Anda di halaman 1dari 13

TUGAS FINAL TEST MK.

REPARASI PERMESINAN

1. Engineering result analysist

Sebuah kapal patroli didesign menggunakan penggerak 2 unit diesel engine ME


dengan daya 2x1800HP pada 1800RPM (MCR) dengan kecepatan 30knot dengan draft
1,8m.
Pada saat pengujian ,draft kapal 1,5m pada :
a.Kondisi RPM 800 ME bekerja normal (load engine 60%)
b.Kondisi RPM 1000 ME bekerja normal (load engine 62%)
c.Kondisi RPM 1200 sensor overload ME bekerja(warning alarm)(load engine 88-
90%)(max speed24knot)

d.Kondisi RPM 1000 kapal melakukan manuver zigzag kemudian safety device
overhead bekerja menyebabkan ME shutdown.
Dari data diatas berikan kemunginan beberapa penyebab dan analisanya

2. Jelaskan fungsi serta prosedur pemeriksaan, reparasi hingga pemasangan


kembali dengan jelas dan terinci untuk ;
a. NIM akhir 0,objek adalah Crankshaft V Engine
b. NIM akhir 1, objek adalah Camshaft DOHC engine
c. NIM akhir 2, objek adalah Seat valve dan valve
d. NIM akhir 3, objek adalah Injector dan bosch pump
e. NIM akhir 4, objek adalah Motor Starter dan alternator
f. NIM akhir 5, objek adalah Turbo charge dan Flexibel Manifold
g. NIM akhir 6, objek adalah Intercooler
h. NIM akhir 7, objek adalah Pan oil
i. NIM akhir 8, objek adalah Intake dan exhaust manifold
j. NIM akhir 9, objek adalah Engine damper
3. Jelaskan fungsi dan prosedur penggantian plat lambung dibawah garis air
4. Jelaskan fungsi dan prosedur penggantian zink anode.
5. Tugas dibuat sedetail mungkin dan dipastikan untuk mengerjakan sendiri,
hasil pekerjaan yang identik tidak akan dinilai.
2. Secara umum turbocharge berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk
meningkatkan daya kuda yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar
didalam silinder mesin. prinsip kerja turbocharger adalah proses pembuangan gas
buang di dalam silinder motor dilakukan oleh piston yang mendorong gas buang hasil
pembakaran sehingga gas buang di dalam ruang bakar terdorong keluar melalui katup
menuju saluran buang exhaust manifold. Gas buang menekan ke suatu roda turbin
sehingga menghasilkan putaran. Blower yang di pasang seporos dengan roda turbin
menghasilkan putaran akibat terdorong oleh gas sisa hasil pembakaran yang keluar
melalui cerobong mesin, sehingga menghasilkan tekanan udara, hembusan udara
yang mengakibatkan terjadinya pemadatan udara masuk dengan tekanan diatas satu
atmosfer ke dalam silinder. Selanjutnya udara yang bertekanan disalurkan ke suction
manifold kemudian masuk ke dalam silinder melalui katup masuk.

