PROPOSAL
PENELITIAN
Oleh :
Diana Febrianty
Erita
22253112026
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji dan syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang
Proposal penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Negeri Payakumbuh.
sumber informasi, tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen
pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia ibu Ir. Misfit Putriana, M.P yang
Proposal ini dengan baik dan sesuai dengan syarat yang ditentukan.
kekurangan, oleh sebeb itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
I. PENDAHULUAN
salah satu sumber bahan baku industri dalam negeri sehingga keberadaannya
pekerjaan bagi masyarakat mulai dari budidaya hingga pasca panen tembakau
(Santoso, 2013).
beberapa kabupaten yang ada di Sumatera Barat Kabupaten Lima Puluh Kota
jenis yaitu tembakau cerutu, tembakau pipa, tembakau sigaret dan tembakau
bahan organik sebagai sumber unsur hara bagi tanaman. Penggunaan pupuk pada
2
waktu pemberian serta cara pemberian pupuk, sehingga tercapai produksi dan
Salah satu bahan pembuat pupuk organik adalah keong mas. Keong mas
(Pomaceae canaliculata L.) Pada umumnya keong mas dianggap sebagai hama
yang merusak tanaman padi. Melihat fenomena tersebut, maka muncul ide untuk
memanfaatkan hama keong mas diolah menjadi pupuk organik cair yang ramah
lingkungan. Pembuatan pupuk organik cair dengan bahan baku keong mas
2013).
Keong mas merupakan musuh bagi petani, namun keong mas tersebut dapat
berubah fungsi menjadi lebih bermanfaat apabila dikelola dengan baik. Keong
mas dapat lebih bernilai ekonomis dan ekologis apabila dijadikan pupuk organik.
Keong mas telah banyak dimanfaatkan dalam dunia pertanian karena keong mas
memiliki kandungan kitin yang cukup besar dan unsur-unsur lain yang dapat
menyuburkan tanah. Keong mas dapat diolah menjadi pupuk organik cair karena
sebagai sumber mikroba yang menguntungkan. Keong mas dapat dijadikan pupuk
Nuhung, dan Jabal Rahmat Ashar (2020) Pupuk organik cair keong mas
Tembakau(NicotianaTabaccum L.)
Tembakau(NicotianaTabaccum L.)
Tembakau(NicotianaTabaccum L.)
4
1.5. Hipotesis
Devisi : Spermathophyta
Subdevisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Solanes
Famili : Solanaceae
Genus : Nicotiana
1. Akar
tembakau ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika tanahnya gembur,
Fungsi akar adalah Memperkokoh tanaman dan penyerapan zat – zat hara
2. Batang
tetapi kuat, makin keujaung makin kecil. Ruas–ruas batang mengalami penebalan
yang ditumbuhi daun, batang tanaman tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Pada setiap ruas batang selain ditumbuhi daun juga tumbuh tunas yang disebut
Fungsi batang, selain sebagai tempat tumbuh daun dan organ – organ
lainnya, adalah untuk jalan pengangkutan zat hara ( makanan ) dari akar ke daun
dan sebagai jalan menyalurkan zat- zat hasil asimilasi keseluruh bagian tanaman
(Cahyono, 2011).
3. Daun
sedang yang berbentuk bulat ujungnya tumpul. Daun memiliki tulang – tulang
menyirip, bagian tepi daun agak bergelombang dan licin. Daun bertangkai yang
pada varietasnya dan cara budidaya. Jumlah daun dalam satu tanaman berkisar 28
–32 helai, namun apabila syarat- syarat tumbuh kurang memenuhi, jumlah
dauunya sekitar 24 helai atau kurang. Daun tumbuh berselang seling (spiral)
untuk pembentukan karbohidrat, (gula), lemak, protein, nikotin, dan lain – lain
(Cahyono, 2011).
4. Bunga
dalam beberapa tandan dan masing – masing tandan berisi sampai 15 bunga.
Bungan berbentuk terompet dan panjang, terutama yang berasal dari keturunan
bunganya lebih pendek. Warna bunga merah jambu tua pada bagian atasnya,
sedangkan bagian lain berwarna putih. Bunga tembakau akan mekar secara
berurutan dari yang paling tua ke yang paling muda. Kelopak memiliki lima
pancung. Benang sari berjumlah lima, yang satu lebih pendek dari lainnya dan
melekat pada mahkota bunga. Letak kepala putik dekat sekali dengan benang sari
5. Buah
Sekitar tiga minggu setelah penyerbukan, buah tembakau sudah masak. Buah
tembakau berbentuk bulat lonjong dan berukuran kecil, didalamnya banyak berisi
biji yang bobotnya sangat ringan. Dalam setiap gram biji berisi lebih kurang 1200
8
butir biji. Jumlah biji yang dapat dihasilkan pada setiap tanaman rata-rata 25
a). Iklim
sesuai dengan jenis tembakau, namun temperature yang cocok untuk pertumbuhan
Keadaan curah hujan untuk tembakau dataran rendah sangat baik apabila
tembakau daratan tinggi sangat baik bila ditanam didaerah dengan rata-rata curah
b). Tanah
Struktur tanah yang baik untuk budidaya tembakau (semua jenis) adalah yang
berstruktur remah atau gembur dan mudah mengikat air sehingga dapat
tanah yang memiliki pH 5-6. Namun, tanaman masih toleran pada pH 6,5 (
tembakau besuki dan vorstenlanden). Tembakau Deli dapat tumbuh dengan hasil
9
yang baik pada tanah dengan pH 5-5,6. Adapun tembakau Virginia dapat tumbuh
Sifat biologis tanah yang baik untuk tanaman tembaku adalah tanah yang
banyak mengandung bahan organic dan banyak organisme tanah yang dapat
tergantung pada varietas yang ditanam. Ketinggian tempat yang cocok untuk
didataran tinggi >1000 mdpl akan menghasilkan daun yang besar, tebal dan kuat.
sampai medium (200 – 700 mdpl) akan menghasilkan daun yang besar tipis, dan
biologi, kimia, dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik untuk
organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
kandungan usur haranya lebih dari satu unsur. Pada umumnya pupuk cair organik
tidak merusak tanah dan tanaman meskipun digunakan sesering mungkin. Selain
itu, pupuk cair juga dapat dimanfaatkan sebagai aktivator untuk membuat kompos
Keong mas merupakan musuh bagi petani, namun keong mas tersebut
dapat berubah fungsi menjadi lebih bermanfaat apabila dikelola dengan baik.
Keong mas dapat lebih bernilai ekonomis dan ekologis apabila dijadikan pupuk
organik. Keong mas telah banyak dimanfaatkan dalam dunia pertanian karena
keong mas memiliki kandungan kitin yang cukup besar dan unsur-unsur lain
yang dapat menyuburkan tanah. Keong mas dapat diolah menjadi pupuk organik
cair karena memiliki kemampuan untuk memperbaiki kualitas tanah juga dapat
amino tersebut berperan sebagai prekusor pembentukan Indol Acetic Acid (IAA)
(Damayanti, 2015).
Delvita, H. 2015). Pupuk organik cair keong mas mengandung N total 0,37 %,
K2O 0,03 %, P2o5 0,022%, Kadar C-Organik 3,12%, dan Rasio C/N 12,14
(Sumarlin.dkk 2020).
11
Puluh Kota, Sumatera Barat. Proyek telah dilaksanakan selama 4 bulan terhitung
dari bulan September 2021 sampai Desember 2021 dengan ruang lingkup dari
m x 11 m).
antara lain : pisau, ember, jerigen, cangkul, garu, meteran, gembor, knapsack
sprayer, selang plastik kecil, Botol mineral, saringan dan alat penumbuk.
Bahan yang digunakan dalam Proyek Usaha Mandiri (PUM) antara lain : bibit
tembakau didalam poliybag, plasti ukuran 8 cm x 6 cm, pupuk organik cair keong
mas, Pupuk kandang, ZA, TSP, KCl, EM 4, air cucian beras, air kelapa, air, tali
pembuatan pupuk organik cair keong mas, persiapan pupuk kandang, pengolahan
pertumbuhan vegetative.
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada minggu pertama sesuai jadwal kegiatan
yang dibutuhkan adalah 220m2 (20 m x 11 m ). Berikut desain lay out lahan
Gambar 1. Denah areal Budidaya Tanaman Tembakau dengan luas lahan 220 m2
Keterangan :
: Tanaman Tembakau
a : 20 m
b : 11 m
c : 19 m
d : 10 m
Luas lahan efektif = Luas seluruh bedengan
= (c x d) m2
= (19 x 10) m2 = 190 m2
Luas lahan PUM = luas lahan keseluruhan
= ( a x b ) m2
= (20 m x 11 m) = 220 m2
Jarak tanam = 100 cm x 50 cm
Populasi = 380 tanaman
13
membeli bibit dari penangkar bibit. Dengan kriteria bibit yaitu usia 40 – 50 hari,
jumlah daun 5 lembar, ukuran tinggi tanaman 10 – 12,5 cm, tidak terlalu subur
dan tidak terlalu kurus, perakaran baik serta terbebas dari serangan hama dan
ditanam dilapangan.
a. Ambil air cucian beras, campurkan dengan mikrobia dan endapkan selama
semalam.
c. Encerkan gula dengan air bersih dan air kelapa dalam satu tempat.
e. Tutup ember dengan plastik dan diikat. Bagian atas diberi lubang sesuai
ukuran.
yang terisi air bersih setengahnya. Maksud dari perlakuan ini untuk mengetahui
proses fermentasi sedang berlangsung. Usahakan udara yang keluar dari ember
hanya dapat keluar melalui selang. Apabila suhu didalan ember terlalu tinggi
14
maka udara akan keluar melalui selang dan mengeluarkan gelembung udara
didalam botol.
h. Fermentasi dinyatakan berhasil jika mengeluarkan bau harum segar yang khas..
j. Hasil fermentasi disaring dan disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.
Persiapan lahan dikebun perlu memerhatikan jadwal semai dan umur bibit
pindah tanam. Umur bibit pindah tanam 35-55 hari hari, Sedangkan lama
persiapan tanah yang baik untuk tanam adalah dua bulan (60 hari). Jadi persiapan
dan pengolahan tanah adalah 25-5 hari sebelum semai, tergantung pada umur bibit
tembakau cukup dalam. Dengan pembajakan itu tanah yang berada dibawah dapat
tahap pertama, Pada pengolahan tanah tahap kedua ini tanah digemburkan dengan
cangkul sehingga bongkahan tanah hancur dan diperoleh struktur tanah yang
remah (gembur).
15
membalik tanah kembali sehingga tanah yang berada didalam dipermukaan lagi
(Cahyono, 2011).
penanaman bibit dan parit-parit berfungsi sebagai saluran irigasi dan drainase.
Jarak antar bedengan adalah 100 cm dan jarak tanam dalam guludan 50 cm.
Sekeliling petakan dibuat saluran pembuangan air dengan lebar 60 cm dan dalam
60 cm. Arah bedengan yang baik adalah membujur arah timur barat karena sinar
matahari dapat diterima secara merata oleh seluruh tanaman (Cahyono, 2011).
3.3.6. Penanaman
musim hujan ditanam pada sekitar bulan Agustus – September yang merupakan
pada bulan maret - juni yang merupakan akhir musim hujan (Setiawan dan
Trinawati, 1993).
Bibit yang digunakan berasal dari kantong polybag. Polibag dibuka dan bibit
membenamkan bibit kedalam lubang tanam sedalam leher akar, kemudian lubang
tanam ditutup dengan tanah dan ditekan-tekan sedikit agar tanaman dapat berdiri
3.3.6. Penyiraman
3.3.7. Penyulaman
yang telah disediakan untuk penyulaman (Wahyudi, M. dan Abdullah, A.S. 2019).
17
tanaman berumur 2 minggu setelah tanam. Pembuatan larutan POC yang akan
3.3.9. Penyiangan
HST, 30 HST dan 45 HST. Penyiangan dapat dilakukan secara manual dengan
3.3.10. Pembumbunan
dan 45 HST.
3.3.11. Pemupukan
200 Kg/Ha, pupuk SP36 100 Kg/Ha dan pupuk KCL 100 Kg/Ha.
Pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada usia 7 HST dan 21 HST.
diberikan dengan cara ditebar sekeliling batang kemudian ditutup sedikit dengan
Fungisida dengan konsentrasi 2 gr/liter air dan dilakukan 2 kali seminggu mulai
diambil dari setiap baris tanaman dimulai dari ujung barisan tanaman, kemudian
setiap sampel diberikan ajir dan penanda nomor urut sampel. Hal-hal yang diamati
a. Persentase Tumbuh
dilakukan dengan menghitung tanaman yang hidup pada areal yang kita
budidayakan.
b. Tinggi tanaman
Panjang daun diukur dari pangkal ketiak daun hingga ujung daun. daun
yang diukur adalah daun yang sama dengan daun yang dijadikan sampel pada
d. Lebar daun
Pengukuran daun sampel diambil dari daun yang paling besar diantara daun yang
e. Jumlah Daun
Jumlah daun dihitung mulai dari daun paling bawah pada tanaman
f. Diameter Batang
Batang tanaman yang diukur adalah batang bagian tanaman bagian bawah dan
bagian atas mendekati titik tumbuh. Tandai bagian yang diukur menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
Sumarlin, Suraedah Alimuddin, Edy Nuhung, dan Jabal Rahmat Ashar. 2020.
“Kandungan hara pupuk organik cair dari keong emas dengan interval
fermentasi yang berbeda” Jurnal Agrotek Mas ( hlm 18-23) Makassar :
Agroteknologi, Faperta UMI.
Suratiyah. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta
Suwarto, Octavianti, Y dan Hermawati, S. 2014. Top 15 tanaman perkebunan.
Jakarta : Penebar Swadaya
Sutanto, R. 2006. Penerapan petanian organik kemasyarakatan dan
Pengembangnya. Kaniskus. Yogyakarta
Thinkway, 2021. Limapuluh Kota, Penghasil Tembakau Terbaik di Sumatera
Barat. https://thinkway.id/02/04/2019/13/06/limapuluh-kota-penghasil-
tembakau-terbaik-di-sumatera-barat/. Diakses senin 14 juni 2021
Vivin A.2019. “Aplikasi Keong Mas (Pomacea canaliculata L.) sebagai Pupuk
Organik Cair Pada Pertumbuhan Tanaman Melon (Cucumis melo L) Var.
Japonica dan Tacapa” dalam jurnal : SIMBIOSA, 8 (2): 100-108.
Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya, Indonesia
Wahyudi, Mamang. 2002. Beberapa taraf pemberian dosis pupuk ZA dan tingkat
pemangkasan terhadap pertumbuhan dan produksi tembakau Payakumbuh.
Tesis program pasca sarjana : Universitas Andalas.
Wahyudi, Mamang dan Ingan Pulung Tarigan. 2005. Budidaya Gambir dan
Tembakau. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Tanjung Pati
Wahyudi Mamang dan Ardi Sardina Abdullah. 2019. Berbagai taraf pemberian
pupuk ss dan pupuk kandang Terhadap pertumbuhan dan produksi tembakau
Payakumbuh. Jurnal Penelitian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Vol. 18,
No. 2, Agustus 2019 hlm 87-97. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.