Anda di halaman 1dari 28

ROOT AND

TUBEROUS CROPS
ANGGOTA KELOMPOK
KOMANG KRISNANTARA PUTRA 215040200111114
IRVANSYAH RAMADHAN 215040200111115
RAIHAN ARFAQ LAKSAMANA 215040200111126
ASMI AULIA KUSUMANINGRUM 215040200111153
CHAREL AUGOLAMARIS 215040200111154
UBI KAYU (MANIHOT ESCULENTA)
klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophtya
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta crantz
Manfaat dan Fungsi

Untuk pangan, pakan, dan pati


Budidaya mudah, umur tanaman 7-24 bulan
Potensi produksi 10-70 ton/ha
indeks panen 35-70 %
kandungan Pati 29-36 %
Kandungan air 60-70 %
Bahan Baku pengembangan bioetanol
penghasil tepung tapioka
cara pembuatan tepung tapioka

Pengupasan dan penggilingan


Pengendapan Pati
Penjemuran
Penghalusan Tepung
BIOETANOL
Bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak
premium
Bioetanol memiliki karakteristik mudah menguap, mudah terbakar, larut
dalam air, tidak karsinogenik, dan tidak berdampak negatif pada lingkungan.
Biaya produksi bioetanol tergolong murah karena sumber bahan baku
berasal dari limbah pertanian yang memiliki nilai ekonomis yang rendah
Morfologi Ubi Kayu
Ubi kayu (Mannihot esculenta) termasuk tumbuhan berbatang
pohon lunak atau getas (mudah patah).
Ubi kayu berbatang bulat dan bergerigi yang terjadi dari bekas
pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk
tumbuhan yang tinggi.
Ubi kayu bisa mencapai ketinggian 1-4 meter.
Pemeliharaan tanaman mudah dan produktif.
Ubi kayu dapat tumbuh subur di daerah yang berketinggian 1200 m
dpl.
Daun ubi kayu memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya
menyerupai telapak tangan, dan tiap tangkai mempunyai daun
sekitar 3-8 lembar. Tangkai daun tersebut berwarna kuning, hijau
atau merah.
Komponen sistem akar Ubi Kayu
BIBIT UBI KAYU GAJAH

Asal : Kalimantan Timur


Umur : 10-12 bulan
Bisa digunakan untuk industri olahan
maupun pati
kandungan pati 20%
produksi : 10-30 ton/ha atau sekitar 300
ton/ha
UMBI GADUNG
(DIOSCOREA HISPIDA DENNST)
Umbi gadung merupakan sejenis tumbuhan
yang tergolong umbi-umbian dan umumnya
dijadikan tanaman pangan.
Gadung biasanya diperbanyak dengan
umbi, namun baru bertunas setelah 2-3
bulan.
Gadung mengandung racun (sianida dan
dioscorine) yang dapat mengakibatkan
mual serta pusing apabila tidak diolah
dengan baik.
KLASIFIKASI
UMBI GADUNG

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Family : Dioscoreacea
Genus : Dioscore
Spesies : Dioscorea hispida Dennst
CARA MENGOLAH UMBI GADUNG

Racun yang terdapat dalam umbi gadung dapat


dihilangkan dengan cara mencampurnya dengan abu
gosok. Gadung dikupas dan diiris tipis, lalu dicampurkan
dengan abu gosok dan selanjutnya dipendam ke dalam
tanah selama tiga sampai empat hari. Setelah itu umbi
diambil dan dicuci sampai bersih. Umbi gadung dicuci
berkali-kali sampai air cuciannya tidak berwarna putih.
MANFAAT UMBI GADUNG
Mengobati kusta, kutil, kapalan, dan mata ikan.
Menurunkan kadar kolesterol.
Menyembuhkan rematik.
Mengurangi kemungkinan penyakit jantung.
Menyembuhkan luka bernanah.
Penyembuhan penyakit kusta.
Menjaga kesehatan lambung.
Mencegah kanker.
MORFOLOGI UMBI GADUNG

Batangnya bulat, berbentuk galah,


berbulu, berduri yang tersebar sepanjang
batang dan tangkai daun. Umbinya bulat
diliputi rambut akar yang besar dan kaku.
Kulit umbi berwarna gading atau coklat
muda, daging umbinya berwarna putih
atau kuning. Umbinya muncul dekat
permukaan tanah.
TALAS
(COLOCASIA ESCULENTA L.)

Talas merupakan salah satu jenis umbi-


umbian yang termasuk jenis herba menahun.
Di Indonesia, talas bisa dijumpai hampir di
seluruh kepulauan dan tersebar di tepi
pantai sampai pegunungan di atas 1.000 m
dpl, baik liar maupun ditanam.
KLASIFIKASI TALAS

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia esculenta (L.)
MANFAAT TALAS

Membantu menjaga berat badan


Mencegah penyakit jantung
Mengontrol kadar gula darah
Mengurangi resiko kanker
Mencegah diabetes
MORFOLOGI TALAS
Akar: Akar tanaman talas serabut, yang tersusun dari perakaran adventif, dengan
tumbuh tegak mencapai kedalam 10-20 cm bahkan lebih.
Batang: berbentuk bulat memanjang, dengan panjang mencapai 50- 60 cm bahkan
lebih, batang tanaman ini berwarna keungguan, kehitaman hingga kecoklatan, dan
memiliki bulu halus.
Daun: Daun tanaman talas ini adalah daun sempurna atau lengkap, dengan bentuk
melebar mencapai 50-60 cm bahkan lebih, dengan warna daun hijau muda hingga
tua. Daun talas merupakan daun tunggal, dengan tangkai panjang berwarna
keungguan atau keccoklatan, dan pangkal daun meruncing.
Bunga: Bunga tanaman talas ini berukuran 10-30 cm, dengan ukuran seludang 10 – 30
cm, berwarna hijau hingga kemerahan, dan juga bunga ini terdiri dari beberapa
tongkol yaitu tangkai dan seludang.
CARA MENGOLAH TALAS

Salah satu cara untuk mengurangi kadar oksalat adalah dengan


merendam talas dalam larutan garam, yaitu merendam talas dalam
larutan NaCl 1% selama 20 menit yang dilanjutkan dengan pencucian.
UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

Ubi jalar merupakan salah satu sumber karbohidrat utama


di Indonesia yang menempati urutan keempat setelah padi,
jagung dan ubi kayu. Ubi jalar memiliki umur yang pendek
antara 3-4,5 bulan. Ubi jalar sendiri kaya akan vitamin yang
dapat diketahui dari warna daging umbinya. (Windowati,
2011)

KLASIFIKASI UBI JALAR

Klasifikasi ubi jalar menurut Supadmi (2011) yaitu :

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-Divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledon
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batatas. L.
MORFOLOGI UBI JALAR

Morfologi ubi jalar menurut Supadmi (2011) yaitu :

Akar : berupa akar penyerap hara berbentuk serabut


Batang : lunak tidak berkayu, herbaceous (banyak mengandung
air), banyak percabangan
Daun : daun tumbuh pada batang, tunggal, bertangkai pada
buku-buku batang, diketiak daun, tumbuh beberapa akar.
Bunga : majemuk dan bentuk. terompet, di ketiak daun, kelopak
bentuk lonceng, bertaju lima, hijau, mahkota berbentuk corong.
Buah dan biji : umumnya tidak berbuah
STUDI KASUS
ANALISIS USAHATANI UBI KAYU
(Manihot esculenta)
Studi Kasus : Desa Marihat Bandar,
Kecamatan Bandar, Kabupaten
Simalungun
IDENTIFIKASI MASALAH
Perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana biaya produksi
usahatani ubi kayu di daerah penelitian?,
berapa besar pendapatan dari
usahatani ubi kayu?, dan apakah
usahatani ubi kayu layak untuk
diusahakan?
BIAYA PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU
Biaya produksi terdiri dari biaya tetap
(Fixed Cost) dimana penggunaanya
tidak habis dalam satu masa produksi.
Selain biaya tetap terdapat juga biaya
tidak tetap (Variable Cost) dimana
penggunaanya habis dalam satu masa
produksi.
TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI UBI
KAYU
Dalam menjalankan usahatani ubi kayu, petani ubi kayu didaerah penelitian dapat
memanen hasil produksinya 1 kali dalam setahun. Hal ini dikarenakan ubi kayu sudah mulai
dapat di panen saat berumur 8 bulan. Saat dipanen, pemanenan dilakukan oleh pihak
yang membeli ubi kayu, sehingga harga ubi kayu di tetapkan oleh pihak pembeli ubi kayu.
Dengan demikian tidak ada perlakuan pasca panen yang dilakukan terhadap ubi kayu
tersebut. Pendapatan petani dapat diketahui dengan mengurangkan hasil penerimaan
yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi ubi kayu.
Sedangkan penerimaan adalah perkalian antara produksi ubi kayu dengan harga jual ubi
kayu. Dibawah ini akan disajikan rata-rata penerimaan dan pendapatan usahatani ubi
kayu per petani dan per Ha per masa tanam di Desa Marihat Bandar.
KESIMPULAN

Rata-rata biaya produksi yang


dikeluarkan dalam usahatani ubi kayu
per Ha didominasi oleh biaya bibit.
Pendapatan usahatani ubi kayu di Desa
Marihat Bandar, Kecamatan Bandar,
Kabupaten Simalungun sebesar Rp.
13.412.440,-. Usahatani ubi kayu di Desa
Marihat Bandar, Kecamatan Bandar,
Kabupaten Simalungun layak untuk
diusahakan dan dikembangkan.
SARAN
Kepada Petani
Untuk menggunakan dosis pupuk yang
tepat guna meningkatkan produksi ubi
kayu dan lebih memperhatikan kinerja
tenaga kerja agar didapat produktivitas
tenaga kerja yang baik.

Kepada Pemerintah
Agar pemerintah dapat lebih
memperhatikan petani ubi kayu dengan
memberikan bantuan modal dan
mengawasi harga jual ubi kayu di pasar.

Anda mungkin juga menyukai