Manajemen adalah suatu proses dengan menggunakan stars (Science, Talent, Art,
Resource dan Skill) untuk bersama-sama menggerakan sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi (Maimun,1995). Perawatan
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuannya maka harus dilakukan kegiatan
sebagai berikut :
a. Perencanaan ( Planning)
Perencanaan adalah penentuan lebih dahulu apa yang dikerjakan, jadi yang
termasuk dalam perencanaan adalah menetapkan peraturanperaturan dan pedoman
pelaksanaan tugas, enetapkan urutan pelaksanaan yang harus di turuti, menentukan
biaya yang diperlukan dan rangakaian biaya yang akan dilaksanakan dimasa depan.
b. Pengorganisasian (organizing)
Organisasi berhubungan dengan kegiatan kerja dalam departemen-departemen
dan seksi-seksi, dan dengan pembagian tanggungjawab, otoritas tugas kepada semua
anggota perusahaan.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan mencakup kegiatan yang dilakukan seorang pimpinan untuk
mengawali dan melanjutkan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan oleh unsur
perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan dapat tercapai, pelaksanaan mencakup
penetapan dan perumusan kebutuhan manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi
penghargaan, konvensasi kepada mereka.
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan mencakup kelanjutan tugas-tugas untuk melihat apakah kegiatan
yang dilakukan sesuai yang direncanakan. Pelaksanaan kegiatan di evakuasi,
penyimpangan yang tidak iinginkan diperbaiki supaya tujuannya dapat tercapai dengan
baik. Proses ini dilaksanakan ketika suatu rogram sedang dilaksanakan sampai dengan
kegiatan tersebut selesai dilaksanakan.
Prosedur pembongkaran dan pemasangan
Prosedur pembongkaran antara lain :
a. Sebelum melepas baut - baut pengikat yang ada, tandailah baut - baut untuk
mempermudah pemasangan kembali.seperti semula.
b. Buka plat - plat pengunci pada baut - baut yang ada dan bongkarlah terlebih
dahulu kompressor dan rumahnya, kemudian turbinnya.
c. Gunakanlah kunci sok yang sesuai dengan ukurannya dengan posisi pegangan
yang fleksibel. Pembongkaran sebaiknya dilakukan ketika pengisi turbocharger
sedang dalam kondisi terjepit ragum, sedangkan pelepasan rumah bantalan dari
rumah turbin dilaksanakan dengan menumpuh rumah turbin dan menekan
bagian pusatnya.
d. Setelah pembongkaran roda kompressor dari poros dan rumah turbin,
selanjutnya lakukan pembongkaran roda turbin, pembongkaran roda turbin dapat
di lakukan dengan menumpu ke atas balok kayu yang terjepi ragum dan dengan
pelan – pelan memukul poros turbin dengan palu.
e. Dalam melaksanakan pembongkaran harus di perhatikan adanya ring - ring yang
ada untuk di lepas terlebih dahulu.
Pemeriksaan dan pembersihan
a. Pemeriksaan rumah bantalan atau sebaliknya apakah permukaannya halus dan
tidak terdapat goresan, serta periksa lubang bantalan terhadap ukurannya
dengan menggunakan alat ukur.
b. Periksa roda turbin dan porosnya yaitu periksa turbin dari
c. Bengkokan dan takikan sudu - sudu, jika sudu - sudu tidak dapat di luruskan
seperti semula, gantilah roda turbin dan porosnya.
d. Pemeriksaan plat penyangga dari kehausan yang disebabkan oleh cincin - cincin
segel. Jika ukuran sudah melebihi ketentuan, plat penyangga harus di ganti serta
periksa apakah ada retak atau keropos pada pegas tekanannya, bila terjadi
kerusakan, plat penyangga harus di ganti.
e. Pemeriksaan roda kompressor dan rumahnya yaitu periksa sudu - sudu roda
kompressor terhadap adanya kehausan dan retak, maka sudu - sudu harus
diganti jika terdapat kerusakan, dan periksa rumah kompressor terhadap adanya
retak atau cacat yang lain.
f. Pemeriksaan bantalan - bantalan di lakukan terhadap adanya kehausan
terutama terhadap bantalan desak (trust bearing). Jika terjadi kehausan maka
