TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Purwono (2007), ubi jalar atau ketela rambat (sweet potato) diduga
berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah
asal ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika Tengah. Ubi jalar mulai
menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropis pada abad ke-
16. Penyebaran ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
4
5
Ubi jalar memiliki batang yang tidak berkayu dan bersifat herbaceous. Umbi
ubi jalar berasal dari akar adventif dan akar organ penyimpanan yang membengkak.
Akar yang berfungsi sebagai organ penyimpanan ini sudah mulai membengkak
pada umur satu bulan. Warna batang biasanya hijau tua sampai keungu-unguan.
Tanaman ubi jalar yang sudah berumur ±3 minggu setelah tanam biasanya sudah
membentuk ubi. Bentuk ubi nya biasanya berbentuk bulat sampai lonjong dengan
permukaan yang rata sampai tidak rata. Bentuk ubi yang ideal adalah lonjong agak
panjang dengan berat antara 200 g – 250 g per ubi. Kulit ubi berwarna kuning, putih,
bervariasi antara tipis sampai dengan tebal, dan biasanya bergetah. Jenis atau
varietas ubi jalar yang berkulit tebal dan bergetah memiliki kecenderungan tahan
terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.). Ubi yang berkadar tepung tinggi rasanya
cenderung manis.
jenis tau varietasnya. Umbi ubi jalar memiliki mata tunas, sehingga memungkinkan
untuk mendapatkan bahan tanam berupa stek. Kulit umbi dapat berwarna putih atau
Gambar 5. Morfologi daun ubi jalar Gambar 6. Sosok morfologi daun dan
bentuk menjari bunga tanaman ubi jalar
Bunga ubi jalar berbentuk mirip “terompet”, tersusun dari lima helai daun
mahkota, lima helai daun bunga , dan satu tangkai putik serta dari ketiak daun akan
tumbuh karangan bunga.. Mahkota bunga berwarna putih atau putih keungu-
unguan. Bunga ubi jalar mekar pada pagi hari mulai pukul 04.00-11.00. Bila terjadi
penyerbukan buatan, bunga akan membentuk buah. Buah ubi jalar berbentuk bulat
berkotak tiga, berkulit keras, dan berbiji. Pada skala penelitian, biji-biji hasil
untuk menghasilkan varietas baru. Daun ubi jalar berbentuk bulat sampai lonjong,
dengan tepi rata atau berlekuk-lekuk dangkal hingga berlekuk dalam, sedangkan
bagian ujung daun nya merunvcing.Helaian daun berukuran lebar, menyatu mirip
bentuk jantung, tetapi ada pula yang bersifat menjari. Daun berwarna hijau tua atau
anomali yang lain macamnya. Akar ubi jalar terdiri dari akar serabut dan akar
tunggang. Akar serabut tumbuh pada ruas dan pangkal batang. Akar serabut tumbuh
jika dibiakkan dengan stek (vegetatif). Ubi jalar berakar tunggang bila dibiakkan
dengan biji (generatif). Akar-akar tersebut akan tumbuh pada pangkal batang atau
stek maupun ruas-ruas batang yang akan tumbuh dan berkembang menjadi umbi
(Khalil, 2016).
diusahakan penduduk mulai dari dataran rendah sampai dengan dataran tinggi
(Meriyanto, 2016). Tanaman ubi jalar memiliki warna yang beragam, seperti ungu,
putih, kuning, kuning tua, krem, oranye tua, oranye muda, kombinasi ungu-putih,
dan ungu tua. Menurut Juanda (2000) dalam Padmaningrum dan Regina Tutik
(2007), ubi jalar merupakan sumber karbohidrat dan sumber kalori. Selain itu, ubi
jalar juga merupakan sumber vitamin dan mineral sehingga cukup baik untuk
dalam ubi jalar adalah vitamin A (β karoten), vitamin C, tiamin (vitamin B1), dan
riboflavin (vitamin B2), sedangkan mineral yang terkandung dalam ubi jalar adalah
zat besi (Fe), fosfor (P), kalsium (Ca), dan Natrium (Na). Kandungan gizi lain nya
yang terdapat dalam ubi jalar adalah protein, lemak, serat kasar, kalori, dan abu.
Keistimewaan ubi jalar terletak dalam kandungan β karotennya yang cukup tinggi,
terutama pada varietas ubi jalar yang warna daging ubi nya jingga yaitu sebesar
7700,00 IU.
8
Produktivitas ubi jalar lebih dari 30 ton/ha dengan masa panen sekitar 4 bulan,
sedangkan produktivitas padi 5 ton/ha dengan masa panen 3 bulan (Hasyim dan
produktivitas ubi jalar cukup tinggi jika dibandingkan dengan beras dan ubi kayu.
masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan produktivitas nasional padi sebesar 5
ton/ha.
Menurut Juanda (2000), varietas ubi jalar yang termasuk varietas unggul
b. Daya adaptasi nya luas atau stabil pada berbagai tekanan lingkungan
sebagai berikut.
9
a. Ubi jalar putih, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna putih.
Misalnya, varietas tembakur putih, varietas tembakur ungu, varietas Taiwan 45,
b. Ubi jalar oranye, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna
c. Ubi jalar kuning, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna
34, varietas South Queen 27, varietas kawagoya, varietas cicah 16, varietas Tis
5125-27.
d. Ubi jalar jingga, yakni jenis ubi jalar yang memiliki dging umbi berwarna jingga
hingga jingga muda. Misalnya, varietas ciceh 32, varietas mendut, varietas tis
3290-3.
e. Ubi jalar ungu, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi bewarna ungu
Papua Solossa merupakan salah satu varietas ubi jalar yang diminati, terutama
oleh orang Papua. Hal itu karena ubi jalar adalah salah satu makanan pokok mereka
selain sagu. Varietas ubi jalar ini menjadi salah satu menu andalan bagi warga
Papua.
daging kuning muda. Bentuk umbi nya beragam, misalnya agak lonjong, oval, dan
bulat. Varietas Papua Solossa ini merupakan persilangan antara varietas Muara
Takus dengan Siate (varietas lokal Papua). Ubi jalar varietas Papua Solossa
memiliki kandungan nutrisi antara lain bahan kering umbi 32,8 % ; abu 0,73 % ;
protein 2,12 % ; serat 4,93 % ; gula total 4,87 % ; dan betakaroten 533,8 µg / 100 g
Salah satu varietas ubi jalar yang tak kalah unggul yaitu Varietas Sawentar.
Menurut Zuraida & Supriati (2001) dalam Samber (2016), varietas ini berasal dari
Jawa Barat dan merupakan persilangan antara induk betina Mantang Merah
Ciri fisik varietas ini antara lain kulit umbi nya yang berwarna ungu tua
dengan daging umbi nya yang berwarna krem. Sama hal nya seperti Papua Solossa,
varietas Sawentar ini memiliki bentuk umbi yang beragam seperti agak lonjong dan
bulat. Tepatnya di Papua, varietas yang ditanam adalah Papua Salossa dan Varietas
Sawentar. Kedua ubi jalar ini merupakan varietas yang berumur panjang (6 bulan),
kandungan nutrisi antara lain bahan kering 33,5 % ; abu 0,55 % ; protein 1,94 % ;
Selain Varietas Papua Solossa dan Sawentar, varietas yang satu ini juga
unggul yaitu Varietas Kidal. Varietas ini merupakan hasil persilangan induk 1
Naswang.
Ciri khusus yang dapat ditampakkan oleh Varietas Kidal yaitu kulit umbi nya
yang berwarna ungu tua dengan daging umbi nya berwarna kuning tua. Seperti hal
nya dua varietas sebelumnya, Varietas Kidal ini memiliki bentuk umbi yang cukup
beragam seperti agak lonjong, bulat bergelombang, dan bulat dengan salah satu
bagian nya yang lancip. Ubi jalar varietas Kidal di lepas tahun 2001 umur panen 4-
4,5 bulan, hasil 25-30 ton/ha. Adapun keunggulan ubi jalar varietas kidal yaitu agak
tahan hama boleng dan hama penggulung daun serta tahan penyakit kudis dan
kandungan nutrisi antara lain bahan kering 31,0 % ; serat 1,07 % ; protein 1,62 % ;
Varietas ini agak tahan terhadap hama boleng (Cylas formicarius) dan hama
penggulung daun. Sedangkan, untuk penyakitnya tahan terhadap penyakit kudis (S.
Ubi jalar varietas ini paling digemari oleh masyarakat. Hal itu disebabkan
karena rasanya yang manis dan tampilan daging nya yang menggugah selera.
Menurut Onggo (2006) dalam Solihin (2017), salah satu komoditas pertanian yang
populer dan diminati konsumen dalam dan luar negeri adalah ubi jalar Cilembu.
Ubi jalar Cilembu dikenal berasal dari Desa Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa
Barat. Ubi jalar varietas Cilembu ini terkenal karena bersifat khas, yaitu memiliki
terhadap hama lanas atau penggerek dan tahan terhadap penyakit kudis. Daerah
adaptasi Cilembu adalah pada lahan sawah tadah hujan setelah tanaman padi pada
elevasi 800-1000 mdpl. Keunggulan varietas Cilembu adalah bentuk ubi nya yang
panjang, dan bobot bahan kering atau rendemen umbi nya tinggi.
Menurut Khalil (2016), dalam pertumbuhan nya tanaman ubi jalar memiliki
a. Daerah Tanam
Daerah yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang
750-1500 mm/tahun.
b. Waktu Tanam
Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk ubi jalar yaitu pada musim
harus tersedia air yang memadai. Tanah yang kering (tegalan) cocok untuk
tanaman ubi jalar pada musim hujan, sedangkan pada tanah sawah waktu tanam
d. Jenis Tanah
jalar. Jenis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak
mengandung bahan organik, aerasi, dan drainase nya baik. Derajat keasaman
tanah yang ideal yaitu 5,5-7,5 dan sewaktu muda memerlukan kelembaban tanah
yang cukup.
Menurut Purwono (2007), kegiatan yang dilakukan pada budidaya ubi jalar
harus membantu pembentukan umbi dengan mutu yang baik. Berikut beberapa
a. Pemilihan Bibit
Benih tanaman ubi jalar yang terbaik berupa stek pucuk sepanjang 20-25
cm. Jika jumlah stek pucuk tidak cukup, stek batang tengaj dapat digunakan
sebagai benih. Stek sebaiknya tidak berakar. Stek diambil dari tanaman induk
yang berumur lebih dari dua bulan. Penggunaan bahan tanaman berupa stek
sebaiknya 3-5 generasi saja karena akan sangat menurunkan hasil. Pertanaman
selanjutnya dapat menggunakan tunas yang berasal dari semaian umbi sebagai
b. Penyiapan Lahan
yang baik, dan tidak tergenang. Oleh karena itu, ubi jalar ditanam di atas
guludan. Tanah dibuat guludan dengan jarak antarpusat guludan 70-100 cm.
Tinggi guludan berkisar 30-40 cm dan lebar guludan 60 cm. Menurut Khalil
(2016) menambahkan bahwa, penyiapan lahan bagi tanaman ubi jalar sebaiknya
dilakukan pada saat tanah tidak terlalu basah atau tidak terlalu kering agar
c. Cara Tanam
Stek ditanam sedikit miring di atas guludan dengan 1/3 bagian bibit terbenam
dalam tanah. Jarak antarstek sekitar 20-25 cm/ Setelah stek ditanam, tanah
disekitarnya dipadatkan.
16
d. Pemupukan
Dosis pemupukan untuk ubi jalar berkisar 100 kg urea/ha, 100 kg SP36/ha,
dan 100 kg KCl/ha. Dosis pemupukan ini dibagi tiga. Sepertiga dosis diberikan
sat tanaman berumur 2 MST, sedangkan sisanya diberikan berselang satu bulan
kemudian. Ubi jalar di Indonesia umumnya dipupuk dengan pupuk organik. Jika
e. Pemeliharaan
sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari saat sinar matahari tidak terlalu
terik dan suhu udara tidak terlalu panas. Bibit (stek) untuk penyulaman pun
penyiangan dan pembumbunan tanah biasanya dilakukan pada umur satu bulan
setelah tanam, kemudian diulang saat berumur dua bulan. Kegiatan pengairan
pada tempat pertanaman ubi jalar dilakukan setelah tanam selama 15-30 menit
hingga tanah cukup basah dan tidak menggenang. Pengairan berikutnya masih
doperlukan secara berkelanjutan hingga tanaman berumur 1-2 bulan, dan pada
saat berumur 2-3 minggu sebelum panen pengairan harus dikurangi atau
dihentikan.
ini dilakukan setiap satu bulan sekali yang dimulai pada umur dua bulan.
f. Panen
Menurut Khalil (2016), tanaman ubi jalar dipanen apabila ubi nya sudah
tua (matang fisiologis). Panen ubi jalar yang ideal dimulai pada umur tiga bulan
dengan penundaan paling lambat sampai umur empat bulan. Ciri fisik ubi jalar
siap panen antara lain, bila kandungan tepungnya sudah maksimum, ditandai
dengan kadar serat yang rendah dan bila drebus atau dikukus rasanya enak serta
tidak berair.
a. Meningkatkan cara penyajian dan mutu baik fisik, gizi, cita rasa, dan sanitasi
higiene.
lebih luas.
dengan membentuk atau mendirikan sentra penjualan yang menarik dan dikelola
negeri. Namun, kondisi ini justru menjadi peluang bagi para pemain baru sebab
18
pasar yang bisa dikembangkan masih besar. Salah satu perusahaan yang
memproduksi tepung ubi jalar mampu menjual 2-3 ton per bulan. Indonesia
termasuk lima besar negara penghasil ubi jalar terbesar di dunia dengan produksi
makin banyak karena akumulasi auksin pada daerah pucuk dialirkan ke tunas-tunas
lateral. Menurut Irawati dan Setiari (2006) dalam Novianti (2016), pemangkasan
menyebabkan jumlah tunas baru yang terbentuk akan semakin banyak sehingga
lebih banyak.
19
4 perlakuan yaitu tanpa pemangkasan, pemangkasan pada umur 35 HST (satu kali),
pemangkasan pada umur 35 dan 63 HST (dua kali), dan pemangkasan pada umur
35, 63, dan 91 HST (tiga kali). Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut,
pemangkasan pada umur 35 HST menghasilkan bobot umbi yang lebih tinggi
dibandingkan perlakuan yang lainnya. Sedangkan pemangkasan dua kali (35 dan
63 HST) dan tiga kali (35, 63, dan 91 HST) menghasilkan bobot umbi yang rendah.
20