Originality Assessment
Undang Undang Nomor 1525 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik diuraikan bahwa
pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan dalam rangka pengaturan, pembinaan,
bimbingan, penyediaan fasilitas, jasa dan lainnya yang dilaksanakan oleh aparatur
publik bisa diartikan bagai serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu birokrasi
publik untuk dapat memenuhi keinginan warga pengguna. Pengguna yang dimaksud
seperti warga negara yang meman perlu pelayanan publik, misalnya ingin membuat akta
kelahiran, pembuatan KTP, akta nikah dan akta kematian, sertifikat. Merujuk pada
pengertian dari Departemen Dalam Negeri (2004) mengemukakan bahwa Pelayanan Publik
adalah Pelayanan Umum dan dapat didefinisikan Pelayanan Umum merupakan sebuah
proses memberikan suatu bantuan kepada orang lain dengan suatu cara-cara tertentu
keberhasilan. Setiap pelayanan yang dapat menghasilkan suatu produk, baik berupa
barang dan jasa. Menurut Widodo (2001: 131), pelayanan publik dapat kita pahami sebagai
suatu pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai
kepentingan pada suatu kelompok sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah di
merupakan pemberian suatu jasa, baik oleh pemerintah itu sendiri maupun, pihak swasta
dengan atas nama pemerintah itu sendiri maupun pihak swasta kepada masyarakat,
dengan atau tanpa pembayaran supaya dapat memenuhi kebutuhan atau kepentingan
berpendapat bahwa 23pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan sebagai bentuk
jasa pelayanan, baik dalam berupa suatu barang publik maupun jasa publik yang pada
dasarnya bisa jadi suatu tanggungjawab dan bisa dilakukan oleh lembaga pemerintahan
5di pusat, di daerah, dan lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD), dalam upaya memenuhi keperluan rakyat maupun dalam rangka
menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan. 8Sedangkan pelayanan umum
menurut Moenir (2010: 26) adalah suatu kegiatan yang bisa dilaksanakan oleh individu atau
kelompok orang dengan dasar faktor uang melalui suatu system atau prosedur dan suatu
cara khusus sebagai upaya usaha guna memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan
keinginan dan keperluan rakat oleh suatu penyelenggara negara. Negara dibangun oleh
rakyat dengan tujuan supaya bisa mengembangkan kemakmuran rakyat. Pada dasarnya
Negara dalam hal ini pemerintah (birokrat) haruslah bisa memberikan apa yang merupakan
suata kebutuhan masyarakat. Keperluan ini tidak hanya keperluan individu, akan tetapi
banyak berbagai keperluan yang diinginkan oleh rakyat, seperti kebutuhan akan
pendidikan, kesehatan dan lain lain. Pelayanan publik menurut Sinambela (dalam Harbani
Pasolong 2013: 128) adalah sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap masyarakat yang memiliki suatu kegiatan yang bisa memberikan hasil dalam
suatu kelompok atau kesatuan, dan 37menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak
memiliki keterikatan pada suatu hasil cipta secara fisik. Pelayanan publik merupakan
memberikan bantuan dalam bentuk jasa, baik oleh pemerintah itu sendiri, maupun 8pihak
swasta atas nama pemerintah, ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau
tanpa pembayaran supaya bisa memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau kepentingan
masyarakat (dalam Panji Santosa 2009: 57). Menurut Thoha (dalam Sedarmayanti 2010:
243) pelayanan masyarakat merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dan
atau kumpulan orang atau instansi tertentu untuk memberkani bantuan dan kemudahan
kepada masyarakat supaya lebih mudah dalam mencapai keinginan yang ingin di capai.
Jenis pelayanan administratif adalah jenis pelayanan yang diberikan oleh suatu unit
kegiatan tata usaha lainnya yang bisa menyeluruh dan menciptakan produk baru baik
berupa dokumen, misalnya sertifikat, ijin- ijin, rekomendasi, keterangan dan lain- lain.
masyarakat. Pelayanan bukan hanya dijalankan untuk melayani diri sendiri, namun untuk
memberikan pelayanan kepada rakyat serta menimbulkan situasi yang memungkinkan
setiap anggota masyarakat meningkatkan skill dan kreativitasnya agar tercapainya tujuan
(Rasyid, 1998), karenanya birokrasi publik memiliki kewajiban supaya dalam bertugas selalu
memberikan kenyamanan dalam memberikan layanan baik dan professional dan dengan
adanya tujuan dari suatu program yang dilaksanakan maka pencapaian terhadap pelayanan
kepada masyarakat bisa berjalan dengan sebaik-baiknya dan serta pantauan dari
adalah Setiap kegiatan yang dilaksanakan dari pihak lain yang dilakukan yang dijalankan
untuk pemenuhan kebutuhan orang banyak. Pihak lain disini merupakan suatu organisasi
Kepentingan orang banyak atau kepentingan umum adalah himpunan kepentingan pribadi
yang telah disublimasikan dan tidak berlawanan dengan norma sekitar dan undang-
undang yang berlaku. Kemudian Sadu Wasistiono (2001: 51) memberikan penjelasan
bahwa pelayanan umum yaitu memberikan jasa terbaik 8oleh pemerintah, pihak swasta,
atas nama pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa
imbalan agar kebutuhan masyarakat terpenuhi secara merata. Secara lebih sederhana,
Soetopo dan Sugiyanti (1998 : 19) pelayanan publik diartikan sebagai serangkaian kegiatan
pelayanan yang dijalankan oleh lembaga 1pemerintah di pusat, daerah dan di lingkungan
Badan Usaha Milik Negara/Daerah dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka
5Pelayanan publik atau pelayanan umum bisa diidentifikasikan menjadi menjadi dua, yaitu
pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi privat,
adalah semua penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta,
18seperti misalnya rumah sakit swasta, perguruan tinggi swasta, dan perusahaan
pengangkutan milik swasta, dan pelayanan publik atau pelayanan umum yang
diselenggarakan oleh organisasi publik, yang dapat dibedakan lagi menjadi dua yaitu: a.
primer; adalah 20semua penyediaan barang/jasa publik yang diadakan oleh pemerintah
pelayanan penjara dan pelayanan perizinan. b. sekunder; adalah segala bentuk penyediaan
pelayanan. Konsep pelayanan publik yang dirumuskan oleh David Osborne dan Ted
Gaebler dalam bukunya reinventing Government intinya adalah sangat penting untuk
wewenang kepada pihak swasta lebih banyak berkontribusi sebagai pelaksana pelayanan
publik. Dalam rangka memperbaiki penerapam dan memperbaiki sistem yang berkaitan
yang disebut keputusan model baru. 4Salah satu prinisp penting dalam keputusannya
adalah sudah wakunya pemerintah berorientasi pasar untuk itu diperlukan pendobrakan
aturan agar lebih efektif dan efesien melalui pengendalian pasar itu sendiri. Kesepuluh
prinsip yang dimaksud Osborne, adalah sebagai berikut: (a) pemerintah katalis,
pemberian pelayanan. (d) pemerintah yang digalakkan oleh misi: mengubah organisasi
yang digerakkan oleh peraturan. (e) pemerintah yang berorientasi hasil: membiayai hasil,
pelayanan publik yang dikemukakan oleh Kepmen PAN Nomor 25 Tahun 2004 yaitu semua
kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan publik untuk memenuhi
pelayanan 3didasarkan pada ciri-ciri dan sifat kegiatan serta produk pelayanan yang
dihasilkan, yaitu (i) pelayanan administratif, (ii) pelayanan barang, (iii) pelayanan jasa.
