Anda di halaman 1dari 17

PROYEKSI BISNIS DENGAN

ANALISIS KOLERASI

Kelompok 1
ANGGOTA KELOMPOK
01 ADINDA NATASYA 05 A.MUH. RAFLY RAMADHAN

02 NURAZHIRAH 06

03 ANDI HIKMAL TENRI T. 07

04 ADINDA WURI
KASUS ANALISIS KOLERASI PRODUCT
MOMENT (PEARSON)
Mr. Pearson ingin mengetahui derajat hubungan antara pendapatan
karyawan dengan besarnya tabungan. untuk keperluan tersebut ia
mengambil sampel sebanyak 12 orang karyawan. berdasarkan hasil survai
itu diperoleh data sebagai berikut :
a Perumusan masalah
Apakah terdapat kolerasi positif antara jumlah pendapatan dengan jumlah
tabungan ?

Koefisien kolerasi yang sebesar 0,975881 (0,976),


menujukkan bahwa keeratan hubungan antara jumlah
pendapatan dengan jumlah tabungan adalah sebesar
0,976 atau 97,6%.

korelasi anatara jumlah pendapatan dengan jumlah


tabungan bernilai postif, yang berarti hubungan
tersebut searah.

Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan


akan diikuti dengan peningkatan jumlah tabungan dan
penurunan jumlah pendapatan akan diikuti dengan
penurunan jumlah tabungan
b Hipotesis
Tidak terdapat korelasi positif antara jumlah pendapatan dengan
H0
jumlah tabungan
Terdapat korelasi positif antara jumlah pendapatan dengan jumlah
Ha
tabungan

c Kriteria Pengujian
H 0 Diterima jika
r tabel < r tabel , atau
t tabel < t tabel
H a Diterima apabila
r tabel > r tabel, atau,
t tabel > t tabel
b c

Untuk menguji koefisien korelasi secara statistik, signifikan atau tidak, dapat
digunakan kriteria pengujian berikut :

Membandingkan r tabel dengan r tabel

Membandingkan t tabel dengan t tabel


dengan menggunakan rumus berikut :
d Analisis Data
KASUS ANALISIS KOLERASI SPEARMAN
- DATA SUDAH DALAM RANGKING
Mr. Spearman ingin mengetahui derajat hubungan antara nilai tes masuk
dengan presentasi kerja. Dari 20 karyawan yang diterima di suatu
perusahaan diambil 10 orang karyawan sebagai sampel. Berdasarkan hasil
survei diperoleh data sebagai berikut:
a Perumusan masalah
Apakah terdapat kolerasi positif antara nilai tes masuk dengan prestasi
kerja?

Koefisien korelasi yang sebesar 0,952 menunjukkan


bahwa keeratan hubungan antara tes masuk dengan
prestasi kerja sebesar 0,952 atau 95,2%.

Korelasi antara nilai tes masuk dengan prestasi


kerja bernilai positif yang berarti bahwa hubungan
tersebut searah.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian


antara nilai tes masuk dengan prestasi kerja
b Hipotesis
Tidak terdapat korelasi positif antara nilai tes masuk dengan prestasi
H0:
kerja

H a: Terdapat korelasi positif antara nilai tes masuk dengan prestasi kerja

c Kriteria Pengujian
H 0 Diterima jika
P tabel < P tabel , atau
t tabel < t tabel
H a Diterima apabila
P tabel > P tabel, atau,
t tabel > t tabel
b c

Untuk menguji koefisien korelasi secara statistik, signifikan atau tidak, dapat
digunakan kriteria pengujian berikut :

Membandingkan P tabel dengan P tabel : Koefisien korelasi Rank


Spearman adalah 0,952 sedangkan P tabel dengan df sebesar 0,714 (0,
05, 8) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara nilai tes
masuk kerja dengan prestasi kerja

Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan menggunakan rumus


berikut :
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai t
hitung sebesar 7,873 sedangkan nilai t tabel
dengan df sebesar 2,306 (0, 05, 8) maka
disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara
nilai tes masuk dan prestasi kerja.
d Analisis Data
KASUS ANALISIS KOLERASI SPEARMAN
DATA BELUM DALAM RANGKING

Perumusan masalah Kriteria Pengujian


Apakah terdapat kolerasi positif antara masa kerja
dengan produktivitas kerja?
Hipotesis
Analisis Data

Cara Manual
Analisis Data
Penarikan Kesimpulan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai