Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur Perkembangan Tumbuhan I Yang dibimbing oleh
Dr. Murni Sapta Sari, M. Si dan Umi Fitriyati, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Dina Novita Sari (210341627205)
Offering B 2021
S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Mei 2022
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Mengetahui morfologi dari tanaman lengkuas merah
2. Mengetahui manfaat dari tanaman lengkuas merah
C. HASIL PENGAMATAN
Habitus Habitat
Batang
Daun
Rimpang
Bunga
Buah
Akar
D. PEMBAHASAN
1. Tanaman Lengkuas Merah
Tanaman lengkuas ini juga biasa dikenal dengan sebutan ‘laos’ di Indonesia.
Selain banyak digunakan sebagai bumbu masakan oleh masyarakat Indonesia,
tanaman lengkuas juga dapat berkhasiat sebagai obat tanaman herbal karena tanaman
lengkuas ini memiliki banyak manfaat yang sangat baik untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Bagian yang dimanfaatkan adalah rimpangnya yang
beraroma khas dan memiliki rasa yang gurih dan manis namun sedikit sengak
(Ernawati, 2011). Biasanya lengkuas digunakan di Indonesia pada kuliner makanan
yang berciri khas kaya akan rempah dan rasanya gurih seperti rending, sayur asem,
balado dan lain sebagainya. Tanaman lengkuas merah berkhasiat untuk obat
kesehatan yang mana dapat digunakan untuk mencegah terjadinya tumor serta dapat
mencegah radang. Jenis lengkuas merah dicirikan dengan daging rimpangnya
berwarna merah. Tinggi tanamannya lebih kecil, pada umumnya hanya sekitar 1-1,5
meter saja. Hal tersebut dikarenakan pada rimpangnya mengandung saponin, tanin,
flavonoida dan minyak atsiri, sedangkan pada batangnya mengandung saponin, tanin
dan flavonoida (Arief, 2013).
2. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Species : Alpinia purpurata K. Schum
4. Morfologi
Morfologi lengkuas merah secara umum terdiri atas struktur akar, rimpang, batang,
daun, bunga, dan buah.
a. Akar
Rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris, diametersekitar 2-4
cm, dan bercabang-cabang. Bagian luar berwarna coklatagak kemerahan atau
kuning kehijauan pucat,mempunyai sisik-sisikberwarna putih atau kemerahan,
keras mengkilap, sedangkan bagiandalamnya berwarna putih. Daging rimpang
yang sudah tua berseratkasar. Apabila dikeringkan, rimpang berubah menjadi
agak kehijauan,dan seratnya menjadi keras dan liat.
b. Rimpang
Rimpang lengkuas merayap, berdaging dengan akar serabut yang berkembang
dan tidak memiliki umbi akar. Rimpang berukuran besar dan tebal, berdaging,
berbentuk silindris, berdiameter sekitar 2-4 cm dan bercabang-cabang. Bagian
luarnya berwarna cokelat agak kemerahan atau kuning kehijauan pucat,
mempunyai sisik-sisik berwarna putih atau kemerahan, keras mengilap,
sedangkankan bagian dalamnya berwarna putih. Daging rimpang yang sudah tua
berserat kasar. Rimpang ini akan berubah menjadi agak kehijauan dan berserat
keras dan liat jika sudah kering. Oleh karena itu, untuk mendapatkan rimpang
yang masih berserat halus, panen sebaiknya dilakukan sebelum tanaman berumur
3 bulan. Rasa rimpangnya tajam pedas, mengigit dan berbau harum karena
kandungan minyak atsirinya.
c. Batang
Batangnya tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah daun yang bersatu
membentuk batang semu, berwarna hijau agak keputih- putihan. Batang muda
keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Biasanya pohon lengkuas berwarna
putih memiliki ukuran yang lebih tinggi, dimana ketinggiannya dapat mencapai
sekitar 3 meter sedangkan yang berwarna merah biasanya hanya mencapai 1 – 1,5
meter.
d. Daun
Daun tunggal berwarna hijau, bertangkai pendek tersusun berseling.Daun
disebelah bawah dan atas biasanya lebih kecil daripada yang ditengah. Bentuk
daun lanset memanjang dan ujungnya runcing, pangkaltumpul dengan tepi daun
rata. Pertulangan daun menyirip, panjang daunsekitar 20- 60 cm, dan lebarnya 4 -
15 cm. Pelepah daun kira-kira 15 -30 cm, beralur dan berwarna hijau
e. Bunga
Bunga pada tanaman lengkuas merupakan Bunga majemuk yang memiliki
bentuk seperti lonceng dan memiliki bau yang harum dan memiliki warna putih
kehijauan hingga putih kekuningan. Dalam bunga lengkuas ini juga memiliki
tandan yang bergagang cukup panjang serta ramping dan terletak tegak dibagian
ujung batang. Tanaman lengkuas mempunya bunga dengan ukuran berkisar lebih
dari 10 – 30 cm x 5 – 7 cm. Jumlah dari bunganya di bagaian bawah tandan
memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan bunga dibagian atas, sehingga
tandannya tampak seperti bentuk piramida yang memanjang. Panjang bibir
bunganya berkisar 2,5 cm dan memiliki warna putih serta bergaris miring
berwarna merah muda pada tiap sisi.
f. Buah
Buahnya berupanya buah buni, berbentuk bulat, keras. ketika mudaberwarna
hijau-kuning, setelah tua berubah menjadi hitam kecoklatan,berdiameter ± 1 cm.
Ada juga yang buahnya berwarna merah.
5. Anatomi
Anatomi Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 0,5% v/b. Epidermis terdiridari
satu lapisan kecil agak pipih. Dinding berwarna kuning kecoklatan,kutikula jelas.
Korteks parenkimatik, jaringan korteks bagian luar terdiridari beberapa lapis sel
dengan dinding tipis berwarna kuning kecoklatan, jaringan korteks bagian dalm terdiri
dari sel parenkim besar,dinding sel tipis, tidak berwarna, kadang-kadang bernoktah
halus, berisibutir pati. Pada parekim tersebar idioblas berisi minyak dan zat
samak,berwarna coklat muda atau tua yang dengan penambahan besi (III)klorida LP
warna berubah menjadi kehitaman. Butir pati tunggal, bentuk lonjong atau bulat telur,
lamela tidak jelas, panjang butir 8 μm – 60 μm,umumnya 25 μm –50 μm. Endodermis
terdiri dari sel yang lebih kecil dari sel parenkim, dinding seltipis, tidak berisi pati.
Berkas pembuluh kolateral, tersebar dalam parenkim, dikelilingi serabut. Serabut
kecil memanjang, dinding sel tebal, tidak berlignin, lebar lumen 20 μm-40 μm,
bernoktah. Xilem umumnya berupa pembuluh jala, pembuluh noktah dan pembuluh
tangga, lebar 20 μm - 60 μm, tidak berlignin. Floem sedikit dan tidak jelas.
E. KESIMPULAN
F. DAFTAR PUSTAKA
Asmaedy, S. (2015). Uji Mikroorganisme terhadap Lengkuas yang Digunakan sebagai
Antijamur. Pusat Penelitian Universitas Andalas, Padang : 14 – 35.
Anonim. 2020. Apinia galanga (L). Sw. www.plants.usda.gov/cgi_bin.
Arief, D. D. 2013. Efektivitas Ekstrak Etanol Lengkuas Putih (Alpinia galangal L.) dalam
Menghambat Pertumbuhan Candida albicans secara In Vitro. Disertasi. Malang :
Universitas Brawijaya.
Darmawan, D.A. 2013. Efektivitas Ekstrak Etanol Lengkuas putih (Alpinia galanga L.
Willd).
Ernawati. (2011). Pengaruh Ekstrak Rimpang Lengkuas (Languas galanga) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri (Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dan JAMUR
Candida albicans. Makasar: Skripsi Program Studi Biologi Universitas Islam Negeri
Alauddin makasar.
Hariana A., 2016. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Depok : Penebar Swadaya
Sugiaman, H. L. (2015). Daya Antibakteri Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia
purpurata K. Schum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans Secara In
Vitro. Makasar: Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makasar
Tjitrosuepomo, G. (2019). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Utami, Wahyuni Dwiwati. Perbedaan Daya Hambat Ekstrak dan Perasan Rimpang
Lengkuas (Alpinia galangal L.) terhadap Pertumbuhan Candida albicans. Program
Studi Pendidikan Biologi MIPA. Jember : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember.2015