Anda di halaman 1dari 32

BONGKAR PASANG NOZZLE

A. Tujuan
 - peserta didik mampu merepair nozzle dengan benar
 - peserta didik mampu menganalisa bagian – bagian nozzle yang trobel.
 - pesreta didik mampu memperbaiki kerusakan nozzle.
 - peserta didik mengetahui komponen nozzle dan fungsinya

B. Alat dan Bahan


 - kunci ring 19 “
 - obeng (-)
 - kompresor
 - alat tes nozzle
 - bak tempat baut
 - lap kain
 - sebuah nozzle

C. Keselamatan Kerja
 - Memakai baju praktek
 - Lakukan bongkar pasang sesuai prosedur
 - Hati –hati saat melepas komponen – komponen nozzle.
 - Setelah selesai praktek kembalikan alat dan bahan pada tempatkan.

D. Dasar Teori
Injection Nozzle terdiri dari nozzle body dan needle. Nozzle menyemprotkan bahan baker
dari pompa injeksi ke dalam selinder dengan tekanan tertentu untuk mengatomisasi bahan baker
secara merata. Pompa injeksi adalah sejenis katup yang dikerjkan dengan sangat presisi
dengan toleransi 0,001 mm, oleh karena itu bila nozzle perlu diganti maka nozzle body dan
needle harus diganti bersama-sama. Injection nozzle harus dilumasi dengan bahan bakar diesel.
Nozzle holder memegang nozzle dengan retaining nut dan distance piesce, nozzle holder terdiri
dari adjusting washer yang mengatur kekuatan tekanan pegas untuk menentukan tekanan
membukanya katup nozzle.

Cara kerja
1. Sebelum Penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui saluran minyak pada
nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah nozzle body.

2. Penginjeksian Bahan Bakar


Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan ujung needle, bila
tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong keatas oleh tekanan
bahan bakar dan nozzle needle terlepas dari nozzle body seat. Kejadian ini menyebabkan
nozzle menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar

3. Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalir bahan bakar, tekanan bahan bakar turun dan tekanan
pegas (pressure spring) mengembalikan nozzle needle ke posisi semula. Pada saat ini needle
tertekan kuat pada nozzle body seat dan menutup saluran bahan bakar. Sebagian bahan bakar
tersisa diantara nozzle needle dan nozzle body, antara pressure pin dan nozzle holder dan lain-
lain, melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipeSeperti terlihat diatas, nozzle
needle dan nozzle body membentuk sejenis katup untuk mengatur awal dan akhir injeksi bahan
bakar dengan tekanan bahan bakar.

Model Nozzle
Secara garis besar nozzle dapat dibagi atas model lubang dan model pin.

Jenis Nozzle sangat menentukan bagi proses pembakaran dan bentuk ruang bakar,
Jenis lubang banyak umumnya digunakan untuk mesin semprot langsung, sedangkan model pin
umumnya digunakan untuk mesin yang mempunyai ruang bakar muka dan ruang bakar model
pusar.
Kebanyakan Nozzle model pin adalah jenis Throttle, karena bentuk khusus dari jenis
pintle, maka pada saat permulaan injeksi, hanya sedikit jumlah bahan bakar yang ditekan
kedalam ruang bakar muka, tetapi pada akhir penyemprotan jumlah yang disemprotkan
bertambah banyak, bila sejumlah bahan yang dibutuhkan disalurkan. Dengan demikian,
kemungkinan terjadinya detonasi sangat kecil sekali dan pemakaianbahan bakar lebih hemat,
permukaan luncur antara nozzle body dan jarumnya diberi sedikit kelonggaran untuk
memungkinkan bahan bakar dapat melumasi permukaan tersebut.
Gbr. Cara tes nozzle
E. Prosedur Praktek
 - persiapkan alat dan bahan.
 - Buka baut pengikat nozzle.
 - Lepaskan komponen –komponen nozzle.
 - Periksa satu – persatu komponen nozzle.
 - Setelah selesai di periksa rakit kembali nozzle sesuai keadaan awal.
 - Tes tekanan nozzle pada tesh bench nozzle.
 - Selesai praktek kembalikan alat dan bahan pada tempatnya
 - Bersihkan tempat kerja.
F. Hasil Pengukuran Pratikum
 - setelah di adakan tes nozzle tekananya adalah 150 bar
 - Pegas sedikit lemah namun masih bias dipakai

G. kesimpulan
 Berdasarkan hasil praktek di atas bisa di ambil kesimpulan bahwa nozzle masih bisa digunakan
karena tidak ada komponen di dalamnya yang rusak.

H. Daftar Pustaka
 Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
 Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2. Jakarta: PT. Toyota
  Astra  Motor.
TOPIK II
BONGKAR PASANG POMPA INJEKSI TUNGGAL
A. Tujuan
 - Pesrta didik mampu membongkardan memasangpompa injeksi dengan benar,
 - Peserta didik mengetahui bagian pompa injeksi danfingsinya.
 - Peserta didik mampumemperbaiki bagian yang rusak.

B. Alat dan Bahan


 - Kunci ring 19”
 - Kunci ring 15”
 - Obeng (-)
 - Tang cucut
 - Satu buah pompa injeksi tunggal
 - Lap kain.
 - Bak p;astik.

C. Keselamatan Kerja
 - Memakai baju praktek.
 - Bongkar pasang sesui SOP.
 - Hati – hati saat melepaskan pengancing tapet karena ada pegasnya.
 - Selesaipraktek kembalikan alat dan bahan pada tempatnya.
 - Bersihkan tempat praktek.

D. Dasar Teori
 Pompa injeksi bahan baker merupakan bagian yang penting pada motor diesel. Fungsinya
adalah untuk menghisap bahan baker dari tangki bahan baker saat mesin start. Disamping itu
juga menampung kelebihan bahan baker yang di injeksikan.
Keluar masuknyabahanbakarke nozzle selalu dikontrol oleh control rek. Saat mesin putaran
rendah, sedang, maupun tinggi selalu bias sesuai karena adanya rek dan control rek dan juga
adanya pluyer.

F. Hasil Pengukuran Pratikum


  Setelah diadakanpengecekan semua komponen pompa kita dapat mengetahui bagin pompa
injeksi tunggal diantaranya :
 - tapet masih baik
 - Pegas sedikit lemah
 - rek baik
 - Kontrol rek baik
 - injector baik
 - Plunyer  baik
 - Barrel baik

G. kesimpulan
 Berdasarkan hasil praktek di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa pompa injeksi masih dapat
dipakai meskipun ada sedikit kerusakan.

H. Daftar Pustaka
 Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
 Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.

TOPIK  III
BONGKAR PASANG MOTOR DIESEL 1 SILINDER
A.Tujuaan:
 - Peserta didik dapat melakukan pembongkaran mesin diesel 1 silinder.
 - Peserta didik dapat mengetahui komponen motor diesel dan fungsinya.
 - Peserta didik dapat memperbaiki kerusakan yang ada pada motor diesel.

B. Alat dan Bahan


- Mesin diesel 1 silinder merk Dompeng
- Kain lap
- Kuas pembersih
- Kompresor
- alat ukur skelmach dan jangka sorong
- toolkit
- bak plastik solar
- Kuas pembersih                                                                         
- Kompresor
- alat ukur skelmach dan jangka sorong
- tool set
- bak plastik solar

C. Keselamatan Kerja
Adapun ketentuan keselamatan sebelum kerja adalah sebagai berikut :
- Pakailah pakaian kerja (katekpak)
- Pakailah sepatu
- Gunakan sesuai dengan kebutuhan
- Dilarang bergurau
- Dilarang merokok
- Jaga kebersiahan bengkel
- Membersihkan dan mengembalikan alat pada tempatnya bila telah selesai digunakan.

D. Dasar Teori
Secara singkat prinsip kerja motor diesel 4 tak adalah sebagai berikut:
Langkah isap, yaitu waktu torak bergerak dari TMA ke TMB. Udara diisap melalui katup isap
sedangkan katup buang tertutup.
Langkah kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA dengan memampatkan udara yang
diisap, karena kedua katup isap dan katup buang tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara
dalam silinder tersebut akan naik.
Langkah usaha, ketika katup isap dan katup buang masih tertutup, partikel bahan bakar yang
disemprotkan oleh pengabut bercampur dengan udara bertekanan dan suhu tinggi, sehingga
terjadilah pembakaran. Pada langkah ini torak mulai bergerak dari TMA ke TMB karena
pembakaran berlangsung bertahap
Langkah buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan katup isap tertutup dan katup
buang terbuka, sehingga gas bekas pembakaran terdorong keluar.

 
prinsip kerja motor diesel 4 tak
Konstruksi Motor Diesel Penggerak Generator Listrik ( 4 Tak )
Secara garis besarnya konstuksi utama sebuah motor diesel penggerak generator listrik
(4 tak) dapat dibagi menjadi 5 bagian utama, meliputi :
Komponen sistem bahan bakar : tangki bahan bakar, keran bahan bakar, saringan bahan bakar,
pompa injeksi, mekanisme governor, pipa tekanan tinggi, injektor (nozzle) dan saluran
pengembalian bahan bakar.
Komponen sistem pelumasan : panci oli (carter), saringan kasar (oil screen), pompa oli, saringan
halus (oil filter), indikator oli dan saluran penyalur oli pelumas.
Komponen sistem pendinginan : tangki air pendingin, mantelpendingin blok selinder (water jacket)
dan komponen lain sesuai tipe pendinginan yang digunakan (lihat pada bagian sistem
pendinginan).
Komponen sistem mekanisme katup : poros bubungan (camshaft), pengungkit (tappet), batang
pendorong (push rod), tuas penekan katup (rocker arm), katup dan pegas katup.
Komponen lain di luar keempat sistem yang telah disebutkan, yaitu : blok selinder, kepala selinder,
torak (piston), batang torak (connecting rod), poros engkol, roda gila (fly wheel) dan puli
penggera.

Gambar motor diesel yang dibelah

`
                                 

Penampang Samping Motor Diesel (Tipe kondensor)

Gambar penampang samping motor diesel (tipe hopper)

Keterangan :
Saringan udara (air cleaner) Tangki bahan bakar
Penyemprot bahan bakar (injector nozzle) Tutup tangki bahan bakar
Katup dan Pegas Katup Tangki air pendingin
Tuas penekan katup (rocker arm) Batang torak (conecting rod).
Ruang pembakaran Knalpot (muffler)
Torak (piston) Pompa Injeksi dan Mekanisme governor
Poros engkol (crank shaft) Kepala selinder
Roda gila (fly wheel) Blok selinder
Saluran pengeluaran bahan bakar (drain plug) Mantel (kantong) air pendingin blok
selinder
E. Prosedur Praktek
Persiapan
Siapkan unit motor diesel 1 silinder (mesin jenis dompeng)
Siapkan satu unit Tool Box
Siapkan alat jangka sorong, dial indikator dan fuller gouge
Siapkan bak penampung komponen, kunci dan majun (kain lap)
Periksa dahulu mesin sebelum dibongkar, bila perlu hidupkan mesin terlebih dahulu.
Membongkar
Melepas filter
Melepas knalpot
Melepas injector dan saluran bahan baker dari pompa injeksinya
Melepas tutup kepala silinder dan penutup oli
Melepas kepala silinder
Kendorkan mur dan baut dan mengencangi kepala silinder dari blok silinder
Lakukan pemeriksaan :
Perubahan warna pada ruang bakar, katup isap dan buang apakah terdapat korosi, bahkan retak
dan bersihkan dan apakah perlu diganti.
Apakah terdapat kebocoran pada air pendingin
Dudukan katup dan katupnya bias diuji dengan diberi cairan dari lubang masuk apakah ada
kebocoran atau tidak, bila ada katup dapat di skur atau diganti
Baut-baut pengikatnya aus pada ulir, bila ada harus diganti atau diperbaiki kalau masih bisa
Melepas push rod tinggal menarik saja karena sudah dalam keadaan bebas
Melepas tutup engkol bagian belakang
Melepas batang torak dengan cara melepas bautnya
Melepas piston dan stang
Dorong torak dan batangnya ke arah depannya
Lakukan pemeriksaan :
Periksa dari kerak dan karbon yang menempel pada piston, bahakan kerak jika ada bersihkan dan
bila parah ganti piston
Periksa bagian sisi piston yang meluncur pada dinding silinder
Periksa dudukan pena torak dan batangannya apakah kocak atau kendor
Periksa alur ring torak dan pinggir tempat ring dan cek terjadi keausan atau tidak.
Melakukan pengukuran komponen-komponen motor diesel satu silinder (dompeng).
Diameter piston
Diameter blok silinder
Bantalan big and pada batang piston
Celah ring piston kompresi dengan alur ring piston
Celah ring piston oli dengan alur ring pada piston
Panjang batang torak
Tekanan kompresi
Celah katup
Melakukan langkah pemasangan/perakitan kembali komponen-komponen motor diesel satu silinder
jenis dompeng langka kerja kebalikan dari langkah pembongkaran.
F. Hasil Pengukuran Pratikum
Pengukuran pada diameter piston : 83,40 mm
Pengukuran pada blok silinder ; 84,20 mm
Pengukuran pada bantalan Big and batang piston :
Vertikal           : 45,12 mm
Horisontal       :  45,65 mm
Mengukur pajang langkah torak : 145,5mm
Mengukur celah katup
In   : 0,35 mm
Ex  : 0,40  mm
G. Kesimpulan
 Dari hasil praktek di atas bias di simpulkan bahwa mesin diesel perlu dioverzise silindernya.
Daftar Pustaka
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
BAB IV
Membongkar, Memasang, dan Merepair
pompa  Injeksi

