Anda di halaman 1dari 7

Arti Sebuah Angka: Petualangan Awal dalam Statistika

@fachrulalam68@gmail.com

Dalam petualangan awal kita di dunia data dan angka, kita seringkali bertemu
dengan istilah Statistik dan Statistika. Meski terdengar serupa, keduanya memiliki
perbedaan esensial yang perlu kita pahami.
Statistik: Keadaan yang Sebenarnya
Kata Statistik berasal dari bahasa Yunani status atau dalam bahasa Inggris state
yang memiliki arti negara. Statistik pada awal mulanya diartikan sebagai
kumpulan data tentang keadaan suatu negara, seperti keadaan ekonomi, politik,
budaya, pertahanan, pendidikan, kesehatan, hukum, dan lain sebagainya. Seiring
berjalannya waktu, makna Statistik telah berkembang hingga sekarang. Ketika
kita membicarakan Statistik kita merujuk pada data, fakta, atau informasi yang
diperoleh dari studi atau penelitian.
Misalnya, ketika kita mengatakan "menurut Statistik, tingkat kelahiran telah
meningkat selama beberapa tahun ke belakang", kita berbicara tentang angka dan
informasi yang mencerminkan situasi aktual. Dengan demikian, melalui
perjalanan panjang Statistik menjadi lebih dari sekadar catatan tentang keadaan
negara tetapi digunakan untuk memahami dunia di sekitar kita melalui angka dan
data atau fakta. Data yang disampaikan melalui Statistik harus bersifat informatif,
komunikatif, berguna, dan praktis. Oleh karena itu, penyajiannya harus menarik
dan sesederhana mungkin tanpa menghilangkan informasi yang ada, sehingga
mudah dipahami oleh berbagai kalangan dan dapat memberikan manfaat yang
maksimal.
Statistika: Ilmu Cabang Matematika yang Mendalam
Di sisi lain, Statistika adalah ilmu matematika yang luas dan kompleks. Ini
mencakup sebuah metode dan konsep yang digunakan untuk mengumpulkan,
mengolah, menyajikan, menganalisis, menginterpretasi, dan menarik kesimpulan
berdasarkan data. Jadi, ketika kita mendengar kata Statistika sebenarnya
membicarakan ilmu yang digunakan sebagai alat untuk mengolah dan memahami
informasi dari data atau fakta yang ada.

1
2

Secara garis besar ragam Statistika dapat digolongkan berdasarkan: orientasi


pembahasan, tujuan analisis, asumsi distribusi, dan jumlah variabel terikat.
1. Berdasarkan orientasi pembahasan, Statistika dibedakan atas Statistika
Matematika dan Statistika Terapan. Statistika Matematika berfokus pada
pengembangan konsep matematika yang mendasari teori Statistika. Ini
melibatkan aspek-aspek seperti probabilitas, distribusi peluang, dan
pengembangan metode matematis untuk analisis data. Statistika Matematika
membantu dalam merumuskan dasar-dasar teoritis yang menjadi landasan bagi
berbagai metode Statistika Terapan. Sedangkan Statistika Terapan lebih
menekankan penerapan konsep-konsep Statistika dalam pemecahan masalah
praktis di berbagai bidang. Ini mencakup pengumpulan data, analisis data, dan
pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis. Statistika Terapan
digunakan dalam ilmu pengetahuan, ekonomi, kedokteran, industri, dan
bidang lainnya untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.
2. Berdasarkan tujuan analisis, Statistika dibedakan atas Statistika Deskriptif
dan Statistika Inferensial. Statistika Deskriptif berfokus pada penyajian,
penataan, dan pemahaman data secara rinci. Tujuan utamanya adalah untuk
merangkum dan menggambarkan karakteristik dasar dari suatu dataset tanpa
adanya pengambilan kesimpulan. Metode dalam Statistika Deskriptif
melibatkan penggunaan ukuran pemusatan data, seperti mean, median, dan
modus, serta ukuran penyebaran, seperti rentang dan simpangan baku.
Sedangkan Statistika Inferensial berfokus pada pengambilan kesimpulan atau
inferensi terhadap populasi berdasarkan sampel data yang diambil dari
populasi tersebut. Tujuan utamanya adalah menyimpulkan atau membuat
prediksi tentang karakteristik populasi berdasarkan informasi yang diperoleh
dari sampel. Metode dalam Statistika Inferensial melibatkan uji hipotesis,
interval kepercayaan, dan estimasi parameter. Statistika Inferensial
memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan dan generalisasi dari
hasil pengamatan yang terbatas. Dalam konteks Statistik, perlu dipahami
perbedaan antara populasi (keseluruhan elemen yang menjadi fokus studi) dan
sampel (sebagian kecil dari populasi yang memiliki karakteristik sama).
Sampel Statistik digunakan untuk membuat inferensi atau kesimpulan tentang
populasi secara keseluruhan. Namun, dalam konteks sensus yang mencakup
seluruh populasi, istilah Statistik mungkin tidak lagi relevan karena tidak perlu
lagi menggeneralisasi.
3. Berdasarkan asumsi distribusi populasi, Statistika dibedakan menjadi
Statistika Parametrik dan Nonparametrik. Statistika Parametrik mendasarkan
analisisnya pada asumsi tertentu tentang distribusi populasi dari mana data
diambil. Metode ini mengasumsikan bahwa data mengikuti distribusi normal.
Analisis parametrik sering melibatkan parameter populasi, seperti mean dan
varians. Metode ini sangat berguna ketika asumsi distribusi terpenuhi,
memberikan kekuatan analisis yang lebih besar. Sedangkan Statistika
Nonparametrik sebaliknya, tidak membuat asumsi tentang distribusi populasi
dari data yang diambil. Metode ini bersifat lebih umum dan fleksibel, tidak
3

bergantung pada parameter tertentu dari distribusi. Statistika Nonparametrik


sering digunakan ketika data tidak memenuhi asumsi distribusi normal atau
ketika skala pengukuran tidak dapat diidentifikasi secara jelas. Meskipun
memiliki kegunaan yang luas, metode ini mungkin memiliki kekuatan
inferensial yang lebih rendah daripada Statistika Parametrik dalam kondisi
tertentu dan biasanya digunakan sebagai metode alternatif. Dalam penelitian
kuantitatif, teknik analisis, baik Statistika Parametrik maupun Nonparametrik
digunakan untuk menguji hubungan (asosiatif) dan menguji perbedaan
(comparative)
4. Berdasarkan jumlah variabel terikat (dependent variable), Statistika
dibedakan atas Statistika Univariat dan Statistika Multivariat. Statistika
Univariat mempertimbangkan analisis Statistik yang hanya melibatkan satu
variabel terikat (dependent variable). Di sisi lain, Statistika Multivariat
melibatkan analisis yang melibatkan dua atau lebih variabel terikat. Dalam
artikel ini akan lebih dipokuskan kepada pembahasan Statistika Univariat,
tetapi tanpa dipungkiri akan coba juga bahas Statistika Multivariat.
Peranan Statisitka, Statistika memiliki peranan yang sangat penting dalam
berbagai bidang dan kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa peranannya.
1) Mengorganisir dan Merangkum Data: Statistika membantu dalam
mengumpulkan, menyusun, dan merangkum data. Dengan menganalisis data,
kita dapat mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang suatu fenomena
atau peristiwa.
2) Pengambilan Keputusan: Statistika digunakan untuk membuat keputusan
yang lebih baik dalam berbagai bidang seperti bisnis, ekonomi, kesehatan, dan
pemerintahan. Analisis statistika dapat memberikan pandangan yang lebih
objektif dan akurat.
3) Peramalan dan Prediksi: Dengan menggunakan metode statistika, kita dapat
meramalkan dan memprediksi tren masa depan. Ini sangat bermanfaat dalam
perencanaan strategis dan pengambilan keputusan jangka panjang.
4) Uji Hipotesis: Statistika membantu dalam menguji hipotesis atau asumsi. Ini
memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan berdasarkan bukti empiris dan
mengukur tingkat kepercayaan terhadap suatu pernyataan.
5) Penelitian Ilmiah: Statistika merupakan alat penting dalam penelitian ilmiah.
Dengan menerapkan teknik statistika, peneliti dapat mengevaluasi hasil
eksperimen, mengukur tingkat signifikansi, dan menyimpulkan temuan
penelitian.
6) Pengendalian Kualitas: Dalam industri, statistika digunakan untuk
mengendalikan kualitas produk. Metode seperti kontrol statistik proses (SPC)
membantu memantau dan memastikan bahwa produksi tetap berada dalam
batas-batas kualitas yang diinginkan.
7) Evaluasi Program: Statistika digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan
atau kegagalan suatu program atau inisiatif. Dengan mengumpulkan dan
menganalisis data, kita dapat menilai dampak suatu kebijakan atau proyek.
4

8) Pengembangan Model Matematika: Statistika sering digunakan dalam


pengembangan model matematika untuk merepresentasikan hubungan
kompleks antara variabel-variabel tertentu. Ini membantu dalam pemodelan
dan simulasi berbagai fenomena.
9) Pembelajaran Mesin (Machine Learning): Dalam era digital, statistika
menjadi landasan penting dalam pengembangan algoritma dan model
pembelajaran mesin. Ini memungkinkan komputer untuk belajar dari data dan
membuat prediksi atau keputusan tanpa pemrograman ekspisit.
10) Analisis Big Data: Dengan ledakan data digital, statistika berperan penting
dalam mengolah dan menganalisis big data. Teknik-teknik statistika
membantu mengidentifikasi pola, tren, dan wawasan berharga dari kumpulan
data yang besar dan kompleks.

Data, Variabel, Pengukuran, Skala Pengukuran, dan Pemilihan Teknik


Statistika
Data adalah informasi yang kita miliki tentang suatu hal, baik itu berupa fakta
yang sudah diketahui atau asumsi yang kita ambil. Informasi ini dapat berasal dari
hasil pengamatan atau percobaan. Dengan data, kita dapat menganalisis,
mengenali pola, dan membuat keputusan yang lebih baik. Jadi, data berperan
penting dalam membantu kita memahami dunia di sekitar kita. Data yang akan
diuji memiliki kriteria yang sangat penting, antara lain.
1) Akurat: Data harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menggambarkan
informasi yang tepat dan akurat.
2) Up to date: Data harus tepat waktu atau diperbarui secara teratur untuk
mencerminkan situasi terkini.
3) Komprehensif: Data harus mewakili secara menyeluruh dan komprehensif
aspek yang ingin dijelaskan atau dipahami.
4) Relevan: Data harus memiliki hubungan langsung dengan masalah atau
pertanyaan yang ingin diselesaikan.
5) Kesalahan baku kecil: Data sebaiknya memiliki tingkat kesalahan yang
minimal, menunjukkan tingkat ketelitian yang tinggi.
Dalam bentuknya, data dapat dibagi menjadi dua jenis utama:
1) Data Kualitatif: Merupakan data yang bersifat deskriptif, menggambarkan
karakteristik atau kualitas suatu objek. Contoh data kualitatif adalah warna,
jenis kelamin, atau status perkawinan.
2) Data Kuantitatif: Merupakan data yang bersifat kuantitatif atau dapat diukur.
Ini terdiri dari angka-angka yang dapat dihitung dan dianalisis. Contoh data
kuantitatif adalah tinggi badan, berat badan, atau jumlah produk yang terjual.

Variabel adalah suatu karakteristik atau sifat yang dapat berubah atau bervariasi
dalam suatu penelitian atau pengamatan. Berdasarkan jenis data variabel dapat
dibedakan menjadi variabel diskrit dan variabel kontinu. Variabel diskrit memiliki
nilai terbatas dan terdefinisi jelas, seperti jumlah anak dalam keluarga atau jumlah
5

karyawan. Sebaliknya, variabel kontinu dapat mengambil rentang nilai tak


terhingga, misalnya, tinggi badan atau suhu. Variabel kontinu memungkinkan
representasi yang lebih halus, memungkinkan pengamatan mendalam terhadap
fenomena. Sebagai contoh, tinggi seseorang dapat diukur dengan presisi tinggi,
tidak hanya sebagai nilai diskrit tertentu.

Variabel berdasarkan fungsinya terdiri atas variabel: bebas, terikat, kontrol,


moderator, dan intervening. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel
yang dimanipulasi untuk melihat dampaknya terhadap variabel terikat (dependent
variable). Variabel kontrol dijaga agar tidak memengaruhi hubungan antara
variabel bebas dan terikat, sementara variabel moderator memengaruhi kekuatan
atau arah hubungan tersebut. Variabel intervening atau mediator berada di antara
variabel bebas dan terikat, menjelaskan bagaimana atau mengapa hubungan antara
keduanya terjadi. Pemahaman terhadap jenis-jenis variabel ini penting untuk
merancang penelitian yang kokoh dan menjalankan analisis data dengan tepat.

Pengukuran adalah proses pemberian nilai atau angka pada suatu variabel
dengan tujuan untuk memberikan representasi kuantitatif dari karakteristik atau
sifat yang diamati. Pengukuran dapat dilakukan menggunakan berbagai
instrumen, seperti skala, tes, atau perangkat pengukur lainnya.

Skala pengukuran mengacu pada jenis nilai atau angka yang dapat diberikan
pada suatu variabel. Terdapat empat jenis skala pengukuran utama: nominal,
ordinal, interval, dan rasio. Masing-masing skala memiliki propertinya sendiri,
mulai dari pemberian label kategori hingga memiliki nol mutlak.
1) Skala nominal adalah skala pengukuran yang digunakan untuk
mengklasifikasikan atau mengkategorikan data tanpa adanya urutan atau
tingkatan. Variabel pada skala ini hanya memberikan label kategori dan tidak
memiliki peringkat atau jarak antar kategori. Contoh skala nominal adalah
jenis kelamin (laki-laki = 1, perempuan = 2) atau warna (merah = 1, biru = 2,
hijau = 3) dan lain sebagainya.
2) Skala ordinal memiliki tingkatan atau peringkat di antara kategorinya, tetapi
jarak antar peringkatnya tidak konsisten atau tidak dapat diukur. Dengan kata
lain, peringkat pada skala ordinal menunjukkan urutan relatif, tetapi tidak
memberikan informasi tentang seberapa besar perbedaan antar peringkat.
Contoh skala ordinal adalah tingkat kepuasan (sangat tidak setuju = 1, tidak
setuju = 2, netral = 3, setuju = 4, sangat setuju = 5).
3) Skala interval memiliki tingkatan atau peringkat di antara kategorinya dan
jarak antar peringkatnya konsisten. Namun, skala ini tidak memiliki nilai nol
mutlak yang berarti nilai nol tidak mengindikasikan ketiadaan atau tidak
adanya karakteristik. Contoh skala interval adalah suhu dalam derajat Celsius
atau Fahrenheit, seperti 0 ℃
4) Skala rasio memiliki tingkatan atau peringkat di antara kategorinya, jarak
antar peringkatnya konsisten, dan memiliki nilai nol mutlak yang
menunjukkan ketiadaan atau tidak adanya karakteristik. Skala ini
6

memungkinkan perbandingan rasio yang valid antar nilai. Contoh skala rasio
adalah tinggi badan, berat badan, atau pendapatan. Sebagai contoh, jika kita
menggunakan tinggi badan sebagai variabel pada skala rasio, nilai 0 pada
tinggi badan akan menunjukkan ketiadaan atau tidak adanya tinggi badan.

Pemilihan teknik Statistika merupakan tahap penting dalam analisis data, dan
ini bergantung pada jenis data yang Anda miliki dan pertanyaan penelitian yang
ingin kita jawab. Dalam statistika, terdapat dua kategori uji statistik utama yang
sering digunakan: uji hubungan dan uji perbedaan.
Uji Hubungan (asosiatif):
1) Uji Korelasi: Digunakan untuk menilai sejauh mana dua variabel kuantitatif
berkaitan satu sama lain. Koefisien korelasi mengukur kekuatan dan arah
hubungan antara variabel-variabel tersebut.
2) Uji Regresi: Mengevaluasi hubungan sebab-akibat antara satu variabel terikat
dan satu atau lebih variabel bebas. Regresi linier digunakan jika variabel
terikat bersifat kontinu, sementara regresi logistik untuk variabel terikat yang
bersifat biner.
Uji Perbedaan (comperative):
1) Uji T (t-Test): Dapat digunakan untuk membandingkan rata-rata dua
kelompok. Jika hanya ada dua kelompok, t-Test independen digunakan. Jika
ada lebih dari dua kelompok, dapat digunakan uji analisis varians (ANOVA).
2) Uji Beda Mann-Whitney: Alternatif non-parametrik untuk uji t-Test
independen jika asumsi distribusi normal tidak terpenuhi.
3) Uji Chi-Square: Digunakan untuk menilai hubungan antara dua variabel
kategorikal. Jika ingin membandingkan distribusi frekuensi antara dua atau
lebih kelompok, dapat digunakan uji chi-square independen atau uji chi-
square goodness-of-fit.
Abjad Yunani dalam dunia statistika, kita sering menemui berbagai simbol yang
menggunakan abjad Yunani. Simbol-simbol ini memberikan representasi
matematis yang penting dalam analisis data dan perhitungan statistik. Mari kita
kenali beberapa simbol tersebut dan pahami peran kunci mereka dalam konteks
statistika.
Tabel Huruf Yunani
7

Kapital Kecil Sebutan Kapital Kecil Sebutan


Α α alpha Ν ν nu
Β β beta Ξ ξ xi
Γ γ gamma Ο ο omicron
Δ δ delta Π π pi
Ε ε epsilon Ρ ρ rho
Ζ ζ zeta Σ σ sigma
Η η eta Τ τ tau
Θ θ theta Υ υ upsilon
Ι ι iota Φ φ phi
Κ κ kappa Χ χ khi
Λ λ lambda Ψ ψ psi
Μ μ mu Ω ω omega

Dengan ini, kita mengakhiri perjalanan singkat dalam memahami dasar-dasar


Statistika. Artikel ini hanya menyentuh permukaan dari kompleksitas ilmu ini.
Simbol-simbol dan konsep yang telah kita bahas menjadi landasan untuk lebih
mendalam lagi. Terima kasih telah menemani perjalanan ini. Selamat terus belajar
dan menjelajahi dunia statistika yang luas! Sampai jumpa di petualangan statistika
berikutnya!
Referensi:
 Gunawan, R., Yakub, S., & Ramadhan, Puji S. 2023. Mengenal Dasar
Keilmuan Statistika. Medan: TGD Press.
 Khadir. 2019. Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan
Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Depok: Rajawali Pers.
 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai