Anda di halaman 1dari 27

HALAMAN JUDUL

MODUL MATA KULIAH


SISTEM ENGINE DIESEL
POMPA INJEKSI TIPE IN LINE MOTOR DIESEL

DOSEN PENGAMPU:
1. MOCH. AZIZ KURNIAWAN, M.T

TEKNIK KESELAMATAN OTOMOTIF


POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TEGAL
2022
POMPA INJEKSI TIPE IN LINE MOTOR DIESEL

A. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi dasar
1. Taruna dapat menguji kinerja pompa tipe in line motor diesel.
2. Taruna dapat mengamati volume bahan bakar yang diinjeksikan pada tiap silinder
pada pompa injeksi tipe in-line.
3. Taruna dapat melakukan penyetelan pompa injeksi tipe in-line.

Indikator
1. Taruna mampu menguji kinerja pompa tipe in line motor diesel.
2. Taruna mampu mengamati volume bahan bakar yang diinjeksikan pada tiap silinder
pada pompa injeksi tipe in-line.
3. Taruna mampu melakukan penyetelan pompa injeksi tipe in-line.

B. Deskripsi Singkat

Taruna mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam menguji, mengamati, dan


melakukan penyetelan pompa tipe in line motor diesel.
C. Materi

Pompa Injeksi memiliki fungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki
bahan bakar untuk kemudian dipompakan menuju injector dan dikabutkan oleh
injector. Pompa injeksi tipe in-line mempunyai cam dan plunger yang jumlahnya
sama dengan jumlah silinder pada mesin. Cam menggerakkan plunger sesuai
dengan firing order mesin. Gerak lurus bolak-balik dari plunger ini menekan bahan
bakar dan mengalirkannya ke injection nozzle melalui delivery valve. Delivery valve
memegang dua peranan penting mencegah aliran bahan bakar balik dari saluran
bahan bakar ke daerah plunger dan menghisap bahan bakar dari injection nozzle
untuk menghentikan injeksi dengan cepat.
Plunger dilumasi oleh bahan bakar diesel dan camshaft oleh minyak pelumas
mesin. Governor mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan oleh injection
nozzle dengan menggeser control rack. Governor dibedakan dalam dua tipe yaitu : Simple
mechanical centrifugal governor dan combined governor yang merupakan
kombinasi antara pneumatic governor dengan mechanical centrifugal governor.
Timing injeksi bahan bakar diatur oleh automatic centrifugal timer. Timer mengatur
putaran camshaft. Mesin mati jika control rack digerakkan ke arah akhir bahan bakar.

a. Cara Kerja

Bahan bakar yang dikirim oleh feed pump ke pompa injeksi dikeluarkan dengan
tekanan dari pump element sesuai dengan gerakan camshaft (yaitu gerak bolak-balik
plunger) sebagai berikut:
1. Pada titik mati bawah plunger, bahan bakar mengalir ke dalam silinder melalui feed
hole dari ruang bahan bakar (fuel chamber). (Gambar (a)).
2. Bila camshaft berputar, plunger bergerak naik. Pada saat puncak plunger
mencapai bibir feed hole bagian atas, feed hole tertutup dan bahan bakar mulai
ditekan (Gambar (b))
3. Bila plunger terus bergerak ke atas, bahan bakar menekan delivery valve
sehingga terbuka dan mengalir keluar melalui pipa injeksi menuju ke nozzle.
(Gambar (c))
4. Pada saat bibir bagian atas control groove mencapai bibir bagian bawah feed hole,
pemompaan bahan bakar berakhir. Gambar (d)).
5. Bila plunger terus bergerak ke atas, bahan bakar yang masih tersisa di dalam
ruang tekan dikembalikan melalui lubang pada puncak plunger dan mengalir
keluar melalui control groove dan feed hole ke ruang bahan bakar. Gambar (e)).
Effective stroke injeksi (langkah penginjeksian efektif) di mulai pada saat
plunger mulai pemompaan dan berakhir bersamaan dengan akhir pemompaan. Pada
gambar di bawah di jelaskan banyaknya gerakkan plunger dari gambar (b) sampai gambar
(d).
Bagian gerakan plunger dari titik mati bawah sampai menutup feed hole disebut
pre-stroke (Gambar (a) dampai gambar (b).

LANGKAH KERJA PRAKTIKUM

a. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
• Injection Pump Tester • Pompa Injeksi Tipe In-Line
• Obeng
• Kotak alat
• Kunci sok
• Pipa kapiler
• Pipa lengkung
• Dial indikator

b. Keselamatan Kerja

Jangan lupa melepas kembali kunci sok


dari puli setelah pekerjaan penyetelan saat
penyemprotan selesai !

1. Pengujian pompa injeksi tipe in-line

a. Pasang pompa injeksi pada injection pump


tester.
b. Nyalakan motor penggerak pada injection pump
testeruntuk melakukan pengamatan awal
jumlah injeksi bahan bakar.
c. Ambil gelas ukur hasil injeksi bahan bakar.
d. Amatilah jumlah bahan bakar dalam gelas ukur.
e. Bandingkan dengan semua gelas ukur lainnya
f. Apabila terdapat perbedaan jumlah bahan
bakar pada gelas ukur lakukan penyetelan
pada pompa injeksi tipe in line.

2. Penyetelan pompa injeksi tipe in-line


a. Lakukan penyetelan pompa injeksi dengan cara
kendurkan baut pada kontrol pinion, lalu
gerakan pinion kearah kiri atau kanan.

Catatan:
Apabila kontrol pinion diputar atau
digerakan kearah kiri maka voleme bahan bakar
yang diinjeksikan akan bertambah, sedangkan
apabila diputar atau digerakan kearah kanan
maka volume bahan bakar yang diinjeksikan
akan berkurang.

b. Setelah selesai penyetelan kencangkan


kembali baut kontrol pinion lalu lakukan
pengetesan ulang.

c. Lakukan hal di atasa beberapa kali hingga


mendapat volume penginjeksian bahan bakar
yang sama untuk tiap silinder.

d. Lakukan pengetesan lagi seperti pada saat melakukan pengetesan.


e. Lakukan pengetesan dengan waktu 12 detik, 17 detik, 22 detik, 28 detik, dan 29
detik pada silinder I, II, III dan IV.
f. Amatilah jumlah bahan bakar dalam gelas ukur.
g. Catat hasil pengamatan pada table hasil pengamatan praktikum

TABEL PENGAMATAN HASIL PRAKTIKUM

SILINDER 12 detik 17 detik 22 detik 28 detik 29 detik


I 35 ml 45 ml 57 ml 71 ml 73 ml
II 35 ml 45 ml 58 ml 71 ml 73 ml
III 34 ml 46 ml 58 ml 72 ml 75 ml
IV 35 ml 45 ml 56 ml 70 ml 71 ml

KESIMPULAN

Dari hasil pengetesan pompa injeksi tipe in line pada injection tester, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada saat melakukan pengetesan, memutar pompa ke kiri maka semakin irit. Jika
memompa ke sebelah kanan maka semakin boros atau banyak.
2. Semakin lama injeksi bahan bakar maka jumlah bahan bakar semakin banyak dan
semakin cepat injeksi bahan bakar maka jumlah bahan bakar semakin sedikit.
3. Jumlah bahan bakar antar semprotan pompa harus sama. Apabila tidak sama
akan menimbulkan kepincangan mesin. Cara memperbaikinya dengan cara
menyetel pompa injeksi ke kiri atai ke kanan.
LANGKAH KERJA PRAKTIKUM

A. TUJUAN :
• Taruna mampu melakukan pembongkaran dan perakitan pompa injeksi tipe in-line.
• Taruna mampu mempelajari konstruksi pompa injeksi tipe in-line.
• Taruna mampu menganalisis komponen pompa injeksi tipe in-line.
• Taruna mampu melakukan pengukuran komponen pompa injeksi tipe in-line.

B. ALAT DAN BAHAN :


Alat : Bahan :
• Kunci Ring 32 • Palu Plastik • Pompa Injeksi Tipe In-
• Kunci Ring 22 • Obeng Line
• Kunci Ring 10 • Kunci L (SST)
• Vernier Caliper • Tracker Plunger (SST)

C. PEMBONGKARAN POMPA INJEKSI TIPE IN-LINE

a. Menggunakan kunci ring 32, lepas baut


pengunci primary pump.

b. Menggunakan kunci ring 10, lepas 3 baut


pengunci primary pump.
c. Lepas primary pump.

Membongkar Mechanical Governor Unit


a. Menggunakan kunci ring 10, lepas 8 baut
pengikat tutup mechanical governor.

b. Lepas tutup mechanical governor.

c. Lepas batang pengimbang mechanical


governor.

d. Lepas bantalan pengimbang mechanical


governor.
e. Lepas tuas pemutar mechanical centrifugal
governor.

f. Lepas tuas pengungkit mechanical centrifugal


governor.

g. Lepas mechanical centrifugal governor.

h. Lepas gigi penggerak mechanical centrifugal


governor.

Membongkar Plunger Unit


a. Menggunakan kunci ring 10, lepas baut
pengunci tutup penyetel.
b. Lepas tutup penyetel.

c. Putar camshaft searah jarum jam, lalu beri


pengunci pada ujung plunger.

d. Lakukan hal seperti di atas hingga semua


plunger terkunci dan kita dapat melakukan
pelepasan camshaft.

e. Menggunakan kunci ring 10, lepas 4 baut


pengikat camshaft.

f. Menggunakan kunci L (SST), lepas baut


penutup bawah camshaft.
g. Menggunakan palu plastic, pukul bagian ujung
camshaft hingga camshaft dapat dilepas.

h. Lepaskan camshaft.

i. Menggunakan kunci ring 10, lepas 2 baut


pengunci saluran tekan (delivery valve holder).

j. Menggunakan obeng, lepas baut pengunci


plunger.
k. Menggunakan obeng, lepas baut pengunci
control pinion.

l. Menggunakan tracker plunger (SST), lepas


plunger.
m. Menggunakan kunci pas 32, lepas saluran
tekan.

n. Lepas dan keluarkan seluruh komponen unit


plunger dan susun berdasarkan urutan.

D. ANALISIS DAN PENGUKURAN

Analisis Dan Pengukuran Saluran Tekan


Analisis:
a. Saluran tekan memiliki jumlah 8 ulir pada
ulir besar.
b. Saluran tekan memiliki jumlah 8 ulir pada
ulir kecil.
c. Diameter mur saluran tekan adalah 22 mm.
d. Menggunakan vernier caliper, ukur panjang
saluran tekan.
Hasil: 50 mm
e. Menggunakan vernier caliper, ukur
diameter dalam saluran tekan.
Hasil: 12,50 mm

Analisis dan pengukuran pegas katup


pengalir
Analisis:
a. Pegas katup pengalir memuluku jumlah
ulir 11.

b. Menggunakan vernier caliper, ukur


panjang pegas katup pengalir.
Hasil: 26,4 mm

c. Menggunakan vernier caliper, ukur


diameter pegas katup pengalir.
Hasil: 9,2 mm

Analisis Dan Pengukuran Katup Pengalir


Analisis:
a. Katup pengalir berbentuk seperti paku
yang apabila terkena tekanan akan
terdorong melawan pegas katup pengalir.
b. Menggunakan vernier caliper, ukur
panjang katup pengalir.
Hasil: 17,6 mm

c. Menggunakan vernier caliper, ukur


diameter katup pengalir.
Hasil: 5 mm

Analisis Dan Pengukuran Dudukan Katup


Pengalir
Analisis:
a. Dudukan katup pengalir memiliki bentuk
seperti tabung dengan lubang pada sisi
tengahnya sebagai ruang tempat katup
pengalir.
b. Menggunakan vernier caliper, ukur
panjang dudukan katup pengalir.
Hasil: 14,7 mm

c. Menggunakan vernier caliper, ukur


diameter dudukan katup pengalir
Hasil: 14 mm
Analisis Dan Pengukuran Kontrol Sleve
Analisis:
a. Bagian atas dari kontrol sleve memiliki
bagian yang bergerigi berfungsi sebagai
dudukan kontrol pinion.

b. Menggunakan vernier caliper, ukur


panjang control sleve.
Hasil: 32,8 mm

c. Menggunakan vernier caliper, ukur


diameter luar control sleve.
Hasil: 14,4 mm

d. Menggunakan vernier caliper, ukur


diameter dalam control sleve.
Hasil: 9 mm

Analisis Dan Pengukuran Kontrol Pinion


Analisis:
a. Kontrol pinion berbentuk seperti cincin
dengan gerigi pada bagian luar maupun
dalamnya yang berfungsi sebagai penyetel
volume injeksi bahan bakar.
b. Menggunakan vernier caliper, ukur
diameter dalam control pinion.
Hasil: 15 mm

Analisis Dan Pengukuran Flens Penggerak


Plunger
Analisis:
a. Flens penggerak plunger berbentuk tabung
dengan lubang pada sisi tengahnya sebagai
tempat dari plunger.

b. Menggunakan vernier caliper, ukur


panjang Flens penggerak plunger.
Hasil: 37,3 mm

c. Menggunakan vernier caliper, ukur


diameter Flens penggerak plunger.
Hasil: 13 mm

Analisis Dan Pengukuran Dudukan Pegas


Atas
Analisis:
a. Berbentuk seperti ring dengan bagian
tengah yang menonjol ke dalam.
b. Menggunakan vernier caliper, ukur
diameter luar dudukan pegas atas.
Hasil: 27,6 mm

c. Menggunakan vernier caliper, ukur


diameter dalam dudukan pegas atas.
Hasil: 17,3 mm

Analisis Dan Pengukuran Pegas Plunger


Analisis:
a. Pegas plunger memiliki jumlah ulir 8.

b. Menggunakan vernier caliper, ukur


panjang pegas plunger.
Hasil: 47 mm

c. Menggunakan vernier caliper, ukur


diameter pegas plunger.
Hasil: 23,10 mm
Analisis Dan Pengukuran Plunger
Analisis:
a. Plunger berbentuk seperti poros dengan
pengait pada salah satu ujungnya.

b. Menggunakan vernier caliper, ukur


panjang plunger.
Hasil: 62,4 mm

c. Menggunakan vernier caliper, ukur


diameter poros yang berhubungan dengan
dudukan pegas bawah.
Hasil: 17,8 mm

d. Menggunakan vernier caliper, ukur


diameter poros plunger.
Hasil: 13 mm

Analisis Dan Pengukuran Dudukan Pegas


Bawah
Analisis:
a. Pada dudukan pegas bawah terdapat
lubang celah yang berfungsi sebagai
tempat pengait plunger
b. Menggunakan vernier caliper, ukur
panjang dudukan pegas bawah.
Hasil: 14,2 mm

c. Menggunakan vernier caliper, ukur


diameter dudukan pegas bawah.
Hasil: 23 mm

Analisis Dan Pengukuran Penumbuk Rol


Analisis:
a. Penumbuk rol berbentuk seperti tabung
dengan roller/bearing pada bagian tengah
tabung.

b. Menggunakan vernier caliper, ukur


diameter penumbuk rol.
Hasil: 24 mm

Analisis Dan Pengukuran Camshaft


Analisis:
a. Camshaft memiliki 4 tonjolan cam,
masing-masing cam menyuplai bahan
bakar untuk 1 silinder.
b. Menggunakan vernier caliper, ukur tinggi
tonjolan cam.
Hasil: 31,8 mm

c. Menggunakan vernier caliper, ukur tebal


tonjolan cam.
Hasil: 11,2 mm

E. PERAKITAN POMPA INJEKSI TIPE IN-LINE

Merakit Plunger Unit


a. Rakit saluran tekan, pasang pegas katup
pengalir dan katup pengalir.

b. Pasang dudukan katup pengalir.


c. Pasang saluran tekan.

d. Menggunakan kunci pas 32, kencangkan


saluran tekan.

e. Menggunakan obeng, pasang dan


kencangkan baut pengunci plunger.

f. Pasang kontrol pinion tepatkan pada tanda.

g. Pasang kontrol sleve dan tepatkan pada


tanda.
h. Pasang dudukan pegas atas, plunger, pegas
plunger, dudukan pegas bawah dan
penumbuk rol.

i. Menggunakan tracker plunger (SST),


pasang plunger.

j. Pasang pengunci pada ujung plunger.

k. Menggunakan obeng, pasang dan


kencangkan baut pengunci control pinion.

l. Menggunakan kunci ring 10, pasang dan


kencangkan 2 baut pengunci saluran tekan.
m.Pasang camshaft.

n. Menggunakan palu plastic, pukul bagian


ujung camshaft hingga camshaft dapat
dipasang.

o. Menggunakan kunci ring 10, pasang dan


kencangkan 4 baut pengikat camshaft.

p. Menggunakan kunci L (SST), pasang dan


kencangkan baut penutup bawah camshaft.

q. Beri solar atau oli untuk melumasi


komponen pompa.
r. Putar camshaft searah jarum jam, lalu lepas
pengunci pada ujung plunger.

s. Pasang tutup penyetel.

t. Menggunakan kunci ring 10, pasang dan


kencangkan baut pengunci tutup penyetel.

Merakit Mechanical Governor Unit


a. Pasang bearing dan washer.

b. Pasang gigi penggerak mechanical


centrifugal governor.
c. Pasang mechanical centrifugal governor.

d. Pasang tuas pengungkit mechanical


centrifugal governor.

e. Pasang tuas pemutar mechanical


centrifugal governor.

f. Pasang bantalan pengimbang mechanical


governor.

g. Pasang batang pengimbang mechanical


governor.
h. Pasang tutup mechanical governor.

i. Menggunakan kunci ring 10, pasang dan


kencangkan 8 baut pengikat tutup
mechanical governor.

Merakit Primary Pump Unit


a. Pasang primary pump.

b. Menggunakan kunci ring 10, pasang dan


kencangkan 3 baut pengunci primary
pump.

c. Menggunakan kunci ring 32, pasang dan


kencangkan baut pengunci primary pump.
d. Bersihkan pompa

Anda mungkin juga menyukai