BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman pangan berupa semak
yang tumbuh tegak dan merupakan tanaman semusim. Kedelai berasal dari daerah
ke-17 sebagai tanaman makanan dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke
(Asia Timur) dan ke negara-negara lain di Amerika dan Afrika (Suhartono et al.,
2008).
Kedelai awalnya dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja
dan Soja max (Irwan, 2006). Klasifikasi tanaman kedelai berdasarkan sistem
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Glycine
6
Pengaruh Frekuensi Penyiangan..., Ferawati Adzanni, FKIP, UMP, 2016
7
komponen utamanya, yaitu akar, daun, batang, polong, dan biji sehingga
Bunga pada kedelai terletak di ketiak, ada juga yang terletak di terminal.
Tangkai bunga pendek dan berukuran kecil. Bracteola terdiri dari 2 helai.
Memiliki kelopak bunga berukuran kecil berkisar 5-7 mm, berbentuk panjang dan
berbulu. Bulu - bulu halus hampir setengah dari permukaan tangkai. Daun
mahkota berwarna putih atau ungu dengan dasar mahkota bunga kedelai terlihat
samar - samar, benang sari mudah memisah atau rontok dan tandan bunganya
tidak bertangkai. Bentuk daun pada bunga agak panjang, persistent, dan tangkai
berukuran 2-3 mm. Memiliki kepala putik yang sempurna/lengkap dengan tangkai
putik pendek. Polong kedelai berbentuk lonjong atau linear, terbentuk pada
tangkai saat kelopak bunga layu, memiliki sekat membran diantara 2-4 bijinya.
Panjang polong berukuran 3 - 41 cm dan lebarnya 8-12 mm, berisi 1-4 biji. Polong
2
kebanyakan sedikit bengkok. Bakal buah kedelai padat berbulu, berukuran 6-7
tanaman yang dapat dibedakan oleh setiap sifat (morfologi, fisiologi, sitologi,
kimia, dll.) yang nyata untuk usaha pertanian dan bila diproduksi kembali akan
menunjukan sifat yang dapat dibedakan dari yang lainnya (Sutopo, 1998). Proses
introduksi, seleksi galur, dan persilangan varietas atau galur yang sudah ada.
hektar tinggi, daya tahan terhadap hama dan penyakit tinggi. Menurut Rahajeng
genjah(<70 hari), genjah (70–79 hari), sedang (80–85hari), dalam (86–90 hari),
dan sangat dalam (>90 hari). Beberapa contoh varietas unggul kedelai antara lain
kedelai berumur dalam karena umur masak kedelai berkisar 86-90 hari. Berikut
2,25 ton/ha.Memiliki warna ungu pada hipokotil, epikotil dan bunganya. Bentuk
daun oval dan berwarna hijau dengan ukuran yang lebar, bulu berwarna putih,
warna kulit biji kuning, warna polong masak coklat muda, dan warna hilum
cm.Umur berbunga 35,7-39,4 hari, umur polong masak 82,5-92,5 hari dan tidak
mudah pecah, dengan bobot per 100 biji berkisar 14,8-15,3 gram. Varietas ini
tahan rebah dan mempunyai tingkat ketahanan penyakit yang moderat terhadap
memiliki tinggi sekitar 62-64 cm. Varietas Mahameru dilepas pada tahun 2001
epikotil dan bunganya. Warna daun hijau dengan bentuk daun oval dan lebar,
warna bulu putih. Warna polong masak coklat dengan warna kulit biji kuning dan
bobot per 100 biji berkisar 16,5-17,0 g. Berbunga pada umur 36,1-39,6 hari,
polong masak pada umur 83,5-94,8 hari dan tidak mudah pecah. Tahan rebah dan
2,16 ton/ha. Varitas ini mempunyai tipe tumbuh determinit, dan memiliki tinggi
berwarna hijau. Hilum, bulu dan polong masak berwarna coklat. Berbunga pada
umur 35 hari, polong masak pada umur 88 hari dan polong tidak mudah pecah.
Kulit biji berwarna kuning dengan ukuran biji sedang dan bobot per 100 biji
adalah 10,68 g. Varietas ini tahan rebah dan agak moderat terhadap karat daun
(Suhartina, 2005).
tumbuh determinit dengan bentuk daun lanceolate. Memiliki warna ungu pada
hipokotil dan bunganya, warna hijau pada epikotil, warna coklat pada bulu dan
polong masak, sedangkan kulit biji berwarna kuning. Berbunga pada umur 35 hari
setelah tanam dan panen pada umur 88 hari. Biji berbentuk oval dengan ukuran
sedang dan memiliki bobot per 100 biji sebesar 11,0 g. Varietas ini tahan rebah
Varietas Willis dilepas pada tahun 1983 dan mempunyai produktivitas rata-
rata 1,6 ton/ha. Tinggi tanaman mencapai 50 cm dengan tipe tumbuh yang
determinit. Memiliki warna ungu pada hipokotil dan bunganya. Warna bulu,
hilum dan polong tua adalah coklat tua. Umur berbunga 39 hari dan umur
matang (panen) 85-90 hari. Biji berbentuk oval agak pipih dengan bobot 100 biji
10 g. Varietas ini tahan rebah dan agak tahan karat daun dan virus (Suhartina,
2005).
tanaman kedelai yaitu golongan rumput, teki, dan berdaun lebar (Adisarwanto,
2009). Golongan rumput mempunyai ciri batang yang bulat atau pipih dan
berongga, daun tersusun secara altenate dan tulang daun sempit memanjang.
bulat dan tidak berongga, daun rosette dan tulang daun sempit memanjang. Gulma
ini mempunyai sistem rhizoma dan umbi sangat luas. Sifat yang menonjol adalah
lingkungan tertentu. Gulma berdaun lebar mempunyai ciri daunnya yang pipih
melebar, tidak memanjang seperti rumput. Terdapat tunas – tunas pada nodus atau
titik melekatnya daun. Daun-daun gulma berdaun lebar dibentuk pada meristem
Kerugian yang dapat ditimbulkan gulma pada budidaya kedelai yaitu dapat
penurunan hasil kedelai oleh gulma berkisar 18-76% (Zuhairini, 2013). Selain itu,
ruang tempat tumbuh dan sinar matahari. Gulma dapat menjadi kompetitor bagi
2013). Tingkat persaingan antara tanaman dan gulma dipengaruhi beberapa faktor,
antara lain stadia pertumbuhan tanaman, kepadatan gulma, densitas gulma, tingkat
Gulma yang sering dijumpai pada budidaya tanaman pangan seperti kedelai
adalah gulma semusim. Beberapa jenis gulma yang merugikan pada tanaman
kedelai antara lain, Cyperus sp., Cynodon dactylon, Amaranthus sp., Ageratum
beberapa cara yaitu dengan kultur teknik, kimiawi, mekanik dan biologi (Cholid,
1987).
kerja untuk menyiang, lebih praktis, mengurangi kerusakan akar dan erosi.
Namun penggunaan herbisida dalam jangka waktu lama juga berdampak negatif
hayati dan resistensi gulma terhadap herbisida (Adnan et al., 2012). Maka perlu
pengendalian gulma yang yang efektif dan efisien serta sedapat mungkin
dilakukan dengan cara mencabut dan merusak gulma serta melepaskannya dari
penyiangan yaitu tidak memberikan efek residu yang merugikan manusia dan
miring, kurang efisien dan membutuhkan tenaga kerja yang banyak jika
diterapkan pada lahan yang luas (Cholid, 1987). Penyiangan sesudah gulma
dewasa akan membongkar akar tanaman dan menimbulkan kerusakan fisik. Pada
populasi gulma yang tinggi dan penyiangan terlalu sering dapat menimbulkan
tidak maksimal, dan juga akan gagal mencegah tumbuhnya biji-biji gulma
(Nasution, 2009).
akan efektif dan efisien jika diterapkan pada lahan yang tidak terlalu luas dan
banyak tenaga kerja. Pemilihan waktu penyiangan yang tepat akan mengurangi
Penyiangan menjelang dan selama periode kritis akan mencegah kerugian atau
memiliki nilai kompetisi yang paling tinggi dibandingkan varietas Ijen dan
Grobogan dalam berasosiasi dengan teki dan alang-alang yaitu sebesar 15.0075
dan 7.9913.