penduduk atau rakyat yang memiliki kebutuhan pada lembaga itu yang disesuaikan
dengan aturan utama dan cara-cara yang telah ditentukan. 33Menurut Keputusan MENPAN
Nomor 63 tahun 2003, mengenai pelayanan adalah sebagai berikut: a. Pelayanan Publik
yaitu semua kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan publik guna
pelayanan Publik adalah Instansi Pemerintah. c. Lembaga pemerintah yaitu sebutan kolektif
Tertinggi dan Tinggi Negara, dan instansi Pemerintah lainnya, baik pusat maupun Daerah
termasuk Badan Usaha Milik 21Daerah. d. Unit penyelenggara pelayanan publik adalah unit
kerja pada instansi Pemerintah yang secara langsung memberikan pelayanan kepada
28instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan
instansi pemerintah dan badan hukum yang menerima pelayanan dari instansi pemerintah.
Mencermati berbagai pengertian pelayanan dan pelayanan publik di atas bisa diambil
kesimpulan bahwa definisi pelayanan publik yaitu memberikan pelayanan (melayani) yang
dilakukan oleh para birokrat (pemerintah) sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah di tetapkan. 8Kebutuhan dalam hal ini
bukanlah kebutuhan secara individual akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya
(public service) yaitu berbagai kegiatan pemerintah yang bertujuan memenuhi kebutuhan
masyarakat akan barang dan jasa. Pemaparan yang diberikan Pamudji ini menegaskan
bahwa konsepsi pelayanan publik tidak dapat dilepas dengan upaya untuk memenuhi
kepentingan kebutuhan masyarakat. Konsep pelayanan publik bersangkutan dengan
Ndraha (1997 : 60) menyatakan bahwa produk yang diinginkan rakyat berkisar pada barang
(barang modal dan barang pakai) sampai 1pada jasa (jasa pasar dan jasa publik) dan
pelayanan sipil. definisi lain tentang konsep pelayanan publik dikemukakan oleh Saefullah
(1995: 5) memberikan pendapat bahwa pelayanan umum (public service) yaitu pemberian
pelayanan kepada masyarakat umum yang tercatan ebagai penduduk negara atau yang
secara legal menjadi penduduk yang bersangkutan. 1Pengertian yang diberikan oleh
Saefullah ini menegaskan bahwa pada dasarnya pelayanan publik merupakan sebuah
proses interaksi antara pihak yang memberi pelayanan (pemerintah) dengan pihak yang
diberi pelayanan (masyarakat). Pelayanan publik tidak bisa lepas dari masalah kepentingan
Dinas serta Kantor Pemerintahan menuju perubahan-perubahan terhadap sikap terkait cara
pemberian pelayanan publik yang efektif dan efisien. perkembangan teknologi yang begitu
canggih ini mengakibatkan pengaruh sangat besar diseluruh bidang, yaitu dalam
pelayanan teknologi informasi pada suatu lembaga pemerintahan (dalam Arif, 2007). Dari
penjelasan di atas jelas menyebutkan bahwa ciri utama pelayanan publik yaitu tidak bisa
dilihat dengan mata (tidak bisa disentuh) dan memerukan kerja keras manusia (karyawan)
atau alat yang telah tersediakan oleh perusahaan penyelenggara pelayanan. Jadi,
pelayanan adalah rangkaian kegiatan yang tidak bisa disentuh dan menjadi penyebab
adanya interaksi antara oang yang memberikan pelayanan dengan orang diberikan
pelayanan. 11Selain definisi pelayanan di atas Kotler pun ikut mendefinisikan pelayanan
sebagai pelayanan adalah setiap aktivitas yang memberikan keuntungan dalam suatu
perkumpulan atau kesatuan, dan memberikan tawaran rasa puas walaupun hasil yang
diberikan 9tidak terikat pada suatu produk secara fisik (Kotler dalam Lukman, 2010: 8).