bantalan tersebut harus di ganti.
Cara Pemasangan
a. Periksa rumah bantalan sekali lagi terhadap adanya kotoran debu dan karbon,
kemudian pasanglah bantalan yang baru dan kuncilah dengan ring pengunci.
b. Lumasi semua bantalan tersebut dengan minyak dan putar setiap bantalan
setiap penyebaran pelumas merata, dan periksa kedudukannya.
c. Pasanglah roda turbin dan proses ke rumah bagian tengah, pasang cicin segel
yang baru ke dalam celah pada turbin, dan lumasi komponen itu dengan minyak
pelumas.
d. Pasang tutup turbin di atas sisi pembuangan rumah bagian tengah kemudian
pasang roda turbin dan poros ke dalam rumah bagian tengah.
e. Pasang sebuah segel baru pada bantalan desak dan dekatkan pada leher desak
(terus kolar) tempatkan leher desak dan bantalan yang telah terpasang pada
poros turbin.
f. Geserlah turbin yang terpasang pada rumah bagian tengah ke bawah sehingga
bantalannya mendesak ring dan terjadi ke lurusan dalam.
g. Pasanglah plat penyangga diatas poross roda turbin dan geserlah ke bawah
sampai terjadi kontak antara bantalan dan ring sehingga bergeser ke lubang plat
penyangga.
h. Pasang sekrup pengikat, gunakan plat pengunci agar tidak melepas pada waktu
operasi.
i. Pasanglah roda kompresor pada poros roda turbin, pasang mur penahannya dan
pasang roda turbin kemudian lakukan penjepitan pada ragum untuk penguatan
mur roda kompresor.
j. Lepaskan turbo dan penjepit, kemudian putarlah turbo untuk memeriksa
kebebasan gerak putarannya.
k. Setelah bagian tengah telah dirakit kembali pasanglah kedalam rumah turbin gas
buang.
l. Pasangan bagian tengah ke rumah turbin harus dijaga sedemikian rupa
sehingga terhindar dari debu dan karbon pemasangan dilakukan secara berhati -
hati dan setelah itu diputar kedepan dan kebelakang sehingga dudukan
terpasang dengan tepat.
m. Luruskan semua komponen sesuai dengan tanda - tanda yang dibuat pada
waktu pembongkaran, pasang sekrup penutup dengan menggunakan alat
pengunci yang baru, dan lanjutkan dengan pemasangan rumah kompresor.
n. Setelah semua komponen di pasang secara lengkap, adakan pemeriksaan akhir
agar putaran betul-betul bebas dan pelumasannya lancar.
o. Jika turbocharger tidak segera di pasang pada motor, tutuplah turbo agar
terhindar dari masuknya benda - benda asing ke dalamnya.
p. Jika turbocharger harus di pasang, bersihkan dulu manifold gas buang tempat
turbocharger akan di pasang dengan menggunakan gasket, lalu kencangkan
baut-bautnya dan pasang saluran pemasukan minyaknya.
q. Setelah semua sudah terpasang maka turbocharger siap dioperasikan.
1. Penggantian plat umumnya dilakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran
pada lambung kapal akibat korosi, maupun kecelakaan. Hal ini berguna untuk
mengurangi resiko tenggelamnya kapal oleh hal – hal yang disebutkan tadi. Selain itu,
kebocoran dapat menyebabkan kerusakan pada muatan yang diangkut oleh kapal itu
sendiri.
Tahapan dalam proses penggantian pelat
Pembersihan Pelat
1. Penyekrapan
Tujuannya untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang melekat pada badan
kapal, misalnya: binatang laut, tumbuh-tumbuhan laut, dan lain-lain. Alat yang
digunakan adalah pisau sekrap, yaitu berupa pisau tipis tajam yang pangkalnya
disambungkan dengan kayu yang fungsinya agar dapat menjangkau tempat-tempat
yang tinggi. Penyekrapan merupakan pekerjaan awal untuk kapal yang masuk dock dan
setiap untuk direparasi. Cara pembersihannya dengan memasukkan secara miring
pisau sekrap pada kotoran yang menempel pada bagian lambung kapal. Bagian yang
disekrap adalah bagian kapal yang berada di bawah garis air atau garis muat karena
pada bagian tersebutlah yang banyak terdapat bintang laut dan tumbuhan laut yang
menempel pada pelat kapal yang mengakibatkan korosi dan tahanan kapal akan
bertambah.

2. Pengetokan

Tujuannya untuk menghilangkan karat- karat dan cat yang harus dihilangkan
sebelum dilakukan pengecatan yang baru, agar hasil pengecatan bisa bagus dan
merata sehingga pengecatannya tahan lama. Alat yang digunakan adalah palu, yang
digunakan untuk memalu permukaan yang telah dibersihkan pada proses penyekrapan.
Cara kerjanya dengan memalukan palu secara berulang- ulang pada permukaan yang
dibersihkan. Cara ini sangat lambat dan banyak menyita waktu serta tenaga yang
ada. Bagian –bagian yang biasanya menggunakan metode ini adalah bagian bollard,
bulwark, jangkar dan rantai jangkar.
3. Sand Blasting
Tujuannya untuk menghilangkan karat-karat yang menempel pada kapal
sehingga kotoran tersebut hilang. Pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dengan
proses pengetokan.

Cara pembersihannya dengan jalan menyemprotkan pasir kwarsa dengan


tekanan tertentu ke pelat yang dibersihkan untuk dicat. Dimana tekanan harus diatur
agar tidak terjadi deformasi plat lambung yaitu terdapat cekungan-cekungan plat karena
adanya pengurangan ketebalan plat.

Ukuran dan tingkat kebersihan setelah dilaksanakan sand blasting


adalah sebagai berikut:

 SA-1 yaitu hilang hanya karat dan cat saja, biasanya merupakan hasil 1 spot
blasting.
 SA-2 yaitu hasil sand blasting pelat mendekati warna putih.
 SA-3 yaitu menghasilkan pelat yang benar-benar putih mengkilat.
Penggantian Pelat
Replating pelat dilakukan apabila pelat mengalami penipisan akibat korosi,
deformasi ataupun keretakan sesuai peraturan klasifikasi. Adapun urutan replating pelat
adalah sebagai berikut:

1) Marking
Diberikan tanda-tanda atau garis dengan kapur pada tempat-tempat yang akan
dipotong dari pelat tersebut. Penempatan garis sambungan ini harus memperhatikan
beberapa ketentuan yaitu:

 Panjang pelat yang akan diganti tidak boleh kurang dari dua kali jarak gading-
gading.
 Lebar belakang tidak boleh kurang dari 30 cm.
 Sambungan pelat diusahakan tidak boleh lebih dari ¼ jarak gading karena pada
tempat tersebut momen yang terjadi paling minimum.
 Apabila ujung pelat yang akan diganti tidak tepat pada sambungan las maka
pada bagian sudutnya dibuat tidak tajam. Hal ini dilakukan supaya pelat tidak
mudah retak karena deformasi.
2) Pemotongan
Pada bagian yang akan dipotong, pelat harus dibersihkan dari karat, kemudian
pelat dipotong dengan cara memotong pinggir pelat, dilanjutkan dengan memotong
bagian pelat yang berhubungan dengan gading.

Berikut beberapa ketentuan pemotongan pelat yang berhubungan dengan gading:

 Pemotongan dilakukan dari luar.


 Pemotongan dilakukan di tengah-tengah pelat yang berhubungan dengan
gading.
 Pemotongan dilakukan dari atas dengan cara zig zag.
 Terak las yang menempel pada gading dibuang dengan cara dipalu.
3) Perakitan
Pelat baru (pengganti) dipotong dimana bentuknya disesuaikan dengan bentuk
yang akan diganti dengan ditambah kurang lebih 3 cm bentuk dari bagian yang
dipotong. Ini dapat dilaksanakan dengan membuat mal dari helon nascr / batang-batang
kayu dengan tebal 10-12 mm. Pelat kemudian dipasang braket-braket. Lalu
menggunakan dongkrak untuk menahan / meletakkan pelat baru pada posisinya.
Kemudian diatur pada posisinya dan diadakan cantuman-cantuman dengan las, baik
antara pinggir-pinggir pelat dengan jarak antara 500-600 mm.

4) Pengelasan

Urutan pengelasan adalah sebagai berikut :


 Cantuman antara pelat lama dengan pelat baru,
 Pengelasan antara pelat lama dengan gading,
 Pengelasan antara pelat lama dengan pelat baru pada satu sisi dengan urutan
sesuai dengan petunjuk agar tidak terjadi deformasi. Apabila pada sambungan
ini memotong gading maka harus dibuat lubang kampuh las (scalop) agar
pengelasan terlihat sempurna.
 Pengelasan pada sisi lain.

Pekerjaan pemasangan pelat pengganti dan pengelasan juga dapat dilakukan


dengan cara sebagai berikut :
 Menyiapkan peralatan pendukung seperti tackle, jig, dan peralatan pengelasan.
 Membuat kaitan untuk dudukan tackle pada wrang dan pelat sisi.
 Pemasangan pelat baru dengan peralatan pembantu tersebut.
 Pengelasan dimulai pada bagian pelat yang menempel pada frame.
 Pembendingan dilakukan dengan memanaskan pelat secara merata dengan
brander las, kemudian pelat ditarik dengan tackle dan ditekan dengan jog yang
sudah disiapkan.
 Pengelasan pada pelat-pelat yang sudah menempel pada wrang.
 Jika seluruh pelat sudah menempel pada wrang pengelasan pinggir-pinggir pelat
dilaksanakan.
 Dilakukan pemeriksaan hasil pengelasan.

