Anda di halaman 1dari 7

MODUL 2

ANALISIS KORELASI
(Analisis Rank Spearman)

A. Pengertian Rank Spearman


Korelasi Spearman merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
asosiatif dua variabel bila data salah satunya berskala ordinal (ranking). Nilai korelasi ini
disimbolkan dengan “ρ” (dibaca: rho). Karena digunakan pada data beskala ordinal, untuk itu
sebelum dilakukan pengelolahan data, data kuantitatif yang akan dianalisis perlu disusun dalam
bentuk ranking.

B. Soal
Ada 10 orang responden yang diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tentang Motivasi dan
Prestasi dalam sebuah kantor. Jumlah responden yang diminta mengisi daftar pertanyaan itu 10
karyawan, masing-masing diberi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Nilai yang diberikan oleh
kesepuluh responden tentang Motivasi dan Prestasi itu diberikan pada contoh berikut. Yang akan
diketahui adalah apakah ada hubungan antara Motivasi dengan Prestasi.
Berdasarkan hal tersebut maka:
 Judul penelitian : Hubungan antara Motivasi dengan Prestasi.
 Variabel penelitian : nilai jawaban dari 10 responden tentang Motivasi (Xi) dan Prestasi
(Yi)
 Rumusan masalah: apakah ada hubungan antara variabel Motivasi dan Prestasi ?

Hipotesis:

 H0: tidak ada hubungan antara variabel Motivasi dan Prestasi.


 H1: ada hubungan antara variabel Motivasi dan Prestasi

Kriteria Pengujian Hipotesis


 Ho ditolak bila harga ρ hitung > dari ρ table
 Ho diterima bila harga ρ hitung ≤ dari ρ table
Penyajian Data
Jawaban responden yang telah terkumpul ditunjukkan pada Tabel 1 berikut ini:
C. Praktik SPSS
1. Buka SPSS di desktop : Start  “ketik” SPSS  enter pilih SPSS  klik 2 kali
2. Masukan data di atas ke dalam SPSS sesuai contoh di bawah di bagian “variable view”

3. Lalu klik “data view” kemudian masukan data dengan mengetik manual.
4. Sebelum melihat analisis korelasinya terlebih dahulu melihat diangram scatternya
(diagram dengan titik-titik sebaran data) dengan cara klik “Graph”  “Legacy Dialogs”
 lalu pilih “Scatter/Dot” maka akan mucul kotak perintah “Scatter/Dot”  pilih
“Simple Scatter”  Define

5. Maka akan muncul kotak perintah selanjutnya yang seperti ini, ikuti petunjuk di gambar.
6. Lalu klik “OK” dan hasil diagram scatter yang muncul seperti dibawah. Terlihat hasil
diagram scatter, sesuai teori di atas menunjukan korelasi positif antara Skor Motivasi dan
Skor Prestasi.

7. Selanjutnya, dilanjutkan dengan analisis korelasi pearson dengan mengklik “Analyze” 


“Correlate” “Bivariate” (terdiri dari 2 variabel)
8. Muncul kotak perintah “Bivariate Correlations” masukan variable di sebelah kanan ke
kiri, centang “Spearman” lalu two-tailed (kunci dalam menentukan penggunaan uji dua
arah yaitu dalam perumusan hipotesis tidak disebutkan arahnya, dimana digunakan untuk
mengetahui adanya korelasi atau tidak)  klik “OK”

9. Maka akan muncul hasil di bawah : dari hasil di bawah terlihat bahwa hasil analisis
spearman korelasinya mencapai 0,96 dimana ini adalah nilai ρ hitungnya nya.

10. Setelah mengetahui ρ hitungnya, kemudian bandingkan dengan ρ tabelnya, di table pada
jumlah n = 10 dengan tingkat signifikannya 0,01 maka ρ tabelnya adalah 0,794
11. Sehingga ρ hitung > ρ table; 0,96 > 0,79.
Kesimpulan :
 Karena Nilai ρ > ρ table, maka tolak H0, alias terima H1
 Jadi, ada hubungan korelasi antara skor motivasi dan skor prestasi
 Hubungan korelasi yang terjadi termasuk hubungan sangat erat (skala 0.90 ≤ r < 1.00)
 Karena ρ bernilai positif, maka kita dapat menyatakan bahwa hubungan keduanya positif,
yaitu semakin tinggi skor motivasi yang ada, maka semakin tinggi skor prestasinya
 Sig (2-tailed) atau p-value =0,00 ; ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,01 jadi artinya
antara skor motivasi dan skor prestasi ada pengaruh signifikan.

Cara mencari rho table?


Pke z table apa ndak?

Anda mungkin juga menyukai