Anda di halaman 1dari 4

Nama : Felix Paduli

NRP :57212114058

Mata Kuliah : Perawatan dan Perbaikan

Perawatan dan perbaikan pengerak kapal

A. Menjelaskan Prinsip Kerja dan Fungsi Komponen Sistem Transmisi Daya.

1. Reduction Gear

Adalah komponen yang terdiri dari susunan roda gigi yang berfungsi untuk menurunkan putaran motor.
Fungsi lain yang terdapat dalam sistem roda gigi itu adalah sistem pembalik putaran (Reversing Gear) dan
sistem penerus putaran yang disebut clutch (kopling). Sistem pembalik putaran digunakan untuk
membalik putaran baling-baling sehingga gerak kapal pun menjadi mundur. Sistem clutch (kopling)
adalah untuk meneruskan atau memutus putaran motor induk ke poros baling-baling

2. Bantalan tekan

Adalah bantalan yang menumpu gaya berat arah vertikal dan gaya aksial dengan arah horisontal. Gaya
vertikal adalah gaya yang ditimbulkan oleh berat poros itu sendiri dan oleh gaya sentrifugal akibat
putaran poros. Gaya horisontal adalah gaya yang ditimbulkan oleh tenaga dorong baling-baling akibat
kerja balingbaling yang mendorong air ke belakang maka kapal terdorong ke depan oleh poros baling-
baling secara horisontal. Gaya dorong yang besar itu bertumpu pada bantalan tekan
. 3. Kopling

Istilah kopling dalam bahasa Indonesia sering dimaksudkan sebagai clutch. Pengertian ini mungkin tidak
salah karena alat untuk menggabungkan dua ujung bagian poros yang berputar secara semipermanen
untuk meneruskan torsi (momen puntir) dari poros yang satu ke poros yang lain. Bandingkan dengan
clutch. Clutch adalah suatu mekanisme yang siap sedia untuk menggabungkan atau melepaskan suatu
poros dengan poros yang lain. Dengan demikian perbedaan kopling dan clutch adalah pada cara
penggabungan kedua poros yang berputar itu, yang satu secara semipermanen, yaitu dengan mur dan
baut, yang lain secara otomatis yang biasanya menggunakan piringan gesek atau sabuk kanvas

4. Poros Baling-baling

Adalah komponen untuk meneruskan momen putar dari Reduction Gear hingga baling-baling. Poros
yang melekat pada baling-baling disebut Propeller Shaft (poros baling-baling) dan poros yang salah satu
ujungnya bertumpu pada Thrust Bearing di sebut Thrust Shaft (poros tekan). Di antara kedua poros ini
terkadang ada terdapat Intermediate Shaft (poros antara) jika jarak antara Motor Induk dengan
balingbaling cukup jauh. Poros-poros ini adalah komponen yang akan meneruskan torsi dari rangkaian
transmisi daya yaitu mulai dari motor induk hingga ke balingbaling.

5. Bantalan Poros

Adalah tempat tumpuan gaya berat poros agar poros senantiasa lurus terjaga, tidak melengkung.
Kelurusan poros sangat berkaitan dengan getaran yang ditimbulkannya. Poros yang bengkok, baik
disebabkan oleh keausan bantalan ataupun tidak lurus akibat ketidak-tepatan pemasangan sistem poros
akan menyebabkan getaran yang berlebihan saat poros-poros itu berputar.

6. Tabung Poros

(Stern Tube) Adalah tabung laluan poros keluar dari Engine Room (kamar mesin). Di dalam Stern Tube
terdapat juga bantalan yang biasanya terbuat dari bahan kayu pok atau bahan karet. Pelicin dari bantalan
ini ialah air laut yang biasanya dibiarkan masuk menetes ke dalam

B. Membersihkan Saringan Minyak Pelumas Reduction Gear.

Pada Reduction Gear selain memeriksa jumlah minyak pelumas yang berada didalamnya dilakukan
pembersihan terhadap saringan minyak pelumas. Pada saringan terdapat magnet yang berfungsi
melekatkan kotoran-kotoran yang bersifat logam. Banyaknya logam yang melekat pada magnet
merupakan indikator kerusakan reduction gear. Dalam membersihkan saringan tersebut dilakukan saat
motor induk berhenti dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. mempersiapkan kunci dan wadah untuk tempat filter;

2. membuka penutup rumah saringan, dilakukan dengan hati-hati, agar magnet tidak terbentur rumah
saringan;

3. pasang kembali mur atau baut di tempat dudukan semula;

4. letakan saringan pada wadah, dan menguras minyak pelumas rumah saringan hingga bersih;
5. lepas satu per satu magnet dari saringan lalu bersihkan saringan dan magnet dengan menggunakan
solar, bilas dengan air tawar dan semprot dengan udara tekan;

6. periksa kondisi seal o-ring penutup, saringan dan magnet, ganti baru bila ada kerusakan;

7. pasang kembali magnet pada saringan dan o-ring pada penutup;

8. isi rumah saringan dengan minyak pelumas baru sesuai dengan jumlah yang dikuras;

9. pasang penutup pada rumah saringan, pastikan dudukan penutup bersih dari kotoran agar tidak ada
kebocoran yang terjadi. Pembersihan saringan tersebut wajib dilakukan secara berkala berdasarkan buku
panduan reduction gear sesuai dengan jam kerja motor induk yakni 1000 jam kerja.

C. Membersihkan Alat Penukar Panas Minyak Pelumas Reduction Gear.

Apabila media alat penukar panas adalah air tawar hal tersebut dilakukan setiap satu tahun sekali, namun
apabila medianya air laut maka dilakukan 4-6 bulan sekali. Langkah-langkah membersihkan alat penukar
panas tipe tabung (media pendingin air laut) minyak pelumas sebagai berikut:

1. Mempersiapkan peralatan dan memberikan tanda pada sambungan penutup;

2. Tutup saluran air pendingin dan buka cerat pengurasannya pada alat penukar panas;

3. Buka kedua penutup alat penukar panas, lalu bersihkan tutup tersebut, pada media pendingin air laut
terdapat zink anode yang harus diganti baru pada cover tersebut;

4. Perhatikan kondisi penutup, berikan lapisan bahan anti karat bila perlu;

5. Ganti baru packing penutup;

6. Bersihkan lubang selongsong alat penukar panas satu per satu dengan menggunakan sikat ataupun
rotan sambil menyemprotkan air tawar secukupnya. Pastikan semua selongsong dalam keadaan bersih; 7.
Lakukan tes kebocoran dengan cara melakukan pelumasan awal reduction gear yakni memberi tekanan
pada minyak pelumas. Apabila ada kebocoran maka ganti baru selongsong tersebut atau tutup rapat kedua
lubang selongsong bila keadaan tidak memungkinkan untuk ganti baru;

8. Pasang kedua penutup tersebut sesuai posisi dan tanda yang diberikan;

9. Buang udara sambil membuka aliran air pendingin dan pastikan tidak ada kebocoran yang terjadi pada
sambungan penutup. Apabila sedang melakukan pengecekan jumlah minyak pelumas pada reduction gear
melalui stik penduga, sebaiknya diperhatikan juga kondisi minyak pelumas dengan cara melakukan
pengetesan terhadap kemungkinan kebocoran air pendingin dengan cara memberi lapisan detektor air
pada ujung stik penduga, apabila warnanya berubah dari coklat menjadi merah segera lakukan perawatan
dan perbaikan alat penukar panas tersebut dan juga penggantian minyak pelumas pada reduction gear.

D. Memeriksa Kelurusan Poros Baling-baling.

Memeriksa kelurusan poros baling-baling pada umumnya dilakukan pada saat docking. Akan tetapi
apabila terjadi penambahan getaran, naiknya suhu bantalan, naiknya suhu turbochager pada motor induk
yang tidak wajar, maka segera lakukan pemeriksaan terhadap kelurusan poros baling-baling. Hal ini dapat
disebabkan karena adanya kerusakan pada baling-baling, konstruksi yang tidak kuat pada instalasi tenaga
penggerak kapal dan ausnya bantalan. Dalam memeriksa kelurusan poros pengukurannya berdasarkan
GAP/SAG. GAP adalah nilai pengukuran jarak bebas horisontal antara sudut kopel dalam mm, sedangkan
SAG nilai pengukuran jarak bebas vertikal antara sudut kopel dalam mm. Adapun prosedur kerja
kelurusan poros adalah sebagai berikut:

1. mempersiapkan alat ukur seperti dial gauge, feeler gauge (GAP/SAG) dan batang penggaris;

2. Pasang dial gauge pada posisi jarum spindel tegak lurus pada poros, perhatikan dudukan pemasangan.
Lalu putarlah poros secara manual lalu catat penyimpangan yang terjadi, apabila nilai penyimpangan
melebihi standar yang ditentukan maka harus dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap kopel sambungan
dan kondisi bantalan tersebut

3. Gunakan feeler gauge dan batang penggaris dalam memeriksa kelurusan kopel sambungan baik
pengukuran pada celah kopel dan kerataan putaran bibir-bibir kopel. Catat perbedaan celah dan
ketidakrataan bibir-bibir kopel serta membuat tanda. Nilai ukur pada SAG yang diperhatikan adalah
perbedaan bacaan dial gauge harus dikali dua. Contoh SAG=0.2 mm maka ekivalen ukuran dial gauge
adalah 2 x 0.2 mm = 0.4 mm.

4. Periksa keausan bantalan dan konstruksi penyangga bantalan. Apabila nilai penyimpangan kelurusan
poros sudah melebihi standar yang ditentukan maka penyetelan ulang sebaiknya dilakukan pada saat
kapal sandar atau di dermaga dan dilakukan oleh ahlinya.

E. Mengatur Pengencangan Cakram Tabung Buritan

Sebelum sistem ini dioperasikan, artinya sebelum motor induk meneruskan tenaganya pada sistem ini,
maka terlebih dahulu harus dipastikan bahwa dari tabung poros ada air menetes masuk ke got kamar
mesin. Air laut itu adalah sebagai pelumas dan pendingin bantalan yang terbuat dari kayu pok terhadap
gesekan poros baling-baling.

1. Jika kapal dalam keadaan berhenti kencangkan baut perapat cakram (gland packing) untuk
menghentikan air laut yang terus masuk ke dalam kamar mesin.

2. Kendorkan baut perapat cakram (gland packing) jika sistem ini akan beroperasi untuk maksud
pelumasan dan pendinginan tabung poros. 3. Perhatikan dalam pengencangan dan pengendoran baut
harus dilakukan secara rata dan silang, pada ulirnya diberi gemuk.

Anda mungkin juga menyukai