro,
sipil, mekanik, nuklir bahkan bahan keramik ini di gunakan juga dalam bidang
kedokteran. Bahan keramik sebagian sudah di gunakan dalam motor bakar seperti
untuk komponen-komponen mesin diesel misalnya untuk turbo charge, klep dan
kepala piston.
Keramik yang sangat bermanfaat menjadikan perkembangan industri keramik
semakin pesat. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas industri keramik dari
bahan baku, proses pembuatan, dan peralatan dalam pembuatan keramik.

I.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dikemukakan diantaranya sebagai berikut:
1. Apa saja bahan baku yang digunakan dalam industri keramik?
2. Bagaimana proses pembuatan keramik dalam industri keramik?
3. Bagaimana peralatan dari industri keramik?

I.3 Tujuan
Tujuan yang akan dikemukakan diantaranya sebagai berikut:
1. Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam industri keramik.
2. Mengetahui proses pembuaran keramik dalam industri keramik.
3. Mengetahui peralatan dari industri keramik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Sejarah Industri Keramik


Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya
suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Pada
mulanya diproduksi dari mineral lempung yang dikeringkan di bawah sinar
matahari dan dikeraskan dengan pembakaran pada temperatur tinggi. Bahan baku
keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air.
Industri keramik telah bermula dalam tahun 4500 sebelum Masehi yang di
usahakan oleh penduduk di perkampungan neolitik di dalam daerah Shanxi di
negeri China. Industri keramik pada masa itu hanya tertumpu pada penghasilan
tembikar. Tembikar tertua di temui di England, dapat di kesan kembali pada
pertama tahun masehi dan penaklukan Roma. Antara masa itu dan 1500 tahun
Masehi, perkembangan yang paling penting adalah porselin yang dapat
memantulkan cahaya. Aktiviti di England bermula dengan tembikar eistercian
pada awal abad ke enam belas. Abad ketujuh belas mulai nampak permulaan
industri tembikar Inggris melalui Tofst bersaudara yang membuat tembikar slip di
Staffordshire. Dalam abad ke delapan belas menampakkan bibit perkembangan
yang telah menjadikan industri tembikar sebagaimana yang terdapat pada hari ini.
Di bagian akhir abad ini pengenalan api elektro telah membawa kepada bibit
permulaan industri porselin elektro. Dalam tempo setelah perang dunia kedua,
industri keramik tertumpu kepada produksi yang keramik yang modern. Ia
dihasilkan dari bahan mentah alami atau sintetis atau campuran yang
menggunakan teknologi modern. Keramik jenis ini digolongkan kepada keramik
Modern atau advance keramik.
Material industri keramik mengalami perkembangan yang begitu pesat.
Perkembangan tersebut meliputi di dalam struktur, komposisi, sifat-sifat fisik dan
mekanik. Sifat-sifat fisik yaitu berkaitan dengan berat jenis material tersebut,
manakala sifat mekanik berkaitan dengan kemampuannya untuk digunakan di
dalam produk teknik. Keramik adalah sejenis bahan yang telah lama di gunakan,
yaitu sejak 4000 SM. Barang –barang yang di buat dari keramik adalah pot bunga
dan bata. Dalam industri otomotif, keramik telah di gunakan sejak berpuluh-puluh
tahun yang lalu, yaitu untuk menghasilkan ignition park di dalam proses
pembakaran otomotif. Keramik juga berfungsi sebagai isolator listrik. Bahan
keramik menjadi bahan yang penting di dalam mesin karena sifatnya yang kuat.
Keramik pada dasarnya terbuat dari tanah liat dan umumnya di gunakan untuk
perabot rumah tangga dan bata untuk pembangunan perumahan. Pada masa kini
keramik tidak lagi hanya terbatas penggunaanya untuk keperluan tradisional,
keramik telah mengalami kemajuan dan di kenal dengan bahan keramik termaju.
Bahan keramik sudah di gunakan dalam bidang teknik elektro, sipil, mekanik,
nuklir bahkan bahan keramik ini di gunakan juga dalam bidang kedokteran. Bahan
keramik sebagian sudah di gunakan dalam motor bakar seperti untuk komponen-
komponen mesin diesel misalnya untuk turbo charge, klep dan kepala piston.

II.2 Pabrik Keramik di Indonesia


a. PT. HCG Indonesia
PT.HCG Indonesia adalah perusahaan gabungan dari PT Catur Sentosa
Adiprana Tbk dan HCG Philipines yang didirikan pada tahun 2007. PT HCG
Indonesia mendistribusikan produk Sanitari yang berkualitas tinggi, seperti kloset,
toilet, kran, urinal, dan pancuran mandi, di seluruh Indonesia melalui 39 cabang
distribusi CSA dan beberapa distributor lainnya. Kloset HCG dilengkapi dengan
pra-instal fitting tangki yang mencegah kebocoran dan kerusakan, demikian juga
dengan Geberit fitting tangki dengan teknologi hemat air. Selain itu HCG adalah
perintis dalam mengadopsi aplikasi Nano-size Formulated Glaze, dan juga
pencipta paten Innoglaze yang menjamin perlindungan dari kotoran dan bakteri
untuk seluruh produk HCG dengan cara melapisi seluruh permukaan pada tingkat
mikro.

b. PT. Hankook Ceramic Indonesia


Hankook Ceramic didirikan pada tahun 1991 sebagai perusahaan modal asing
(PMA), sebuah perusahaan joint venture antara korea dan Indonesia. PT Hankook
Ceramic Indonesia didukung oleh 3 pabrik seluas 11 hektar, dan mampu
menghasilkan satu juta piranti makan yang berkualitas setiap bulannya.
St.James merupakan brand produk yang dimiliki hankook, produk ini telah
dikenal luas sebagai piranti makan keramik ternama diantara kalangan masyarakat
kelas atas, hotel-hotel dan restauran kelas atas di pasaran domestik. Selain
membuat produk sendiri Hankook Ceramic juga telah memproduksi banyak merk
dan brand piranti makan termuka di dunia, seperti antara lain: LENOX dan
MIKASA (Amerika Serikat), Villeroy & Boch (Jerman), ARC Internetional
(Perancis), Ittala (Finlandia), NARUMI (Jepang), Mark & Spencer (Inggris), dan
ZEN (korea). Disamping itu Hankook Ceramic Indonesia memproduksi “Super
Bone” yang didekorasi dengan desain-desain terbaru yang menarik serta memiliki
reputasi yang telah dikenal dunia. Produk ini dikenal karena kualitas dan
kehandalannya yang telah mendapat pengakuan luas dari kalangan Internasional.

c. PT Arwana Citramulia Tbk ( Arwana )


PT Arwana Citramulia Tbk (Arwana) adalah perusahaan publik yang tercatat
di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diperdagangkan dibawah
“ARNA” kode saham. Perusahaan ini didedikasi untuk memproduksi ubin
keramik murah untuk melayani segmen pasar menengah-rendah secara nasional.
Produk yang dijual dibawah “ Arwana Ceramic Tiles” nama merek yang
menandakan produk berkualitas dengan harga yang kompetitif. Pada tahun 2011
merek ubin keramik baru dengan kualitas yang lebih baik yaitu : UNO,
diperkenalkan untuk menagkap segmen pasar menengah- tinggi. Sejak operasai
awal pada tahun 1995, Arwana tetap setiap dalam bisnis inti berdasarkan
kompetensinya untuk menghasilkan produk berkualitas dengan desain kreatif.
Berbagai macam produk yang indah– mix ditawarkan termasuk embossed,
marmer, plain color, granity, strata, rustic, fancy wood dan francy dekorasi.
Ukuran yang paling umum adalah 20 x 20 cm dan 30 x 30 cm. Namun, tren saat
ini telah berkembang menjadi 40 x 40 cm. Ubin subway dari 20 x 25 cm dan 25 x
40 cm untuk ubin dinding juga telah berkembang meskipun dari basis yang kecil.

d. PT. Maha Keramindo Perkasa


Salah satu merk keramik yang diproduksi oleh PT. Maha Keramindo Perkasa
adalah merk “Masterina”. PT. Maha Keramindo Perkasa yang berlokasi di desa
Pasir Awi, Tangerang, memproduksi keramik lantai dan keramik dinding. PT.
Maha Keramindo Perkasa didirikan pada tanggal 25 september 1989 sebagai
pabrik produksi keramik lantai yang menggunakan merk dagang Masterina. Saat
ini, luas wilayah pabrik tersebut sekitar 13.000 m2. Keramik Masterina telah
memiliki sertifikat ISO Ceramic European Nomenclature dan Sertifikat ISO 9001,
sehingga dapat dipastikan memiliki kualitas yang baik.

II.3 Jurnal Mengenai Industri Keramik

[CITATION MSm \l 14345 ]


Jurnal diatas memiliki profile sebagai berikut
 Judul : The use of technical ceramics in early Egyptian glass-making
 Pengarang : M. Smirniou dan Th. Rehren
 Tahun terbit : 2016
[ CITATION Sub15 \l 14345 ]
Jurnal diatas memiliki profile sebagai berikut
 Judul : Tuf Sebagai Bahan Pelebur Pada Pembuatan Keramik Bodi
Stoneware
 Pengarang : Subari dan widodo
 Tahun terbit : 2015
[ CITATION Agu18 \l 14345 ]
Jurnal diatas memiliki profile sebagai berikut
 Judul : Peningkatan Produksi Industri Kerajinan Keramik Dengan Blayer
Elektrik
 Pengarang : Agus Tugas Sudjianto , Aji Suraji dan Anis Qustoniah
 Tahun terbit : 2018

II.4 Tahapan Proses Pada Pembuatan Keramik


Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai kuantitas
bahan baku, membentuknya lalu memanaskan sampai suhu pembakaran. Suhu ini
mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar, tetapi banyak pula vitrifikasi
yang dilakukan pada suhu 20000C. Pada suhu vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi,
yang merupakan dasar kimia bagi konversi kimia:
1. Dehidrasi atau “ penguapan air kimia” pada suhu 150-6500C
2. Kalsinasi, misal CaCO3 pada suhu 600-9000C.
3. Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C.
4. Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih.
Untuk tahapan pembuatan keramik adalah sebagai berikut :
1. Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
2. Pembentukan Keramik
Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting, pressure casting,
injection molding, dan extruction
3. Pengeringan
Pada saat keramik selesai dibentuk, biasanya mengandung air antara 7-
30 % tergantung cara pembentukkannya. Keramik ini masih dalam kondisi
mentah dan basah sehingga untuk mengurangi kadar aimya perlu
dikeringkan lebih dulu. Tujuan pengeringan adalah untuk mnguapkan air
yang masih terkandung di dalam produk mentah tadi, sehingga pada saat
dibakar tidak banyak terjadi kerusakan, tidak berubah sifat maupun
bentuknya.
4. Pembakaran keramik (Sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama. Ada
2 macam sintering, yaitu:
a. Solid-state sintering : Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur
cair, sehingga transport atom dalam keadaan padat akan mengubah
mechanical bonds menjadi metallurgical bonds.
b. Liquid-state sintering :Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur
cair. Liquid yang terbentuk akan mengalir ke partikel.
5. Tahap Penyempurnaan (Glasier)
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup, dituang,
disemprot, atau dikuas. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk
menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-
efek tertentu sesuai keinginan.
II.5 Penjelasan Proses Pembuatan Keramik
1. Penyiapan bahan baku
Persiapan bahan baku meliputi : penggalian bahan mentah, penimbunan dan
penggilingan.

a. Penggalian bahan mentah, bahan mentah yang digunakan untuk keramik pada
umumnya adalah lempung/tanah liat. Sebagian besar lempung merupakan bentuk
endapan yang terletak di permukaan bumi sehingga penggaliannya dilakukan dengan
cara terbuka.
b. Penimbunan, bahan mentah hasil galian sebaiknya ditimbun dahulu. Selama
dalam penimbunan, lempung ini diberikan air, jika perlu direndam dalam
air. Hal ini perlu dilakukan agar partikel-partikel yang semula di bawah
dan kurang menyerap air menjadi lebih lapuk dan menyerap air. Selain itu
juga untuk melarutkan garam sulfat yang merugikan. Pada saat
penimbunan ini, biasanya juga dilakukan pencampuran dengan bahan
lain, misalnya pasir.
c. Penggilingan, Untuk lempung yang berbentuk bongkahan yang keras,
sebelum ditimbun digiling terlebih dahulu. Penggilingan dilakukan dengan
menggunakan kollegrang yang dasamya berlubang-lubang untuk
mendapatkan susunan besar butir yang lebih homogen. Selama digiling
didalam alat ini, bahan yang sudah menjadi tepung ditambah dengan air
sambil digiling, sehingga keluar dari kollegrang, bahan sudah berbentuk
lempung basah. Untuk mendapatkan lempung yang lebih homogen, dilakukan
penggilingan lagi di pugmill (mixer). Selesai dari pugmill, bahan diolah lagi
di dalam extruder. Di dalam alat ini lempung diaduk dan ditekan, sehingga
dihasilkan lempung yang benar-benar padat berbentuk kolom segi empat atau
bulat.
Berikut merupakan penjelasan dari macam-macam bahan baku yang
akan digunakan dalam pembuatan keramik :
1. Lempung (tanah liat)
Lempung atau tanah liat adalah partikel mineral silikat yang
berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengadung leburang
silika dan aluminium yang halus. Unsur-unsur ini silikon, oksigen, dan
aluminium adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi.
Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silica oleh asam karbonat
dan sebagian dihasilkan pleh aktifitas panas bumi. Tanah liat memiliki sifat-
sifat yang khas yaitu bila dalam keadaan basah mempunyai sifat plastis
tetapi bila dalam keadaan kering akan menjadi keras, sedangkan bila
dibakar akan menjadi padat dan kuat. Pada umumnya, masyarakat
memanfaatkan tanah liat (lempung) sebagai bahan baku pembuatan bata dan
gerabah.
Tanah liat yang digunakan untuk membuat benda keramik harus
memenuhi persyaratan tertentu yaitu: plastis, homogen, bebas gelembung
udara dan kotoran. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, proses
pengolahan campuran berbagai jenis tanah liat perlu dilakukan secara
cermat dan tepat karena hasil pengolahan akan berpengaruh pada proses
selanjutnya. Pengolahan tanah liat ada dua macam, yaitu pengolahan
dengan teknik basah dan teknik kering. Pengolahan tanah liat dengan teknik
kering merupakan pengolahan yang sederhana untuk menghasilkan tanah
liat siap pakai dalam jumlah kecil. Untuk jumlah yang besar pengolahan
akan lebih efisien apabila menggunakan pengolahan teknik basah. Sifat
tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik :
 Plastisitas : kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak
 Fusibilitas : kemampuan untuk dilebur
Fungsi tanah liat : mempermudah proses pembentukan keramik
Sifat dan keadaan bahan :
 Berbutir kasar
 Rapuh
 Dalam keadaan basah mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam
keadaan kering akan menjadi keras
 Bila dibakar akan menjadi padat dan kuat
 Sangat tahan api.

