Anda di halaman 1dari 4

Nama : Intan Dewi Susilawati

NPM : 41152010190010

Kelas : Manajemen V A2

UTS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1. Menurut saya, hasil akhir dari pekerjaan ini ternyata informasi yang dihasilkan tidak
memuaskan dan saat itulah muncul pemikiran perlu adanya analisis sebelum sistem
informasi dirancang, maka lahirlah satu metode pengembangan sistem informasi.
Dalam pengembangan sistem informasi kita mengenal adanya siklus sistem informasi
(life sycle). Pada perkembangan selanjutnya banyak profesional sistem informasi yang
mengatakan bahwa siklus sistem informasi ini sudah tidak dapat dipergunakan lagi dan
diganti kedudukannya dengan diperkenalkannya teknik-teknik dan metode
pengembangan sistem informasi yang baru sedangkan sebagian lagi mengatakan bahwa
siklus sistem informasi masih tetap ada dan keberadaannya dilengkapi dengan adanya
teknik dan metode lainnya.
Sistem Informasi yang benar untuk diterapkan dalam manajemen organisasi berdasarkan :
 Siklus (Life Cycle) dalam hal ini siklus Sistem Informasi adalah tahapan-tahapan
dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam mengembangkan sistem informasi,
tanpa memperhatikan sistem informasi jenis apa yang akan dibuat dan seberapa
luas yang harus di hasilkannya.
 Teknik (Technique) adalah pendekatan bagaimana menggunakan alat-alat dan
peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan dalam
siklus pengembangan sistem informasi.
 Metodologi adalah rincian secara menyeluruh dari siklus pengembangan sistem
informasi yang mencakup; langkah demi langkah tugas dari masing-masing
tahapan, aturan yang harus dijalankan oleh individu dan kelompok dalam
melaksanakan tugas, standar kualitas dan pelaksanaan dari masingmasing tugas,
teknik-teknik pengembangan yang digunakan untuk masing-masing tugas ini
berkaitan dengan teknologi yang digunakan oleh pengembang.

Seiring dengan perkembangan permasalahan karena berubahnya lingkungan yang


berdampak kepada perusahaan maka yang menjadi parameter proses pengembangan
sistem informasi yaitu masalah yang dihadapi, sumber daya yang tersedia dan perubahan,
sehingga hasil pengembangan sistem informasi manajemen baik yang diharapkan oleh
perorangan maupun oleh organisasi turut berubah. Perubahan tersebut pada akhirnya
menimbulkan ketidakpastian dan menambah kompleks/rumit masalah yang dihadapi oleh
para analis sistem informasi.
2. Berdasarkan tugas yang saya kumpulkan pada saat itu,tentang antrian BPJS
berobat/periksa pada RS. AL IHSAN BANDUNG.
Penyebab buruknya aspek kesehatan di Indonesia, salah satunya di RS AL IHSAN adalah
tidak meratanya pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemerataan dalam aspek kesehatan sangat sulit dicapai di Indonesia mengingat kondisi
geografis Indonesia yang berpulau-pulau yang membuat pembangunan fasilitas kesehatan
pada daerahdaerah tertentu masih sangat kurang. Hal tersebut diperparah dengan
kesenjangan ekonomi rakyat Indonesia membuat hanya masyarakat berpenghasilan tinggi
yang mampu menjangkau biaya kesehatan yang cenderung mahal, sedangkan,
masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak dapat menjangkau biaya layanan kesehatan
sehingga muncul diskriminasi pelayanan kesehatan (memperoleh keadilan dalam
pelayanan kesehatan).
Ada beberapa faktor mekanisme nya,yaitu :
 Faktor Organisasi
Organisasi pelayanan pada dasarnya tidak berbeda dengan organisasi pada umumnya,
namun terdapat beberapa perbedaan dalam penerapannya. Sasaran pelayanan ditujukan
secara khusus kepada manusia yang memiliki watak dan kehendak yang multikompleks.
Organisasi yang dimaksud yakni mengorganisir fungsi pelayanan baik dalam struktur
maupun mekanismenya yang akan berperan dalam mutu dan kelancaran pekerjaan.
Organisasi yang dimaksud adalah organisasi Puskesmas dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, yaitu mengorganisir fungsi pelayanan dengan baik dalam struktur
maupun mekanismenya yang akan berperan dengan baik dalam mutu dan kelancaran
pekerjaan.
 Faktor Teknologi
Semakin pesatnya teknologi maka bisa semakin memudahkan fungsi fungsi pada
perusahaan jika diimbangi dengan SDM yang sesuai dan dikembangkan, sehingga segala
aspek yang menyebabkan keterlambatan atau kekurangan akan ter minimalisir. BPJS
Kesehatan ini sama halnya dengan asuransi kesehatan bekerjasama dengan fasilitas
kesehatan baik dokter, klinik dan rumah sakit. Dalam mengelola kesehatan pasien di
setiap fasilitas kesehatan diwajibkan adanya dokumen rekam medis.Menurut
PermenkesNo: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas
yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien,hasil
pemeriksaan,pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien. Diakhir perawatan seseorang diterbitkannya resume
medis. Resume medis harus diisi dengan lengkap untuk menjaga mutu rekam medis dan
juga sering digunakan untuk administrasi persyaratan dalam klaim asuransi.
3. Ciri-ciri konsep SPK :
Menurut Sudirman dan Wijayanti (1996), ada 4 ciri-ciri SPK :
- SPK ditujukan untuk membantu ke putusan-keputusan yang kurang ter struktur dan
umumnya dihadapi oleh para manajer yang berada di tingkat puncak.
- SPK merupakan gabungan antara kumpulan model kuantitatif dan kum pulan data.
- SPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudah hubungan antara
manusia dan computer
- SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dgn perubahan-perubahan yang terjadi.

Karakteristik dan Kapabilitas SPK :

Karakteristik dan Kapabilitas SPK menurut Turban dkk (2001)

- Masalah semi terstruktur dan tidak ter struktur.


- Mendukung Manajer di semua level.
- Mendukung individu dan kelompok
- Keputusan yang saling tergantung atau sekuensial
- Mendukung tahapan pengambilan keputusan
- Mendukung berbagai proses dan gaya keputusan
- Dapat diadaptasi dan fleksibel

4. A. Business Intelligence adalah istilah mengenai data dan perangkat lunak untuk
mengorganisasi, menganlisis, dan menyediakan akses kepada data untuk membantu
manajer dan penggunaan lain dalam suatu perusahaan dalam membuat keputusan yang
lebih berdasarkan informasi, menunjukan segala hal yang dibutuhkan dalam Pengambilan
Keputusan pada setiap tingkat manajemen.
Menurut saya, ketika perusahaan yang memanfaatkan Intelijen Bisnis memperoleh lebih
banyak pendapatan dan laba karena strategi bisnis yang ditingkatkan, perusahaan dapat
mengharapkan hasil yang lebih baik dari investasi mereka dalam banyak hal. Investasi
dalam dunia bisnis tidak dapat dipisahkan dari cara bisnis untuk meraih sukses, dan
dengan demikian, mereka perlu memiliki investasi yang menguntungkan dalam banyak
hal.

B. Hubungan kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik juga dapat


menghasilkan Return On Investment (ROI) yang lebih baik. Ketika bisnis yang
memanfaatkan Business Intelligence (BI) memperoleh lebih banyak pendapatan dan laba
karena strategi bisnis yang ditingkatkan, perusahaan dapat mengharapkan hasil yang
lebih baik dari investasi mereka dalam banyak hal. Investasi dalam dunia bisnis tidak
dapat dipisahkan dari cara bisnis untuk meraih sukses, dan dengan demikian, mereka
perlu memiliki investasi yang menguntungkan dalam banyak hal.
5. Menurut saya, pada era Revolusi Industri 4.0 memiliki potensi untuk meningkatkan
tingkat pendapatan global dan meningkatkan kualitas hidup populasi di seluruh dunia.
Sampai saat ini, mereka yang telah memperoleh hasil maksimal darinya adalah konsumen
yang mampu membeli dan mengakses dunia dan layanan digital.
Syarat penting yang harus dijalankan oleh setiap perusahaan ataupun organisasi dalam
menghadapi Revolusi Industri 4.0, adalah kesiapan secara internal maupun eksternal
terkait tata kelola dan manajemen yang sudah berjalan. Dengan kesiapan yang matang,
beragam tantangan dapat dihadapi tanpa adanya hambatan atau kegiatan yang justru
merugikan.

Anda mungkin juga menyukai