Anda di halaman 1dari 12

Asistensi A3

Statistik Multivariat
Nurul Kamal
1. Korelasi Product Moment
Korelasi product moment pearson, atau dengan simbol (r), ini paling populer dan sering digunakan oleh mahasiswa dan peneliti. Korelasi ini
dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Fungsi dari korelasi ini adalah untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas
(independent) dengan variabel terikat (dependent). Teknik analisis korelasi product moment pearson ini termasuk teknik statistik parametrik yang
menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Sebagai contoh adalah ketika data dipilih secara acak (random), kemudian
datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan
subjek yang sama. Jika semua syarat itu terpenuhi, maka korelasi ini bisa digunakan, namun jika salah satu tidak terpenuhi, maka analisis ini tidak
bisa dilakukan

Formula korelasi product moment pearson

Interpretasi Koefisien
Uji Hipotesis (t)
tabel nilai kritis distribusi t
Contoh SOAL
diketahui data sebagai berikut :

a) Hitunglah nilai r atau korelasi product moment pearson dalam data


tersebut.
b) Bagaimana nilai koefisien determisinya? Nilai R!
c) Ujilah hipotesis, apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi dan
presetasi dalam data di atas! Lengkap dengan langkah-langkah hipotesis
yang baik!
A. hitung nilai R
Maka didapatkan nilai r,

B. Hitung nilai R
KD = r^2
Fungsi dari koefisien determinasi adalah mengukur seberapa besar pengaruh variabel x terhadap variabel y, dan sisa nya adalah pengaruh variabel lain yang belum
diketahui.
KD = r^2 = 0,93^2 = 0,86
Artinya adalah sebanyak 86 % variabel prestasi dipengaruhi oleh variebel motivasi, namun sisanya adalah 14 % dipengaruhi
= 0,86 x 100%
= 86% oleh variabel lain yang belum didefinisikan
c. Uji Hipotesis
Langkah-Langkah Uji Hipotesis
1) Menentukan uji hipotesis
Ho: ρ = 0 (Tidak ada hubungan/ korelasi yang signifikan antara motivasi dan prestasi)
Ha: ρ ≠ 0 (Ada hubungan/ korelasi yang signifikan antara motivasi dan prestasi)

2) Taraf Signifikan
α = 0,05 atau 5%

3) Menentukan statistik Uji

4) Menentukan daerah penolakan/ kriteria uji


Ho ditolak jika :
t hitung (mutlak) > t (α; n-2)
5) Perhitungan

6) Kesimpulan
Ho ditolak jika t hitung (mutlak) > t. tabel (α; n-2) dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya adalah adanya hubungan/korelasi yang signifikan
antara motivasi dan prestasi.
2. Korelasi kendall's tau
Korelasi Kendall Tau merupakan statistik nonparametrik dengan skala pengukuran data sekurang-kurangnya berskala ordinal.
Korelasi kendall tau digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian yakni apakah ada perbedaan tingkat kesesuaian ranking
antara 2 variabel yang diamati.
Motivasi Prestasi Rank Rank
No C D
(X) (Y) Motivasi Prestasi

1 54 15 1 1 9 0

2 61 16 2 2 8 0

3 63 26 3 4 6 1

4 64 20 4 3 6 0

5 70 27 5 5 5 0 Jadi, Nilai Z hitung adalah 3,541


Untuk Uji Hipotesis, langkahnya sama dengan korelasi momen product pearson
6 72 34 6 6,5 3 1
Dengan Hipotesis:
7 77 40 7 8,5 1 2 Ho: t= 0 (Tidak ada hubungan/ korelasi yang signifikan antara motivasi dan prestasi)
Ha: t ≠ 0 (Ada hubungan/ korelasi yang signifikan antara motivasi dan prestasi)
8 84 34 8 6,5 2 0
Menentukan daerah penolakan/ kriteria uji
Ho ditolak jika :
9 88 40 9 8,5 1 0
p value (hitung) > alfa (α; n-2)

10 92 48 10 10 0 0
Untuk nilai Z hitung =3,451, nilai p adalah 0,4997
dengan asumsi a=0,05. maka :
1-a = 1 - 0.05 = 0.95.

karena two tailed, maka p value dikalikan 2.


p value = 0,4997 x 2 = 0,9994

maka, p value lebih besar dari alfa. sehingga Ho ditolak,


dan Ha diterima

Kesimpulan:
adanya hubungan yang signifikan antara prestasi dan motivasi
3. Korelasi Rank Spearman
Langkah - Langkah Korelasi Rank Spearman
1. Menyusun Peringkat Data
2. Menghitung perbedaan peringkat
3. mENGHITUNG KOEFISIEN KORELASI SPEARMAN
Thank You

Anda mungkin juga menyukai