Anda di halaman 1dari 17

2.

5 Kerangka Teori

Faktor Resiko
IMA

Faktor yang dapat Faktor yang tidak dapat


dimodifikasi : dimodifikasi :
1. Merokok 1. Usia
2. Hipertensi iskemik 2. Jenis kelamin
3. Mengkonsumsi 3. Riwayat keluarga
alkohol
4. Ras
4. Penyakit diabetes
5. infeksi
6. Obesitas
7. Kurang olahraga

Penyakit jantung koroner

arteroskleorosis

LDL

Terjadi
1. STEMI
Infark miokard akut
2. NSTEMI

Bagan 2.3 kerangka teori hubunga lingkar pinggang dengan low distensy
lipoprotein pada pasien infark miokard akut
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan bagian penelitian yang menyajikan

konsep atau teori dalam bentuk kerangka penelitian (hidayat, 2003).

Variabel Independen LDL : IMT :


Faftor resiko yang 1. Nilai Normal : <130 1. BB Kurang =
berhubungan dengan mg/dl SI<3,36 <18.5
infark miokard akut : mmol/L 2. BB Normal =
2. Nilai Batas : 130- 18.5-22.9
1. Merokok 159 mg/dL SI: 3,36- 3. Obesitas =
4,11 mmol/L 25.0-29.9
2. Hipertensi iskemik 3. Risiko tinggi : >160
mg/dL SI: >4,13 a. S
3. Mengkonsumsi T
alkohol mmol/L
E
M
4. Penyakit diabetes I
b. N
5. Infeksi S
Terjadi T
6. Kurang olahraga E
i 1. STEMI M
7. Obesitas PJK I
2. NSTEMI

Variabel Dependen
Keterangan :
Kejadian Infark Miokard
Akut
= Variabel yang tidak diteliti

= variabel yang diteliti

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Hubungan lingkar pinggang dengan

kadar low distensy lipoprotein pada pasien infark miokard akut


Penjelasan kerangka konsep :

Variabel independen dari faktor risiko yang berhubungan

dengan infark miokard akut adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga,

dan ras. Dari faktor resiko tersebut yang saya teliti adalah usia, jenis

kelamin, riwayat keluarga. Sedangkan ras tidak saya teliti. Dari faktor

resiko tersebut dapat menyebabkan infark miokart akut, tindakan yang

dilakukan saat infark miokard akut adalah IMT. Variabel dari infark

miokard akut dikatakan baik jika IMT baik.

3.2 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pernyataan

penelitian. Hipotesis mayor adalah hipotesis yang mencangkup kaitan

seluruh variabel dan seluruh objek penelitian, hipotesis mayor masih lebih

bersifat umum. Hipotesis minor adalah hipotesis yang terdiri dari bagian-

bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor (jabaran hipotesis mayor), oleh

karena itu hipotesis minor lebih bersifat khusus (spesifik) (Notoatmodjo,

2012).

3.2.1 Hipotesis mayor

Ada hubungan lingkanr pinggang dengan kadar LDL yang

berhubungan terhadap pada pasien infark miokard akut di RSUD

Bangil.

3.2.2 Hipotesis minor

1. Ada hubungan usia dengan lingankar pinggang dan LDL pada

infark miokard akut.

2. Ada hubungan jenis kelamin dengan lingkar pinggang dan LDL

pada infark miokard akut.


3. Ada bubungan riwayat keluarga dengan lingkar pinggang dan

LDL pada infark miokard akut.


BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain atau rancangan penelitian merupakan kerangka acuan

bagi peneliti untuk mengkaji hubungan antar variabel dalam suatu

penelitian (Riyanto, 2011). Desain penelitian dalam penelitan ini

menggunakan desain deskriptif korelatif digunakan untuk mengetahui

hubungan lingkar pinggang dengan kadar low distensy lipoprotein pada

pasien infark miokard akut di rumah sakit RSUD Bangil, deskriptif korelatif

yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua

variabel yaitu variabel bebas dengan variabel terikat (Notoatmodjo, 2002).

Dan penelitian ini juga menggunakan rancangan pendekatan cross-

sectional yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali,

tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen.

4.2 Variabel Penelitian

4.2.1 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang

mempengaruhi variabel lain, artinya variabel independen berubah

maka akan mengakibatkan perubahan variabel lain (Riyanto, 2011).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah lingkar pinggang

dan LDL.
4.2.2 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi

oleh variabel lain, artinya variabel dependen berubah akibat

perubahan pada variabel bebas (Riyanto, 2011). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah kejadian infark miokard akut.

4.3 Populasi, Sampling, dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek (manusia, binatang

percobaan, data laboratorium, dll) yang akan diteliti dan memenuhi

karakteristik yang ditentukan (Riyanto, 2011). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh pasien Infark Miokard Akut yang masuk

RSUD Bangil.

4.3.2 Sampling

Tehnik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah total sampling yaitu teknik pengambilan sample

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sample (Sugiono,

2011). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu total

sampling yaitu dari semua pasien RSUD Bangil yang terkena IMA.

4.3.3 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang

diharapkan dapat mewakili atau representatif populasi (Riyanto,

2011). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total

sampling yang masuk di RSUD Bangil.


4.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Bangil pada bulan Mei sampai juni

2018.

4.5 Definisi Operasional

Tabel 4.5 definisi operasional hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian

infark miokard akut

Definisi Alat Ukur dan


Variabel Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional Cara Ukur
(1) (2) (3) (4) (5)
Independen
IMT Menunjukkan Timbangan, 1. BB Ordinal
status gizi dari pita ukur, Kurang =
seseorang microtoise <18.5
individu dengan statumeter 2. BB
hasil bagi dqan Normal =
antara berat kuisioner 18.5-22.9
badan dalam
satuan kilogram
3. Obesitas =
25.0-29.9
dengan tinggi
badan kuadrat
dalam satuan
meter (kg/m2 )
Low Distensy Kolesterol jahat Rekam medis 1. Nilai Nominal
Lipoprotein karena Normal :
kolesterol LDL <130
melekat pada mg/dl
dinding arteri SI<3,36
dan bias mmol/L
menyebabkan 2. Nilai
perkembangan Batas :
penutupan- 130-159
penutupan mg/dL SI:
arteri 3,36-4,11
mmol/L
3. Risiko
tinggi :
>160
mg/dL SI:
>4,13
mmol/L

Dependen
Infark Miokard Penyempitan Lembar 1. Pernah Nominal
Akut (IMA) atau Observasi
penyumbatan dan Kusioner 2. Tidak
pembuluh pernah
darah koroner
sehingga aliran
darah ke otot
jantung tidak
cukup sehingga
menyebabkan
otot jantung
mati

4.6 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

4.6.1 Kriteria Inklusi

1. Pasien yang bersedia menjadi responden

2. Pasien yang mengalami infark miokard akut

3. Pasien yang mengalami obesitas

4. Usia 18-45 Tahun

5. jenis kelamin laki – laki dan perempuan

6. Pasien yang mempunyai riwayat keluarga

7. Pasien yang tidak mempunyai riwayat keluarga

4.6.2 Kriteria Eksklusi

1. Pasien yang tidak bersedia menjadi responden

2. Pasien yang tidak terdioagnosa IMA

3. Pasien yang tidak terdiagnosa obesitas

4. Pasien yang berumur 45 Tahun keatas

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel

yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan dua instrument yaitu

kisioner, instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan


pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat,

maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Pada penelitian ini

variabel independen menggunkan skala Guttman dan skala Likert untuk

variabel dependen.

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

meliputi :

1. Intrument indeks massa tubuh

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam pengumpulan

data yang dilakukan dalam pengukuran Indeks massa tubuh adalah

timbangan, pita ukur, microtoise staturmeter dan kuisioner.

2. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengukur

kejadian infark miokard akut dengan menggunakan kuisioner,

kusisioner merupakan sebuah daftar pertanyaan dan pertanyaan yang

harus diisi oleh responden.

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer dan data sekunder.

4.8.1 Data primer

Data primer didapatkan dari hasil observasi dan checklis,

dengan data yang dikaji adalah usia, jenis kelamin, dan riwayat

keluarga pada pasien infark miokard akut di RSUD Bangil.

4.8.2 Data sekunder


Data sekunder diambil dari observasi yang dilakukan di

RSUD Bangil dengan objek yang diambil adalah pasien yang

mengalami infark miokard akut.

4.9 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

Setelah data tentang kejadian penyakit IMA yang telah

terkumpul kemudian dilakkan pengelolahan data melalui tahap;

pemeriksaan data (Editing, proses pemberian identitas (koding),

dan tabulasi data.

4.9.1 Editing

Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan data

yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap cheklist,

tujuan dari editing ini adalah untuk memastikan bahwa data yang

diperoleh telah diisi, relevan dan dapat dibaca dengan baik

(Riyanto,2011).

4.9.2 Coding

Merupakan mengubah data dengan memberi kode pada tiap

responden yang di data, hal ini untuk memudahkan proses

selanjutnya (Riyanto,2011). Pada penelitian ini peneliti memberikan

kode pada masing-masing responden, misalnya responden 1=R1

dan seterusnya; Usia<70 tahun = 1, usia >70 tahun = 2; jenis

kelamin laki-laki = 1, jenis kelamin perempuan = 2; riwayat keluarga

=1, riwayat sekarang = 2


4.9.3 Entry

Data hasil penelitian yang suda diberi kode kemudian

diproses melalui program komputer. Data yang sudah dikoding

dimasukkan sesuai dengan tabel SPSS (Notoatmodjo, 2012)

4.9.4 Tabulating

Data hubungan IMT di kelompkkan berdasarkan kategori

yang telah dibuat, sedangkan IMA dikelompokkan menjadi

terjadinya penyakit. Selanjutnya dilakukan tabulasi data agar data

siap diolah secara statistik (Notoatmodjo, 2012). Data yang

ditabulating pada penelitian ini adalah Obesitas, kejadian IMA, dan

skor kuisioner, penelitian tindakan supportif ekspresive optimise.

Data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan berdasarkan

jawaban yang sesuai dengan variabel yang diteliti dan diberi

penilaian berdasarkan jawaban yang sesuai dengan variabel yang

diteliti dan diberi penilaian berdasarkan kriteria sebagai peberikut :

Pemberian skor untuk IMA :

Pernah :1

Tidak pernah :2

Kemudian dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Nilai minimal dikalikan jumlah item pertanyaan :

0 x 20 = 0

Nilai maksimal dikalikan jumlah item pertanyaan :

1 x 20 = 20
Kriteria kategori ada 4

Jadi untuk interval skoring adalah :

Hasil nilai maksimal – hasil nilai minimal


jumlah kriteria kategori

= (20 – 0) / 4 = 5

Hasil skoring kuisioner dikategorikan menjadi

10 – 20 = Pernah

0 – 10 = tidak pernah

4.9.5 Cleaning

Kegiatan pengecekan kembali data-data yang sudah dientry

apakah ada kesalahn atau tidak (Riyanto, 2011).

4.9.6 Analisa data

Data yang telah dikumpulkan pada saat penelitian kemudian

dilakukan anilisis univariat dan analisis bivariat.

4.9.6.1 Analisa univarian

Analisa univarian dilakukan untuk mendapatkan

gambaran distribusi dan frekuensi dari variabel dependen

dan independen. Data disajikan dalam bentuk tabel dan

dipresentasikan. Karakteristik subyek yang dideskripsikan

dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, riwayat

keluarga, ras. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti

memiliki skala ukur kategorik sehingga penyajian data

berupa jumlah atau frekuensi tiap kategori dan persentase


tiap kategori berupa tabel (Notoadmodjo, 2012) dan

(Riyanto, 2011).

4.9.6.2 Analisa bivarian

Analisa bivarian untuk membuktikan hipotesis

penelitian yaitu terdapat hubungan indeks massa tubuh

dengan kejadian infark miokard akut. Variabel yang

dihubungkan memiliki skala ukur kategorik sehingga

dilakukan uji chi-square jika memenuhi syarat dan dilakukan

uji alternatifnya yaitu uji fisher jika tidak memenuhi syarat

(Dahlan, 2011).

Variabel
Variabel independen Skala data Uji statistik
dependen
Lingkar Pinggang Infark miokard Ordinal dan
Chi-square
dan LDL akut nominal

Tabel 4.9.6.2 analisa bivarian hubungan lingkar pinggang dengan kadar low

distensy lipoprotein pada pasien infark miokard akut

4.10 Etika Penelitian

Etika penelitian adalah norma untuk berperilaku, memisahkan apa

yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh

dilakukan (Sastraprateja, 2007). Penelitian kesehatan pada umumnya

menggunakan manusia sebagai objek yang diteliti disatu sisi yang lain

manusia sebagai peneliti. Penelitian ini baru dapat dilakukan setelah

mendapat persetujuan yang menekankan pada masalah etika. Apapun

etika penelitian yang harus dipenuhi oleh peneliti meliputi informed

consent, anonimity dan confidentially (Hidayat, 2007).


4.10.1 Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dengan responden peneliti dengan memberikan lembar

persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum

peneliti dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk

menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek

mengerti maksud dan tujuan peneliti serta mengetahui

dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menanda

tangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka

peneliti harus menghormati hak responden (Hidayat, 2007).

4.10.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Anonymity merupakan suatu kerahasiaan identitas

responden terjaga dengan cara peneliti tidak mencantumkan

nama responden pada lembar kuesioner tetapi diganti dengan

penggunaan inisial dan nomor responden (Hidayat, 2007).

4.10.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality merupakan masalah etika dengan

memberikan jamina kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset

(Hidayat, 2007).
4.11 Jadwal Penelitian

Tabel 4.11 Jadwal Penelitian


DAFTAR PUSTAKA

Abramowitz, M. (2004). Diseases and Disorder: Obesity. Books. USA; 2004. P. 44.

Anies. (2015). Kolesterol & Penyakit Jantung Koroner. Jogjakarta : Ar-ruzz Media.

Arisman. (2011). Obesitas, Diabetes mellitus, & Displipidemia. Jakarta : EGC; 2011. P. 162-5.

Catenacci, V. A., Hill, J. O., & Wyatt, H. R. (2009). The Obesity Epidemic. Clinics in Chest
Medicine, 30(3), 415–444. https://doi.org/10.1016/j.ccm.2009.05.001
Fathila, L., Edward, Z., & Rasyid, R. (2015). Artikel Penilitian Gambaran Profil Lipid pada Pasien

Infark Miokard Akut di RSUP M . Djamil Padang Periode 1 Januari 2011 - 31 Desember

2012, 4(2), 513–518.

Hidayat, A. A. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba
Medika.
Kasron.(2012). Buku Ajar Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Nuha medika, Yogyakarta.

Libby P, Bonow RO, Mann DL, Zipes DP. (2008). Braunwald’s Heart Disease : A texbook of

Cardiovaskular Medicine. Philadephia : Elsevier.

Mary E. Barasi BA, BSc, MSc, Rnutr. (2009) At a Glance ILMU GIZI. Erlangga.

Muwarni, Arita (2011). Perawatan Pasien Penyakit Dalam, Gosyen Publishing,

Jakarta.Catenacci, V. A., Hill, J. O., & Wyatt, H. R. (2009). The Obesity Epidemic. Clinics in

Chest Medicine, 30(3), 415–444. https://doi.org/10.1016/j.ccm.2009.05.001

Guallar-Castillón, P., Rodríguez-Artalejo, F., Fornés, N. S., Banegas, J. R., Etxezarreta, P. A.,

Ardanaz, E., … González, C. A. (2007). Intake of fried foods is associated with obesity in

the cohort of Spanish adults from the European Prospective Investigation into Cancer and

Nutrition. American Journal of Clinical Nutrition, 86(1), 198–205.

Jahangir, E., De Schutter, A., & Lavie, C. J. (2014). The relationship between obesity and

coronary artery disease. Translational Research, 164(4), 336–344.

https://doi.org/10.1016/j.trsl.2014.03.010

Kantachuvessiri, A., Sirivichayakul, C., Kaewkungwal, J., Tungtrongchitr, R., Lotrakul, M.,

Nutrition, T., & Science, F. (2004). Factors Associated With Obesity Among Workers,
1057–1065.

Mackett, R. L., & Brown, B. (2011). Transport , Physical Activity and Health : Present knowledge

and the way ahead Roger L Mackett and Belinda Brown Scanning Study commissioned by

the Department for Transport , London , Great Britain. UK Transport Research Centre,

(December).

Mahmudah, U., Cahyati, W. H., & Wahyuningsih, A. S. (2013). Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 113–120. https://doi.org/ISSN 1858-1196

Nazriati, E., & Riau, U. (2010). Faktor Risiko Obesitas dan Profil Lipid Darah pada Mahasiswa

Baru Universitas Riau Faktor Risiko Obesitas dan Profil Lipid Darah pada, (September).

https://doi.org/10.26891/JIK.v4i2.2010.123-132

Putri, L. N., Kesehatan, F. I., & Surakarta, U. M. (2014). Hubungan Pola Konsumsi Fast Food

Dengan Kejadian Overweight Pada Remaja Putri Sma Batik 1 Surakarta. Jurnal

Kesehatan.

Rahayu, M. S., Maulina, M., Studi, P., Dokter, P., Kedokteran, F., Malikussaleh, U., …

Malikussaleh, U. (2017). Hubungan rasio lingkar pinggang dan lingkar pinggul dengan

penyakit jantung koroner. Jurnal Aceh Merdeka, 1(1), 1–10.

Rsup, J., & Padang, M. D. (2012). Artikel Penelitian Hubungan Indeks Masa Tubuh dan Lingkar

Perut dengan Low Density Lipoprotein pada Pasien Penyakit Jantung Koroner, 4(3), 737–

742.

WHO. (n.d.). Health and Development Through Physical Activity and Sport. Production.

Zeller, M., Steg, P. G., Ravisy, J., Lorgis, L., Laurent, Y., Sicard, P., … Cottin, Y. (2008).

Relation between body mass index, waist circumference, and death after acute myocardial

infarction. Circulation, 118(5), 482–490.

https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.107.753483

Anda mungkin juga menyukai