TANAMAN
KARBOHIDRAT NON
BIJI
Presented by Kelompok 5
sumber: cms.sehatq.com
Alamat Domisili Anggota Kelompok
Kamilia Ulfah A24180050 Muhammad Fakhri A24180060
Kelurahan Jaya Mukti Kelurahan Mampang Prapatan
Kecamatan Dumai Timur Kecamatan Mampang Prapatan
Kota Dumai, Riau Kota Jakarta Selatan
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Dioscoreaceae
Genus : Dioscorea
Lemak Air
0.38 % 12.71 %
Potensi Produksi, Kegunaan, Kelebihan, dan
Kekurangan
Potensi Produksi : dapat mencapai 8-30 ton/ha (Kasno et al. 2008)
Kelebihan : memiliki kandungan pati yang cukup tinggi, nilai glikemik pati gadung lebih
rendah dibandingkan serealia
Kekurangan : memiliki kandungan sianida dalam bentuk glikosida sianogenik yang dapat
menyebabkan keracunan (Estiasih et al. 2017).
2 Ganyong
Klasifikasi
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
sumber: sahabatpetani.com
Spesies : Canna edulis Ker.
Morfologi
Ganyong dapat dibedakan menjadi ganyong
merah dan ganyong putih. Ganyong merah
memiliki warna daun hijau kemerahan, tepi daun
berwarna ungu kemerahan, tangkai daun dan
pelepah daun merah hingga ungu, warna bunga
merah, dan sisik umbi kecoklatan hingga ungu,
sedangkan ganyong putih memiliki warna sisik
umbi kecoklatan, daun berwarna hijau terang,
tangkai dan pelepah daun berwarna hijau, dan
bunga berwarna kuning dan orange (Suhartini
Sumber: chalk.richmond.edu
dan Hadiatmi 2010). Umbi ganyong berbentuk
tidak teratur dengan ruas bersisik dan akar
serabut tebal.
sumber: shutterstock.com
Kandungan Gizi pada Umbi Ganyong
Menurut Gardjito et al. (2013)
Karbohidrat Kalsium
22.6-24.6 %
Fosfor Besi
Potensi Produksi, Kegunaan, Kelebihan, dan
Kekurangan
Potensi Produksi : 23-85 ton/ha selama setahun
Kelebihan : Kandungan karbohidrat umbi ganyong lebih tinggi daripada kentang, terdapat
kandungan mineral kalsium, fosfor, besi
Kekurangan : konsumsi harus dilakukan segera setelah panen, penyimpanan umbi setelah
10 bulan akan menyebabkan umbi keras
3 Suweg
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Amorphophallus
Kelebihan : dapat tumbuh pada tanah dengan pH agak masam hingga netral, indeks
glikemik rendah sehingga aman untuk penderita diabetes, memiliki kandungan lemak yang
rendah
Kekurangan : tanaman akan mati pada musim kemarau, umbi mengandung kalsium oksalat
yang cukup tinggi sehingga dapat menyebabkan gatal
4 Talas
Klasifikasi:
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
sumber: cdn.akurat.co
Morfologi
Kegunaan : sebagai pangan sumber energi, sebagai tepung, bahkan digunakan sebagai
substitusi tepung terigu hingga tingkat tertentu.
Kelebihan : dapat tumbuh baik di daerah tropis dengan suhu optimum 25-30 0C, dapat
dibudidayakan pada berbagai jenis tanah dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
Kekurangan : kadar airnya yang tinggi sehingga memiliki umur simpan yang tidak lama. Hal
tersebut dapat diatasi dengan melakukan pengolahan terlebih dahulu (Airesa 2015).
5 Sagu
Klasifikasi:
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Metroxylon
Sumber: pelitariau.com
Morfologi
Metroxylon sagu (pohon sagu sejati) merupakan
jenis palem yang memiliki anakan, dan hanya
berbunga sekali untuk setiap batangnya dengan
pembungaan terminal. Batang mencapai 7 – 25
meter. Daun majemuk dengan panjang mencapai
175 cm, jumlah anak daun sekitar 150 – 180. Tinggi
dan lebar pembungaan sekitar 3-7.5 meter, terdiri
dari perpanjangan batang utama dan 15 – 30
cabang yang melengkung ke atas yang tersusun
secara melingkar (spiral) (Schuiling 2009). Sagu
dapat dimanfaatkan menjadi tepung sagu yang
kemudian diolah menjadi berbagai macam
panganan karbohidrat non-biji.
Sumber: lintaspapua.com
Kandungan Gizi pada 100 gram Tepung Sagu
Menurut Djoefri (1999)
Kegunaan : sumber karbohidrat yang tinggi, dan dapat dijadikan berbagai macam produk
turunan. Pemanfaatan pati sagu dapat dijadikan beras analog, industri makanan, dan bahan
baku industri.
Kelebihan : produktivitas yang tinggi, karbohidrat tinggi dengan kandungan pati kering 200-
400 kg/ pohon
Kekurangan : kurangnya perhatian pemerintah, terbatasnya pasar bagi pangan sagu dan
produk olahannya, pemanfaatan teknologi pengolahan sagu di tingkat lokal masih
sederhana
Daftar Pustaka
Djoefrie MHB. 1999. Pemberdayaan Tanaman Sagu Sebagai Penghasil Bahan Pangan Alternatif dan Bahan
Baku Agroindustri Potensial Dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional. Bogor(ID): Fakultas Pertanian, IPB.
Gardjito M, Djuwardi A, Harmayani E.2013.Pangan Nusantara Karakteristik dan Prospek Percepatan Diversifikasi
Pangan Edisi Pertama.Jakarta(ID): Penerbit Kencana.
Gumilar J, Rachmawan O, Nurdiyanti W.2011.Kualitas fisikokimia naget ayam yang menggunakan filer tepung
suweg (Amorphophallus campanulatus Bl).Jurnal Ilmu Ternak.2(1):1-5.
Heriyansyah F, Soetopo L, Saptadi D.2017.Eksplorasi dan identifikasi karakter morfologi tanaman suweg
(Amorphophallus campanulatus Bl) di Jawa Timur.Jurnal Produksi Tanaman.5(3):377-382.
Notohadiprawiro T, Louhenapessy JE. 1992. Potensi sagu dalam penganekaragaman bahan pangan pokok ditinjau
dari persyaratan lahan [internet]. Yogyakarta (ID): Ilmu Tanah Universitas Gajah Mada; [diakses 2021 Feb 21].
Tersedia pada: http://soil.blog.ugm.ac.id/files/2006/11/1992-Potensi-sagu.pdf.
Rosmeri VI, Monica BN.2013.Pemanfaatan tepung umbi gadung (Dioscorea hispida Dennst) dan tepung MOCAF
(Modified Cassava Flour) sebagai bahan substitusi dalam pembuatan mie basah, mie kering, dan mie
instan.Jurnal Teknologi Kimia dan Industri.2(2):246-256.
Schuiling DL. 2009. Growth and development of true sago palm (Metroxylon sagu Rottbøll) with special
reference to accumulation of starch in the trunk: a study on morphology, genetic variation and
ecophysiology, and their implications for cultivation [disertasi]. Wageningen (NL): Wageningen
University.
Steenis CGGJ. 1981. Flora, untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta (ID): PT Pradnya Paramita.
Suminarti NE. 2010. Pengaruh pemupukan N dan K pada pertumbuhan dan hasil tanaman talas yang
ditanam di lahan kering. J Akta Agrosia. 13(1):1-7.
Sumunar SR, Estiasih T.2015.Umbi gadung (Dioscorea hispida Dennst) sebagai bahan pangan mengandung
senyawa bioaktif : kajian Pustaka.Jurnal Pangan dan Agroindustri.3(1):108-112.
USDA. 2008. Nutrition Fact of wheat flour, white, all-purpose, enriched, bleached [Internet]. [diunduh 2020
Jan 21]. Tersedia pada http://ndb.nal.usda.gov/.
Winarti S, Harmayani E, Nurismanto R.2011.Karakteristik dan profil inulin beberapa jenis uwi (Dioscorea
spp.).Agritech.31(4):378-382.
THANK YOU