BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Prayugo (2007) media tanam yang digunakan untuk pembibitan
biasanya berbeda-beda tergantung kebutuhan dan jenis tanaman, namun harus
tetap memenuhi fungsinya sebagai pengikat air, penopang tubuh tanaman,
menjaga aerasi dan sirkulasi, dan selain itu media tanam juga harus mampu
mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman. Salah satu penyedia unsur hara yang
sering digunakan sebagai campuran media tanam yaitu pupuk kandang dan
kompos.
Media tanam disebut juga dengan media tumbuh,bagi tanaman umumnya
berupa tanah. Puluhan bahan yang berbeda yang digunakan dalam berbagai
kombinasi untuk mebuat media tumbuh buatan sendiri atau komersial.media
tanam umumnya memiliki berbagai nutrisi,mineral,air,vitamin,sertan kandungan
lain yang tentunya dibutuhkan oleh tanaman, sehingga peran akar berperan
penting dalam menyerap kandungan hara yang dimiliki media tanam bisa lagi
lebih optimal (Marcelina 2020). Tanah memiliki kandungan organik yang cukup
banyak, Sekam padi merupakan bahan yang dapat digunakan untuk
mempertahankan daya tumbuh benih dalam penyimpanan karena
kemampuannya menyerap kelembaban udara sekitar benih, dan Pupuk kandang
kotoran kambing mengandung 0,97% N, 0,69% P, dan 1,66 % K. Peran pupuk
kandang kambing diantaranya menambahkan unsur hara seperti fosfor, nitrogen,
sulfur, kalium, meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, melepas unsur P dari
oksida Fe dan Al,memperbaiki sifat fisik tanah dan struktur tanah.
Hal ini diduga karena media tanam yang terdiri dari pupuk kandang
kambing dapat memperbaiki struktur tanah sehingga membantu tanaman dalam
menyerap unsur hara yang ada di dalam tanah secara maksimal. Diperkuat
pendapat Rahmawati (2014), pupuk kandang kambing memiliki kandungan C-
organik yang lebih tinggi dibandingkan C-organik pupuk kandang ayam, dengan
2
untuk kopi Robusta dan 787 kg ha-1 per tahun untuk kopi Arabika. Produktivitas
tanaman ini tergolong sangat rendah bila dibanding negara pesaing seperti
Vietnam yang produktivitas tanamannya telah mencapai 1.542 kg ha-1 per
tahun. Peluang untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi Indonesia masih
sangat terbuka lebar sebab Indonesia memiliki iklim tropis yang secara
agronomis sangat cocok untuk pengusahaan kedua jenis tanaman kopi tersebut
(Sudjarmoko, 2013).
Kopi robusta berasal dari hutan-hutan katulistiwa di Afrika, dari pantai
barat sampai Uganda. Tanaman kopi mulai dapat menghasilkan buah kopi
setelah umur 4-5 tahun tergantung pada pemeliharaan dan iklim setempat.
Tanaman kopi dapat memberi hasil yang tinggi mulai umur 8 tahun dan dapat
berbuah baik selama 15 -18 tahun. Pemeliharaan tanaman kopi yang baik akan
menghasilkan sampai umur sekitar 30 tahun (Ridwansyah, 2003). Sejak tahun
1900 kopi robusta telah tersebar luas ke seluruh daerah tropis. Kopi robusta
dapat tumbuh lebih baik di daerah dengan ketinggian 0-1000 mdpl, dimana
tempat tersebut tidak cocok untuk kopi arabika yang memerlukan ketinggian
lebih dari 1000 mdpl untuk menghindari serangan hama Hemelia vastatrix (HV).
Hal ini yang menyebabkan kopi robusta lebih banyak dibudidaya di Indonesia
yang daerahnya didominasi dataran rendah (Rahardjo, 2012). Ciri-ciri kopi
robusta secara umum antara lain memiliki rasa yang lebih pahit, aroma yang
dihasilkan khas manis, warna biji bervariasi, teksturnya lebih kasar daripada
kopi arabika (Anggara dkk, 2011).
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian “Pengaruh Media
Tanam dan Interval Pemupukan NPK Phonska dan Terhadap Pertumbuhan Bibit
Kopi Robusta (Coffea canephora L.)”
1.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mendapatkan dosis pupuk NPK Phonska terhadap bibit kopi.
2. Untuk mendapatkan media tanam yang baik terhadap pertumbuhan bibit kopi.
2
TINJAUAN PUSTAKA
c. Daun
Daun kopi memiliki bentuk bulat telur, bergaris ke samping, bergelombang,
hijaau pekat, kekar, dan meruncing di bagian ujungnya. daun tumbuh dan tersusun
secara berdampingan di ketiak batang, cabang ranting yang tumbuh mendatar, Kopi
Arabika memiliki daun yang lebih kecil dan tipis apabila dibandingkan dengan
spesies Kopi Robusta yang memiliki daun lebih lebar dan tebal. Warna daun kopi
Arabika hujau gelap sedangkan kopi Robusta hijau terang (Panggabean 2011).
d. Bunga
Bunga kopi tersusun dalam kelompok, masing masing terdiri dari 4-6 kuntum
bunga. pada setiap ketiak daun dapat menghasilkan 2-3 kelompok bunga sehingga
setiap ketiak daun dapat menghasilakn 8-18 bunga kopi berukuran kecil, mahkota
warna putih dan berbau harum. Kelopak bunga berwarna hijau, pangkalnya menutupi
bajkal buah yang mengandung dua bakal bijik. Benang sari terdiri dari 5-7 tangkai
berukuran pendek. Bunga kopi biasanya akan mekar pada awal musim kemarau.
Bunga berkembang menjadi buah dan siap dipetik pada ahir musim kemarau( Najiyati
dan Danarti 2007).
e. Buah dan Biji
Buah kopi juga memiliki karakteristik yang membedakan dengan biji kopi
lainnya. Secara umum, karakteristik yang menonjol yaitu bijinya yang agak bulat,
lengkungan bijinya yang lebih tebal dibandingan kopi arabika dan garis tengah dari
atas ke bawah hampir rata (Panggabean 2011). Daging buah terdiri atas 3 bagian
yaitu lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan lapisan kulit
tanduk (endokarp) yang tipis dan keras. Buah kopi menghasilkan dua butir biji tetapi
da juga yang tidak menghasilkan biji atau hanya menghasilkan satu butir biji. Biji
kopi terdiri atas kulit biji dan lembaga. Secara morfologi, biji kopi berbentuk bulat
telur, berstekstur keras dan berwarna kotor (Najiyati dan Danarti, 2012).
7
bentuk NH3, fosfor 15% dalam bentuk P2 05, kalium 15% dalam bentuk K 2 O
dan sulfur 10%. Mudah larut dalam air, kandungan unsur hara setiap butir pupuk
merata, meningkatkan produksi dan kualitaspanen (Anonim, 2016).
iMETODE iPENELITIAN
Perlakuan P0 P1 P2
3. Penyedian Bibit
Bibit yang digunakan adalah varietas Robusta dan bibit yang telah
berumur 2 bulan, yang diperoleh dari SMK-SPP Negeri Samarinda, Bibit
kopi robusta yang digunakan yaitu bibit yang telah mempunyai 2 helai daun
atau lebih dengan kondisi yang tidak cacat dan seragam.
4. Persiapan media tanam
Polybag disiapkan 36 lembar sesuai dengan kebutuhan,kemudian
tanah dimasukan kepolybag, tanah yang digunakan yaitu tanah bagian atas.
Polybag di bagi menjadi 3 ulangan dengan masing -masing ulangan terdapat
12 polybag sesuai keperluan.
5. Penanaman
Bibit yang telah terpilih seragam dipindahkan kedalam polybag
ukuran 25 x 30cm dengan berat perpolybag 5kg. Dengan Media Tanam
sesuai dengan perlakuan penelitian yaitu : M0= Tanpa media tanam, M1=
Tanah lapisan atas dan Sekam padi (2 : 1), M2= Tanah lapisan atas dan
Kotoran Kambing (2 : 1), M3= Tanah lapisan atas + Sekam padi + Kotoran
kambing (2 : 1 : 1)
6. Pemupukan NPK Phonska
Pupuk iNPK iPhonska isesuai idosis iperlakuanya, iyaitu itanpa ipupuk
NPK iPhonska atau (kontrol) i(P0), idosis ipupuk iNPK i iPhonska
10g/polybag (5 : 5) (P1), idosis ipupuk iNPK iPhonska 10g/polybag
(2,5 :2,5 : 5)(i(P2),.Diberikan ipada 15HST, 45HST dan 75HST.
7. Pemeliharaan ibibit i
1. Penyiraman
2. Penyiangan i
Penyiangan idilakukan iapabila iada igulma iyang itumbuh, ibaik
didalam polybag maupun idiantara ipolybag, idilakukan isecara imanual.
3.5 Pengambilan data
Data yang diamati dalam peneletian ini adalah:
1. Tinggi tanaman (cm)
Tinggi itanaman idiukur imenggunakan imeteran ipada iumur 30HST,
umur 60HST dan 90HST setelah ipindah itanam. iDengan icara mengukur
tinggi itanaman idari ipangkal ibawah yang telah diberikan tanda pada 5HST
dengan menggunakan sepidol sampai keujung daun tertinggi.
2. Diameter batang (mm)
Diameter Batangidiukur ipada iumur 30HST,iumur 60HST dan umur
90HST setelah ipindah itanam.iDengan icara imenjepit ialat imikro kalifer
pada ibatang itunas iyang itelah idiberikan itanda menggunakan spidol
permanen
3. jumlah daun (helai)
Pertambahan jumlah daun yang dihitung berdasarkandaun yang telah
terbentuk dan telah membuka sempurna, penghitungan jumlah daun dilakukan
pada umur 30,60 dan 90HTS
14
F itabel
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F ihitung
5 i 1%
ikeragama ibebas ikuadrat itengah
%
n
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, Anies dan Sri Marini. (2011). Kopi Sihitam Menguntungkan Budidaya dan
Pemasaran. Cahaya Atma Pustaka : Yogyakarta.
Kurniadie. (2012). Pengaruh Kombinasi Pupuk Majemuk Npk Phonska Dan Pupuk
Mutiara Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi Sawah.
[internet]. [diunduh 2021 Maret 06] Teresedia pada:
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/123456789/9171/1/skripsi%201.pdf
Maida Nora, Nurbaiti Amir, R. Iin Siti Aminah (2015). Pengaruh Komposisi Media
Tanam Terhadap Pembibitan Tanaman Kako ( Theobroma cacao L. ) di
Polybag
Marcelina, (2020).Pengaruh Media Tanam Ekstrak Bawang Merah Sebagai Zat
Pengatur Tumbuh Alami Pada Seluruh Panjat Stek Tanaman Lada (Piper
Nigrum L.).
Mulato, S.S., Widyotomo dan Suharyanto, E., (2006). Teknologi Proses dan
Pengolahan Produk Primer dan Sekunder Kopi. Jember. Pusat Penelitian Kopi
dan Kakao.
Najiyati, S dan Danarti. 2006. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Penebar
Swadaya, Jakarta. 192 hlm.
17
Najiyati, S., & Danarti. (2012). Kopi, Budidaya dan Penanganan Lepas Panen.
Penebar Swadaya.
Novizan. (2010). Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta.
[internet]. [diunduh 2021 Maret 24] Teresedia pada:
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/123456789/9171/1/skripsi%201.pdf
Nugroho, E.D , Elonard Ardian , Rusmana, dan Sri Ritawati. (2019). Uji Konsentrasi
Dan
Interval Pemupukan Npk Terhadap Pertumbuhan Marigold. (Tagetes erecta
L.) Diakses tanggal 8 agustus 2022 : Vol 7 No 3. Tersedia pada :
file:///C:/Users/User/Downloads/1415-2648-1-SM%20(2).pdf
Prayugo S. (2007). Media Tanam untuk Tanaman Hias. Penebar Swadaya. Jakarta
[internet] [diunduh 02 Agustus 2022] Tersedia di :
https://repository.unsri.ac.id/70996/2/RAMA_54211_05071381722077_0020
085903_01_front_ref.pdf
Panggabean, Edy. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta Selatan: PT Agro Media Pustaka
hlm 124-132.
Putri, J.M.A., Nocianitri, K.A. dan Putra, N.K., (2017). Pengaruh Penggunaan Getah
Pepaya (Carica papaya L.) pada Proses Dekafeinasi Terhadap Penurunan
Kadar Kafein Kopi Robusta. Jurnal Media Ilmiah Teknologi Pangan.
[internet] [diunduh 2022 maret 14] Tersedia pada :
https://repository.unsri.ac.id/24759/3/RAMA_41202_05021181520025_0014
016103_0024018207_01_front_ref.pdf
Rahardjo P. (2012) Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta.
Jakarta : Penerbar Swaday.
Rustam Baraq Noor dan Fajar Sidik (2021). Pengaruh Pemberian Plant Catalyst dan
Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Rambut (Allium
chinense G.Don). Diakses Tanggal 02 Agustus 2022 : Vol 10 No 2 : 3.
Tersedia di : file:///C:/Users/User/Downloads/1079-Article%20Text-2528-1-
10-20220208%20(1).pdf
Pelaksanaan
No Kegiatan Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 PersiapanPenelitian √ √ √ √
2 PelaksanaanPenelitian
d. Pemeliharaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Pengambilan Data √ √ √
4 Pengolahan Data √ √ √ √ √ √ √ √ √