2. Mineral clay (tanah liat mineral)


Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles), merupakan sejenis mineral halus
berbentuk kepingan, gentian atau hablur yang terbentuk dari batuan sediment
(sediment rock) dengan ukuran butir < 1/256 mm. Kandungan utama pada tanah
liat mineral ada 3 yaitu: kaolit, illit, dan monmorilonit.
a. Kaolit (bahan untuk membuat keramik putih)
Kaolit diklasifikasikan dalam 2 jenis yaitu pertama suatu endapan residu
berasal dari perubahan batu-batuan. Kedua adalah jenis pengendapan yang
mana batu bagus dan partikel-partikel clay telah dipisahkan dari endapan.
Kaolit yang berasal dari preshidrotermal yaitu pengikisan yang terjadi akibat
pengaruh air panas yang terdapat pada retakan dan patahan serta daerah
permeable lainnya dalam batu-batuan. Kaolin yang berasal dari proses
pelapukan (sedimentasi) yaitu pelapukan batuan beku dan batuan metamorpik
yang reaksinya adalah sebagai berikut :

KAlSi3O8 HAlSi3O8 + KOH (Hydrolysis)

HAlSi3O8 HAlSiO4 + 2Si O2 (Desilikation)

2HAlSiO4 + H2O (OH)4Al2Si2O5 (Hydration)


Kaolit yang dipergunakan dalam pembuatan sampel adalah kaolit yang
berasal dari Kecamatan Bandar Pulau Kabupaten Asahan Sumatera Utara
dengan cadangan dan potensi cukup banyak ± 7.913.000 ton.
Garis besar deretan reaksi atau perubahan fasa kaolit yang dipanaskan
adalah sebagai berikut :
a Tahap pertama : Sekitar 500 C yaitu
o
reaksi endotermis yang
sehubungan dengan hilangnya struktur air atau dehidrasi kaolinit dan
pembentukan metakaolin, 2Al2O3.4SiO2.
b Tahap kedua : Sekitar 950 C yakni reaksi eksotermis, sehubungan
o

dengan pengkristalan yang cepat fasa bentuk jarum (spinel), disebut γ-Al2O3,
oleh Brinley dan Nakahira dinyatakan dengan 2Al2O3.3SiO2.
c Tahap ketiga : Sekitar 1050 – 1100 C,
o
sehubungan dengan
reaksi eksotermis kedua dimana struktur bentuk jarum berubah menjadi fasa
mullit dan selanjutnya muncul kristobalit. Jika pemanasan diteruskan
akhirnya mullit akan mengkristal dengan baik dengan komposisinya
3Al2O3.2SiO2.
b. Monmorilonit (lempung dengan kapasitas tinggi)
Monmorilonit ( Na, Ca )0,33 ( Al, Mg )12 Si4 O10 ( OH )2 n H2O,
merupakan salah satu jenis dari kelompok mineral lempung yang bersifat lunak
dengan tingkat kekerasan 1 pada skala Mohs, berat jenis antara 1,7 - 2,7,
mudah pecah, terasa berlemak jika diusap, mempunyai sifat mengembang
apabila kena air. Monmorilonit merupakan mineral lempung yang menyusun
hampir 80% dari bentonit.
3. Feldspar

Feldspar merupakan silikat alamiah pada umumnya digunakan dalam


pembuatan keramik sebagai bahan fluks (Fluxing Material) yaitu sebagai sumber
alumina dalam gas dan sumber alkali dalam gelas serta sumber alkali dalam glasir
dan enamel. Fungsi bahan baku feldspar adalah sebagai bahan pengikat dan
menurunkan temperatur pembakaran.
Bahan ini dapat berupa pelebur (fondaut) dengan kandungan alumino- sifat-
alkali yang beraneka ragam terdiri dari:
a. Arthose : (Si3Al)O8K, Potasis
b. Albite : (Si3Al)O8Na, Sodis
c. Anorthite : (Si3Al)O8Ca, Kalsis
Dari komposisinya dapat dilihat bahwa struktur feldspar tidak berbeda dengan
struktur tanah liat, merupakan silikat alamiah, berwarna merah jambu atau
kecoklat-coklatan dan merupakan mineral keramik dengan salah satu
komposisinya adalah NaAlSi3O8. Feldspar juga merupakan jaringan silikat dan
satu diantara empat atom silicon digantikan oleh atom aluminium. Diatas
temperature 900oC feldspar umumnya masih dalam keadaan stabil dan tidak
mengalami perubahan fasa. Sifat fisik dan kimia feldspar dapat dilihat pada tabel
3.1.
KOMPOSISI KIMIA DAN SIFAT FISIK FELDSPAR