tingkat keunggulan yang diimpikan dan memberikan kendali 8atas tingkat keunggulan
tersebut untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan. 1Ini berarti apabila jasa atau pelayanan
yang diterima (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan
dipersepsikan baik dan memuaskan. Sebaliknya, apabila jasa atau pelayanan yang diterima
lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan akan dipersepsikan
buruk. Inti dari penjelasan Wyckof ini adalah bahwa konsep kualitas pelayanan umum
terkait dengan upaya untuk memenuhi atau bahkan melebihi harapan yang dituntut atau
yang diinginkan oleh peminta layanan atau masyarakat atau pelanggan. Semakin tinggi
tingkat pemenuhan harapan tersebut, semakin tinggi pula tingkat kualitas pelayanan yang
diberikan, dan sebaliknya semakin tidak memenuhi harapan pelanggan atau pemohon
layanan, berarti semakin tidak berkualitas pelayanan yang diselenggarakan oleh pemberi
layanan tersebut. Menurut Triguno (1997: 58) kualitas pelayanan menunjuk pada
pengertian melayani setiap saat secara cepat dan memuaskan, berlaku sopan, ramah dan
menolong serta professional dan mampu. Mengikuti penjelasan dari Triguno ini terlihat
bahwa suatu pelayanan dapat dikatakan berkualitas apabila menunjukkan sejumlah ciri
atau karakter, seperti cepat, memuaskan, sopan, ramah dan professional. Kombinasi dari
berbagai ciri pelayanan ini secara simultan yang oleh Triguno dikatakan sebagai pelayanan
yang berkualitas. Pelayanan publik yang memiliki kualitas diharapkan bisa memberi
manfaat, tidak hanya untuk masyarakat sebagai penerima layanan, namun juga bagi
lembaga pemerintah sebagai pemberi layanan. 1Berkaitan dengan hal tersebut Rasyid
(1997: 3-4) mengemukakan manfaat yang diperoleh dari optimalisasi pelayanan yang
efisien dan adi adalah secara langsung dapat merangsang munculnya respek masyarakat
atas sikap professional para birokrat sebagai abdi masyarakat (servant leaders). Pada
tingkat tertentu kehadiaran birokrat yang melayani masyarakat secara tulus akan
mendorong terpeliharanya iklim kerja keras, disiplin dan kompetitif. Selanjutnya Tjiptono
(1996 : 79) memerikan pendapat mengenai sejumlah manfaat yang diperoleh organisasi
26menjadi harmonis. b. Memberikan dasar yang baik bagi pelanggan bagi pembelian ulang.
c. Dapat mendorong terciptanya loyalitas. d. 1Membentuk rekomendasi dari mulut ke
mulut (word of mounth) yang menguntungkan perusahaan atau organisasi. e. Laba yang
diperoleh dapat meningkat. Dari paparan Tjiptono terlihat bahwa penyelenggaraan layanan
kepercayaan dari masyarakat sebagai penerima layanan, bahkan melalui layanan yang
positif terhadap warga masyarakat lainnya. Thoha (2002) berpendapat bahwa untuk
mengubah posisi dan peran (revitalisasi) dalam memberikan pelayanan publik. Dari yang
suka mengatur dan memerintah berubah menjadi suka melayani, dari yang suka
yang sesuai, kolaboralitas dan dialogis dan dari cara-cara sloganis menuju cara kerja
pelayanan publik yang prima. Untuk dapat mengetahui kualitas pelayanan yang akan di
rasakan nyata oleh pelanggan, Zeithaml (dalam Arif 2016: 135), mengemukakan sepuluh
dimensi yang harus diperhatikan dalam melihat tolak ukur kualitas 1pelayanan publik, yaitu
sebagai berikut: a. 30Tangible, terdiri atas fasilitas fisik, peralatan, personal dan komunikasi.
b. Realiable, terdiri atas kemampuan unik pelayanan dalam menciptakan pelayanan yang di
yang dimilikinya, pengetahuan dan keterampilan yang baik oleh aparatur dalam
terhadap keinginan masyarakat serta mau melakukan kontak atau hubungan pribadi. f.
Credibility, sikap jujur dalam setiap upaya untuk menarik kepercayaan masyarakat. g.
Security, 1jasa pelayanan yang diberikan harus bebas dari berbagai harus bebas dari
berbagai bahaya dan risiko. h. Access, terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak dan
informasi baru kepada masyarakat. j. Understanding the customer, melakukan segala usaha
Anantharaman (dalam Akbar and Parvez, 2009:26) 34lima faktor kualitas pelayanan dari
perspektif pelanggan meliputi: a. Core service or service product (inti pelayanan atau
dari pengiriman pelayanan). e. Tanggibles of service and (bukti fisik pelayanan) f. Social
dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. pelayanan dalam hal ini
diartiakan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa
melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. Lebih
lanjut, menurut Fitzsimmons (dalam Mukarom dan Laksana, 2015: 108) mengemukakan
lima indikator pelayanan publik, yaitu: a. Reliability, yang di tandai 3pemberian pelayanan
yang tepat dan benar. b. Tangibles, yang ditandai dengan penyedian yang memadai
konsumen dengan cepat. d. Assurance, yang ditandai tingkat perhatian terhadap etika dan
moral dalam memberikan pelayanan. e. Empati, yang ditandai tingkat kemauan untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. Menurut Sinambela (2008 : 6), ada
beberapa indikator yang harus dilakukan agar suatu pelayanan dapat dikatakan sebagai
pelayanan prima, yaitu: a. Transparansi Yaitu pelayanan bersifat terbuka, mudah dan dapat
diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta
untuk dapat mengakses pelayanan dan juga menyediakan segala fasilitas yang dapat
pelayan publik dalam menjalankan 36pelayanan sesuai dengan standar pelayanan yang
sudah ditetapkan. c. Kondisional 3Pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan
pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan
efektivitas. Dalam hal ini, pemberian pelayanan harus disesuaikan dengan kondisi
masyarakat maupun pelayan publik dimana nantinya setiap orang yang hendak mengakses
pelayanan publik bisa mendapatkan pelayanan yang baik tanpa memberatkan kedua belah
pihak, seperti biaya yang memberatkan atau waktu yang tidak sesuai jadwal sehingga
aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat. e. Kesamaan hak Pelayanan yang tidak
melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan,
Kantor 35Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan tidak boleh melakukan diskriminasi
dengan pelayanan yang sistematis dan komprehensif yang lebih dikenal dengan konsep
prima seperti yang terdapat dalam agenda perilaku pelayanan prima sektor publik
pelayanan publik. d. Peralatan atau sarana pelayanan yang canggih. e. Resources yang
tersedia untuk di racik dalam bentuk kegiatan pelayanan. f. 3Kualitas pelayanan yang
mereka. Variabel pelayanan prima di sektor publik seperti di atas dapat di implementasikan
dapat dilakukan dengan konsep “layanan sepenuh hati” layanan sepenuh hati yang di
gagas oleh Patricia Patton dimaksudkan layanan yang berasal dari diri sendiri yang
mencerminkan emosi, watak, keyakinan, nilai, sudut pandang, dan perasaan. Oleh karena
Government, EGovernment adalah salah satu bentuk atau model sistem pemerintahan
organisasi yang memiliki sangkutan, keuangan, pajak, retribusi, karyawan dan sebagainya
dikendalikan dalam satu sistem. E-Government adalah inovasi baru untuk meningkatkan
layanan publik yang berbasis 6teknologi informasi dan komunikasi sehingga dalam
memberikan layanan publik menjadi lebih akuntabel, transparan, efektif dan efisien.
Pendapat Indrajit (2002: 36) E-government merupakan sebagai suatu mekanisme interaksi
baru antara pemerintah dengan masyarakat serta kalangan lain yang memiliki kepentingan,
pemerintahan yang berbasis elektronik untuk meningkatkan kualitas layanan publik secara
teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-
secara cukup beragam oleh masing-masing individu atau komunitas menurut Indrajit
(2002: 1) . Hal ini disebabkan karena berbagai hal: a. Walaupun sebagai sebuah konsep E-
Government memiliki prinsip- prinsip dasar yang universal, namun karena setiap negara
memiliki skenario implementasi atau penerapannya yang berbeda, maka definisi dari ruang
lingkup E-Government pun menjadi beraneka ragam. b. Spektrum implementasi aplikasi E-
jawab pemerintah dalam suatu negara yang berfungsi untuk mengatur masyarakatnya
melalui berbagai jenis transaksi dan interaksi . c. Penerapan dan Pengertian E-Government
dalam sebuah negara tidak dapat dipisahkan dengan kondisi internal baik secara makro
maupun mikro dari negara yang bersangkutan, sehingga pemahamannya teramat sangat
ditentukan oleh pendidikan, budaya ,pandangan politik, kondisi ekonomi, dan sejarah, dari
negara yang bersangkutan. 2d. Visi, misi, strategi pembangunan sebuah negara yang
sangat unik mengakibatkan terjadinya beragam pendekatan dan skenario dalam proses
pengembangan bangsa. Dalam Jurnal Administrasi Negara (2006: 18) mengatakan bahwa
yang menuntut adanya perubahan administrasi publik yang lebih efektif, efisien,
negara dan peradaban bangsa yang sebelumnya bersifat homogen dan monopolistik
bergeser kearah sesuatu yang heterogen dan demokratis. E-Government adalah suatu
bentuk aplikasi pelaksanaan tugas dan tata laksana pemerintahan menggunakan teknologi
telematika atau teknologi informasi dan komunikasi Budi Pendapat Rianto dkk (2012: 36).
hubungan antar instansi pemerintah, hubungan antara pemerintah dengan dunia usaha
serta masyarakat. Mekanisme hubungan itu melalui pemanfaatan teknologi informasi yang
komunikasi. Budi Rianto dkk (2012: 39) memberikan pendapat bahwa ada empat indikator
keberhasilan E-Government, yaitu : a. Ketersediaan data dan informasi pada pusat data. b.
Ketersediaan data dan informasi bagi kebutuhan promosi daerah. c. Ketersediaan aplikasi
dialog publik dalam rangka meningkatkan komunikasi antar pemerintah, antara pemerintah
dengan sektor swasta serta masyarakat melalui aplikasi e-mail, teleconference maupun
SMS. Selain itu, untuk melaksanakan maksud tersebut pengembangan E-government yang
diarahkan untuk mencapai empat tujuan menurut Inpres RI Nomor 3 Tahun 2003 tentang
jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang memiliki kualitas dan lingkup yang
bisa memuaskan masyarakat luas serta dapat menjangkau di seluruh wilayah Indonesia
pada setiap saat tidak dibatasi oleh sekat waktu dan dengan biaya yang terjangkau oleh
Negara tersebut serta dapat menyediakan fasilitas dialog publik bagi masyarakat yang
dapat ikut serta secara langsung dalam perumusan kebijakan negara. d. Pembentukan
sistem manajemen dalam proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar
transaksi dalam layanan antar lembaga pemerintah maupun pemerintah daerah otonom.
Dalam Jurnal Administrasi Negara (2006: 19) memberikan penjelasan bahwa E-government
rangka mencapai beberapa tujuan dan kebutuhan akan : a. Meningkatkan efisiensi dan
secara lebih baik. c. Menyediakan akses informasi kepada publik secara lebih luas. d.
