Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH MEDIA TANAM DAN INTERVAL PEMUPUKAN

NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI


ROBUSTA
(Coffea canephora L.)

Oleh:
Yosep Be
NPM :1754211058

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM
SAMARINDA
2021HALAMAN JUDUL
i

HALAMAN JUDUL

PENGARUH MEDIA TANAM DAN INTERVAL PEMUPUKAN


NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI
ROBUSTA
(Coffea canephora L.)

Oleh :
Yosep Be
NPM : 1754211058

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Pertanian Pada
Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM
SAMARINDA
2021
2

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pengaruh Media Tanam dan Interval Pemupukan NPK


Phonska Pertumbuhan Bibit kopi Robusta (Coffea
canephora L. )
Nama : Yosep Be
NPM : 1754211058
Fakultas : Pertanian
Program Studi : Agroteknologi
Konsentrasi : Perkebunan

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Akhmad Sopian, SP.,MP. Zainudin, SP., M.SC


NIDN:1997.070.054 NIDN:016.079.197

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Widya Gama Mahakam

Dr. Akhmad Sopian,SP. MP.


NIK.097070054
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi yang berjudul
Pengaruh Media Tanam dan Interval Pemupukan NPK Phonska dan Terhadap
Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta (Coffea canephora L.) ini tepat pada waktunya.
Proposal penelitian ini mungkin tidak akan selesai tanpa bantuan dari pihak-
pihak tertentu. Maka, Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah
membantu, diantaranya sebagai berikut :
1. Kedua orang tua dan saudara saya yang selalu sabar dalam menasehati dan
serta do’a semangatnya selama ini.
2. Rektor Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda yang telah
memberikan ijin dan fasilitas untuk penyusunan Proposal Skripsi ini.
3. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda
yang telah memberikan ijin dalam penyusunan Proposal Skripsi ini.
4. Kaprodi Agroteknoligi Pertanian Universitas Widya Gama Mahakam
Samarinda yang telah memberikan ijin dan kemudahan dalam penyusunan
Skripsi ini.
5. Bapak Dr. Akhmad Sopian,SP.MP selaku Dosen Pembibing I yang selalu
memberikan kritik dan inovasi dalam membibing.
6. Bapak Zainudin,SP.,M.SC. selaku Dosen Pembibing II yang selalu
memberikan nasehat dan saran yang cemerlang.
7. Seluruh mahasiswa Agroteknologi, terkhusus angkatan 2017 yang selalu
memberikan dukungan dalam kegiatan bersama.
Penulis menyadari, Proposal Skripsi yang penulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan
demi kesempurnaan Proposal Skripsi ini.
4

Samarinda, 13 Oktober 2021

Penulis
5

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... v
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian....................................................................... 2
1.3 Hipotesis..................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tanaman Kopi................................................. 4
2.2 Klasifikasi Tanaman Kopi Robusta........................................... 4
2.3 Morfologi Tanaman Kopi.......................................................... 5
2.4 Syarat Tumbuh Kopi Robusta.................................................... 7
2.5 Pupuk NPK Phonska.................................................................. 8
2.6 Ampas Kopi............................................................................... 9
III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 11
3.2 Alat dan Bahan........................................................................... 11
3.3 Rancangan Percobaan................................................................ 11
3.4 Pelaksanaan Penelitian............................................................... 12
3.5 Pengambilan Data...................................................................... 12
3.6 Analisis Data.............................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kopi robusta berasal dari hutan-hutan katulistiwa di Afrika, dari pantai
barat sampai Uganda. Tanaman kopi mulai dapat menghasilkan buah kopi setelah
umur 4-5 tahun tergantung pada pemeliharaan dan iklim setempat. Tanaman kopi
dapat memberi hasil yang tinggi mulai umur 8 tahun dan dapat berbuah baik
selama 15 -18 tahun. Pemeliharaan tanaman kopi yang baik akan menghasilkan
sampai umur sekitar 30 tahun (Ridwansyah, 2003). Sejak tahun 1900 kopi
robusta telah tersebar luas ke seluruh daerah tropis. Kopi robusta dapat tumbuh
lebih baik di daerah dengan ketinggian 0-1000 mdpl, dimana tempat tersebut
tidak cocok untuk kopi arabika yang memerlukan ketinggian lebih dari 1000
mdpl untuk menghindari serangan hama Hemelia vastatrix (HV). Hal ini yang
menyebabkan kopi robusta lebih banyak dibudidaya di Indonesia yang daerahnya
didominasi dataran rendah (Rahardjo, 2012). Ciri-ciri kopi robusta secara umum
antara lain memiliki rasa yang lebih pahit, aroma yang dihasilkan khas manis,
warna biji bervariasi, teksturnya lebih kasar daripada kopi arabika (Anggara dan
Marini, 2011)

Menurut Riyanti (2009), media tanam yang baik harus memiliki


persyaratan-persyaratan sebagai tempat berpijak tanaman,memiliki kemampuan
mengikat air dan menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, mampu
mengontrol kelebihan air serta memiliki sirkulasi udara yang baik,dapat
mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman dan tidak mudah lapuk
atau rapuh.
Beberapa jenis bahan yang dapat dijadikan sebagai media tanam
diantaranya tanah lapisan top soil, pasir, pupuk kandang, arang sekam/sekam
padi, sabut kelapa/cocopeat dan masih banyak lainnya.Masing-masing bahan
8

organic tersebut memiliki manfaat dan keunggulan sehingga dapat digunakan


dalam upaya peningkatan kualitas pembibitan.
Kombinasi antara pupuk organik dengan pupuk anorganik dapat
dimanfaatkan lebih efektif oleh tanaman dalam penyerapan hara. Salah satu
pupuk anorganik yang dapat digunakan adalah pupuk NPK majemuk. Salah satu
pupuk NPK majemuk yang dapat digunakan yaitu pupuk NPK Phonska. Pupuk
NPK Phonska mengandung 15% N, 15% P2O5 dan 15% K2O. (Nurahmi, dkk,
2019).

Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian “Pengaruh Media


Tanam dan Interval Pemupukan NPK Phonska dan Terhadap Pertumbuhan Bibit
Kopi Robusta (Coffea canephora L.)”

1.2 Tujuan Penelitian


1. Untuk mendapatkan media tanam yang baik terhadap pertumbuhan bibit
kopi.
2. Untuk mendapatkan dosis pupuk NPK Phonska terhadap bibit kopi.
3. Untuk mengatahui intraksi media tanaman dan pemberian pupuk NPK
Phonska terhadap pertumbuhan bibit kopi.

1.3 Hipotesis
1. Diduga dengan media tanam tanah ditambah sekam padi dan pupuk kandang kambing
akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman kopi.
2. Diduga dengan adanya pemberian pupuk NPK Phonska dengan dosis 10 gram
berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit kopi.
3. Diduga adanya interaksi antara media tanam tanah ditambah sekam padi dan pupuk
kandang kambing serta dosis pupuk NPK Phonska berpengaruh nyata pada pertumbuhan
tanaman kopi.
9

1.4 Manfaat Penelitian


1.Sebagai dasar rujukan tentang pengaruh pupuk NPK Phonska yang
mempunyai pengaruh nyata terhadap berbagai jenis media tanam.
2.Memberikan informasi kepada pembaca tentang penggunaan pupuk NPK
Phonska dalam aplikasi.
3.Sebagai bahan rujukan bagi penelitian yang akan datang agar dapat
memperbaiki kesalahan dan Kekurangan yang ada.
10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kopi Robusta (Coffea canephora piere ex A.Frohner) adalah tanaman


budidaya berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea.
Daunnya berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing. Daun tumbuh
berhadapan dengan batang, cabang, dan ranting-rantingnya. Permukaan atas daun
mengkilat, tepi rata, pangkal tumpul, panjang 5-15 cm, lebar 4,0-6,5 cm, pertulangan
menyirip, tangkai panjang 0,5-1,0 cm, dan berwarna hijau (Najiyati dan Danarti,
2006).
Kopi Robusta (Coffea canephora Lindl., ex De Willd) termasuk dalam kelas
Dicotyledonae dan bergenus Coffea dari famili Rubiaceae. Jenis kopi ini memiliki
akar tunggang yang tumbuh tegak lurus sedalam hampir 45 cm dengan warna kuning
muda.
Kualitas citra rasa kopi Robusta di bawah kopi Arabika, tetapi kopi Robusta
rentan terhadap penyakit karat daun. Oleh karena itu, luas areal pertanaman kopi dan
produksi kopi terbesar adalah kopi Robusta. Ciri-ciri kopi Robusta memiliki rasa
seperti coklat, lebih pahit, dan sedikit asam, bau yang dihasilkan khas dan manis..
Tanaman kopi Robusta biasanya sudah dapat berproduksi pada umur 2,5 tahun. Umur
ekonomis kopi Robusta dapat berproduksi hingga 15 tahun. Namun demikian tingkat
produksi kopi Robusta sangat dipengaruhi oleh tingkat pemeliharaanya (Budiman,
2012).
2.2 Klasifikasi Tanaman Kopi Robusta
Kopi robusta adalah keturunan dari beberapa jenis kopi, terutama Coffea
canephora. Tanaman ini masuk dalam suku Rubiaceae marga Coffea. Jenis kopi lain
seperti liberika juga pernah digolongkan ke dalam Coffea canephora, akan tetapi saat
ini telah terpisah sebagai spesies tersendiri yaitu Coffea liberica.
11

Klasifikasi tanaman Kopi Robusta (Coffea robusta L.) menurut Rahardjo


(2012) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies : Coffea robusta L.

Menurut Panggabean (2011) dalam Ansorhi (2014) Biji kopi robusta juga
memiliki karakteristik yang membedakan dengan biji kopi lainnya. Secara umum, biji
kopi robusta memiliki rendemen yang lebih tinggi dibandingkan kopi arabika. Selain
itu, karakteristik yang menonjol yaitu bijinya yang agak bulat, lengkungan bijinya
yang lebih tebal dibandingan kopi arabika, dan garis tengah dari atas ke bawah
hampir rata.
Kopi jenis robusta merupakan kopi yang paling akhir dikembangkan oleh
pemerintahan Belanda di Indonesia. Kopi ini lebih tahan terhadap cendawan Hemileia
vastatrix dan memiliki produksi yang tinggi dibandingkan kopi liberika. Akan tetapi,
citarasa yang dimilikinya tidak sebaik dari kopi jenis arabika, sehingga dalam pasar
Internasional kopi jenis ini memiliki indeks harga yang rendah dibandingkan kopi
jenis arabika.
12

2.3 Morfologi Tanaman Kopi


Morfologi tanaman kopi secara garis besar dapat dikelompokan menjadi beberapa
bagian yaitu:
a. Akar
Tanaman kopi memiliki sistem perakaran tunggang yang tidak rebah,
perakaran tanaman kopi relatif dangkal, lebih dari 90% dari berat akar terdapat
lapisan tanah 0-30 cm (Najiyati dan Danarti, 2012).
b. Batang
Batang yang tumbuh dari biji disebut batang pokok. Batang pokok memiliki
ruas-ruas yang tampak jelas pada saat tanaman itu masih muda. Pada tiap ruas
tumbuh sepasang daun yang berhadapan, selanjutnya tumbuh dua macam cabang,
yakni cabang orthotrop (cabang yang tumbuh tegak lurus atau vertikal dan dapat
menggantikan kedudukan batang bila batang dalam keadaan patah atau dipotong) dan
cabang plagiotrop (cabang atau ranting yang tumbuh ke samping atau horizontal)
(PTPN XII 2013).
c. Daun
Daun kopi memiliki bentuk bulat telur, bergaris ke samping, bergelombang,
hijaau pekat, kekar, dan meruncing di bagian ujungnya. daun tumbuh dan tersusun
secara berdampingan di ketiak batang, cabang ranting yang tumbuh mendatar, Kopi
Arabika memiliki daun yang lebih kecil dan tipis apabila dibandingkan dengan
spesies Kopi Robusta yang memiliki daun lebih lebar dan tebal. Warna daun kopi
Arabika hujau gelap sedangkan kopi Robusta hijau terang (Panggabean 2011)
d. Bunga
Bunga kopi tersusun dalam kelompok, masing masing terdiri dari 4-6 kuntum
bunga. pada setiap ketiak daun dapat menghasilkan 2-3 kelompok bunga sehingga
setiap ketiak daun dapat menghasilakn 8-18 bunga kopi berukuran kecil, mahkota
warna putih dan berbau harum. Kelopak bunga berwarna hijau, pangkalnya menutupi
bajkal buah yang mengandung dua bakal bijik. Benang sari terdiri dari 5-7 tangkai
berukuran pendek. Bunga kopi biasanya akan mekar pada awal musim kemarau.
13

Bunga berkembang menjadi buah dan siap dipetik pada ahir musim kemarau( Najiyati
dan Danarti 2007)

e. Buah dan Biji


Buah kopi juga memiliki karakteristik yang membedakan dengan biji kopi
lainnya. Secara umum, karakteristik yang menonjol yaitu bijinya yang agak bulat,
lengkungan bijinya yang lebih tebal dibandingan kopi arabika dan garis tengah dari
atas ke bawah hampir rata (Panggabean 2011). Daging buah terdiri atas 3 bagian
yaitu lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan lapisan kulit
tanduk (endokarp) yang tipis dan keras. Buah kopi menghasilkan dua butir biji tetapi
da juga yang tidak menghasilkan biji atau hanya menghasilkan satu butir biji. Biji
kopi terdiri atas kulit biji dan lembaga. Secara morfologi, biji kopi berbentuk bulat
telur, berstekstur keras dan berwarna kotor (Najiyati dan Danarti, 2012).
2.4 Syarat Tumbuh Kopi Robusta
Persyaratan iklim kopi Robusta adalah ketinggian tempat , yaitu 300-600m
diatas permukaan laut. Curah hujan 1 500 – 3000 mm/tahun. Bulan kering (curah
hujan < 60 mm/bulan) 1 ‐ 3 bulan. Suhu udara rata‐rata 24‐30°C. Pada umumnya kopi
tidak menyukai sinar matahari langsung dalam jumlah banyak, tetapi menghendaki
sinar matahari teratur. Angin berpengaruh besar terhadap jenis kopi yang bersifat
self-steril. Hal ini untuk membantu penyerbukan yang berbeda klon. Tanaman kopi
robusta menghendaki tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Tingkat keasaman
tanah (pH) yang ideal untuk tanaman ini 5,5-6,5 dan tanaman kopi tidak
menghendaki tanah bersifat basa. Kopi robusta dianjurkan dibudidayakan dibawah
naungan pohon lain (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
2008). Kopi ini dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian diatas 600 sampai 700 m
dpl (Indrawanto dkk. 2010). Selain itu, kopi ini sangat memerlukan tiga bulan kering
berturut-turut yang kemudian diikuti curah hujan yang cukup. Masa kering ini
diperlukan untuk pembentukan primordia bunga, florasi, dan penyerbukan.
14

Temperatur rata-rata yang diperlukan tanaman kopi robusta berkisar 20° – 24°C
(AAK 1988).
Kopi Robusta dapat hidup di tanah agak masam, yaitu pH 5.5 - 6.5,Kopi jenis
arabika, robusta, dan liberika merupakan jenis kopi yang terdapat di Indonesia. Akan
tetapi, kopi yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah kopi jenis arabika dan
robusta. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kopi 4 berkisar 1 500 sampai 2 500
mm tahun-1 dengan rata-rata bulan kering 3 bulan. Rata-rata suhu yang diperlukan
untuk tanaman kopi berkisar 15 °C sampai 25 °C dengan kelas lahan S1 atau S2.
Ketinggian tempat penanaman sangat berkaitan dengan citarasa kopi tersebut.
Di dalam rangka bercocok tanam, selain memperhatikan keadaan iklim, jenis dan
varietas yang akan ditanam, juga harus diperhatikan pekerjaan-pekerjaan yang akan
dijalankan, seperti pembibitan atau pesemaian. Bibit-bibit yang akan ditanam dapat
berasal dari biji (zaailing), dengan kata lain yang berasal dari pembiakan secara
generatif dan sambungan atau stek, dengan kata lain yang berasal dari pembiakan
secara vegetatif (AAK, 2003).

2.5 Pupuk NPK Phonska


Pupuk majemuk (NPK) merupakan salah satu pupuk anorganik yang dapat
digunakan sangat efisien dalam meningkatkan ketersediaan unsur hara makro N,P,
dan K), menggantikan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36, dan KCl yang kadang-
kadang susah diperoleh di pasaran dan sangat mahal. Keuntungan menggunakan
pupuk majemuk (NPK) adalah (1) Dapat dipergunakan dengan memperhitungkan
kandungan zat hara sama dengan pupuk tunggal, (2) apabila tidak ada pupuk tunggal
dapat diatasi dengan pupuk majemuk, (3) penggunaan pupuk majemuk sangat
sederhana, dan (4) pengangkutan dan penyimpanan pupuk ini menghemat waktu,
ruangan, dan biaya (Pirngadi dan Abdulrachman, 2005). Kandungan yang terdapat
pada pupuk NPK Phonska Phospat (P) 15% ,Nitrogen N 15% , Kalium (k) 15% ,
Kadar air maksimal 2% , Sulfur(S) 10%.
15

Menurut hasil penelitian Thamrin dkk (2020), pemberian Pupuk NPK


Phonska dengan dosis 18 gram berpengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman
dan diameter batang pada pertumbuhan bibit kopi robusta.
2.6 Media Tanam
Media tanam disebut juga dengan media tumbuh,begi tanama umumnya
berupa tanah. Puluhan bahan yang berbeda yang digunakan dalam berbagai
kombinasi untuk mebuat media tumbuhbuatan sendiri atau komersial.media tama
umumnya memiliki berbagai nutrisi,mineral,air,vitamin,sertan kandungan lain yang
tentunya dibutuhkan oleh tanaman, sehingga peran akar berperan penting dalam
menyerap kandungan hara yang dimiliki media tanam bisa lagi lebih optimal
(Marcelina Listaria, 2020).
2.6.1 Tanah
Salah satu ciri yang baik adalah memiliki lapisan tanah topsoil yang tebal.
Umumnya, kondisi tanah dataran tinggi memiliki kandungan organik yang cukup
banyak dan tidak terlalu banyak terkontaminasi dengan polusi udara. Tenam kopi
sebaiknya ditanam ditanah yang memiliki kandungan hara dan organik yang tinggi.
Rata-rata pH tanah yang dianjurkan adalah 5-7 (Robertus, 2020).
2.6.2 Sekam Padi
Sekam padi merupakan bahan yang dapat digunakan untuk mempertahankan
daya tumbuh benih dalam penyimpanan karena kemampuannya menyerap
kelembaban udara sekitar benih.Kelembaban udara yang tinggi mengakibatkan
kandungan air benih meningkat sehingga laju respirasi meningkat.
Hasil penelitian Rosnina,dkk (2017) menunjukan bahwa penambahan
konsentrasi sekam padi sebagai media tanam berpengaruh nyata terhadap hasil panen
dan diameter tumbuh jamur tiram putih, pemanfaatan limbah pertanian sekam padi
dapat digunakan sebagai subtrat tambahan yang mengandung unsur hara N 1% dan K
2% yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Kandungan kimia sekam
padi terdiri atas 50% selulosa, 25-30% lignin dan 20% silika.(Nora,dkk,2015).
16

2.6.3 Pupuk Kandang Kambing


Pupuk kandang kambing berasal dari pembusukan kotoran kambing berbentuk
padat (kotoran)sehingga warna, rupa, tekstur, bau kadar airnya tidak seperti aslinya.
Pupuk kandang kotoran kambing mengandung 0,97% N, 0,69% P, dan 1,66 % K.
Peran pupuk kandang kambing diantaranya menambahkan unsur hara seperti fosfor,
nitrogen, sulfur, kalium, meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, melepas unsur P
dari oksida Fe dan Al,memperbaiki sifat fisik tanah dan struktur tanah
(Marcelina,2020).
17

DAFTAR PUSTAKA

Anggara, Anies dan Sri Marini. 2011. Kopi Sihitam Menguntungkan Budidaya dan
Pemasaran. Cahaya Atma Pustaka : Yogyakarta. 117 hal.
Marcelina, 2020.Pengaruh Media Tanam Ekstrak Bawang Merah Sebagai Zat
Pengatur Tumbuh Alami Pada Seluruh Panjat Stek Tanaman Lada (Piper Nigrum L.)

Ridwansyah. (2003). Pengolahan Kopi. Departemen Teknologi Pertanian. Fakultas


Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Rahardjo P. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta.
Jakarta : Penerbar Swaday.
Robertus, M. 2020. Respon Pertumbuhan bibit Kopi Robusta(Coffea robusta L.)
Terhadap Berbagai Media Tanam Dan Pupuk Oraganik Cair (POC).
Riyanti, Y. 2009. Pengaruh Jenis Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit
Sirih Merah (Piper crocatum Ruizand Pav.). Skripsi. IPB, Bogor.
18

Anda mungkin juga menyukai