Berat
Komposisi Kimia Teoritis Kekerasan
Feldspar Rumus Jenis
K2O Na2O Ca Al2O3 SiO2
O
Ortoklas K2O.Al2O36SiO2 16,9 - - 18,4 64,7 2,24- 6,0
2,66
Albit Na2O.Al2O86SiO2 - 11,8 - 19,4 68,8 2,50- 6,0-6,5
2,70
Anortit CaO.Al2O82SiO2 - - 20,1 36,62 43,28 2,60- 6,0-6,5
2,80

4. Pasir

Pasir merupakan contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya


berukuran antara 0.0625 sampai 2 millimeter. Materi pembentuk pasir adalah
silikon dioksida, tetapi dibeberapa pantai tropis dan subtropics umumnya dibentuk
dari batu kapur. Pasir berfungsi sebagai bahan non plastik: untuk mengatur
plastisitas, dan untuk mengurangi penyusutan (susut kering dan susut bakar). Pasir
juga berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak
silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.

5. Kuarsa (silica)

Kuarsa adalah salah satu mineral yang berupa kristal sempurna,


terdiri dari kristal-kristal silica (SiO2). Kuarsa merupakan hasil dari proses
pelapukan yang mengandung mineral utama seperti: Al 2O3, Fe2O3, Cr2O3,
Na2O3, TiO2, K2O. Kuarsa berwarna putih bening, memiliki sifat-sifat fisis
dan mekanis tertentu. Tujuan pemakaian kuarsa ini ialah:
- Mengurangi susut kering, jadi mengurangi retak-retak dalam
pengeringan.
- Mengurangi susut waktu dibakar dan mempertinggi kwalitas.
- Merupakan rangka selama pembakaran.
Sifat-sifat dan keadaan bahan :
- Memiki ukuran partikel yang halus .
- Sifat plastis yang tinggi .
- Memiliki kekuatan kering yang tinggi
- Penyusutan pada saat pengeringan dan pembakaran tinggi.
- Warna setelah pembakaran abu-abu muda karena unsur besinya lebih
tinggi dibanding kaolin.
- Titik lebur tinggi sekitar 1728°C

Bahan Glasir KERAMIK

1 Bahan mentah yang sering digunakan untuk membuat


glasir, diantaranya adalah:

 Silika (SiO2)
 FeldsparWhiting/Kapur/Calcium
 Carbonate (CaCO3)
 Kaolin/ChinaClay (Al2O3.2SiO2 .2H2O)
 Zinc Oxide (ZnO)Rutile/Titanium oxide (TiO2)
2 Bahan glasir siap pakai
Glasir siap pakai merupakan bahan glasir yang langsung dapat
digunakan tanpa mencampur dengan bahan glasir lainnya. Pada umumnya
glasir tersebut berupa glasir transparan dan penutup (opaq) dengan berbagai
suhu bakar yang berbeda. Bahan glasir siap pakai berbentuk bubuk
(powder) dan cara mengolahnya dengan menambahkan air 40% - 60% dari
berat kering. Jenis bahan glasir siap pakai yang dipasarkan, antara lain:
 Glasir 107
 Glasir Stoneware
 Glasir opaq
 Glasir frit
 Glasir TSG
3 Bahan oksida pewarna
Oksida pewarna merupakan kombinasi (persenyawaan) suatu
senyawa oksigen dengan unsur lain. Di dalam keramik senyawa oksida
logam digunakan sebagai sumber pewarna, penggunaan oksida pewarna
dalam glasir dapat berdiri sendiri atau campuran dari beberapa oksida
pewarna. Yang perlu diperhatikan adalah persentase yang digunakan dalam
suatu formula glasir. Beberapa oksida pewarna glasir yang umum
digunakan adalah:
 Cobalt Oxide Cobalt Carbonate untuk menghasikan warna biru
 Copper Oxide/Copper Carbonate untuk menghasikan warna hijau
 Chrom oxide untuk menghasikan warna hijauIron
 Oxide untuk menghasikan warna coklat
 Manganes oksida, warna ungu.
 Manganese Carbonate untuk menghasikan warna ungu
4 Bahan pewarna/stain
Pewarna stain/pigmen merupakan bahan pewarna glasir atau tanah
liat yang terbuat dari bahan-bahan oksida logam melalaui proses
pembakaran sehingga dihasilkan warna yang lebih stabil. Untuk
menghasilkan glasir warna, bahan pewarna stain dicampurkan dalam
campuran glasir.

