Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMULIAAN TANAMAN

Identifikasi Beberapa Varietas Singkong di Kabupaten Jember

Diajukan guna memenuhi tugas praktikum mata kuliah Pemuliaan Tanaman


Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember

Dosen Pengampu :

Dr. Halimatus Sadiyah, S.Si., M.Si.

Ir. Kacung Hariyono, MS., Ph.D

Oleh :

RONA FIRNAS (191510101012)


DEWI ANGGRAINI (191510101013)
TEEUSA LENTERA E (191510101008)
APRILIA WULANDARI (191510101014)
MOCH. ZAINI ROFIKIN (191510101010)

PROGRAM STUDI AGRONOMI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman merupakan salah satu bahan pokok dasar pada dunia pertanian.
Pertanian adalah salah satu kegiatan bercocok tanam, membudidayakan, dan
merawat tanaman. Tanaman singkong merupakan salah satu jenis tanaman pangan
yang menghasilkan singkong atau ubi kayu. Tanaman singkong merupakan salah
satu komoditas pangan pertanian unggulan di indonesia. Indonesia merupakan
negara yang beriklim tropis yang sangat cocok untuk digunakan pengembangan
komoditas tanaman pangan singkong. Tanaman singkong mampu tumbuh
didataran tinggi dan dataran rendah. Di indonesia tanaman singkong banyak di
budidayakan di lampung. Provinsi lampung merupakan daerah penghasil
singkong yang terletak di kabupatan tulang bawang dengan luas areal panen
singkong mencapai 19,886/ha dan produksi singkong yang dihasilkan mencapai
494,615 ton (Muharni, et al. 2021).
Tanaman singkong adalah salah satu jenis tumbuhan yang cukup mudah
untuk di budidayakan dan mempunyai banyak manfaat. Tanaman singkong
merupakan salah satu bahan pangan sumber karbohidrat yang banyak disukai oleh
masyarakat indonesia serta dapat dibentuk berbagai macam olahannya seperti
keripik singkong. Bagian tanaman singkong yang dapat dikonsumsi yaitu bagian
daun dan umbinya.
Tanaman singkong pada daun umbinya mempunyai susunan berurat
menjari dengan jumlah sebanyak 5-9 helai. Daun muda atau biasa disebut dengan
pucuk ubi kayu tanaman singkong memiliki rasa yang sangat enak jika dibuat
menjadi bahan olahan makanan. Dalam tiap 100 gram pucuk ubi tanaman
singkong mengandung 73 kal kalori, 6,8 gram protein, 1,2 gr lemak, 13 gr
karbohidrat, 165 mg kalsium, 54 mg fosfor, 2 mg zat besi, 11 SI vitamin C, 77,2
gr air. Jenis varietas tanaman singkong seperti singkong manggu,singkong putih,
singkong emas, singkong mentega, dan singkong mukibat. Singkong mukibat ini
merupakan jenis varietas singkong yang banyak di budidayakan di Jawa Timur.
Tanaman singkong mengandung saponin yang memiliki prosedur kerja
dengan cara menghambat kerja enzim α-glukosidase yaitu enzim yang ada di
dalam usus yang berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Enzim
α-glukosidase inhibitor ini menghambat absorpsi glukosa pada usus halus (Jurni,
2020). Selain itu, tanaman singkong memiliki banyak vitamin K yang berperan
dalam membangun masa tulang. Sehingga dengan mengkonsumsi umbi singkong
mampu menurunkan risiko osteoporosis dan dapat menjadi alternatif pengobatan
pasien Alzheimer tanpa merusak saraf di otak (Anna, 2019).
Banyaknya manfaat dari tanaman singkong menjadikan varietas-varietas
singkong muncul dimana-mana baik dari persilangan dari para pemulia tanaman
atau muncul seiring berjalannya waktu. Melimpahnya varietas singkong memicu
harus dilakukannya kegiatan pencanderaan pada tanaman singkong.
Penacanderaan merupakan kegiatan yang mengidentifikasi tanaman atau mahluk
hidup lewat dari gambaran-gambaran fisik tanaman. Pengamatan dilakukan
dengan mengobservasi ciri-ciri anatomi dan morfologi misalnya jumlah daun
pertangkai dan lain sebagainya. Pencanderaan sangat penting dilakukan, karena
mampu mengetahui kebenaran varietas, homogenitas dan persentase campuran
varietas lain pada suatu kebun area atau lahan tertentu.

1.2 Tujuan
1) Mahasiswa mampu mengidentifikasi karakter varietas sebagai dasar kegiatan
pemuliaan tanaman.
2) Mahasiswa mampu mengetahui perbedaan karakter varietas satu dengan
varietas lainnya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Singkong


Tanaman singkong termasuk dalam famili Euphorbiaceae atau suku
jarak–jarakan. Tanaman singkong banyak tersebar diseluruh wilayah Indonesia
hingga mendunia, yang ditandai dengan sebutan nama diberbagai macam wilayah
yang berbeda-beda seperti halnya ketela pohon, ubi kayu, pohung, kasbi, sepe,
boled, budin (Jawa), sampeu (Sunda), kaspe (Papua) Cassava (Inggris) , tapioca
plant (Pilipina) Kamoteng kahoy dan sebagainya. Tanaman singkong termasuk
kelas Magnoliapsida yang merupakan jenis tanaman umbi akar atau pohon yang
panjang. Tanaman singkong memiliki taksonomi sebagai berikut :
Kingdom : Plantea
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliapsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot Utilissima Pohl. (Kurnia, et al. 2013).
Tanaman singkong (Manihot utilissima) memiliki bagian tubuh dari
terdiri atas daun, batang, bunga, dan umbi. Daun pada tanaman singkong
termasuk jenis daun tunggal, berbentuk menjari dengan tulang daun yang
menyambung ke tangkai cukup panjang, serta memiliki helaian daun sekitar 3-8
lembar. Daun muda tanaman singkong berwarna hijau muda namun saat daun
sudah tua daun akan berwarna hijau tua (Aidah dkk., 2022).
Tanaman singkong memiliki batang tanaman berkayu dengan permukaan
yang beruas-ruas, batang singkong memiliki lubang yang berisi empulur berwarna
putih, lunak, dengan struktur seperti gabus. Batang muda pada tanaman singkong
berwarna hijau, seiring berjalannya waktu batang singkong menjadi tua sehingga
memiliki warna kelabu, keputihan, atau hijau kelabu.
Bunga pada tanaman singkong tergolong bunga yang berumah satu dan
mengalami penyerbukan silang oleh karenanya tanaman singkong enggan
mempunyai buah. Tanaman singkong memiliki umbi yang terbentuk atau
merupakan modifikasi akar menggelembung. Umbi atau akar pada tanaman
singkong berguna sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Umbi
berbentuk bulat memanjang, yang terdiri dari kulit dalam agak tebal berwarna
putih dan daging berwarna putih atau kuning serta kulit luar tipis memiliki warna
coklat tua. Warna dan bentuk umbi didasari oleh jenis varietas, jadi perbedaan
jenis varietas akan mempengaruhi warna dan bentuk umbi (Liunokas, 2021).
2.2 Pencanderaan Tanaman Singkong menggunakan Deskriptor IITA
Deskriptor morfologi dan agronomi terpilih untuk karakterisasi singkong
adalah IITA yang merupakan sebuah organisasi R4D nirlaba internasional yang
didirikan pada tahun 1967, diatur oleh Dewan Pengawas, dan didukung terutama
oleh Consultative Group on International Agricultural Research. Awal muncul
kegiatan pencanderaan di Afrika karena memiliki masalah kompleks yang
mengganggu pertanian dan kehidupan masyarakat. Afrika mengembangkan
pertanian solusi dengan mitra untuk mengatasi kelaparan dan kemiskinan.
Penelitian pemenang penghargaan untuk pengembangan (R4D) didasarkan pada
pemikiran yang terfokus pada pengembangan kebutuhan Afrika sub-Sahara. IITA
berkerja sama dengan mitra di Afrika dan sekitarnya untuk mengurangi produsen
dan risiko konsumen, meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman, dan
menghasilkan kekayaan dari pertanian. Penilaian deskripsi yang tertera terdiri
mulai dari tiga bulan setelah tanamn hingga saat akan panen.
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 1. Deskripsi Singkong Varietas Adira 4, ketan

No Karakter Varietas
Morfologi Adira 4 Ketan Adira 1 Adira 2
1. Tinggi Batang 1,5-2 m 2,3 m 1,2 M 2-3 m
2. Bentuk Daun Biasa, Agak Menjari Menjari Menjari agak
lonjong agak Agak lonjong dan
gemuk Lonjong gemuk
3. Warna Pucuk hijau hijau Coklat Hijau
Daun
4. Warna Daun - - - -
Muda
5. Warna Tangkai Merah Merah Merah Merah muda
Bagian Atas Kehijauan keunguan keunguan
6. Warna Tangkai Hijau muda Ungu Merah Ungu
Bagian Bawah muda
7. Warna Tulang Merah Muda Merah - Merah muda
Daun Atas kuning
8. Warna Tulang Hijau Mud Merah - Hijau muda
Daun Bawah keunguan
9. Warna Batang Hijau Hijau Hijau Hijau Muda
Muda Muda
10. Warna Batang Abu-abu Hijau Coklat Putih Coklat
Tua Coklat Kuning
11. Kulit Air - - - -
Batang
12. Warna Kulit Coklat Coklat ke - Putih Coklat
Luar Umbi orange an
13. Warna Kulit Ros Coklat tua - Ungu Muda
Dalam Umbi
14. Warna Daging Putih Putih - Putih
Umbi Kekuningan
15. Ukuran Umbi - Panjang 22 - -
cm
16. Bentuk Umbi Lonjong Lonjong - -
kebawah kebawah
kurus gemuk
17. Kualitas Rebus - - - Baik
18. Rasa Umbi Agak Pahit - - Agak pahit
19. Tiper - Bersebrang - -
Percabangan an
20. Umur Panen 10 bulan 7-12 bulan - 8-12 Bulan
21. Potensi Hasil 35 ton / Ha 50 ton/Ha - 22 ton/ha
22. Kadar Pati - - -
23. Kadar HcN - - - 124mg/kg

3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil identifikasi varietas singkong diatas yang ditemukan


terdapat beberapa jenis varietas singkong seperti Adira 4, Ketan, Adira 1 dan
Adira 2. Tinggi batang pada varietas tersebut tidak jauh berbeda berkisar 1,2
meter sampai 2,3 meter. Untuk bentuk daunnya ditemukan bentuknya menjari
mulai yang biasa agak lonjong hingga menjari agak lonjong dan gemuk. Warna
pucuk daun yang ditemukan pada identifikasi varietas singkong ini tidak jauh
berbeda yaitu berwarna hijau, namun ada juga yang pucuk daunnya berwarna
coklat seperti varietas Adira 1. Warna tangkai bagian atas yaitu berwarna merah
namun bervariasi juga, mulai merah kehijauan, merah keunguan, merah, dan
merah muda keunguan. Warna tangkai bagian bawah pada varietas Adira 4 dan
Adira 1 yaitu berwarna hijau muda sedangkan pada varietas Ketan dan Adira 2
berawarna ungu. Warna tulang daun pada varietas Adira 4 dan Adira 2 yaitu sama
dengan bagian atasnya warna merah muda dan bagian bawahnya hijau muda.
Sedangkan pada varietas ketan memiliki warna bagian atasnya merah kuning dan
bagian bawahnya merah keunguan. Warna batang muda pada varietas tersebut
tidak berbeda jauh yaitu warna hijau dan hijau muda. Sedangkan pada batang
tuanya berwarna abu-abu, hijau coklat, coklat kuning, dan putih coklat. Warna
kulit luar umbi juga bervariasi dari warna coklat, coklat ke orangean, dan putih
coklat. Sedangkan pada bagian dalamnya berwaran ros, coklat tua, dan ungu
muda. Dagingnya berwarna putih, dengan ukuran umbi berkisar 22cm yang
memiliki bentuk lonjong ke bawah baik kurus maupun gemuk. Rasa umbi pada
varietas Adira 2 dan Adira 4 pahit. Tanaman singkong ini dapat dipanen berkisar
umur 7-12 bulan dengan potensi hasil berkisar 22-50 ton/ha.
Tanaman singkong berdasarkan deskripsi varietas singkong dapat
digolongkan menjadi dua macam yaitu singkong manis dan singkong pahit.
Singkong manis adalah jenis singkong yang yang dapat dikonsumsi secara
langsung, sedangkan singkong pahit jenis singkong yang harus diolah terlebih
dahulu sebelum dimakan. Tanaman singkong memiliki beberapa bagian yang
terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan buah. Akar pada tanaman singkong
termasuk kedalam akar tunggang, batangnya berbentuk bulat, panjang, dan
berbuku-buku. Akar pada tanaman singkong berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan (Atanbori dkk., 2019). Tanaman singkong merupakan sumber
karbohidrat, akan tetapi hasil dari tanaman tersebut belum dapat dimanfaatkan
dengan baik untuk melengkapi beras (Muslim., 2017). Sedangkan bentuk daunnya
sendiri menyerupai bentuk menjari, lonjong, yang memiliki garis pada setiap
daunnya dengan tepi yang rata. Bunga pada tanaman singkong berada pada wadah
tandan yang tidak rapat, terkumpul pada ujung batang sedangkan bunga betinanya
berbentuk seperti cincin dan bunga jantan berbentuk seperti lonceng.
Hasil pengamatan morfologi singkong dengan sampel yang berbeda-beda
menujukkan adanya variasi pada setiap varietasnya. Pengamatan batang pada
singkong tersebut tidak terlalu signifikan yang artinya ketinggian tempat tidak
berpengaruh signifikan berpengaruh pada batang atau menunjukkan perbedaan.
Pengamatan penampang melintang daun berfokus pada tulang daunnya yang
menunjukkan persamaan struktur. Karakter dari singkong diatas menunjukkan
bahwa singkong meskipun ditanam di lokasi yang berbeda-beda tetap
menunjukkan struktur yang sama. Hal ini dikarenakan sampel tersebut diambil
masih di Kawasan Kabupaten Jember yang ada kemungkinan masih satu tetua,
sehingga meskipun ditanam dilokasi yang berbeda-beda tetap mengekspresikan
struktur dan sifat yang sama. Hal tersebut, didukung dengan hasil variasi
pengamatan morfologi yang menunjukkan bahwa ubi kayu dengan varietas yang
ditemukan pada lokasi yang berbeda tidak menampakkan variasi morfologi
(Tribadi dkk., 2010).
BAB 4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa


beberapa varietas singkong yang ditemukan dan diidentifikasi seperti Adira 4,
Ketan, Adira 1 dan Adira 2 memiliki beberapa bagian yang terdiri dari akar,
batang, daun, bunga, dan buah. Ciri-ciri yang terdapat pada 4 varietas singkong
tersebut tidaklah jauh berbeda mulai dari tinggi batang, bentuk daun, warna
tangkai, warna tulang daun, warna batang, hingga warna daging umbi. Karakter
dari setiap singkong yang telah diindentifikasi menunjukkan bahwa, meskipun
singkong ditanam di lokasi yang berbeda-beda tetap menunjukkan struktur yang
sama. Hal ini dikarenakan dari sampel yang diambil masih di Kawasan Kabupaten
Jember yang berpotensi masih satu tetua, sehingga meskipun ditanam dilokasi
yang berbeda-beda tetap mengekspresikan struktur dan sifat yang sama meskipun
tetap terlihat adanya perbedaan pada masing-masing varietasnya.
DAFTAR PUSTAKA

Aidah, S. N., & Indonesia, T. P. K. 2020. Ensiklopedi Jagung: Deskripsi, Filosofi,


Manfaat, Budidaya dan Peluang Bisnisnya (Vol. 2). PENERBIT KBM
INDONESIA.
Jurni, J. 2020. Pengaruh Pemberian Singkong Kukus (Manihot Esculenta Cratz)
Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus Musculus) (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surabaya).
Kurnia, N., & Marwatoen, F. 2013. Penentuan kadar sianida daun singkong
dengan variasi umur daun dan waktu pemetikan. Hydrogen: Jurnal
Kependidikan Kimia, 1(2), 117-121.
Liunokas, A. B., & Billik, A. H. S. (2021). Karakteristik Morfologi Tumbuhan.
Deepublish.
Milah, A. S. 2019. Nutrisi Ibu Dan Anak: Gizi Untuk Keluarga. Edu Publisher.
Muharni, S., & Syaputra, M. A. 2021. PENERAPAN METODE CERTAINTY
FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN SINGKONG
PADA PT. BW TULANG BAWANG. Journal Computer Science and
Informatic Systems: J-Cosys, 1(1), 53-57.
https://cassavabase.org/static_content/Fukuda_et_al_2010.pdf. Diakses Pada
Tanggal 3 April 2022 Pukul 15.06 WIB.
Tribadi., Suranto., Sajidan. 2010. VARIASI MORFOLOGI DAN POLA PITA
PROTEIN UBI KAYU (MANIHOT ESCULENTA) VARIETAS ADIRA
1 DAN CABAK MAKAO DI NGAWI, JAWA TIMUR. Nusantara
Bioscience. 7(2):5-8.
Atanbori.J., M.E.Montoyo., M.G.Selvaraj., A.P.French., T.P.Pridmore. 2019.
CONVOLUTION NEURAL NET-BASED CASSAVA STRONGE
ROOT COUNTING USING REAL AND SYNTHETIC IMAGES.
Frontiers. 10(1):1-14.
Muslim.A. 2017. Prospek Ekonomi Ubi Kayu Di Indonesia. Repositori
Universitas Al Azhar Indonesia. Jakarta.
LAMPIRAN
IDENTIFIKASI VARIETAS SINGKONG

1. Bentuk Daun

Adira-4 Ketan

Adira 1 Adira 2

2. Warna Tangkai Bagian Atas

Adira-4 Ketan
Adira-1 Adira 2

3. Warna Belakang Daun

Adira-4 Ketan

Adira 2
4. Spitula

Adira-4 Ketan

Adira 2

5. Arah Tangkai

Adira-4 Ketan
Adira 1 Adira 2

6. Warna Batang

Adira 4 Ketan

Adira 1 Adira 4
7. Bentuk Umbi

Adira-4 Ketan

8. Warna Umbi

Adira-4 Ketan

9. Warna Korteks akar

Adira-4 Ketan
10. Wana Parenkim umbi

Adira-4 Ketan

Anda mungkin juga menyukai