masyarakat. Dalam Indrajit (2002: 5) manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya konsep
terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi dalam berbagai bidang kehidupan
pemerintah dalam rangka penerapan konsep Good Governance. 29c. Mengurangi secara
signifikan total biaya administrasi, interaksi, dan relasi yang dikeluarkan pemerintah
suatu lingkungan masyarakat yang baru secara dapat tepat untuk menjawab berbagai
permasalahan yang akan d hadapi yang sejalan dengan berbagai perubahan global dan
trend yang ada. f. 6Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra
pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan public supaya bisa secara
merata dan demokratis. 22Sedangkan menurut Tjahjanto dalam Salam (2004: 254), manfaat
bertanggung jawab (accountable) bagi warganya. Selain itu, akan lebih banyak 6masyarakat
yang bisa mengakses informasi, pemerintahan juga lebih efisien dan efektif, serta akan
2Diharapkan dengan pemanfaatan yang lebih baik atas sumber daya, proses dan teknologi
informasi bisa terjadi pula pemerintahan yang lebih baik. B. Kerangka Pikir Kualitas
pelayanan merupakan suatu layanan yang diberikan Kantor 14Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB) kepada masyarakat dengan tujuan untuk memberikan
kepuasan bagi masyarakat. Pelayanan yang diberikan baik berupa jasa maupun fasilitas fisik
merupakan upaya Kantor Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Masyarakat akan merasa puas apabila, apa yang diharapakan sesuai
dengan harapan agar pelayanan tidak terdapat kendala dalam pelayanan tersebut.
Tuntutan terhadap pelayanan yang cepat dan memuaskan menjadi dasar munculnya suatu
penilaian terhadap kualitas pelayanan Kantor 14Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB) yang dalam penelitian tersebut didasarkan pada lima dimensi kualiatas
pelayanan menurut Zeithaml (dalam Arif, 2016: 135) yaitu: 1. Untuk dimensi Reliability
pelayanan. 2. Untuk dimensi Tangible (bukti fisik), terdiri atas indikator: a) Fasilitas sarana
penyelesaian pelayanan. 5. Untuk dimensi Empaty (empati), terdiri atas indikator: a) Petugas
melayani dengan sikap ramah. b) Petugas melayani dengan sikap sopan santun. c) Petugas
yang dirasakan masyarakat sehingga dapat meningkatkan upaya kualitas pelayanan. Uraian
yang telah dikemukakan diatas mendasari lahirnya kerangka pikir penelitian sebagai
berikut: Gambar 2: Model kerangka pemikiran C. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini pada
pada Kualitas Pelayanan Berbasis Teknologi Informasi di Kantor 14Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan Kabupaten Gowa. D. Deskripsi Fokus Penelitian Berdasarkan fokus
Kehandalan (reability), dalam hal ini seperti kinerja petugas sesuai prosedur, mampu dan
ahli menggunakan alat bantu dan jangka waktu pengurusan cepat. 2. Bukti fisik (tangible),
(responsiviness), seperti respon yang baik, pelayanan dan ketepatan dalam pelayanan. 4.
Jaminan (assurance), seperti kemudahan prosedur, biaya dan waktu yang pasti. 5. Empati
(empaty), seperti keramahan petugas, sopan santun petugas dan petugas subjektif.
Sources
http://repository.unpas.ac.id/26988/1/Jurnal%20H.%20Rusli%20ZA%20Nasution.doc
1 INTERNET
11%
https://id.123dok.com/document/1y912lvq-penerapan-sistem-e-procurement-dalam-pengadaan-barang-jasa-di-
2 dinas-bina-marga-provinsi-lampung.html
INTERNET
10%
https://www.slideshare.net/NagaraAmarta/pelayanan-publik-42716073
3 INTERNET
4%
https://www.scribd.com/document/358859685/BAB-II-docx
4 INTERNET
3%
https://sendhynugraha.blogspot.com/2013/03/pelaksanaan-pelayanan-publik-berupa.html
5 INTERNET
2%
https://www.kajianpustaka.com/2020/01/e-government-pengertian-tujuan-jenis-dan-strategi-pengembangan.html
6 INTERNET
2%
https://mafiadoc.com/kualitas-pelayanan-kesehatan-penerima-jamkesmas-di-
7 journal_5a26079f1723dd4ad6a30091.html
INTERNET
2%
https://id.123dok.com/document/myjrremz-pengaruh-kualitas-pelayanan-publik-tingkat-kepuasan-masyarakat-
8 lampung.html
INTERNET
2%
https://asrulpkg.blogspot.com/2015/01/babi-pendahuluan-a.html
9 INTERNET
1%
1 https://www.coursehero.com/file/p67g7gfb/Selain-peningkatan-kualitas-pelayanan-melalui-pelayanan-prima-
pelayanan-yang/
0 INTERNET
1%
1 https://skripsi-konsultasi.blogspot.com/2019/10/pengertian-pelayanan-skripsi-dan-tesis.html
INTERNET
1 1%
1 https://www.materibelajar.id/2016/02/materi-pelayanan-publik-indikator.html
INTERNET
2 1%
1 http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/59327/Chapter%20I.pdf;sequence=4
INTERNET
3 1%
1 https://www.slideshare.net/Uofa_Unsada/2011420024-galuh-fitriani
INTERNET
4 1%
1 http://repository.unpas.ac.id/13523/3/BAB%20II.pdf
INTERNET
5 1%
1 http://ejournal.unis.ac.id/index.php/pelita/article/download/69/pdf
INTERNET
6 1%
1 http://eprints.umm.ac.id/35901/3/jiptummpp-gdl-liayunita-47499-3-babii.pdf
INTERNET
7 1%
1 http://eprints.umpo.ac.id/2637/2/BAB%20I.pdf
INTERNET
8 1%
1 https://dedetzelth.blogspot.com/2013/
INTERNET
9 1%
2 https://gelarpangestu.blogspot.com/2017/04/pelayanan-publik-dan-contohnya.html
INTERNET
0 <1%
2 http://repository.dinamika.ac.id/764/6/BAB%20III.pdf
INTERNET
1 <1%
2 https://nakhoda.ejournal.unri.ac.id/index.php/JIPN/article/download/7808/pdf
INTERNET
2 <1%
2 http://repository.unpas.ac.id/30772/1/BAB%20I.docx
INTERNET
3 <1%
2 https://konsultasiskripsi.com/2019/09/14/indikator-indikator-pelayanan-publik-skripsi-dan-tesis/
INTERNET
4 <1%
2 https://pusdiklat.bps.go.id/files/2019/ModulLatsar/11%20Modul%20Pelayanan%20Publik_Final.pdf
INTERNET
5 <1%
2 https://skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/03/pengertian-kepuasan-konsumen.html
INTERNET
6 <1%
2 https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/7463/Bab%202.pdf?sequence=10
INTERNET
7 <1%
2 http://ppid.esdm.jatimprov.go.id/index.php/profil/azas-pelayanan
INTERNET
8 <1%
2 http://repository.lppm.unila.ac.id/2948/1/303-525-1-PB.pdf
INTERNET
9 <1%
3 https://doismahuda.blogspot.com/
INTERNET
0 <1%
3 http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28829/Chapter%20II.pdf;sequence=4
INTERNET
1 <1%
3 http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/30992/Chapter%20II.pdf?sequence=3&isAllowed=y
INTERNET
2 <1%
3 https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/8289/Bab%202.pdf?sequence=10&isAllowed
=y
3 INTERNET
<1%
3 https://www.scribd.com/document/390653485/1-Pengaruh-Kualitas-Layanan-Terhadap-Loyalitas-dan-Kepuasan-
BPR-HOKI-pdf
4 INTERNET
<1%
3 https://www.yumpu.com/id/document/view/38666639/42-obligasi-daerah-badan-pelayanan-perizinan-terpadu-
provinsi-
5 INTERNET
<1%
3 https://www.slideshare.net/perencanakota/uu25-2009-pelayanan-publik
INTERNET
6 <1%
3 https://bangbegs.wordpress.com/2008/06/04/transformasi-kepemimpinan-dan-pembaharuan-pelayanan-publik-
banyumas/
7 INTERNET
<1%