Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK PENGUKURAN DAN PENGUJIAN

“INDENTIFIKASI ALAT UJI”

OLEH :

NAMA : ALI AKIP

NIM : 192302012

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
A. KALIBRASI POMPA INJEKSI

1. Spesifikasi pompa injeksi

Kalibrasi pompa injeksi atau bisa juga disebut dengan Test Bench
merupakan alat yang digunakan untuk melakukan kalibrasi pada pompa injeksi.
Proses kalibrasi pada injection pump dilakukan untuk memeriksa kebenaran
Volume (cc), kecepatan dan langkah proses injection pump sesuai dengan data
manual. Proses kalibrasi ini merupakan salah satu fungsi dari Test Bench
Injection Pump.

2. Cara pengoperasian alat


Cara mengoperasikan alat ini adalah sebagai berikut :
a) Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa
injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak
pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki
penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah
(sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila
ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan
holder dan cek delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan
baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm
mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada
semua pada semua holder dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi
akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur untuk
mengetahui jumlah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol
stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini
adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain,
namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah
jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek
pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi
menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200,
biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah
2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi
menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah
30 bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau
tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi
menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek
dan jenis) stroke 200. Jumlah bahan bakar pada rpm tinggi dapat diketahui
dengan rumus (Diameter plunyer – 2) x 2 + 1. Diameter plunyer dapat
diukur menggunakan jangka sorong atau dengan melihat pada label yang
ada di pompa injeksi. Contoh diameter plunyer pompa injeksi Figther 6D14
adalah 9,5 mm, jika dimasukan rumus, maka (9,5 mm – 2) x 2 + 1 = 16 cc.
Jadi bahan bakar yang diperlukan pada rpm tinggi (900 – 1250) pada
stroke 200 adalah 16 cc.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada
perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan
bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300),
kendorkan baut kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian
ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri
untuk mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control
groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut control pinion kemudian
cek kembali apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line
sudah sama atau belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah
bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar
yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara
mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut
yang ada pada governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi
tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi
hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan
selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari
mesin test bench

Kemudian untuk mengetes nozzle dengan menggunakan test bench adalah


sebagai berikut :

1) Pastikan pompa injeksi sudah terpasang di mesin test bench.


2) Siapkan nozzle yang akan diuji.
3) Pasang selang masuk dan selang keluar bahan bakar pada pompa injeksi.
4) Pasang pipa tekanan tinggi pada nozzle mesin test bench, namun sisakan
satu pipa dan pipa yang tidak dipasang ke nozzle mesin test bench dipasang
ke nozzle yang akan diuji.
5) Setel kecepatan mesin test bench pada tiga rpm yang berbeda (rendah,
sedang dan tinggi).
6) Perhatikan perbedaan pengkabutan nozzle pada tiga rpm yang berbeda.

3. Cara perawatan
Untuk merawat test bench agar tahan lama serta untuk meminimalisir
kerusakan pada alat tersebut adalah sebagai berikut :
a) Bersihkan alat sebelum dan sesudah dioperasikan.
b) Lakukan pengecekan komponen alat secara berkala untuk memastikan
komponen dalam keadaan baik.
c) Gunakanlah alat sesuai dengan prosedur agar tidak menimbulkan
kecelakaan kerja maupun hal yang lain yang tidak diinginkan.
d) Sering-seringlah untuk membersihkan alat.
B. INJECTOR TESTER

1. Spesifikasi injector tester


Injektor tester atau bisa juga disebut dengan nozzle tester, berfungsi untuk
memeriksa tekanan, pengkabutan serta kebocoran injektor. Spesifikasi alat
tersebut adalah sebagai berikut :
Nozzle Tester Bosch EFEP60H Nozzel Nosel Tester 400 Bar F002DG0901
Original Bosch Made In India
2. Cara pengorasian alat

1) Pemeriksaan tekanan injektor nosel.

Pemeriksaan tekanan injektor nosel ini bertujuan untuk mengetahui berapa


tekakanan yang dibutuhkan agar injektor dapat mengkabut. Tekanan injeksi yang
terlalu rendah atau tinggi akan membuat pengkabutan oleh injektor nosel menjadi
tidak baik. sehingga tekanan injeksi ini perlu disetel pada tekanan spesifikasinya.
Caranya :
 Pasangkan injektor nosel pada alat nozzle tester dan pastikan tangki
tampungan bahan bakar pada alat nozzle tester telah terisi penuh oleh bahan
bakar solar.
 Lakukan langkah pembuangan udara pada saluran bahan bakar pada alat
nozzle tester.

 Tekan tuas pompa nozzle tester dan baca hasil penunjukkan tekanan yang ada
pada pressure gauge.
Untuk tekanan injektor pada injektor baru yaitu 151 – 159 kg/cm 2 sedangkan
untuk injektor lama adalah 145 – 155 kg/cm2 (untuk lebih tepatnya, lihat pada
buku manual motor diesel tersebut).
Jika hasil tekanan tidak sesuai dengan nilai spesifikasi maka lakukan
penyetelan dengan cara menambahkan shim ke dalam injektor sampai didapatkan
tekanan injektor sesuai dengan spesifikasi.

2) Pemeriksaan pengkabutan injektor nosel


Caranya :
 Lepaskan injektor nosel dari mesin diesel, kemudian pasangkan injektor nosel
pada alat nozzle tester.
 Kemudian pompa nozzle tester dengan cara ayunkan lengan pompa ke atas
dan ke bawah dan lihat hasil penginjeksian bahan bakar yang dihasilkan.
 Bentuk dari pengkabutan injektor nosel yang baik dapat di liat pada gambar di
bawah ini :
Apabila bentuk pengkabutan injektor nosel tidak baik maka lakukan langkah
pembersihan injektor nosel, tapi apabila setelah injektor nosel di bersihkan
namun bentuk penyemprotan masih tidak baik maka gantilah injektor nosel
dengan yang baru.

3) Tes kebocoran injektor nosel


Tes kebocoran pada injektor nosel bertujuan untuk mengetahui apakah
injektor nosel mengalami kebocoran.Kebocoran injektor nosel ini dapat diketahui
jika ada tetesan bahan bakar yang keluar dari ujung injektor.
Caranya :
 Pasang injektor nosel ke nozzle tester.
 Tekan tuas pompa nozzle tester sampai didapatkan tekanan di bawah tekanan
spesifikasi (sebelum tekanan pembukaan injektor) kemudian diamkan
beberapa saat..
 Perhatikan injektor pada ujung libang injeksi apakah terjadi tetesan bahan
bakar atau tidak. Apabila diketahui ada tetasan bahan bakar yang keluar maka
injektor dinyatakan bocor.
Apabila ada kebocoran pada injektor maka lakukan langkah perbaikan.
Bongkat unit injektor nosel, lalu bersihkan komponen-komponen di dalamya
kemudian cek kembali injector

3. Cara perawatan
Cara untuk merawat alat ini adalah sebagai berikut :
 Letakkan injector tester harus dalam posisi yang aman, yaitu diatas meja dan
harus di patenkan karena penggunaannya dnegan kekuatan.
 Perhatikan kondisi solar yang digunakan dalam pengujian, pastikan solarnya
dalam keadaan bersih dan limitnya sesuai.
 Bersihkan alat sebelum dan sesudah digunakan.
C. TIMING LIGHT MOTOR DIESEL

1. Spesifikasi Timing light motor diesel

Timing light diesel engine ini digunakan dengan perangkat piezoelektrik


aluminium dan kotak konverter melalui pulsa tekanan terdeteksi dan diubah
menjadi sinyal listrik ke memicu Timing Light ini. Sedangkan penjepit piezo
aluminium mendeteksi pulsa tekanan masuk pipa injektor bahan bakar diesel,
akan memancarkan sinyal listrik ke kotak konverter, dan maka kotak konverter
akan memicu Timing Light ini. Seorang teknisi dapat menggunakan ini
membantu alat untuk membaca waktu mesin diesel dan melakukan penyesuaian
yang diperlukan. Untuk mengecek :
1) Waktu pompa injeksi dalam kondisi operasi tanpa melepas apapun
komponen
2) Maju pompa injeksi
3) Masalah tekanan bahan bakar pada pompa tipe distributor
4) RPM mesin
5) Tegangan Baterai
Spesifikasi alat ini adalah sebagai berikut :
 Daya input: 10V-30V DC.
 Trigger Point: 15% tekanan tertinggi di pipa Injector.
 Ukuran Piezo Clamp: cocok untuk Pipa Injector 6mm-10mm (1/4 "~ 3/8").
 Maksimum 2.000 RPM.

2. Cara pengorasian alat


a) Hubungkan Kabel Sensor dengan Kabel Utama dan Lampu Waktu.
b) Mesin kendaraan dalam keadaan mati. Cari pipa bahan bakar Injector #1.
Jika bahan bakar Injector #1 pipa tidak dapat diakses, pipa bahan bakar
injektor pendampingnya dapat digunakan untuk pengujian.
c) Jepit Penjepit Piezo pada bagian lurus pipa bahan bakar injektor # 1 sedekat
mungkin dengan pompa sebanyak mungkin (kebisingan di sisi pompa yang
mengganggu pulsa), dan jauh dari mesin karena tidak memperoleh sinyal
yang salah. Penjepit Piezo dan pipa bahan bakar harus bersih dan kering.
Pastikan pipa bahan bakar lurus dan masuk kontak dengan Piezo Clamp
tetapi jangan terlalu kencang. Pengetatan bisa menyebabkan kerusakan
elemen sensor.
d) Hubungkan klip Lead Sensor KUNING ke satu Mur Adjustable dan HITAM
ke #1 Pipa bahan bakar injektor. Peringatan: Klip Sensor Hitam JANGAN
menyentuh Glow Plug Plate; itu mungkin menyebabkan sirkuit pendek, atau
bahkan lebih buruk untuk merusak sirkuit lengkap dan menonaktifkan mesin
operasi dan penguji waktu yang terhubung.
e) Hubungkan klip Power Lead MERAH ke positif dan HITAM ke negatif dari
baterai kendaraan.
f) Nyalakan mesin dan hangatkan hingga suhu operasi, kemudian baca hasilnya
dari timing light.

3. Cara perawatan

Cara merawat alat ukur ini adalah dengan menyimpan kembali alat dengan
baik pada tempatnya setelah digunakan serta lakukan pemeriksaan pada
komponen alat sebelum melakukan pengetesan dan sesudah melakukan
pengetesan untuk meminimalisir bahaya maupun kerusakan ketika menggunakan
alat ukur.

D. TUNE UP SET (TIMING LIGHT, TACHOMETER, COMPRESION


TESTER, TESTER KEVAKUMAN)

1. Spesifikasi
Tune up set terdiri dari beberapa alat uji yang berfungsi untuk
mengembalikan mesin dalm kondisi perforrma yang baik. Yang termasuk ke
dalam tune up set, antara lain : Timing Light, Tachometer, Compresion Tester,
Tester kevakuman. Spesifikasi dari alat ini adalah sebagai berikut :
5-Pieces Tune-up Kit
Brand : Trisco
Type : K-775
Termasuk :
R-774 7 function analyzer
TL-2000 inductive xenon timing light
G-310 vacuum & fuel pump tester
G-320 compression tester
R-350 Remote starter switch

2. Cara pengoperasian alat

 Timing Light, berfungsi untuk memeriksa saat terjadinya pengapian atau saat
busi memercikkan bunga api, sehingga dari hasil pemeriksaan tersebut
nantinya dapat diketahui apakah saat pengapian sudah tepat atau terlalu maju
atau terlalu mundur

Cara kerja dari timing light yaitu mendeteksi tegangan induksi dari koil
pengapian yang menuju ke busi.
a) Siapkanlah Timing Light 3 kabel yaitu kabel berwarna merah, hitam serta
kabel pemicu.
b) Setelah itu pasangkanlah kabel berwarna merah pada bagian positif
baterai, sedangkan untuk kabel berwarna hitam pasangkan pada bagian
negatif baterai.
c) Untuk kabel pemicu pasangkan pada busi silinder satu, dalam memasang
kabel pemicu, pemasangannya tak boleh terbalik, di sana terdapat tulisan
PLUG serta tanda panah , tanda panah tersebut mesti menuju busi,
apabila terbaik maka data tak akan valid.
d) Syarat yang mesti dipenuhi ialah RPM mesin mesti kurang dari 900 RPM,
hal ini bertujuan supaya governor advancer tak bekerja, setelah itu
cabutlah kedua selang dari vakum advancer serta menyumbatnya dengan
baut ataupun kayu.
e) Pencetlah tombol Power serta arahkan pada pully poros engkol, mesti
pully yang mempunyai angka.
f) Lihatlah angka berapa yang terlihat pada pully.
g) Apabila angka ketika pengapian tak tepat, maka aturlah dengan cara
memutar bodi distributor, dan jangan lupa untuk mengendurkan bautnya.
Jika ketika pengapian terlalu maju, semisal 20 derajat engkol, maka
gerakan distributor searah dengan putaran rotor, serta jika pengapian
terlalu mundur maka putarlah bodi distributor berlawanan arah rotor
hingga pengapian menunjukkan 5 derajat engkol.
h) Kencangkanlah kembali baut distributornya serta pasangkanlah kembali
selang vakum advancer, pastikan pemasangan tak terbalik.
i) Untuk pemasangan Timing Light 1 kabel, intinya tetap sama. Satu kabel
tersebut merupakan kabel pemicu, meskipun hanya satu kabel namun
pemasangannya pun tak boleh terbalik.
 Tachometer, berfungsi untuk mengetahui putaran mesin / RPM.
Cara penggunaannya adalah sebagai berikut :
a) Hidupkan mesin kendaraan.
b) Jepitkan penjepit warna merah ke baud terminal yang ada di distributor.
c) Jepitkan penjepit warna hitam ke massa / body distributor.

d) Putar knob seperti pada gambar ke arah 0 - 6000 rpm


e) Lihat garis paling atas dan pada angka berapa jarum menunjuk angkanya.
Misalnya jarum menunjuk pada angka 8.
f) Pada layar bagian atas kiri tertera RPM x 100. Berarti putaran mesin yang
terjadi adalah : 8 x 100 = 800 RPM
 Tes kompresi atau compression tester, berfungsi untuk mengetahui besarnya
tekanan kompresi pada tiap silinder di mesin.

Cara menggunakannya adalah sebagai berikut :


a) Lepas kabel tegangan tinggi busi dan kabel tegangan tinggi koil.
b) Hubungkan kabel tegangan tinggi koil ke massa. Hal tersebut untuk
menghindari agar tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil pengapian
tidak mengalir ke tubuh kita.
c) Lepas semua busi yang ada pada tiap silinder (untuk mesin yang memiliki
beberapa silinder).
d) Masukkan ujung selang dari compression tester ke lubang busi.
e) Buka katup gas penuh.
f) Starter mesin kurang lebih 10 sampai 15 detik.
g) Baca tekanan kompresi pada manometer alat ukur.
h) Bandingkan tekanan kompresi hasil pengukuran dengan tekanan
kompresi spesifikasi.
i) Lakukan pengukuran tekanan kompresi pada semua silinder mesin.
j) Setelah selasai melakukan tes kompresi, lepas compression tester dan
hilangkan tekanan pada compression tester dengan menekan tombol
(pressure release button) untuk menghilangkan tekanan.
k) Setelah itu, pasang kembali busi, kabel tegangan busi dan kabel tegangan
tinggi koil dengan benar.
 Vacuum tester atau tester kevakuman, merupakan alat ukur pneumatik yang
digunakan untuk mengetahui nilai kevakuman mesin. Alat ini menunjukan
perbedaan antara tekanan Atmosfer luar dan nilai kevakuman yang terji pada
saluran udara masuk (intake manifold).
Cara menggunakannya adalah sebagai berikut :
a) Langkah yang pertama adalah lepas salah satu selang vacum yang ada
dimesin. Vacuum gauge bisa dipasang diantara selang karburator yang
menuju ke vacuum advancer.
b) Kemudian pasang vacuum gauge pada selang yang tadi telah dilepas. Jika
selang tidak boleh dilepas, vacuum gauge dapat dihubungkan secara
paralel dengan menggunakan selang pembagi. Penggunaan selang
pembagi dimaksudkan agar vacum advancer tetap dapat bisa bekerja dan
vacuum gauge dapat melakukan pembacaan kevakuman.
c) Membaca hasil pengukuran kevakuman mesin. Besar nilai kevakuman
akan terus berubah-ubah sesuai kondisi mesin dan putaran mesin,
sehingga jarum penunjuk cenderung akan terus bergerak.
d) Bandingkan hasil pengukuran dengan nilai kevakuman standar pada buku
manual kendaraan yang diukur.
e) Sebenarnya ada dua jenis pengukuran menggunakan vacuum gauge.
Yaitu pada saat mesin mati dan pada saat mesin hidup.
3. Cara perawatan
Untuk menjaga alat-alat ini agar tetap berguna dengan baik, sesudah alat
digunakan rapikan kembali dengan baik dan simpan kembali pada tempatnya.
Lakukan pemeriksaan komponen alat sebelum dan sesudah digunakan untuk
memastikan kondisi dari alat ukur serta jangan bairkan alat sampai jatuh karena
akan membuat tingkat akurasi dari alat akan berkurang dan dapat merusak alat.
E. ENGINE ANALYZER
1. Spesifikasi Engine Analyzer

Engine analyzer merupakan sebuah alat yang dapat membantu untuk


mendiagnosis masalah yang terjadi pada mesin dan membantu untuk melakukan
penyetelan mesin setelah overhaul engine. Alat ini dapat digunakan untuk mesin
bensi maupun mesin diesel.

Engine analyzer memiliki kemampuan untuk mengukur tekanan dan vakum,


takometer, timing light, voltmeter, amperemeter dan ohm meter serta pompa
vakum uji keluaran silinder penganalsis gas buang/emisi dan osiloskop.

2. Cara pengoperasian alat.

Engine analyzer dihubungkan dengan berbagai cara, termasuk kabel, klem


induktif, dan probe kebagian mesin tempat mengumpulkan data. Data ini masuk
ke komputer, atau sekumpulan komputer, dan akan dibandingkan dengan data
yang disediakan produsen untuk kendaraan tersebut yang disimpan dalam disk
atau CD. Analzyer memproses semua informasi dan menyajikan hasil tentang
keadaan kondisi mesin kendaraan (mengidentifikasi beberapa hal seperti,
keseimbangan yang tidak merata antara silinder, rantai timing yang aus, dan
masalah kompresi), sistem bahan bakar, sistem kontrol elektronik, tingkat emisi,
baterai, sistem pengisian, dan sistem pengapian primer dan sekunder.

3. Cara perawatan alat.

Pada saat alat setelah digunakan hendaklah disimpan di tempat yang aman
mengingat alat ini cukup besar, alat ini perlu di cek secara berkala seperti
dibersihkan untuk menjaga alat tetap dalam keadaan bersih.

F. COIL TESTER

1. Spesifikasi coil tester


Coil tester merupakan sebuah alat yang memiliki fungsi untuk mengecek
kondisi koil sehingga dapat diketahui kondisi koil apakah masih berfungsi dengan
baik atau tidak
2. Cara pengoperasian alat.

Cara Memeriksa Coil dengan Ohm Meter


a) Pada posisi Ohm-meter R X k Ohm
b) Kutub positif (+) Hitam dan negatif (-) Busi, Jarum bergerak dengan
menunjukkan tahanan antara 4,75 – 5,75 kOhm
c) Cara pemeriksaan terhadap coil seperti diatas, coil harus dalam keadaan
tidak terpasang
Jika koil lemah akan dapat menyebabkan beberapa masalah seperti bunga
api listrik lemah dan pada elektroda busi kecil, mesin susah untuk
dihidupkan atau di stater, kendaraan akan tersendat-sendat dan tidak
bertenaga serta busi cepat kotor.
3. Cara perawatan alat.
Cara untuk merawat alat ini adalah dengan cara menyimpannya di tempat
yang aman. Jangan membuat alat ini jatuh karena akan mempengaruhi akurasi
bahkan merusak komponen alat. Lakukan pengecekan alat sebelum dan sesudah
digunakan.

G. SCAN TOOLS INJEKSI

1. Spesifkasi scan tool

Scan tools merupakan alat yang digunakan untuk mendiagnosis masalah


pada mobil EFI (Electronic Fuel Injection) yang bekerja dengan cara
mendapatkan data langsung dari Electronic Control Unit atau ECU pada
kendaraan. Alat ini memiliki berbagai bentuk dan ukuran namun fungsinya tetap
sama.
2. Cara pengoperasian alat.
a) Hubungkan unit scanner dengan socket diagnosis pada kendaraan melalui
kabel DLC dan socket adaptor, socket adaptor ini biasanya telah di sediakan
dalam paket pembelian.
b) Setelah itu hubungkan scanner tersebut dengan mobil melalui socket-socket
adaptor tersebut, putarlah kunci kontak kendaraan pada posisi ON.
c) Tekan tombol power scanner (biasanya warna merah) sehingga unit scanner
hidup.
d) Tekan tombol OK, lalu pilih jenis mobil apakah dari benua ASIA (jepang,
korea, malaysia, china) atau EROPA (jerman, italy atau prancis) atau juga
mobil dari Amerika. Caranya dengan menggunakan tombol anak panah naik
turun.
e) Selanjutnya pilih Autodiagnosis, dan pilih system electronic yang akan dites,
misalnya Engine, Transmisi, Rem, dan sebagainya dan akhiri dengan
tombol OK.
f) Dari pemilihan deteksi system tersebut lalu akan muncul beberapa pilihan
yaitu DTC, clear DTC, Data stream dan juga Test functian. Silahkan pilih
menu-menu tersebut sesuai dengan keperluan service yang kita kehendaki.
3. Cara perawatan alat.

Untuk perawatan scanner mobil Efi sendiri cukup mudah, yaitu jangan
letakkan scanner dekat dengan medan magnet. Jika ingin menghidupkan mesin
terlebih dahulu matikan scanner agar scaner tidak rusak.
H. TESTER INJECTOR INJEKSI BENSIN
a) Spesifikasi tester injector injeksi bensin

Alat ini memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut :

 Pembersihan ultrasonik, bongkar kendaraan dari injector


 Tes injektor, rangsang kondisi mesin, uji injektor dalam rentang kecepatan
yang berbeda,
 Periksa dan uji situasi injeksi injektor; atomisasi / sudut penyemprotan /
penyemprotan mount / penyemprotan keseragaman
 Uji kebocoran dan blok
 Berbagai cairan senyawa yang dirancang secara unik untuk semua jenis
injektor saluran masuk samping
 Dengan fungsi pembilas terbalik, untuk membersihkan bagian dalam ke luar,
untuk meningkatkan efisiensi bersih.
Alat ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :
 Tampilan LED; 4 Silinder
 Ultrasonic Cleaning melalui built-in
 Lengkapi dengan pompa SIEMENS berkualitas tinggi, buatlah tahan lama
 Dapat menguji dan membersihkan pada saat bersamaan

b) Cara pengoperasian alat.


Cara untuk menggunakan alat tester injector ini adalah sebagai berikut :
 Caranya dengan mencopot injector dari motor dan dipasangkan ke dalam
mesin injector tester.

 Kemudian di mesin injector tester itu dipasang satu injector lagi untuk
perbandingan. Injector yang berasal dari motor konsumen kemudian
dibandingkan dengan volume semprotan dan kabut yang dihasilkan oleh
injector pembanding tadi
(Namanya memang injector tester, tapi fungsinya juga bisa membersihkan
injector)
Cairan untuk pengetesan injector berfungsi juga sebagai pembersih
 Jadi, lubang (holes) pada injector juga dibersihkan lewat cairan itu selagi
dites,

c) Cara perawatan alat.

Cara untuk merawat komponen ini adalah sebagai berikut :


 Buat logbook harian terhadap penggunaan mesin sekaligus untuk memantau
operasinya
 Menggunakan logbook membuat kita dapat memantau aktivitas operasional
mesin sehari-hari, mengawasi operasi mesin juga bisa melalui GPS. Perangkat
akan melacak gerakan dan mencatatnya dalam catatan digital, dengan
demikian masalah dapat diketahui lebih awal dan kerusakan dapat dicegah.
 Mematuhi jadwal pemeliharaan yang sudah ditentukan
 Adanya komponen mesin yang tidak berfungsi optimal akibat pemakain
memang tidak bisa dihindari. Untuk itu, cobalah mengganti setiap komponen
sesuai jadwal yang sudah dibuat dan harus dilakukan oleh teknisi yang
berpengetahuan.
 Frekuensi melumasi dan kebersihan
 Menggunakan alat berat membutuhkan perawatan harian, kontaminasi dapat
menyebabkan kerusakan pada mesin dan air merupakan sumber utama korosi
maka pelumasan adalah upaya untuk mencegah korosi. Jadi, beberapa
komponen terutama bagian yang bergerak dalam mesin harus sering dilumasi.
 Melakukan pemeriksaan dan pemantauan komponen
 Pemeriksaan komponen secara visual dan berkesinambungan dapat mencegah
kerusakan atau kegagalan pada mesin. Komponen yang harus diganti lebih
cepat mungkin menandakan masalah yang lebih besar yang perlu didiagnosis.
 Melindungi peralatan selama penyimpanan
 Mesin besar harus disimpan dibawah penutup dimanapun yang
memungkinkan. Selain itu, mesin motor, turbin, mixer dan peralatan lainnya
harus dirotasi sesering mungkin. Periksa karat mesin yang sedang idle,
kondensasi dan kontaminasi.

Anda mungkin juga menyukai