A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat mengetahui secara langsung barang/bahan/alat (pompa injektor)
- Peserta didik dapat mengetahui cara kerja pompa injeksi.
- Peserta didik dapat mengetahui nama bagian-bagian dari pompa injeksi.
- Peserta didik dapat menganalisis secara keseluruhan kondisi pompa injeksi masih layak pakai
atau tidak.
- Peserta didik dapat mengukur tekanan pada saat penginjeksian bahan bakar.
- Peserta didik dapat mengamati, mempelajari, dan memperbaiki kendala-kendala yang terjadi
pada pompa injektor
- Peserta didik dapat mengamati membongkar, memeriksa, mengukur dan merakit kembali
komponen pompa injektor dengan benar
- Peserta didik dapat menyimpulkan hasil pembelajaran dengan men-diskusikan dengan teman
dan menanyakan langsung kepada dosen

B. Alat dan Bahan


- 2 Unit pompa injector type rotary dan tipe Inline.
- Satu set Tool Set
- Kain lap
- Kuas pembersih
- Kompresor
- Bak plastik

C. Keselamatan Kerja
Adapun ketentuan keselamatan sebelum kerja adalah sebagai berikut :
- Pakailah pakaian kerja (katekpak)
- Pakailah sepatu
- Gunakan sesuai dengan kebutuhan
- Dilarang bergurau
- Dilarang merokok
- Jaga kebersiahan bengkel
- Membersihkan dan mengembalikan alat pada tempatnya bila telah selesai digunakan.
- Masing-masing mahasiswa memakai katelpak untuk melindungi diri dari kotoran serta adanya
kain lap untuk membersihkan peralatan yang digunakan sehabis praktik dari kotoran dan oli.

D. Dasar Teori
Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris ( In-line fuel injection pump)
Sistem injeksi bahan bakar yang menggunakan pompa injeksi sebaris dapat dilihat pada
gambar 1, yaitu dengan pompa injeksi Bosch.
Gambar 1. Sistem injeksi dengan pompa injeksi sebaris (Tipe Bosch)

Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris seperti di atas, terdiri dari
empat elemen pompa yang melayani empat buah silinder. Dengan demikian tiap silinder mesin
diesel akan dilayani oleh satu elemen pompa secara individual.

Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor


Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa injeksinya
hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu elemen pompa akan melayani
empat buah silinder mesin diesel melalui saluran distribusi pada pompa. Sebagai contoh sistem
bahan bakar dengan pompa distributor dapat dilihat pada gambar 2 dan gambar 3.

Gambar 2. Sistem bahan bakar dengan pompa injeksi distributor DPA


Gambar 3. Sistem bahan bakar dengan pompa injeksi distributor VE

Gambar 2 menunjukkan sistem bahan bakar dengan pompa injeksi distributor tipe


DPA dan gambar 3adalah dengan pompa injeksi distributor tipe VE. Pompa injeksi distributor
tipe DPA saat ini sudah jarang digunakan, sedangkan pompa injeksi distributor tipe VE masih
banyak digunakan Pompa injeksi sebaris pada umumnya digunakan untuk mesin diesel
bertenaga besar dengan ruang bakar langsung dan penyemrotan langsung (direct injection),
sedangkan pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk mesin diesel bertenaga menengah
dan kecil dengan ruang bakar tambahan. Berdasarkan gambar 1, gambar 2 dan gambar 3 di
atas maka secara umum komponen-komponen injeksi bahan bakar mesin diesel adalah:
Tangki bahan bakar (fuel tank)
Saringan bahan bakar (fuel filter)
Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump)
Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump)
Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines)
Injektor (fuel injector)
Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines)
Pengatur kecepatan (governor)
Pengatur untuk memajukan saat injeksi otomatis (advancer atau automatic timer)
Komponen-komponen tersebut di atas terangkai menjadi satu kesatuan dan saling
berhubungan dan saling membantu dalam rangka penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder
mesin dengan saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula.
Pompa injeksi bahan baker (full injection pump), biasanya dipasang dibagian sisi mesin
dan digerakan oleh crankshaft melalui timing gear atau sebuah timing belt.
Fungsi : Menekan bahan bakar dengan tekanan yang cukup melalui kerja elemen pompa
Jenis/tipe :
Pompa injeksi tipe In-line
Pompa injeksi distributor
Keterangan pompa injeksi tipe In-line.
Banyak digunakan untuk mesin diesel yang bertenaga besar, karena tiap elemen pompa melayani
satu silinder mesin.
Gambar pompa injeksi tipe In-line

Gambar 4. pompa injeksi sebaris tipe Bosch (PE)

Gambar 5. Elemen pompa injeksi sebaris


Gambar 6. Proses kerja elemen pompa injeksi sebaris
Keterangan :
Plunyer Slave pengontrol plunyer
Silinder Pinion pengontrol plunyer
Alur pengontrol Plunyer driving face
Lubang masuk elemen Batang pengatur (control rack)
Katup penyalur

Cara Kerja
Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui lubang masuk (feed
hole) pada silinder menuju rungan penyalur (delevery chamber) yang ada diatas plunyer.

Gambar cara kerja 1

Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh tempat ruller, maka plunyer
bergerak ke atas, dan apabila permukaan atas plunyer menyentuh bibir atas lubang masuk,
maka bahan bakar mulai tertekan dan mengalir keluar pompa melalui pipa tekanan tinggi menuju
njektor
Gambar cara kerja 2

Plunyer tetap bergerak keatas, tapi pada saat bibir atas control groove bertemu bibir bawah lubang
masuk, maka penyaluran bahan bakar berhenti.

Gambar cara kerja 3

Gerakan plunyer keatas, selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinggal didalam  ruang
penyalura, masuk memalalui lubang pada permukaan atas plunyer dan mengalir ke lubang
masuk menuju ruang isap, sehingga tidak ada lagi bahan bakar yang disalurkan.

Gambar cara kerja 4

Ukuran elemen pompa dapat diliha pada gambar 7 dibawah ini :


Gambar  7 ukuran pada elemen pompa

Tinggi pengangkatan nok adalah 8 mm, sehingga plunyer naik turun juga sebesar 8mm, pada
saat plunyer pada posisi terbawah. Plunyer menutup lubang masuk kira-kira 1,1 mm dari besar
diameter lubang masuk sebaesar 3,8 mm. Dengan demikian pluyer baru akan menekan setelah
bergerak keatas kira-kira 1,9 mm, langkah ini disebut ”Prestroke” dan pengaturanya dapat
dilakukan dengan menyetel baut pada tappet ruller .
Catatan :
Prestroke berkaitan pada saat injeksi (injekting timing) bahan bakar keluar pompa
Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diatur oleh goversiun sesuai kebutuhan mesin
Governor mengatur gerakan control rack yang berkaitan dengan control pinion yang dikaitkan pada
control slave, control sleeve ini berputar bebas terhadap silinder, bagian bawah plunyer (flens)
berkaitan dengan bagian bawah control sleeve.
Jumlah bahan bakar yang dikirim tergantung pada posisi plunyer dan perubahan besarnya langkah
efektif.
(Lihat gambar 8 berikut)

Gambar 8, pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar

Penekanan bahan bakar dari injeksi elemen pompa ke injeksi diatur oleh katup penyalur
(delevery valve) yang berfungsi bahan bakar dalam pipa tekanan tinggi kembali mengalir ke
plunyer. Da juga berfungsi mengisap bahan bakar dari ruang injektor setelah penyemprotan.
(Lihat gambar 9 barikut) :
Gambar 9 Delevery valve
Cara kerja delevery valve
Saat awal injeksi, katup penyalur posisi terangkat dari dudukan, pompa plunyer menekan bahan
bakar mengalir menuju nozzle injeksi.
Bila tekanan penyaluran menurun dan pegas katup penyalur menekan katup penyalur kebawah,
maka relief valve akan menutup hubungan antara ruang penyalur dengan ruang injeksi.
Selanjutnya katup akan masuk kedalam sampai dudukan bersetuhan dengan bodi mencegah
turunnya katup. (Lihat gambar 10 berikut) :

Gambar 10 cara kerja Delevery valve

Catatan :
Keausan bagian-bagian elemen tergantung pada penyaringan bahan bakar unutk mendapatkan
penyaringan bahan bakaryang baik , dapat dicapai dengan cara :
Perhatian yang besar terhadap filter dan peyimpanan bahan bakar
Menggunakan bahan bakar diesel yang bermutu baik
penggantian minyak pelumas pada poros nok pompa, bantalan dan pada roll-roll pengangkat
plunyar.

E. Prosedur kerja
Langka kerja pembongkaran pompa injeksi
- Siapkan alat dan bahan
- Lakukan pembongkaran pompa injeksi type Bosch PE-B, seperti berikut :
- Lepaskan pipa tekan, nipe, tekan paking pemegang katup tekan katup tekan dan pegasnya.
- Bagian pompa tidak boleh ditukar-tukar satu sama lain.
- Lepaskan katup tekan (gunakan alat penarik khusus dari dudukannya).
- Lepaskan bagian berikut : Governor, control rack, poros nok, tappet roller, pegas pengontrol,
elemen pompa (punyer dan silinder barrel), dan katup pemberi, dudukan katup pemberi dan
pemegangnya.

Pemeriksaa dan perbaikan


- periksa katup pemberi (delivery valve) dengan menarik katup keatas dan menutup lubang pada
bagian dasar dudukan katup dengan ibu jari. Jika katup dilepaskan dan turun dengan cepat
sampai berhenti ditempat ting pembebas menutup dudukan lubang katup (kondisi baik).
- Periksa plunyer dan silinder/barrel dari keausan dengan memiringkan sedikit silinder dan
mengeluarkan plunyer, jika dilepas akan turun pelan-pelan oleh beratnya sendiri (kondisi baik).
- Periksa control rack dan pinion dari keausan.
- Periksa tappet ruller dan bishing dari keausan.
- Periksa poros nok dari keausan
- Periksa pula perapat olinya dan bantalannya.
Pemasangan kembali (pemasangan adalah kebalikannya dari pembongkaran).

F. Hasil praktek
 - katub pemberi baik
 - Pluyer dan barrel baik
 - Kontrol rek baik
 - Tappet aus
 - Perapat oli bocor

G. Kesimpulan
 Berdasarkan hasil praktek di atas bisa diambil kesimpulan bahwa pompa injeksi perlu diperbaiki.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
TOPIK V
MENGKALIBRASI POMPA INJEKSI INLINE

A. Tujuan:
Setelah mengikuti praktikum mengkalibrasi ini mahasiswa dapat:
-          Mengerti secara langsung cara mengkalibrasi
-          Mempraktekkan kalibrasi.
-          Mempraktekkan kalibrasi
-          Mencoba hasil dari praktikkum yang sudah dilakukan.
-          Mahasiswa dapat menyimpulkan hasil pembelajaran dengan mendiskusikan dengan teman dan
menanyakan langsung kepada dosen

B. Alat dan Bahan


Bahan untuk praktikum:
  Pompa injeksi inline
  Kain lap/makjun
  Obeng min
  Bak plastik tempat solar
  Trainer pompa injeksi
Peralatan untuk praktikum:
  Kain lap
  Obeng min
  bak plastik solar

C.  Keselamatan Kerja


Adapun ketentuan keselamatan sebelum kerja adalah sebagai berikut :
1.Pakailah pakaian kerja (katelpak)
2.pakailah sepatu
3.Gunakan sesuai dengan kebutuhan
4.Dilarang bergurau
5.Dilarang merokok
6.Jagalah kebersiahan bengkel
7.Membersihkan dan mengembalikan alat pada tempatnya bila telah selesai digunakan.
8.Dilarang pake aksesoris(kalung,gelang,kuku panjang,dll)

D. Dasar Teori
1.  Dalam selesai membongkar system pompa injeksi maka untuk dipasangkan kembali ke    mesin
harus dilakukan pengkalibrasian terlebih dahulu,agar  pompa bahan bakar tersebut dapat
menyuplai bahan bakar keruang silinder dengan pas dan sama antara silinder
satu,dua,tiga,empat,dan seterusnya apabila mesin itu menggunakan silinder lebih dari empat
silinder maka semuanya harus dikalibrasi.
2.  Untuk melakukan proses pengkalibrasian,kita harus menyiapkan alat  sebagai berikut
                   a.Dudukan trainer/pompa injeksi
                   b.Gelas ukur
                   c. Stopwatt
                   d.dll

Gambar 1. Sistem injeksi dengan pompa injeksi sebaris (Tipe Bosch)

Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris seperti di atas, terdiri dari
empat elemen pompa yang melayani empat buah silinder. Dengan demikian tiap silinder mesin
diesel akan dilayani oleh satu elemen pompa secara individual.

E. LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM
            Persiapan dalam praktikum

1. Siapkan sebuah trainer pompa bahan bakar.


2. Siapkan obeng  min
3. Siapkan alat pengatur waktu stopwath
4. Siapkan bak penampung komponen, kunci dan majun (kain lap)
5. Periksa dahulu pompa bahan bakar,sudah normal atau tidak.

F. HASIL PRAKTIKUM
                  -Kalibrasi pertama dalam waktu 20 detik
         Silinder 1=20 cc
         Silinder 2=15 cc
         Silinder 3=18 cc
         Silinder 4=20 cc
                  -Kalibrasi kedua dalam waktu 20 detik
         Silinder 1=15 cc
         Silinder 2=10 cc
         Silinder 3=13 cc
         Silinder 4=15 cc
                  -Kalibrasi ketiga dalam waktu 20 detik
         Silinder 1=12 cc
         Silinder 2=10 cc
         Silinder 3=9   cc
         Silinder 4=10 cc

G.    kesimpulan
            Langkah kerja dalam pemeliharaan/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar
pada motor diesel adalah meliputi pembongkoran, pembersihan, pemeriksaan, perbaikan,
perakitan/pemasangan dan pengujian dan pengkalibrasian.
            Setelah melakukan praktek dan penyusunan laporan praktikum ini, mahasiswa dapat
memahami apa yang telah diajarkan oleh dosen sesuai dengan apa yang telah diberikan.

Daftar Pustaka
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
 Suparlan, Parsudi, 1984,Pemeliharaan dan Perawatan Mesin Diesel, Jakarta:          Rajawali.
                                                                                                                 

TOPIK VI
TUNE UP MOTOR DIESEL

A. Tujuan:
Setelah mengikuti praktikum tune up motor diesel ini mahasiswa dapat:
- Mengerti secara langsung cara men tune up motor diesel
- Mempraktekkan tune up motor diesel secara langsung
- Mencoba hasil dari praktikkum yang sudah dilakukan.
- Mahasiswa dapat menyimpulkan hasil pembelajaran dengan mendiskusikan dengan teman dan
menanyakan langsung kepada dosen

B. Alat dan bahan


- Siapkan engine stand sistem inline dan rotari
- Siapkan satu buah tool kit
- Siapkan sebuah beterai
- Siapkan fuller gage
- Siapkan bahan bakar(solar)
- Siapkan kain bekas atau makjun.

C. Keselamatan kerja
            Sebelum melakukan praktikum kita harus mematuhi SOP
1.      Pakailah pakaian kerja (katelpak)
2.      Pakailah sepatu
3.      Gunakan sesuai dengan kebutuhan
4.      Dilarang bergurau
5.      Dilarang merokok
6.      Jagah kebersiahan bengkel
7.      Membersihkan dan mengembalikan alat pada tempatnya bila telah selesai digunakan.

