Anda di halaman 1dari 26

Korelasi

Pengertian Korelasi
• Definisi: Hubungan antara dua variabel atau lebih.
• Contoh: Hubungan antara motivasi kerja dengan
kinerja
• Tujuan dilakukan analisa korelasi:
 Untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan
(korelasi) antar variabel
 Bila sudah ada hubungan untuk melihat besar-
kecilnya hubungan antarvariabel
 Untuk memperoleh kejelasan apakah hubungan
tersebut berarti atau tidak berarti
Koefisien Korelasi
• Tidak menggambarkan hubungan sebab-akibat
• Nilainya berkisar antara -1 dan 1
• Tanda (+)/(-) menyatakan arah hubungan
 (+) searah
 (-) berlawanan arah
• Koefisien Korelasi : hubungan yang linier
• Koefisien Korelasi Spearman (rank correlation):
hubungan trend/kecenderungan
Overview
Hubungan Antar Variabel
Jenis Korelasi
Koefisien Korelasi Pearson (r)
Pedoman umum dalam menentukan Kriteria Korelasi

Interprestasi angka korelasi menurut Prof. Sugiyono (2007)

 0 - 0,199 : Sangat lemah


 0,20 - 0,399 : Lemah
 0,40 - 0,599 : Sedang
 0,60 - 0,799 : Kuat
 0,80 - 1,0 : Sangat kuat
Langkah Pengujian Korelasi
Langkah pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan rumusan hipotesis statistic
𝐻0 : 𝜌 = 0: Tidak ada hubungan antar variabel 𝑥 dengan variabel 𝑦
𝐻1 : 𝜌 ≠ 0: Ada hubungan antara variabel 𝑥 dengan variabel 𝑦
𝑁−2
2. Menentukan uji statistik, yaitu 𝑡 = 𝑟ට
1−𝑟 2

3. Menentukan nilai kritis dan daerah kritis dengan drajat kebebasan 𝑛 − 2


4. Membandingkan nilai uji 𝑡 terhadap nilai 𝑡-tabel ሺ1 − 𝛼 Τ2ሻ(dk)
dengan kriteria pengujian: jika niai uji 𝑡 ≥ 𝑡-tabel, maka tolak 𝐻0 .
5. Membuat kesimpulan
Contoh Aplikasi Koefisien Korelasi
Contoh sebuah penelitian dengan judul “ Hubungan antara Motivasi (X) dengan
Kinerja (Y) Guru SD 01 Samarinda”

Rumusan Masalah:
1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja guru
di SD 01 Samarinda?
2. Seberapa besar sumbangan (kontribusi) motivasi dengan kinerja guru di SD
01 Samarinda ?
Contoh Aplikasi Koefisien Korelasi
(Lanjutan)

No. Resp X Y
1 60 450
2 70 475
3 75 450
4 65 470
5 70 475
6 60 455
7 80 475
8 75 470
9 85 485
10 90 480
11 70 475
12 85 480
Contoh Aplikasi Koefisien Korelasi
(Lanjutan)

Regression Statistics
Multiple R 0,683846838
Data Analisis
R Square 0,467646497
Microsoft Excel
Adjusted R Square 0,414411147
Standard Error 9,083765348
Observations 12
Contoh Aplikasi Koefisien Korelasi
(Lanjutan)

Langkah 1: Menentukan rumusan hipotesis statistik

𝐻0 : 𝜌 = 0: Tidak ada hubungan hubungan yang signifikan antara motivasi


dengan kinerja guru di SD 01 Samarinda.
𝐻1 : 𝜌 ≠ 0: Ada hubungan hubungan hubungan yang signifikan antara motivasi
dengan kinerja guru di SD 01 Samarinda.
Contoh Aplikasi Koefisien Korelasi
(Lanjutan)
𝑁−2
Langkah 2: Menentukan uji statistik, yaitu 𝑡 = 𝑟ට
1−𝑟 2

Dari penghitungan rumus tersebut di atas, diperoleh nilai 𝑟 : 0.684


 Berdasar hasil penghitungan tersebut (0.684), jika kita konsultasikan
dengan tabel angka kasar, hubungan antara motivasi dengan kinerja
dosen KUAT.
 Untuk mengatahui signifikansi hubungan antara motivasi dengan kinerja
𝑁−2
guru di SD 01 Samarinda, maka perlu uji 𝑡 = 𝑟ට ,
1−𝑟 2

𝑁−2 12 − 2
𝑡 = 𝑟ඨ 2
= 0.684ඨ 2
= 2.963
1−𝑟 1 − (0.684)
Contoh Aplikasi Koefisien Korelasi
(Lanjutan)
Langkah 3: Menentukan nilai kritis dan daerah kritis dengan drajat
kebebasan 𝑛 − 2
Nilai t tabel pada df= N-2 (12-2=10) pada taraf signifikansi 5% sebesar
2.228

Langkah 4: Membandingkan nilai uji 𝑡 terhadap nilai 𝑡-tabel ሺ1 −


𝛼Τ2ሻ(df)
Nilai t tabel pada df= N-2 (12-2=10) pada taraf signifikansi 5% sebesar
2.228, berarti 2.963 > 2.228.
Contoh Aplikasi Koefisien Korelasi
(Lanjutan)

Langkah 5: Membuat kesimpulan


Karena t hitung ≥ t tabel, Artinya ada hubungan yang signifikan antara motivasi
dengan kinerja guru di SD 01 Samarinda atau Hipotesa Alternatif DITERIMA.
Analisis Regresi
Definisi
• Linier: Linier dalam parameter
• Sederhana: hanya ada satu peubah
penjelas
• Berganda: lebih dari satu peubah
penjelas
Analisis Regresi
 Hubungan antar peubah:
 Fungsional (deterministik)  𝑦 = 𝑓(𝑥), misalnya: 𝑦 = 10𝑥
 Statistik (stokastik) amatan tidak jatuh pas pada kurva
Misalkan: IQ vs Prestasi, Berat vs Tinggi, Dosis Pupuk vs Produksi
 Model regresi linier sederhana:
𝑦𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋𝑖 + 𝜀𝑖 ; 𝑖 = 1,2, ⋯ , 𝑛
Model Regresi Linier Sederhana
The Baseline Mode
Analisis Regresi
 Pendugaan terhadap koefisien regresi:
 𝑏0 pendugaan bagi 𝛽0 dan 𝑏1 pendugaan bagi 𝛽1
ሺσ 𝑥 ሻሺσ 𝑦 ሻ
σ 𝑥𝑦 −
𝑛
𝑏1 = ሺσ 𝑥 ሻ2
σ 𝑥 2−
𝑛
ቑ Metode Kuadrat Terkecil
𝑏0 = 𝑦ത− 𝑏1 𝑥ҧ
 Bagaimana Pengujian terhadap model regresi?
 Parsial (per koefisien) → uji-t
 Bersama  uji – F (Anova)
 Bagaimana menilai kesesuaian model?
𝑅 2 (Koef. Determinasi: % keragaman 𝑌 yang mampu dijelaskan oleh 𝑋)
Metoda Kuadrat Terkecil
Pendugaan parameter pada regresi didapat dengan
meminimumkan jumah kuadrat galat.
Keragaman yang dapat dijelaskan dan yang
tidak dapat dijelaskan
Contoh Soal

Anda mungkin juga menyukai