2. Pembentukan Produk Keramik

Proses pembentukan produk keramik sangat menentukan sifat fisik suatu


produk keramik. Cara pembentukan keramik tergantung pada : tujuan
pemakaian, sifat bentuknya dan bahan dasamya. Ada empat cara pembentukan
produk keramik, yaitu :
a. Cara pembentukan dengan proses lempung lembek (soft mud process).
Cara ini biasanya digunakan untuk membentuk produk keramik yang
pembentukannya dikehendaki dengan lembek sehingga dapat dilakukan
pembentukan dengan tangan. Cara ini biasanya dipakai untuk benda-benda
khusus yang tidak dapat dikerjakan dengan alat lain, misalnya untuk produk
keramik halus yang cara pembentukannya dengan proses putar. Di dalam
proses ini, lempung bersifat lembek dengan kandungan air 25 - 40 %,
dengan syarat lempung masih cukup Ikuat menahan beratnya sendiri
sehingga tidak terjadi perubahan bentuk.
b. Cara pembuatan dengan proses lempung kaku (Stiff mud).
Masa yang dipakai berupa lempung kau yang cukup berat bila
dicetak/dibentuk dengan tangan.. Kadar air lempung kaku dalam cara ini
kurang lebih 15 ay 30 %. Biasanya cara ini memerlukan alat pembentuk
extruder sehingga dari alat ini dikeluarkan suatu kolom tanah yang kaku.
Kemudian kolom tanah ini dibentuk/dipotong, lalu dibentuk kembali
menjadi produk tertentu. Cara ini biasanya dipakai dalam pembuatan produk
keramik berat dan keramik banhan bangunan, misalnya genteng keramik,
bata merah, bata berlubang, pipa tanah dan bentuk produk keramik kasar
lainnya.
c. Cara Pembentukan dengan masa slip.
Cara ini dipakai bila lempung yang akan dicetak disiapkan dalam
bentuk bubur yang halus sekali dan berbentuk lumpur cair. Biasanya
lempung terdiri dari susunan butiran yang halus sekali. Kandungan air
dalam lempung ini 12 ay 50 %. Cara ini biasanya dilakukan dengan
membuat cetakan dari gips yang telah dibakar dan dengan cara mencetak
tersebut dapat dibuat produk yang sama. Selain itu,juga memungkinkan
untuk membentuk benda-benda yang sulit dibentuk dengan cara tangan
atau mesin. Cara pembuatan ini biasanya digunakan untuk membuat produk
sanitair (doset, wastafel,
d. Cara Pembentukan dengan proses kering.
Dalam cara ini dipakai lempung/masa campuran yang berkadar air
rendah 4-12 %, sehingga masa tadi lembab. Cara membentuknya biasanya
dengan alat kempa (press) yang bertekanan tinggi untuk mendapatkan
produk yang mempunyai kepadatan tinggi pula. Cara ini umumnya dipakai
untuk membuat produk keramik yang mempunyai kepadatan tinggi tetapi
hasil bakarannya tidak sampai meleleh, misalnya dalam pembuatan produk
ubin keramik, bata klinker dan bata tahan api.

3. Pengeringan keramik
Pada saat keramik selesai dibentuk, biasanya mengandung air antara 7-30
% Itergantung cara pembentukkannya. Keramik ini masih dalam kondisi
mentah dan basah sehingga untuk mengurangi kadar aimya perlu dikeringkan
lebih dulu. Tujuan pengeringan adalah untuk mnguapkan air yang masih
terkandung di dalam produk mentah tadi, sehingga pada saat dibakar tidak
banyak terjadi kerusakan, tidak berubah sifat maupun bentuknya.
Pada saat pengeringan, akan terjadi penyusutan karena air di dalam bahan
mentah akan menauao sehinaaa butir-butir masa emouna akan mendekat satu
sama lain.Penyusutan akan terhenti apabila air yang menguap telah mencapai
A± A'/ - 1/3 kali. Apabila penyusutan telah selesai, maka produk kering sudah
tidak mengalami perubahan bentuk lagi. Pengeringan produk mentah
dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

a. Pengeringan alami, yaitu suatu cars pengeringan yang memanfaatkan


matahari dan suhu di sekitar benda tersebut.A Kecepatan pengeringan alami
tergantung oleh : suhu udara di sekitarnya, kelembaban udara, kecepatan
gerakan udara.
b. Pengeringan buatan, yaitu cara pengeringan dengan menggunakan tungku
pemanas sehingga radiasi panas dari tungku dimanfaatkan untuk
mengeringkan keramik mentah tadi.

4. Pembakaran Keramik
Pembakaran produk keramik bertujuan untuk mendapatkan produk yang
bersifat tidak berubah bentuknya, keras, cukup kuat menahan beban, tahan air,
padat dan tahan terhadap pengaruh cuaca lainnya. Proses yang terjadi pada
keramik selama pembakaran terdiri dari beberapa tahap, yaitu :

a. Tahap penguapan air mekanis sisa pengeringan.


Jumlah air yang terkandung di dalam bahan mentah keramik setelah
pengeringan A± 3 Se 10 0/0. Pada tahap awal pembakaran, perlu dilakukan
pengeringan air bebas ini. Pada tahap ini, pembakaran dilakukan secara
perlahan-lahan dengan suhu relatif rendah ( 40 - 'SOAK ) untuk
menghindari penguapan secara mendadak yang menyebabkan benda retak.
Kenaikan suhu pembakaran biasanya diatur antara 5 atau 'OAK/jam.
b. Tahap Penguapan air mineral.
Pada umumnya air yang terkandung di dalam masa lempung tidak lepas
pada suhu di bawah 200A°C dan umumnya lepas pada suhu di atas 500)5. 0C -
700)5.0C. Pada tahap ini, benda keramik menjadi lebih berpori dan kurang
kuat.
c. Tahap Pembakaran Cepat.
Pada tahap ini dimaksudkan agar terjadi sedikit peleburan pada dinding
partikel lempung sehingga partikel satu dengan yg lainnya melekat. Untuk
beberapa produk keramik yang memerlukan penyerapan air rendah, maka
dilakukan peleburan lebih lanjut sehingga pori-pori yang ditinggalkan air
bebas maupun air mineral menjadi tertutup.
Jenis jenis tungku pembakaran :
1. Tungku berkala (periodik). Tungku yang digunakan untuk pembakaran secara
berkala, dimana sejumlah bahan keramik dibakar sekaligus sampai masak
kemudian tungku didinginkan lagi dan hasil bakarannya dibongkar. Demikian
dilakukan berulang secara berkala. Cara ini terlalu boros karena panas yang
hilang banyak sekali, terutama panas untuk memanasi badan tungku dan
sewaktu tungku dingin kembali.
Jenis-jenis tungku berkala :

a. Tungku ladang, tungku yang biasa digunakan untuk membakar bata merah,
bersifat tidak permanen. Lamanya pembakaran dari mulai memanasi tungku
sampai tungku dingin kembali adalah 5 Se 7 hari. Hasil bakaran pada umunya
menghasilkan rendamen rendah (60%).
b. Tungku berkala permanen. Tungku ini berbentuk ruangan permanen
(berbentuk segi empat dan lingkaran). Pada sisi bawah tungku diberi lubang-
lubang pembakaran. Hasil bakaran pada umumnya merata dan menghasilkan
rendamen antara 70 Se 85 0/0.
2. Tungku Kontinu
Tungku yang bekerja secara terus menerus (tak berhenti) kecuali produksi
berhenti. Proses pembakaran berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, dan
hasilnya diambil setiap hari atau dalam jangka waktu tertentu.
Jenis tungku ini ada 2, yaitu :

a. Tungku kamar, dikenal dengan tungku Hofman. Berbentuk lorong yang


bersekatsekat menjadi beberapa ruangan. Dengan tungku ini hasil produksi
cukup besar, dimana 1 kamar menghasilkan A± 3500 bata dan lebih hemat
bahan bakar. Umumnya dipakai untu produksi keramik bangunan skala besar
(bata & genteng).
b. Tungku terowongan. Berbentuk terowongan yang beratap. Pemabakaran
dari samping, masa yang dibakar berjalan melalui lorong ini dengan
kereta/lori. Jenis tungku ini termasuk modern untuk saat ini dg bahan bakar
cair atau gas. Umumnya dipakai untuk produksi keramik halus, produk-
produk keramik missal yang mutu dan harganya tinggi seperti produk
sanitair.

5. Glasier
Glasier adalah lapisan yang melapisi benda-benda keramik. Keramik yang
sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang disesuaikan
dengan produk yang digunakan. Bila produk yang dihasilkan berupa keramik
berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran Proses
pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas.
Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya
lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginan.Pemasangan glasier dapat digunakan dengan cara celup, semprot, tuang
ataupun sapuan.
a. Permukaan keramik diberi glasier agar keramik tahan lama, higenis, kedap air
dan terlihat menarik karena dapat terdapat dekorasi.
b. Setelah diberikan glasier, permukaan keramik diberi motif.
c. Kemudian disemprotkan glasier sehingga permukaan akan menjadi licin dan
mengkilap.

(a) (b)
Gambar (a) pemberian glasier pada permukaan keramik (b) pemberian motif pada keramik

II.6 Peralatan yang digunakan dalam pembuatan keramik


Fasilitas-fasilitas produksi pada PT Nuanza Porselen Indonesia adalah sebagai
berikut:
a. Nampan papan
Nampan papan digunakan untuk memindahkan produk yang sudah keluar dari
proses pengecoran. Nampan ini terbuat dari papan triplek yang tebal sehingga
mampu menahan beban cukup banyak.

b. Hand truck
Hand truck digunakan untuk
memindahkan material berupa box, karung ataupun container box. Pada pabrik ini
hand truck berkapasitas 150 kg.

c. Rak susun
Rak susun ini digunakan untuk menaruh nampan papan yang berisi produk
siap assembly, bakar, packing, painting dan glasir. Hampir setiap di departemen
ada rak susun tersebut.
d. Mesin mixer
Mesin mixer yang dimiliki ada 2 buah. Yang pertama digunakan untuk
membuat adonan stoneware maupun porselen. Material tanah suka bumi dan
porselen akan di buat adonan dengan air sehingga menjadi bertekstur lembut.
Yang kedua digunakan untuk membuat cetakan.

e. Tungku Bakar (Kiln)


Tungku bakar ini digunakan untuk proses pembakaran produk. Tungku ini
berbentuk tertutup dan menggunakan bahan bakar LPG (Liquified Potreleum
Gas). Terdapat 2 tungku pada PT Nuanza Porselen Indonesia, tungku besar dan
tungku kecil. Sebuah tungku besar mampu menampung ±20000 pcs, sedangkan
tungku kecil mampu menampung ±10000 pcs.

f. Container Plastic
Container plastic digunakan untuk menaruh adonan tanah setelah keluar dari
proses pencampuran. Container plastic yang berisi adonan ini nantinya akan
dibawa menggunakan hand truck. Selain itu, container plastic juga digunakan
untuk menaruh produk-produk yang siap dipacking.

g.

Teko alumunium
Teko ini digunakan pada proses pengecoran adonan tanah ke dalam
cetakan/mold. Penggunaan teko alumunium ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya penuangan adonan keramik ke cetakan hingga meluap sehingga
meminimalisir pembuangan bahan baku yang sia-sia.

h. Mesin CNC
Mesin CNC digunakan untuk proses pembuatan doll / master. Master yang
dibuat menggunakan mesin CNC biasanya adalah master produk yang desainnya
merupakan desain perulangan. Dengan begitu, untuk menghasilkan produk
dengan desain yang diharuskan seragam ukurannya, penggunaan mesin CNC
sangat membantu dalam pembuatan master produk desain seragam agar
meminimalisir terjadinya cacat produk karena desain yang tidak sesuai.

i. Mesin Penggiling pewarna


Dalam membuat suatu pewarna glasir keramik, dibutuhkan berbagai macam
campuran bahan agar menghasilkan warna yang dibutuhkan. Kegunaan dari mesin
penggiling ini adalah untuk menggiling obat atau pigmen yang sudah ditakar
sesuai kebutuhan warna yang ditentukan sehingga pada pewarna tersebut dapat
tercampur secara merata dan dapat digunakan untuk proses mewarnai produk
keramik tersebut

j. Meja kerja putar


Meja kerja putar digunakan dalam proses pembentukan keramik. Meja putar
ini membutuhkan tenaga manusia agar bisa bergerak dalam proses pembuatan
keramik. Penggunaan meja putar pada umumnya dilakukan ketika spesifikasi
produk keramik yang akan dibuat berbentuk silinder.
BAB III
KESIMPULAN

Hasil dari pencarian referensi pembuatan keramik disimpulkan sebagai


berikut :
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung),
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan.
b) Proses pembuatan keramik meliputi, penyiapan bahan baku, proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode, proses pembakaran, dan
proses penyempurnaan.
c) Bahan baku keramik mudah didapat dari sumber daya alam bumi.
d) Jenis-jenis proses pembentukan keramik menentukan produk
yang dihasilkan.
e) Proses pembuatan membutuhkan ketelitian dan perhatian yang sangat
tinggi agar produk yang dihasilkan sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Tugas Sudjianto, A. S. (2018). PENINGKATAN PRODUKSI INDUSTRI


KERAJINAN KERAMIK DENGAN BLAYER ELEKTRIK. Conference
on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH
2018), 295-304.
Anonim. (2013, Oktober 20). Keramik. Retrieved from
http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik
Eko. (2013, Oktober 20). Kliping Seni Rupa Terapan Keramik. Retrieved from
http://www.slideshare.net/eko123/kliping-seni-rupa-terapan-keramik
Johan, R. d. (2009). Identifikasi Keramik Na-B"-Al2O3 dengan Penambahan
Variasi Komposisi (0,3 dan 6%) Berat MgO. Jurnal Penelitian Sains,
Volume 12, Nomer 1 (B), 12103.
M. Smirniou, T. R. (2016). The use of technical ceramics in early Egyptian glass-
making. Journal of Archaeological Science, 52-63.
Nurhakim. (2008). Draft Modul BGI. Bandung.
Sergio. (2011, November 26). Proses Pembuatan Produk Keramik. Retrieved
from http://www.ilmusipil.com/proses-pembuatan-produk-keramik
Subari, W. (2015). TUF SEBAGAI BAHAN PELEBUR PADA PEMBUATAN
KERAMIK BODI STONEWARE. Riset Geologi dan pertambangan, 37-
47.
Wirman Kasmayadi, d. (2007). Analisis Termal dan Studi Transformasi fase
Sistem badan Keramik Lempung batu Kumbung Lombok, Feldsper.
Teknik Kimia ITS.

Anda mungkin juga menyukai