Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KORELASI

Korelasi merupakan teknik analisis statistik yang  sering digunakan oleh peneliti


untuk beragam keperluan seperti tugas akhir, skripsi, thesis, disertasi, ataupun penelitian
ilmiah lainnya dan termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi atau  hubungan
(measures of association). Analisis korelasi sering pula dihubungkan dan berkaitan regresi.
Pengukuran asosiasi  merupakan istilah umum yang sering digunakan dalam teknik statistik
bivariat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Diantara beberapa teknik-
teknik pengukuran asosiasi, ada dua teknik korelasi yang sangat populer sampai sekarang,
yaitu Korelasi Pearson Product Moment dan Korelasi Rank Spearman. Selain kedua teknik
tersebut, terdapat pula teknik-teknik korelasi lain, seperti Kendal, Chi-Square, Phi
Coefficient, Goodman-Kruskal, Somer, dan Wilson.
Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang
lebih dari dua variabel) yang terbagi dengan skala-skala tertentu menurut jenis data. Sebagai
contoh; Korelasi Pearson menggunakan data berskala interval atau rasio; Spearman dan
Kendal menggunakan skala ordinal; Chi Square menggunakan data nominal.
Hasil perhitungan korelasi mempunyai kemungkinan penafsiran terhadap pengujian hipotesis
dua arah (two tailed). Korelasi searah jika nilai koefesien korelasi diketemukan positif;
sebaliknya jika nilai koefesien korelasi negatif, korelasi  disebut tidak searah.
Contoh, peneliti ingin melihat apakah terdapat hubungan antara Minat Mahasiswa
atas Matakuliah Pengantar Ilmu Politik (x) dengan Minat Mahasiswa untuk Berpolitik Praktis
(y). 
Kedua variabel tersebut, x dan y, bisa berhubungan dengan salah satu dari 3 cara berikut:
1. Hubungan Positif. Artinya, semakin berminat seorang mahasiswa atas Matakuliah
Pengantar Ilmu Politik, semakin besar minat mereka untuk Berpolitik Praktis. 
2. Tidak Ada Hubungan. Artinya, minat mahasiswa atas matakuliah Pengantar Ilmu Politik
tetap sama kendati mereka berminat untuk Berpolitik Praktis. 
3. Hubungan Negatif. Artinya, semakin mahasiswa berminat atas matakuliah Pengantar Ilmu
Politik, semakin tidak berminat mahasiswa untuk Berpolitik Praktis.

Rumus Korelasi Pearson Product Moment


r xy =n ¿ ¿
Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan dengan huruf (r) dengan ketentuan harga r antara
-1 dan 1 ( −1 ≤ x ≤+ 1) artinya jika r = -1 artinya korelasi negative, r = 0 artinya tidak ada korelasi dan
r = +1 artinya korelasi sempurna.

Koefisien Determinasi. Koefisien Determinasi digunakan untuk menafsirkan skor korelasi


Pearsont Produk Momen(r). Caranya dengan mengkuadratkan nilai r tersebut. Nilai r harus
dikuadratkan karena ia bukan berada dalam skala Rasio. Akibatnya, kita tidak bisa
melakukan operasi aritmetika (kurang, bagi, kali, tambah) terhadap nilai r tersebut. Guna
mencari nilai Koefisien Determinasi, dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

KD=r 2 x 100 %
KD = Koefisien Determinasi atau Besarnya Pengaruh variable X terhadap variable Y

Langkah-langkah Korelasi Pearsont Produk Momen adalah sebagai berikut:


1. Membuat Hipotesis Nol (H0) dan hipotesis Alternatif (Ha)
2. Buat table penolong untuk menghitung nilai korelasi
3. Masukkan angka-angka kedalam rumus r xy =n ¿ ¿
4. Menghitung besarnya Pengaruh dengan rumus
KD=r 2 x 100 %
r . √ n−2
5. Menghitung kebermaknaan (signifikansi) t hitung =
√ 1−r 2
Kaidah Pengujian t hitung ≥ t tabel pengaruhnya signifikan (bermakna)
Jika t hitung < t tabel maka pengaruhnya tidak signifikans.
6. Ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05 atau 5 % dapat juga α = 0,01 atau 1 %. Dengan
derajat bebas (db) = n – 2.
7. Kesimpulan.

Sebagai contoh Andaikan akan mengadakan penelitian mengenai Pengaruh Motivasi kerja
terhadap Produktivitas Kerja.
Misalkan Variabel X = Motivasi dan variable Y = Produktivitas Kerja

1. Hipotesis Nol (H0) Tidak terdapat pengaruh Motivasi kerja terhadap Produktivitas
kerja.
Hipotesis Alternatif (Ha) Terdapat pengaruh Motivasi kerja terhadap Produktivitas
kerja.
2. Membuat Tabel Penolong dan memasukan rumus:

Diperoleh r = 0,8 Atau korelasinya sangat kuat

3. Menghitung koefisien Determinasi KD=r 2 x 100 %=¿


KD = 0,7921 x 100 % = 79,21 %
Artinya Pengaruh Motivasi terhadap produktivitas kerja sebesar 79,21 %
Menguji apakah pengaruhnya signifikans?

r . √ n−2 0,89 √ 10−2 0,89 x √ 8 0,89 x 2,83 2,5187


t hitung = = = = = =5,523
√ 1−r 2 2
√1−(0,89) √ 1−0,7921 √ 0,2079 0,456

T table dengan db = n -2 = 10 – 2 = 8 diperoleh 0,706

Kesimpulannya t hitung ≥ t tabel jadi pengaruhnya signifikans

Soal: Misalkan akan membuat skripsi dengan judul Pengaruh banyaknya iklan
terhadap banyaknya Produktivitas
Dengan data sebagai berikut:
Banyaknya 20 15 23 34 35 36 40 25 3 2 2 24
iklan 0 8 7
Banyak 40 32 43 60 65 68 70 45 5 5 5 45
Produktivitas 6 0 3
Tentukan:
a) Besarnya koefisien korelasi
b) Besarnya Pengaruh
c) Apakah Pengaruhnya signifikan?

Anda mungkin juga menyukai