Pemeriksaan Kekedapan Las


Macam-macam pemeriksaan untuk mengetahui kekedapan las:

1. Kerosin Test (Test Kapur Dengan Kerosin)


Cara pelaksanaannya adalah mengolesi salah satu bagian pengelasan (kampuh
las) dengan kapur, dan bagian lainnya dengan kerosin atau dengan solar. Apabila
masih terjadi kebocoran pada kampuh las, setelah kurang lebih satu jam maka solar
akan merembes dan menimbulkan bercak pada bagian yang diolesi dengan kapur.
Apabila terjadi hal yang demikian maka pada bagian tesebut harus dibuat bevel las dan
harus dilas kembali. Kerosin test ini yang paling banyak digunakan.

2. Hose Test (Waterjet Test)


Cara kerja dari waterjet test ini adalah dengan cara menyemprotkan air pada
salah satu sisi pengelasan dan sisi lain dapat diperiksa apakah ada kebocoran atau
tidak. Tekanan air yang dipakai harus cukup kuat yaitu 75-125 kg/cm2 dan jarak ujung
dari nozzle dan ujung pelat tidak boleh kurang dari 3 m. Penggunaan water jet test ini
jarang dilakukan karena kurang efektif, terutama pada waktu repair kapal

3. Loading Test (Dengan Pengisian Air)


Adapun cara pelaksanaannya adalah dengan mengisi tangki yang dites dengan
memasukkan air sampai dengan ujung pipa udara. Kemudian dilakukan pemeriksaan
pada sambungan-sambungan las. Adapun keuntungan dari pemeriksaan ini adalah
hasil pengetesan kebocoran lebih teliti, akan tetapi membutuhkan air yang cukup
banyak dan akan menimbulkann beban pada stopblock dan bisa menyebabkan
terjadinya deformasi pada pelat dasar.

4. Compressed Air Test (Dengan Tekanan Udara)


Cara ini biasanya dilakukan untuk menguji tangki-tangki yaitu tangki bahan
bakar, tangki air tawar, tangki muatan. Cara kerjanya adalah dengan mengisi udara
dengan tekanan 1,2625 bar pada tangki yang akan diuji, kemudian pada pengelasan
yang ada pada tangki diberi sabun atau diolesi dengan sabun. Bila pada sambungan
las terjadi kebocoran maka tekanan udara akan turun dalam waktu satu jam, dan pada
bagian yang diolesi air sabun akan terlihat gelembung-gelembung.

5) Vacuum Test
Merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa kekedapan las dengan cara
menghisap udara. Sistem kerjanya adalah sebelum dihisap material yang akan diuji
diolesi dengan sabun, kemudian jika terjadi kebocoran pada material tersebut akan
timbul gelembung-gelembung sabun.
4. Zink anode adalah jenis metal yang dikorbankan, maksud dari dikorbankan disini
adalah sebagai penghambat terjadinya korosi pada plat lambung kapal dibawah garis
air.
Proses pemasangan zick anode
Pemasangan zink anode biasanya dilakukan setelah pengecatan kapal selesai
dilakukan, karena ditakutkan ketika pemsangan zink anode dilakukan pada saat
bersamaan dengan proses pengecatan akan bagian-bagian dari zink anode yang
terkena cat. Tentusaja hal ini akan mempengaruhi kinerja dari zink anode sebagai
logam yang dikorbankan untuk mengurangi terjadinya korosi pada bagian lambung
utamanya dibawah garis air serta bagian lain yang tercelup air laut.

Langkah pemasangan zink anoda :

1. Pastikan dahulu bagian yang akan dipasang zink anoda tidak dicat karena akan
mempengaruhi kinerja zink anoda
2. Berikan tanda pada lambung kapal yang akan dibor untuk memasang baut
mounting zink anoda
3. Bor bagian yang telah diberi tanda tadi
4. Pasang baut yang telah disiapkan (dengan cara dilas dan dikencangkan)
sebagai pengait zink anoda. Beberapa zink anoda memiliki 1 lubang baut guna
mengurangi lubang dilambung kapal saat pemasangan zinka noda sementara
yang lain memiliki lubang baut pada tiap-tiap ujung sisi zink anoda guna
mempermudah pemasangan serta mengalirkan listrik dengan baik.
5. Sebelum meletakkan zink anoda berikan lapisan dibawah zink anoda agar zink
anoda tidak langsung bersentuhan dengan pelat lambung kapal.
6. Letakkan zink anoda sesuaidengan baut yang dipasang tadi, kemudian
kencangkan dengan kunci pas sehingga zink anoda melekat dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai