Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KONVERSI ENERGI

OLEH :

NAMA : MUSTAFA

NIM : 1923042005

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
A. Pengertian biomassa
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui pross fotosintetik,
baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah
tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan
kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan,
pakan ternak, miyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga
digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Umum yang digunakan
sebagai bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau
merupakan limbah setelah diambil produk primernya.
Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan  antara lain
merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga
dapat menyediakan sumber energi secara berkesinambungan (suistainable). 
Di Indonesia, biomassa merupakan sumber daya alam yang sangat penting
dengan berbagai produk primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan
dan lain-lain yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga
diekspor dan menjadi tulang punggung penghasil devisa negara.
B. Potensi biomassa daerah Majene
Majene memiliki banyak potensi tumbuh – tumbuhan yang bisa dijadikan
sebagai bahan baku biomassa salah satunya adalah tanaman jagung.
Tanaman jagung (Zea Mays L.) merupakan salah satu komoditas strategis
dan
bernilai ekonomi, serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena
kedudukannya
sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Potensi jagung
termasuk
potensial sebagai sumber bahan pangan utama, yaitu karbohidrat, maupun sebagai
bahan
pakan dan bahan baku industri (Susanto dkk, 2017). Dampak dari adanya
pengelolaan
agribisnis komoditas jagung tersebut akan menghasilkan limbah, salah satunya
tongkol
jagung. Berdasarkan data BPS Ketapang dalam angka tahun 2018, produksi jagung
manis
pada tahun 2015 mencapai 960 ton, dengan kisaran hasil panen per ha tahun
2015 yaitu
20,29, dengan luasan lahan sekitar 473 Hektar.
Pemanfaatan tongkol jagung masih sangat terbatas. Kebanyakan limbah
tongkol
jagung hanya digunakan untuk bahan tambahan makanan ternak, atau hanya
digunakan
sebagai pengganti kayu bakar dapat juga dibuat briket (Susanto dkk,
2013). Melihat
komposisi selulosa dan hemi selulosa yang cukup besar, maka tongkol
jagung sangat
potensial untuk dimanfaatkan menjadi bioetanol. Bioetanol adalah etanol yang
berasal
dari makhluk hidup, dalam hal ini adalah bahan nabati. Bioetanol ini dibuat
melalui
proses fermentasi. Hasil analisis yang dilakukan oleh Balai Penelitian Jagung
dan
Serealia, kandungan protein dari 100 g jagung, sorgum dan terigu berturut
– turut
sebanyak 9,2%; 11,0%; dan 11,5% lebih tinggi dibandingkan dengan beras
yang hanya
mengandung protein sebanyak 7,0% (Suarni, 2002 dalam Rifkowaty, EE, dkk,
2016).
Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis dan
bernilai ekonomi, serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena
kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah
beras. Potensi jagung termasuk potensial sebagai sumber bahan pangan
utama, yaitu karbohidrat, maupun sebagai bahan pakan dan bahan baku
industri.
Dampak dari adanya pengelolaan agribisnis komoditas jagung tersebut
akan menghasilkan limbah, salah satunya bonggol jagung. Pemanfaatan
bonggol jagung masih sangat terbatas. Kebanyakan limbah bomggol
jagung hanya digunakan untuk bahan tambahan makanan ternak, atau
hanya digunakan sebagai pengganti kayu bakar dapat juga dibuat briket.
Melihat komposisi selulosa dan hemi selulosa yang cukup besar, maka
bonggol jagung sangat potensial untuk dimanfaatkan menjadi bioetanol.
Bioetanol adalah etanol yang berasal dari makhluk hidup, dalam hal
ini adalah bahan nabati. Bioetanol ini dibuat melalui proses fermentasi.
Hasil analisis yang dilakukan oleh Balai Penelitian Jagung dan Serealia,
kandungan protein dari 100 g jagung, sorgum dan terigu berturut – turut
sebanyak 9,2%; 11,0%; dan 11,5% lebih tinggi dibandingkan dengan beras
yang hanya mengandung protein sebanyak 7,0%.

Ethanol merupakan bahan bakar alkohol yang terbuat dari gula.


Kandungan gula ini dapat diperoleh dari jagung, gandum, kentang dan
sebagainya. Disejumlah negara mereka menggunakan tebu dan gula bit untuk
membuat bahan ethanol. Penggunaan ethanol digunakan sebagai bahan bakar
alat transportasi, umumnya bahan ini dicampur dengan bensin. Campuran ini
dapat mengurangi kadar emisi karbon monoksida dan polutan beracun pada
bensin.
Di daerah Majene yang memiliki lahan perkebunan serta pertanian,
tanaman yang banyak dijumpai salah satunya jagung. Bahan-bahan ini
merupakan bahan yang diperlukan dalam membuat bahan ethanol sebagai
campuran bahan bakar.

Dalam pembuatan bahan ethanol contoh bahannya adalah bongol jagung


sendiri terdiri atas 5 tahapan yaitu :
1. tahap persiapan/preparasi bahan baku
2. pretreatment (delignifikasi)
3. produksi gula (hidrolisis/sakarifikasi)
4. produksi etanol (fermentasi)
5. pemurnian melalui destilasi.

Anda mungkin juga menyukai