Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MOTOR DIESEL

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Motor Diesel


yang dibina oleh Bapak Ihwanudin S.Pd, M.Pd

Oleh :

Nama : Helda Putra Andika


NIM/ Off : 200513632426 / B2
Prodi : S1 Pendidikan Teknik Otomotif

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
Desember 2022
Pertemuan 1 : Penjelasan materi awal konsep sistem motor Diesel.

1. Pengertian Mesin Diesel


Mesin diesel adalah motor bakar dengan proses pembakaran yang terjadi didalam mesin
itu sendiri ( internal combustion engine ) dan pembakaran terjadi karena udara murni
dimampatkan (dikompresi) dalam suatu ruang bakar (silinder) sehingga diperoleh udara
bertekanan tinggi serta panas yang tinggi, bersamaan dengan itu disemprotkan / dikabutkan
bahan bakar sehingga terjadilah pembakaran.
Pembakaran yang berupa ledakan akan menghasilkan panas mendadak naik dan tekanan
menjadi tinggi didalam ruang bakar . Tekanan ini mendorong piston kebawah yang berlanjut
dengan poros engkol berputar.
Sesuai dengan gerakan piston untuk mendapatkan satu kali proses tersebut maka mesin
diesel tersebut dibagi dalam 2 macam :
- Mesin diesel 4 langkah ( 4 tak )

- Mesin diesel 2 langkah ( 2 tak )

Mesin diesel 4 langkah ialah : - Mesin diesel dimana setiap satu kali proses usaha terjadi 4 (empat)
kali langkah piston atau 2 kali putaran poros engkol
Mesin diesel 2 langkah ialah : - Mesin diesel dimana setiap satu kali proses usaha
terjadi 2 (dua) kali langkah piston atau satu kali putaran poros engkol

Mesin Diesel 4 langkah

a) Langkah pengisian ( hisap )

Piston bergerak dari TMA ke TMB.Katup hisap terbuka dan katup buang tertutup,
karena piston bergerak kebawah maka tekanan didalam silinder menjadi vacum (dibawah satu
atmosfir) sehingga udara murni masuk kedalam silinder.

b) Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Katup hisap tertutup dan katup buang tertutup,
udara didalam silinder didorong (ditekan) sehingga timbul panas dan tekanan yang tinggi.
Akhir kompresi bahan bakar dikabutkan (disemprot- kan dengan tekanan yang sangat
tinggi melalui lubang yang sangat kecil) sehingga terjadi pembakaran (be- rupa ledakan)
c) Langkah usaha
Pembakaran menghasilkan tekanan yang tinggi dalam ruang bakar, tekanan ini
mendorong piston dari TMA menuju TMB, melakukan usaha

d) Langkah pembuangan
Akhir langkah usaha katup buang terbuka, sehingga gas buang keluar melalui katup
tersebut, karena didorong oleh piston ber- gerak dari TMB menuju T

Mesin diesel 2 langkah

 Langkah 1 Pengisian dan kompresi


Piston bergerak dari TMB menuju TMA, udara pengisian masuk melalui lubang isap,
kemudian disusul dengan kompresi, akhir kompresi bahan bakar diinjeksikan ke ruang bakar
sehingga terjadi pembakaran

 Langkah 2 Usaha dan pembuangan


Akibat adanya pembakaran dalam ruang bakar, tekanan yang tinggi mendorong piston dari
TMA menuju TMB melakukan usaha disusul dengan pembuangan
Pertemuan 2 : Praktikum pengecekan nyala Engine Diesel.

Beberapa factor yang perlu diperhatikan sebelum menyalakan engine diesel :

 Pastikan sudah memasang baterai pada trainer engine diesel

 Mengecek tekanan bahan bakar dipastikan ada atau cukup, pada trainer terjadi
kebocoran sehingga dibantu dengan bleding saluran bahan bakar sampai tidak ada
gelembung pada saluran bahan bakar.

 Memastikan bahan bakar yang cukup pada tangka.

 Pastikan benar benar tidak ada gelembung pada setiap saluran.

 Dilarang memompa pada type yang tidak terdapat pegas pengembali karena dapat
menyebabkan kebocoran pada saluran lainya.

 Jika sudah dipastikan tidak terdapat gelembung udara pada saluran dan tetap belum
bisa di start, maka cek kerja glow plug apakah berfungsi dengan baik.

 Jika terdapat suatu kebocoran pada saluran bahan bakar diesel maka akan sangat
sulit menyala, engine diesel berbeda dengan engine bensin.

 Jika sudah dipastikan sudah dicek setiap sistemnya maka selanjutnya menyalakan
engine untuk memastikan engine menyala dengan baik.

 Setelah beberapa waktu akhirnya engine stand menyala meskipun menyala kurang
normal dikarenakan banyak kebocoran pada saluran terutama pada pompa injeksi
bahan bakar, ada retak pada pompa yang menyebabkan menyala kurang normal
dan sulit dinyalakan ketika setelah dimatikan.
Pertemuan 3 : Praktikum pengecekan Nozzle.

 Kegunaan dan Jenis Noozle


Noozle bertugas untuk menginjeksikan bahan bakar (yang disuplai pompa injeksi)
ke dalam silinder padawaktu dan volume bahan bakar yang tepat. Pada saat ini, sebagian
besar dari tipe pintle yang digunakanmerupakan jenis throtle. Keuntungan noozle throtle
adalah hanya sedikit pada saat awal penginjeksian danmeningkat pada saat menjelang akhir
penginjeksian. Dalam hal ini, knocking bisa dicegah dan konsumsibahan bakar menurun.
Pada noozle tipe ini juga terdapat gap antara badan noozle dan jarum noozle,dimaksudkan
untuk memberi waktu kepada bahan bakar untuk mengalir dan memberi pelumasan
padanoozle.

 Cara kerja Nozzle


- Sebelum proses penginjeksian berlangsung bahan bakar akan mengalir melalui oil
passage menuju ke bagian bawah nozzel body.
- Saat penginjeksian, ketika tekanan pada oil pool naik, akan menyebabkan tekanan
pada permukaaan nozzle nedle yang apabila tekanannya melebihi tegangan dari
pergas makan akan menyebabkan terdorongnya nozzel needle sehingga nozzel akan
menyemprotkan bahan bakar.
- Pada saat akhir penginjeksian, saat pompa bahan bakar berhenti menyalurkan bahan
bakar maka tekanan bahan bakar akan turun sehinggal nozzle spring akan
mengembalikan nozzle needle ke posisi semula (menutup saluran bahan bakar).

 Perawatan Nozzle
Pembukaan noozle saat menginjeksikan bahan bakar bergantung pada dua
hal, sebagai berikut.
- Tekanan bahan bakar yang ada di dalam sistem, ditentukan oleh tekanan
yang dihasilkan pompainjeksi.
- Ketegangan tegangan pegas di dalam noozle, ditentukan oleh penyetelan
ketegangan pegas.
Tekanan pembukaan noozle pada setiap mesin berbeda, masing masing sudah di
seting untuk meyakinkanbahwa bahan bakar yang diinjeksikan akan bercampur dengan
udara di dalam silinder dan terbakar dalamwaktu yang singkat.
 Pelepasan nozzle
- Lepasakan empat buah baut yang terhubung dengan selang saluran bahan pada ujung
atas nozzle menggunakan kunci T 12.

- Setelah itu kendurkan baut yang terhubung pada setiap selang (umunya berada pada
bagian samping kanan) menggunakan kunci nepel 14.

- Selanjutkan kendurkan dan lepaskan mur mengunakan kunci ring 27/30 kemudian
lepaskan nozzle.

- Simpan nozzle pada tempat aman jangan sampai jatuh karena dapat
menyebabkan patah pada bagian jarum di ujung nozzle.
 Pengukuran Nozzle menggunakan Nozzle tester
- Pasangkan (hubungkan) nozzle dengan selang pada nozzle tester kemudian
kencangkan mur pengunci menggunakan kunci pas ring 12.

- Untuk memastikan kevalidan hasil pengukuran maka perlu dilakukan pengkalibrasian


pada nozzle tester dengan cara memutar adjuster pada nozzle tester sampai jarum
indikator mengarah ke angka nol

- Selanjutkan untuk melakukan pengukuran maka perlu dilakukan pemompaan bahan


bakar pada nozzle tester dengan cara mengayunkan tuas pada nozzle tester ke arah
atas dan bawah sampai jarum indikator begerak menujukan tekanan pada nozzle.
(standart tekanan nozzle pada engine diesel biasanya berkisar antara 110-130 bar).
Adapun nozzle hasil pengukuran yang dilakukan mendapatkan hasil 80-100 bar dan
pada trainer lain mendapat 140-160 bar.

 Proses pemasangan Nozzle


- Masukan dan pasang kembali nozzle pada bagian head cylinder bagias atas
engine kemudian kencangkan mur menggunakan kunci pas ring 27/30 dan
pastikan momen yang diberikan sesuai dengan standarnya.
- Selanjutnya pasang kembali selang bahan bakar pada lubang input bahan
bakar pada bagian samping nozzle kemudian kencangkan menggunakan
kunci nepel 14. (pastikan momen yang diberikan sudah pas)
- Kemudin pasang kembali baut pada bagian atas nozzle untuk
menghubungkan kembali selang bahan bakar menggunakan kunci T ukuran
12 dan kencangkan dengan memperhatikan momen pada baut.
-

Pertemuan 4 : Off Class.


Pertemuan Daring
Kegiatan perkuliahan off class mahasiswa ditugaskan belajar secara mandiri melalui modul
yang telah dilampirkan pada pertemuan pertama.

Pertemuan 5 : Off Class.


Kegiatan perkuliahan off class mahasiswa ditugaskan belajar secara mandiri melalui modul
yang telah dilampirkan pada pertemuan pertama.

Pertemuan 6 : .
Pertemuan Luring (5 Oktober 2022)

 Fungsi Bosch Pump.


Bosch pump merupakan komponen mesin diesel yang memiliki fungsi untuk
memompa bahan bakar. Bahan bakar yang dipompa tersebut, bertujuan agar dapat
menghasilkan aliran bertekanan tinggi. Sehingga, bahan bakar dapat terpancar dan
dikabutkan oleh nozzle (injector).
 Komponen bosch pump dan cara kerjanya
1. Delivery valve holder
Komponen ini berada pada bagian paling ujung dan berfungsi sebagai port keluar
dan menghubungkan saluran pipa (HPP) menuju injektor.

2. Spring delivery valve


Komponen ini berupa pir pegas yang bertugas dalam buka tutup delivery valve dan
terletak dalam dilevery holder.

3. Delivery valve ring


Komponen ini berupa ring tembaga yang berfungsi mencegah kebocoran antara jarak
delivery valve dengan plunger
4. Delivery Valve
Delivery Valve merupakan bagian yang ada di dalam bosch pump berupa pintu
(Valve) yang dapat membuka dan menutup oleh tekanan bahan bakar yang dipompa oleh
plunger. Fungsinya yaitu untuk mengatur kapasitas bahan bahan yang keluar dari bosch
pump.

5. Control Rack
Bagian bosch pump selanjutnya yaitu control rack. Control rack ini berfungsi untuk
menggerakkan gear pinion yang berfungsi untuk mengatur bahan bakar solar yang masuk ke
bosch pump.

6. Control Slever / Gear Pinion


Control slever atau gear pinion merupakan bagian dari bosch pump yang berfungsi
sebagai tempat dudukan tuas plunger. Tuas plunger tersebut akan berputar ke kanan dan ke
kiri yang dikontrol oleh control rack untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang akan
dipompa oleh plunger.

7. Plunger
Plunger merupakan inti dari bagian bosch pump. Pulnger inilah yang bertugas
memompa (membuat tekanan) sehingga bahan bakar solar yang keluar dari bosch pump
berupa aliran solar bertekanan tinggi yang dapat mencapai 2000 bar.

8. Spring Plunger
Bagian bosch pump berikutnya yaitu spring plunger. Spring plunger ini berupa pegas yang
berfungsi untuk mengembalikan tuas plunger ke posisi semula setelah melakukan
pemompaan.

Pertemuan 7 : Off Class.


Kegiatan perkuliahan off class mahasiswa ditugaskan belajar secara mandiri melalui modul
yang telah dilampirkan pada pertemuan pertama.

Pertemuan 8 : Off Class.


Kegiatan perkuliahan off class mahasiswa ditugaskan belajar secara mandiri melalui modul
yang telah dilampirkan pada pertemuan pertama.

Pertemuan 9 : Off Class.


Pertemuan Daring
Kegiatan perkuliahan off class mahasiswa ditugaskan belajar secara mandiri melalui modul
yang telah dilampirkan pada pertemuan pertama.

Pertemuan 10 : Off Class.


Pertemuan Daring
Kegiatan perkuliahan off class mahasiswa ditugaskan belajar secara mandiri melalui modul
yang telah dilampirkan pada pertemuan pertama.

Pertemuan 11 : Tugas video sistem sistem pada engine diesel.


Pertemuan Luring
Kegiatan perkuliahan mahasiswa ditugaskan untuk melakukan pembuatan video praktikum
pada sistem - sistem diesel untuk memenuhi nilai UTS serta nilai kelompok.

Pertemuan 12 : Tugas video sistem sistem pada engine diesel.


Pertemuan Luring
Kegiatan perkuliahan mahasiswa ditugaskan untuk melakukan pembuatan video praktikum
pada sistem - sistem diesel untuk memenuhi nilai UTS serta nilai kelompok.

Pertemuan 13 : Tugas video sistem sistem pada engine diesel.


Pertemuan Luring
Kegiatan perkuliahan mahasiswa ditugaskan untuk melakukan finalisasi pembuatan video
praktikum pada sistem - sistem diesel untuk memenuhi nilai UTS serta nilai kelompok.

Pertemuan 14 : revisi video


Pertemuan luring
Kegiatan perkuliahan mahasiswa ditugaskan untuk melakukan revisi pembuatan video
praktikum pada sistem - sistem diesel untuk memenuhi nilai UTS serta nilai kelompok.

Anda mungkin juga menyukai