D. Dasar teori

1.  Konsep Dasar Cara kerja Mesin Diesel

            Ketika gas dikompresi, suhunya meningkat (seperti dinyatakan oleh Hukum Charles;
mesin diesel menggunakan sifat ini untuk menyalakan bahan bakar). Udara disedot ke dalam
silinder mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio
kompresi dari mesin menggunakan busi. Pada saat piston memukul bagian paling atas, bahan
bakar diesel dipompa ke ruang pembakaran dalam tekanan tinggi, melalui nozzle atomising,
dicampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan
membakar dengan cepat. Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran di
atas mengembang, mendorong piston ke bawah dengan tenaga yang kuat dan menghasilkan
tenaga dalam arah vertikal. Rod penghubung menyalurkan gerakan ini ke crankshaft yang
dipaksa untuk berputar, menghantar tenaga berputar di ujung pengeluaran crankshaft.
Scavenging (mendorong muatan-gas yang habis terbakar keluar dari silinder, dan menarik udara
segara kedalam) mesin dilaksanakan oleh ports atau valves.

       
            Urutan kejadian yang berulang secara teratur dan dalam urutan yang sama disebut
sebuah daur (Cycle). Beberapa kejadian berikut, membentuk sebuah daur dalam mesin disel:
 Mengisi silinder dengan udara segar.
 Penekanan isi udara yang menaikkan suhu sehingga kalau bahan bakar
diinjeksikan,akan segera menyala dan terbakar secara efisien
 Pembakaran bahan bakar dan pengembangan gas panas.
 Mengosongkan hasil pembakaran dari silinder.
Kalau keempat kejadian ini diselesaikan, maka daur diulangi. Kalau masing-masing darikeempat
kejadian ini memerlukan langkah torak yang terpisah, maka daurnya disebutdaur empat langkah.

2.  BAGIAN-BAGIAN PADA MESIN DIESEL


Bagian-bagian utama pada mesin diesel terdiri atas:
1. Crankshaft
2. Piston
3. Connecting Rod
4. valve
5. Cam Shaft
6. Injection nozzle
7. Injection pump
8. Intake manifold
9. Exhaus manifold
10. Glow Plug
11. Oil Filter

3  Mesin Diesel Tipe Timing Gear


Gambar mesin diesel dengan timing gear

            Gambar diatas menunjukkan rangkaian timing gear yang biasa digunakan pada mesin
Diesel. Pada sebagian mesin diesel, crankshaft timing gear memutar  camhsaft timing gear
secara langsung. Crankshaft  memindah tenaga ke drive gear pompa injeksi melalui idle gear.

4 Mesin Diesel Tipe Timing Belt


Gambar mesin diesel dengan Timing Belt

            Timing belt terbuat dari karet tahan panas dengan inti yang kuat dan tidak elastis. Gigi-
giginya dilapisi dengan kanvas tahan gesekan. Kekerasan timing belt disetel dengan timing belt
idler no.1, dan kekerasan awalnya ditentukan oleh kekuatan tension spring.

E. Prosedur Praktek
   1.Persiapan
1. Siapkan unit engine stand motor diesel.
2. Siapkan satu unit Tool Box
3. Siapkan alat, fuller gauge
4. Siapkan bak penampung komponen, kunci dan majun (kain lap)
5. Periksa dahulu mesin sebelum dibongkar, bila perlu hidupkan mesin terlebih dahulu.

F. Hasil praktikum
            1.Penyetelan katup mesin diesel pompa inline dan rotari
SILINDER IN EX            
1 30 35
2 30 35
3 30 35
4 30 35
            2.Priming pump.
 Priming pump dalam keadaan baik dan tidak terjadi masalah apapun dan dapat langsung di
gunakan.   
            3.Pompa bahan bakar
               Pompa bahan bakar normal dan dapat digunakan.
            4.Finising
               Mesin dapat hidup normal,dan tidak terjadi apa-apa.

G. Kesimpulan
            Langkah kerja dalam pemeliharaan/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar
pada motor diesel adalah meliputi pembongkoran, pembersihan, pemeriksaan, perbaikan,
perakitan/pemasangan dan pengujian dan tune up pada katup dan priming pump.
            Setelah melakukan praktek dan penyusunan laporan praktikum ini, mahasiswa dapat
memahami apa yang telah diajarkan oleh dosen sesuai dengan apa yang telah diberikan.

Daftar Pustaka
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
Soemarwoto,otto,1987,  Machine Design,, Jakarta :Djambatan

Anda mungkin juga menyukai