PELAYANAN PUBLIK
3.1 PENDAHULUAN
Pelayanan publik menjadi tanggungjawab
pemerintah dan dijalankan pemerintah, baik instansi
pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam
memberikan kualitas layanan kepada masyarakat.
Pelayanan publik menjadi dasar yang strategis dalam
mewujudkan layanan prima menuju good
governance. Bentuk pelayanan yang difasiltasi oleh
pemberi pelayanan dapat berupa barang/produk
maupun jasa. Hal ini sangat tergantung dari fasilitas
yang disediakan atau bentuk layanan yang
ditawarkan.
Pelayanan yang berorientasikan kepada
pelayanan publik sangat membutuhkan ketrampilan
dalam mewujudkan kepercayaan pemberi pelayanan
kepada pihak penerima pelayanan dengan
berkualitas tanpa mengesampingkan ketentuan-
ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
Kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan dapat
diwujudkan dengan sikap terampil, cakap, adil, serta
bijaksana dalam memberikan keputusan yang harus
difasilitasi oleh pemberi pelayanan.
Masyarakat setiap saat mengharapkan
pelayanan publik dapat diberikan secara memuaskan
dan berkualitas meskipun tuntutan itu sampai
sekarang belum tercapai dengan sepenuhnya.
Pemerintah untuk menghadapi masyarakat yang
kritis menuntut pemberi pelayanan publik mampu
memberikan pelayanan yang prima. Hal ini dapat
terwujud dengan pelayanan yang mengedepankan
kepentingan nasional, berakuntabilitas,
mengedepankan standar etik publik dan mampu
menciptakan inovasi demi peningkatan mutu
pelayanan yang diberikan.
Etika
Publik
Modalitas Institusi: sistem pelayanan,
Tindakan: integritas pejabat publik dan
prosedur, kebijakan, sarana, budaya
aparatur pelaksana pelayanan publik
kerja, budaya organisasi
3. Biaya pelayanan
Rincian biaya atau harga yang ditetapkan sesuai
dengan standar ketentuan dalam proses
pelaksanaan pelayanan
4. Sarana dan prasarana
Menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai untuk pelaksanaan pelayanan publik
sehingga dapat dengan mudah di akses dan
memuaskan
5. Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Petugas pemberi pelayanan publik ditempatkan
sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya baik
dari sisi tigngkat pengetahuan, skill, perilaku,
sikap, dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk
mewujudkan pelayanan yang berkualitas.
3.8 KESIMPULAN
Undang-Undang (UU) nomor 25 Tahun 2009
meyebutkan bahwa pelayanan publik merupakan
serangkain kegiatan untuk mewujudkan kebutuhan
pelayanan terstandar dan sesuai dengan peraturan
perundangan bagi setiap penduduk dan warga
negara atas jasa, barang, dan pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara. Pendapat lain
oleh Departemen Dalam Negeri mengungkapkan
bahwa pelayanan publik merupakan suatu proses
bantuan yang diberikan kepada orang lain dengan
prosedur tertentu yang menuntut hubungan
interpersonal untuk mewujudkan kepuasaan serta
kesuksesan (LAN, 2017).
.
Pelayanan publik memiliki tiga unsur penting
didalamnya, yaitu unsur organisasi penyelanggaraan,
unsur penerima layanan (konsumen/pelanggan)
baik itu secara individu (orang), masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan dan unsur kepuasan
yang diberikan atau diterima oleh penerima
layanan/pelanggan.
Pelayanan publik yang berkualitas (prima)
untuk mewujudkannya diperlukan komitmen pihak
pemberi layanan untu menyelenggarakan pelayanan
publik sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku dan serta menjelankan
prinsip, etik dan standar pelayanan publik dalam
penyelenggaraan peleyanan menuju pelayanan yang
berkualitas/prima untuk mencapai goog governance.