Diajukan oleh:
Angga Bahrul Alam 3335180059
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT yang
dengan segala rahmat yang dicurahkan pada kami, sehingga kami dapat membuat
makalah ini. Untuk memenuhi tugas Quiz Mata Proses Industri Kimia.
Atas kerjasama kami, maka disusunlah makalah ini, semoga dengan
tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kita semua, serta dapat
menjadi tambahan ilmu pengetahuan alam mengenai “Industri Keramik ”, dan
menjadi salah satu nilai yang berkah dalam Mata Kuliah Proses Industri Kimia.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha dengan segenap
kemampuan kami, apabila masih terdapat keselahan, kami memohon maaf, karena
sungguh manusia tak luput dari kesalahan,demikian makalah ini kami mengharap
kritik dan saran, kritik dan saran sangat kami butuhkan agar kedepannya kami
dapat membuat makalah dengan lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Cilegon, 26 Maret 2020
Penyusun
I.3 Tujuan
Tujuan yang akan dikemukakan diantaranya sebagai berikut:
1. Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam industri keramik.
2. Mengetahui proses pembuaran keramik dalam industri keramik.
3. Mengetahui peralatan dari industri keramik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Penggalian bahan mentah, bahan mentah yang digunakan untuk keramik pada
umumnya adalah lempung/tanah liat. Sebagian besar lempung merupakan bentuk
endapan yang terletak di permukaan bumi sehingga penggaliannya dilakukan dengan
cara terbuka.
b. Penimbunan, bahan mentah hasil galian sebaiknya ditimbun dahulu. Selama
dalam penimbunan, lempung ini diberikan air, jika perlu direndam dalam
air. Hal ini perlu dilakukan agar partikel-partikel yang semula di bawah
dan kurang menyerap air menjadi lebih lapuk dan menyerap air. Selain itu
juga untuk melarutkan garam sulfat yang merugikan. Pada saat
penimbunan ini, biasanya juga dilakukan pencampuran dengan bahan
lain, misalnya pasir.
c. Penggilingan, Untuk lempung yang berbentuk bongkahan yang keras,
sebelum ditimbun digiling terlebih dahulu. Penggilingan dilakukan dengan
menggunakan kollegrang yang dasamya berlubang-lubang untuk
mendapatkan susunan besar butir yang lebih homogen. Selama digiling
didalam alat ini, bahan yang sudah menjadi tepung ditambah dengan air
sambil digiling, sehingga keluar dari kollegrang, bahan sudah berbentuk
lempung basah. Untuk mendapatkan lempung yang lebih homogen, dilakukan
penggilingan lagi di pugmill (mixer). Selesai dari pugmill, bahan diolah lagi
di dalam extruder. Di dalam alat ini lempung diaduk dan ditekan, sehingga
dihasilkan lempung yang benar-benar padat berbentuk kolom segi empat atau
bulat.
Berikut merupakan penjelasan dari macam-macam bahan baku yang
akan digunakan dalam pembuatan keramik :
1. Lempung (tanah liat)
Lempung atau tanah liat adalah partikel mineral silikat yang
berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengadung leburang
silika dan aluminium yang halus. Unsur-unsur ini silikon, oksigen, dan
aluminium adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi.
Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silica oleh asam karbonat
dan sebagian dihasilkan pleh aktifitas panas bumi. Tanah liat memiliki sifat-
sifat yang khas yaitu bila dalam keadaan basah mempunyai sifat plastis
tetapi bila dalam keadaan kering akan menjadi keras, sedangkan bila
dibakar akan menjadi padat dan kuat. Pada umumnya, masyarakat
memanfaatkan tanah liat (lempung) sebagai bahan baku pembuatan bata dan
gerabah.
Tanah liat yang digunakan untuk membuat benda keramik harus
memenuhi persyaratan tertentu yaitu: plastis, homogen, bebas gelembung
udara dan kotoran. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, proses
pengolahan campuran berbagai jenis tanah liat perlu dilakukan secara
cermat dan tepat karena hasil pengolahan akan berpengaruh pada proses
selanjutnya. Pengolahan tanah liat ada dua macam, yaitu pengolahan
dengan teknik basah dan teknik kering. Pengolahan tanah liat dengan teknik
kering merupakan pengolahan yang sederhana untuk menghasilkan tanah
liat siap pakai dalam jumlah kecil. Untuk jumlah yang besar pengolahan
akan lebih efisien apabila menggunakan pengolahan teknik basah. Sifat
tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik :
Plastisitas : kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak
Fusibilitas : kemampuan untuk dilebur
Fungsi tanah liat : mempermudah proses pembentukan keramik
Sifat dan keadaan bahan :
Berbutir kasar
Rapuh
Dalam keadaan basah mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam
keadaan kering akan menjadi keras
Bila dibakar akan menjadi padat dan kuat
Sangat tahan api.
dengan pengkristalan yang cepat fasa bentuk jarum (spinel), disebut γ-Al2O3,
oleh Brinley dan Nakahira dinyatakan dengan 2Al2O3.3SiO2.
c Tahap ketiga : Sekitar 1050 – 1100 C,
o
sehubungan dengan
reaksi eksotermis kedua dimana struktur bentuk jarum berubah menjadi fasa
mullit dan selanjutnya muncul kristobalit. Jika pemanasan diteruskan
akhirnya mullit akan mengkristal dengan baik dengan komposisinya
3Al2O3.2SiO2.
b. Monmorilonit (lempung dengan kapasitas tinggi)
Monmorilonit ( Na, Ca )0,33 ( Al, Mg )12 Si4 O10 ( OH )2 n H2O,
merupakan salah satu jenis dari kelompok mineral lempung yang bersifat lunak
dengan tingkat kekerasan 1 pada skala Mohs, berat jenis antara 1,7 - 2,7,
mudah pecah, terasa berlemak jika diusap, mempunyai sifat mengembang
apabila kena air. Monmorilonit merupakan mineral lempung yang menyusun
hampir 80% dari bentonit.
3. Feldspar
Berat
Komposisi Kimia Teoritis Kekerasan
Feldspar Rumus Jenis
K2O Na2O Ca Al2O3 SiO2
O
Ortoklas K2O.Al2O36SiO2 16,9 - - 18,4 64,7 2,24- 6,0
2,66
Albit Na2O.Al2O86SiO2 - 11,8 - 19,4 68,8 2,50- 6,0-6,5
2,70
Anortit CaO.Al2O82SiO2 - - 20,1 36,62 43,28 2,60- 6,0-6,5
2,80
4. Pasir
5. Kuarsa (silica)
Silika (SiO2)
FeldsparWhiting/Kapur/Calcium
Carbonate (CaCO3)
Kaolin/ChinaClay (Al2O3.2SiO2 .2H2O)
Zinc Oxide (ZnO)Rutile/Titanium oxide (TiO2)
2 Bahan glasir siap pakai
Glasir siap pakai merupakan bahan glasir yang langsung dapat
digunakan tanpa mencampur dengan bahan glasir lainnya. Pada umumnya
glasir tersebut berupa glasir transparan dan penutup (opaq) dengan berbagai
suhu bakar yang berbeda. Bahan glasir siap pakai berbentuk bubuk
(powder) dan cara mengolahnya dengan menambahkan air 40% - 60% dari
berat kering. Jenis bahan glasir siap pakai yang dipasarkan, antara lain:
Glasir 107
Glasir Stoneware
Glasir opaq
Glasir frit
Glasir TSG
3 Bahan oksida pewarna
Oksida pewarna merupakan kombinasi (persenyawaan) suatu
senyawa oksigen dengan unsur lain. Di dalam keramik senyawa oksida
logam digunakan sebagai sumber pewarna, penggunaan oksida pewarna
dalam glasir dapat berdiri sendiri atau campuran dari beberapa oksida
pewarna. Yang perlu diperhatikan adalah persentase yang digunakan dalam
suatu formula glasir. Beberapa oksida pewarna glasir yang umum
digunakan adalah:
Cobalt Oxide Cobalt Carbonate untuk menghasikan warna biru
Copper Oxide/Copper Carbonate untuk menghasikan warna hijau
Chrom oxide untuk menghasikan warna hijauIron
Oxide untuk menghasikan warna coklat
Manganes oksida, warna ungu.
Manganese Carbonate untuk menghasikan warna ungu
4 Bahan pewarna/stain
Pewarna stain/pigmen merupakan bahan pewarna glasir atau tanah
liat yang terbuat dari bahan-bahan oksida logam melalaui proses
pembakaran sehingga dihasilkan warna yang lebih stabil. Untuk
menghasilkan glasir warna, bahan pewarna stain dicampurkan dalam
campuran glasir.
3. Pengeringan keramik
Pada saat keramik selesai dibentuk, biasanya mengandung air antara 7-30
% Itergantung cara pembentukkannya. Keramik ini masih dalam kondisi
mentah dan basah sehingga untuk mengurangi kadar aimya perlu dikeringkan
lebih dulu. Tujuan pengeringan adalah untuk mnguapkan air yang masih
terkandung di dalam produk mentah tadi, sehingga pada saat dibakar tidak
banyak terjadi kerusakan, tidak berubah sifat maupun bentuknya.
Pada saat pengeringan, akan terjadi penyusutan karena air di dalam bahan
mentah akan menauao sehinaaa butir-butir masa emouna akan mendekat satu
sama lain.Penyusutan akan terhenti apabila air yang menguap telah mencapai
A± A'/ - 1/3 kali. Apabila penyusutan telah selesai, maka produk kering sudah
tidak mengalami perubahan bentuk lagi. Pengeringan produk mentah
dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
4. Pembakaran Keramik
Pembakaran produk keramik bertujuan untuk mendapatkan produk yang
bersifat tidak berubah bentuknya, keras, cukup kuat menahan beban, tahan air,
padat dan tahan terhadap pengaruh cuaca lainnya. Proses yang terjadi pada
keramik selama pembakaran terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
a. Tungku ladang, tungku yang biasa digunakan untuk membakar bata merah,
bersifat tidak permanen. Lamanya pembakaran dari mulai memanasi tungku
sampai tungku dingin kembali adalah 5 Se 7 hari. Hasil bakaran pada umunya
menghasilkan rendamen rendah (60%).
b. Tungku berkala permanen. Tungku ini berbentuk ruangan permanen
(berbentuk segi empat dan lingkaran). Pada sisi bawah tungku diberi lubang-
lubang pembakaran. Hasil bakaran pada umumnya merata dan menghasilkan
rendamen antara 70 Se 85 0/0.
2. Tungku Kontinu
Tungku yang bekerja secara terus menerus (tak berhenti) kecuali produksi
berhenti. Proses pembakaran berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, dan
hasilnya diambil setiap hari atau dalam jangka waktu tertentu.
Jenis tungku ini ada 2, yaitu :
5. Glasier
Glasier adalah lapisan yang melapisi benda-benda keramik. Keramik yang
sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang disesuaikan
dengan produk yang digunakan. Bila produk yang dihasilkan berupa keramik
berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran Proses
pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas.
Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya
lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginan.Pemasangan glasier dapat digunakan dengan cara celup, semprot, tuang
ataupun sapuan.
a. Permukaan keramik diberi glasier agar keramik tahan lama, higenis, kedap air
dan terlihat menarik karena dapat terdapat dekorasi.
b. Setelah diberikan glasier, permukaan keramik diberi motif.
c. Kemudian disemprotkan glasier sehingga permukaan akan menjadi licin dan
mengkilap.
(a) (b)
Gambar (a) pemberian glasier pada permukaan keramik (b) pemberian motif pada keramik
b. Hand truck
Hand truck digunakan untuk
memindahkan material berupa box, karung ataupun container box. Pada pabrik ini
hand truck berkapasitas 150 kg.
c. Rak susun
Rak susun ini digunakan untuk menaruh nampan papan yang berisi produk
siap assembly, bakar, packing, painting dan glasir. Hampir setiap di departemen
ada rak susun tersebut.
d. Mesin mixer
Mesin mixer yang dimiliki ada 2 buah. Yang pertama digunakan untuk
membuat adonan stoneware maupun porselen. Material tanah suka bumi dan
porselen akan di buat adonan dengan air sehingga menjadi bertekstur lembut.
Yang kedua digunakan untuk membuat cetakan.
f. Container Plastic
Container plastic digunakan untuk menaruh adonan tanah setelah keluar dari
proses pencampuran. Container plastic yang berisi adonan ini nantinya akan
dibawa menggunakan hand truck. Selain itu, container plastic juga digunakan
untuk menaruh produk-produk yang siap dipacking.
g.
Teko alumunium
Teko ini digunakan pada proses pengecoran adonan tanah ke dalam
cetakan/mold. Penggunaan teko alumunium ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya penuangan adonan keramik ke cetakan hingga meluap sehingga
meminimalisir pembuangan bahan baku yang sia-sia.
h. Mesin CNC
Mesin CNC digunakan untuk proses pembuatan doll / master. Master yang
dibuat menggunakan mesin CNC biasanya adalah master produk yang desainnya
merupakan desain perulangan. Dengan begitu, untuk menghasilkan produk
dengan desain yang diharuskan seragam ukurannya, penggunaan mesin CNC
sangat membantu dalam pembuatan master produk desain seragam agar
meminimalisir terjadinya cacat produk karena desain yang tidak sesuai.
DAFTAR PUSTAKA