Anda di halaman 1dari 4

ACARA I

PERSEMAIAN PADI DENGAN CARA SEMAI KERING DAN BASAH

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 September 2022,
pukul 14.00 WIB. Bertempat di Kebun Percobaan Wedomartani Fakultas
Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta

B. Tujuan Acara
1. Mempelajari cara pembuatan persemaian padi cara basah dan kering.
2. Mengetahui pengaruh persemaian padi basah dan kering.

C. Tinjauan Pustaka
Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman semusim yang
mempunyai kemampuan beradaptasi pada berbagai kondisi lingkungan.
Tanaman ini termasuk golongan jenis Graminae atau rumput-rumputan.
Menurut USDA (2019) klasifikasi tanaman padi secara lengkap sebagagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Family : Gramineae
Genus : Oryza L
Spesies : Oryza sativa L.
Bagian-bagian tanaman padi (Oryza sativa L.) terdiri dari akar, batang,
daun, bunga dan buah. Adapun akar tanaman padi berfungsi untuk menyerap
air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas
tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas akar radikula, akar
serabut, akar rambut, dan akar tajuk. Akar radikula merupakan akar yang
tumbuh pada saat benih berkecambah dimana pada saat berkecambah benih
membentuk calon akar dan calon batang. Akar serabut (akar adventif)
merupakan akar yang terbentuk setelah 5 - 6 hari setelah berkecambah. Akar
adventif ini terbentuk dari akar tunggang, akar serabut, dan akar tumbuh.
Akar rambut adalah akar yang tumbuh dari akar tunggang dan akar serabut
yang bentuk serta panjangnya mirip dengan akar serabut. Akar tajuk atau
crown roots merupakan akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar
tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar
yang dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah
rendah,maka akar-akar dangkal mudah berkembang. Pada akar tanaman padi,
Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua) dan telah mengalami
perkembangan akan berwarna coklat, sedangkan akar yang masih muda
berwarna putih (Dinas Pertanian Mesuji, 2018)
Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang
tersusun dari beberapa ruas dan juga tumbuh berumpun dimana batangnya
berongga. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang, sedangkan
ruas yang kedua, ketiga, dan seterusnya akan lebih panjang. Pada buku
bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yang membalut ruas sampai
buku bagian atas. Daun tanaman padi berwarna hijau dengan bentuk
memanjang dan tulang daun sejajar yang dapat dibedakan bagiannya menjadi
helaian daun, pelepah daun, dan lidah daun. Helaian daun terletak pada
batang padi dan berbentuk memanjang. Pelepah daun (upih) merupakan
bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi
dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak.lidah daun terletak pada
perbatasan antara helai daun dan upih Fungsi lidah daun adalah mencegah
masuknya air hujan diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu
lidah daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan
penyebaran penyakit.
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan
bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang
sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta
mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik,
dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada
umumnya putih atau ungu.
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau
butir/gabah,sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh
lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukkan dan
pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain yang membentuk sekam atau
kulit gabah
Persemaian beni padi basah merupakan persemaian padi yang di
lakukan pada lahan sawah di luar lahan yg akan di tanam padi. Cara
persemaian benih padi secara basah, yaitu yang pertama tanah untuk
persemaian diolah dengan cara dibajak dengan menggunakan handtractor
sampai tanah dalam kondisi melumpur sedalam kira-kira 20 cm, sesudah
tanah diolah, buat bedengan setinggi 5-10 cm dengan lebar bedengan 100-
150 cm dan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan atau kondisi lahan.
Diantara bedengan dibuat saluran draenase. Tujuh hari setelah ditabur,
persemaian diairi setinggi 1-2 cm, setelah itu ersemaian diairi terus menerus
setinggi 5-7 cm. Bibit yang disemaikan baru bias di pindah untuk di tanam ke
petak sawah setelah berumur 15-21 hari setelah semai. Sebelum dicabut,
pada lahan persemaian di genangi air setinggi 3-5 cm sehingga tanah menjadi
lunak dan mudah di cabut (Hrlemna, 2019)

D. Alat dan Bahan


E. Langkah Kerja
F. Hasil Pengamatan
G. Pembahasan
H. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai