A. Dasar Teori
Dalam ilmu statistik, terdapat berbagai macam cara untuk
menganalisis data. Salah satunya adalah analisis untuk mengetahui
hubungan linier antara dua variabel atau yang kita kenal sebagai analisis
korelasi linier. Besarnya hubungan antara dua variabel dapat diketahui
dengan menggunakan koefisien korelasi momen-hasil kali Pearson atau
korelasi Pearson. Koefisien ini mengukur keeratan hubungan linier di
antara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua
varian. Korelasi Pearson banyak digunakan untuk mengukur korelasi
data interval atau rasio. Rumus koefisien korelasi Pearson adalah
sebagai berikut. 𝑖=1 𝑖=1
𝑟= 𝑛
𝑛 𝑖=1 𝑥𝑖𝑦𝑖−(∑𝑛 𝑥𝑖)(∑
𝑛
𝑦𝑖)
2 (1)
𝑛
√(𝑛 ∑ 𝑥2−((∑𝑛 ∑ 𝑛
𝑦 −((∑𝑛
2
2
2
StatiStika FaRMASi-Meiliyani
Siringoringo
suatu nilai sampel 𝑟 yang mendekati +1 atau −1 disarankan untuk
menyimpulkan 𝜌 ≠ 0. Masalahnya sekarang adalah bagaimana
mendapatkan suatu uji yang akan mengatakan bahwa r berada cukup
jauh dari suatu nilai tertentu 𝜌0, agar mempunyai cukup alasan untuk
𝑡=
𝑟√𝑛−2 (2)
√1−𝑟2
B. LATIHAN 1
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan ingin
melihat hubungan dari besarnya biaya pengeluaran untuk iklan dengan nilai
penjualan yang dapat dicapai. Mereka mengambil sampel dari data biaya
iklan dan nilai penjualan dari data base setahun terakhir dan diambil
secara acak sebagai berikut.
Tabel 2. Data Nilai Penjualan dan Biaya Iklan Selama Satu Tahun
Penjualan (𝒀) Iklan (𝑿)
70 18
87 25
91 30
85 31
75 22
77 24
60 16
95 33
65 17
83 23
Berapa besar koefisien korelasi Pearson antara sampel data nilai penjualan
dan biaya iklan pada perusahaan tersebut? Kemudian lakukan
pengujian hipotesis apakah terdapat korelasi antara nilai penjualan dan
biaya iklan pada perusahaan tersebut dengan taraf signifikansi 0,05.
Penyelesaian:
Perhitungan koefisien korelasi adalah sebagai berikut.
Maka,
(10)(19.407) − (239)(788)
𝑟=
√[(10)(6.033) − 2392][(10)(63.268) − 7882]
5.738 = 0,935
=
6.136,842
Nilai koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,935. Nilai tersebut
berarti korelasi antara penjualan dan iklan memiliki korelasi yang
sangat kuat. Koefisien korelasi bernilai positif berarti berbanding lurus
yang mana jika penjualan bertambah maka iklan juga bertambah
dan jika penjualan berkurang maka iklan juga berkurang.
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui
apakah koefisien korelasi yang diperoleh signifikan atau tidak.
Hipotesis
𝐻0: Tidak terdapat korelasi antara variabel nilai penjualan dan biaya
iklan.
𝐻1: Terdapat korelasi antara variabel nilai penjualan dan biaya iklan.
Taraf signifikansi
𝛼 = 0,05
Statistik uji
𝑟√𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟2
Daerah kritis
Dengan 𝑑𝑘 = 𝑛 − 2 = 10 − 2 = 8, maka diperoleh 𝑡0,025[8] = 2,306
sehingga 𝐻0 ditolak jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 2,306.
Perhitungan
𝑟√𝑛 − 2 (0,935)√8
𝑡= = = 7,457
√1 − 𝑟2 √1 − 0,9352
Keputusan
Karena 7,457 > 2,306 maka diputuskan menolak 𝐻0.
Kesimpulan
Terdapat korelasi antara variabel nilai penjualan dan biaya iklan.
Catatan: Ada beberapa versi SPSS yang menggunakan koma dan ada
beberapa versi SPSS yang menggunakan titik untuk mendefinisikan
bilangan desimal. Perhatikan ketika melakukan penginputan data yang
berupa bilangan desimal.
Langkah 2. Memilih menu Analyze -> Descriptive -> Explore…
Gambar 3. Menu yang dipilih untuk pengujian kenormalan data
Langkah 3. Kotak dialog akan muncul dan masukkan kedua variabel ke kolom
Dependent List. Kemudian pilih Plots…
Window output akan tampil dan berikut output yang akan digunakan
untuk pengujian hipotesis kenormalan data.
value
dan untuk masing-masing bernilai 0,894 dan 0,519 yang jika dibandingkan
dengan 0,05, kedua nilai p-value lebih besar dari 0,05, maka memberikan
kesimpulan bahwa sampel kedua variabel tersebut diambil dari
populasi
berdistribusi normal. Langkah-langkah pengujian hipotesis kenormalan data
telah dijabarkan pada poin 1, pengolahan data dengan R.
Langkah 5. Memilih menu Analyze -> Correlate -> Bivariate…
Window output akan muncul dan output yang akan digunakan untuk
pengujian hipotesis korelasi antara nilai penjualan dan biaya iklan
perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.
D. TUGAS 1
Seorang mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi akan meneliti
hubungan antara nilai masuk ke perguruan tinggi dengan nilai IPK yang
didapat selama mengikuti perkulihaan, sampel yang diambil adalah 10
mahasiswa yangi ada di kelasnya. Berikut data yang diperoleh.
Hitunglah koefisien korelasi antara nilai masuk ke perguruan tinggi dan IPK
mahasiswa pada perguruan tinggi tersebut. Dan apakah terdapat korelasi
antara nilai masuk ke perguruan tinggi dan IPK mahasiswa dengan
taraf signifikansi 0,05.
E. DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Tarsito : Bandung.
Supranto, J. (2000). Statistika : Teori dan Aplikasi Jilid 1, Edisi ke 6. Erlangga:
Jakarta
Walpole, Ronald E. (2006). Pengantar Statistika, Edisi ke-3. PT. Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta.
Walpole, Ronald E., Myers, Raymond H., Myers, Sharon L., dan Ye, Keying.
(2012). Probability & Statistics for Engineers & Scientists, Ninth Edition.
Prentice Hall: USA.