Latar Belakang
Skala rasio adalah skala pengukuran yang memiliki titik nol alami, yang berarti
bahwa nilai nol pada skala tersebut menunjukkan tidak adanya variabel tersebut. Contohnya
adalah berat badan, tinggi badan, atau jumlah uang. Skala rasio memiliki sifat matematis
yang lebih kuat dibandingkan dengan tiga jenis skala pengukuran lainnya dan dapat
digunakan untuk melakukan perhitungan statistik yang lebih canggih. Statistika adalah
cabang matematika yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis, interpretasi, presentasi,
dan pengambilan kesimpulan dari data. Statistik memainkan peran penting dalam berbagai
disiplin ilmu, termasuk ilmu sosial, ilmu kedokteran, ilmu lingkungan, bisnis, dan keuangan.
Statistika digunakan untuk mengambil keputusan yang berdasarkan fakta dan data, serta
untuk membantu mengembangkan model prediksi dan untuk mengetahui seberapa akurat
prediksi tersebut. Skala pengukuran adalah cara untuk mengukur atau menilai variabel
tertentu dalam suatu penelitian atau studi. Skala pengukuran sering digunakan dalam
statistika dan ilmu sosial, dan dapat mempengaruhi cara data dikumpulkan, dianalisis, dan
diinterpretasi
B. Kajian Teori
1. Pengertian Statistik
Statistika berasal dari status, yang artinya negara dan digunakan untuk
menggambarkan urusan kenegaraan dalam bahasa Latin. Ini karena statistik pada awalnya
hanya digunakan untuk menggambarkan situasi dan menyelesaikan masalah terkait
kenegaraan seperti: perhitungan jumlah penghuni, angsuran biaya, kompensasi pekerja, dll.
Statistik mulai mencakup subjek yang lebih luas seiring perkembangan Zaman. Inklusi
terukur terletak pada angka-angka untuk pemerintah saja, namun telah berpartisipasi dalam
berbagai masalah sehari-hari, termasuk latihan di berbagai wilayah ujian, seperti pelatihan
dan penelitian otak, pertanian, sosial, dan sains(Margono, 2013).
Evolusi beberapa definisi statistik ditunjukkan di sini. Pemahaman awal: Seperangkat
angka untuk menjelaskan sesuatu dikenal sebagai statistik. Angka-angka ini bisa acak atau
bisa disusun dalam daftar atau grafik. Atas dasar pemahaman ini, statistik didefinisikan
dalam arti sempit-deskripsi numerik yang ringkas. Contoh: statistik kependudukan adalah
istilah singkatan untuk informasi tentang kependudukan dalam bentuk angka, seperti usia
rata-rata dan jumlah penduduk. Persepsi kedua: Seperangkat pedoman dan prosedur untuk
pengumpulan, pemrosesan, analisis, dan interpretasi data numerik dikenal sebagai statistik.
Selain itu, statistik, dalam pengertian ketiga, adalah kumpulan angka-angka yang
menjelaskan karakteristik data atau hasil pengamatan. Berdasarkan pengertian kedua dan
ketiga ini, statistika telah diinterpretasikan secara luas dan sudah menjadi metode atau ilmu.
Artinya, mempelajari cara mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menginterpretasikan,
dan menarik kesimpulan dari data yang ada.
Statistika adalah cabang matematika yang berfokus pada pengumpulan, analisis,
interpretasi, presentasi, dan pengambilan kesimpulan dari data. Statistik memiliki aplikasi
yang luas di berbagai bidang seperti ilmu sosial, ilmu kedokteran, ilmu lingkungan, bisnis,
keuangan, dan lain sebagainya. Dalam kajian teori statistika, terdapat beberapa konsep
penting yang perlu dipahami, antara lain:
c. Variabel
Variabel adalah karakteristik yang sedang diteliti dalam suatu penelitian. Variabel
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
adalah variabel yang dapat dimanipulasi oleh peneliti, sedangkan variabel terikat adalah
variabel yang akan dipengaruhi oleh variabel bebas.
d. Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah cara untuk mengorganisasi data ke dalam kelas atau
interval tertentu dan menghitung frekuensi atau jumlah kemunculan setiap kelas atau
interval tersebut. Distribusi frekuensi dapat membantu mengidentifikasi pola atau
karakteristik dari data yang sedang diteliti.
g. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah metode statistik yang digunakan untuk menguji asumsi atau
hipotesis tentang populasi. Uji hipotesis dapat membantu menentukan apakah hasil yang
didapat dari sampel dapat digeneralisasi ke populasi secara keseluruhan.
2. Skala Pengukuran
Proses pemberian nomor pada suatu objek atau fenomena sesuai dengan pedoman yang
telah ditentukan dikenal sebagai pengukuran. Angka, penunjukan, dan aturan adalah tiga
kata kunci terkait pengukuran yang diperlukan. Sebuah simbol dalam bentuk 1, 2, 3, dan
seterusnya adalah semua yang membentuk sebuah angka., atau I, II, III, dst., yang tidak ada
artinya kecuali diberi makna. Angka tersebut telah menjadi angka jika signifikansi
kuantitatif telah melekat padanya. Selain itu, fondasi atau pengaturannya adalah
perencanaan (planning) dan standarnya bukanlah apa-apa selain ajudan atau perintah untuk
melakukan sesuatu. Berikut ini adalah beberapa pedoman yang memungkinkan untuk
pengukuran: 1. Berikan objek 1 jika setuju, dan 0 jika tidak setuju (Nurizzati, 2017).
Skala pengukuran adalah sistem atau metode yang digunakan untuk mengukur suatu
variabel dalam penelitian atau pengumpulan data. Skala pengukuran diperlukan untuk
memastikan bahwa data yang dikumpulkan memiliki kualitas yang baik dan dapat
dianalisis dengan benar. Skala pengukuran dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara
lain:
a. Skala Nominal
Skala nominal adalah jenis skala pengukuran yang hanya dapat mengklasifikasikan objek
atau variabel ke dalam kategori atau kelompok tertentu. Skala nominal tidak memiliki
urutan atau tingkatan yang dapat diukur dan hanya dapat digunakan untuk menghitung
frekuensi atau jumlah kemunculan setiap kategori. Contoh dari skala nominal adalah jenis
kelamin, agama, dan warna(Gide, 1967).
b. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah jenis skala pengukuran yang dapat mengklasifikasikan objek atau
variabel ke dalam kategori tertentu dan memiliki urutan atau tingkatan yang dapat diukur.
Skala ordinal dapat digunakan untuk mengukur peringkat atau posisi suatu variabel dalam
urutan tertentu. Contoh dari skala ordinal adalah kelas sosial, tingkat pendidikan, dan
tingkat kepuasan.
c. Skala Interval
Skala interval adalah jenis skala pengukuran yang memiliki urutan atau tingkatan yang
dapat diukur dan memiliki jarak atau interval yang sama antara satu nilai dengan nilai
lainnya. Skala interval dapat digunakan untuk mengukur suhu atau waktu. Pada skala
interval, nilai 0 tidak memiliki makna nol absolut dan hanya sebagai titik awal atau
referensi.
d. Skala Rasio
Skala rasio adalah jenis skala pengukuran yang memiliki urutan atau tingkatan yang dapat
diukur, memiliki jarak atau interval yang sama antara satu nilai dengan nilai lainnya, dan
memiliki nilai 0 yang memiliki makna nol absolut. Skala rasio dapat digunakan untuk
mengukur berat badan, tinggi badan, atau penghasilan.
C. Contoh-Contoh Kasus
Pengukuran suhu ruangan, seorang petugas gedung ingin mengukur suhu ruangan
setiap hari untuk memastikan kenyamanan penghuni gedung. Pengukuran dapat menggunakan
skala interval dengan satuan Celsius atau Fahrenheit. Data yang dikumpulkan kemudian dapat
dianalisis menggunakan statistika deskriptif untuk menghitung rata-rata dan variasi suhu
ruangan selama periode waktu tertentu. Pengukuran produktivitas karyawan, seorang manajer
ingin mengukur produktivitas karyawannya untuk mengevaluasi kinerja mereka. Pengukuran
dapat menggunakan skala rasio dengan satuan unit produksi atau waktu yang dihabiskan. Data
yang dikumpulkan kemudian dapat dianalisis menggunakan statistika inferensial untuk
membandingkan produktivitas karyawan yang berbeda dan mengidentifikasi faktor-faktor
yang memengaruhi produktivitas. Studi tentang preferensi makanan, seorang peneliti ingin
mengetahui preferensi makanan dari responden yang berbeda. Pengukuran dapat
menggunakan skala nominal dengan kategori makanan yang berbeda. Data yang dikumpulkan
kemudian dapat dianalisis menggunakan statistika inferensial untuk mengidentifikasi
preferensi makanan yang paling umum dan perbedaan preferensi makanan antara kelompok
responden yang berbeda.
Penerapan statistika dalam bisnis, dalam bisnis, statistika dapat digunakan untuk
melakukan analisis risiko, memprediksi permintaan pasar, mengukur kinerja bisnis, dan
mengidentifikasi tren pasar. Contoh penerapan statistika dalam bisnis adalah analisis regresi
untuk memprediksi penjualan di masa depan, penggunaan teknik cluster analysis untuk
mengelompokkan konsumen berdasarkan perilaku pembelian mereka, dan penggunaan uji t
untuk membandingkan kinerja produk yang berbeda. Penerapan statistika dalam kesehatan,
Dalam kesehatan, statistika dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor risiko penyakit,
memprediksi hasil dari suatu penyakit, dan mengukur efektivitas pengobatan. Contoh
penerapan statistika dalam kesehatan adalah analisis survival untuk memprediksi harapan
hidup pasien dengan kanker, penggunaan uji chi-square untuk mengidentifikasi faktor risiko
diabetes, dan penggunaan statistika inferensial untuk membandingkan efektivitas pengobatan.
Data acak dari suatu penelitian dapat disusun menjadi data sekuensial, satu per satu,
atau menjadi kelompok-kelompok, yaitu data yang telah disusun menjadi kelas-kelas tertentu.
Tabel distribusi frekuensi, atau hanya tabel frekuensi, adalah nama tabel tersebut. Akibatnya,
distribusi frekuensi adalah susunan data sesuai dengan kelas interval atau kategori daftar
tertentu. Distribusi tunggal adalah satuan unit, urutan setiap skor dinilai, atau variasi tunggal.
Distribusi frekuensi grup atau tabel frekuensi yang digolongkan adalah daftar data yang
dikelompokkan. Distribusi yang diklasifikasikan terdiri dari sejumlah interval kelas. Selain itu,
dari peredaran pengulangan dapat diperoleh gambaran atau gambaran dan metodis dari
informasi yang didapat. Bagan ini juga disebut diagram pengulangan naik. Garis besar
semacam ini, umumnya tidak digunakan dibandingkan dengan dua diagram sebelumnya
(histogram dan Poligon). Grafik Ogive dapat dibuat dari distribusi yang dikelompokkan atau
tunggal. Proses pembuatan Ogive dimulai dengan cara yang sama seperti grafik lainnya: 1)
menggambar garis dari batas bawah di sebelah kiri secara berurutan ke batas sebenarnya di
atasnya pada ketinggian sesuai dengan frekuensi intervalinterval yang Dimaksud; 2) membuat
skala pada absis untuk membuat daftar batas nyata dan skala pada ordinat untuk membuat
daftar frekuensi yang meningkat; 3) menyempurnakan dengan membuat daftar detail yang
diperlukan untuk presentasi; dan 4) membuat sumbu absis dan ordinat secara proporsional
kira-kira satu sampai tiga perempat. Yang penting, tidak seperti grafik Poligon, grafik Ogive
dibuat menggunakan batas aktual daripada titik tengah. Contoh cara membuat grafik Ogive
dari distribusi bergradasi disediakan di bawah ini. Dari atas atau bawah, bagan ogive dapat
dibuat dengan frekuensi yang meningkat.
D. Daftar Pustaka
Budiaji, W. (2013). SKALA PENGUKURAN DAN JUMLAH RESPON SKALA LIKERT (The
Measurement Scale and The Number of Responses in Likert Scale). Jurnal Ilmu Pertanian
Dan Perikanan Desember, 2(2), 127–133. http://umbidharma.org/jipp
Gide, A. (1967). Buku Statistika Dasar. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–
952., 5–24.
Maiti, & Bidinger. (1981). Jenis Variabel Dan Skala Pengukuran, Perbedaan Statistik Deskriptif
Dan Inferensial. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.