Oleh
ERIK KARNANDO
NPM. 01011200015
FAKULTAS PERTANIAN
LUBUKLINGGAU
2016
PRODUKSI BUAH KOPI LANANG PADA
Oleh
ERIK KARNANDO
NPM. 01011200015
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada
FAKULTAS PERTANIAN
LUBUKLINGGAU
2016
PRODUKSI BUAH KOPI LANANG PADA
Oleh
ERIK KARNANDO
01011200015
Pembimbing I
Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan didepan Sidang Panitia Ujian Sarjana di :
Tanaman
Tim Penguji :
Disahkan Oleh :
Dekan Ketua
“ Ku Olah Kata, Kubaca Makna, Kuikat Dalam Alinea, Kubingkai Dalam Bab
Sejumlah Lima, Jadilah Mahakarya, Gelar Sarjana Kuterima, Orangtua, Dan
Keluarga Pun Bahagia.”
ERIK KARNANDO
NPM. 01011200015
Dibimbing Oleh :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi buah kopi lanang pada
berbagai umur tanaman.
Penelitian ini telah dilaksanakan di beberapa kebun petani yang terletak di Desa
Karang Baru Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong
Provinsi Bengkulu dengan ketinggian tempat 100 m dpl – 500 meter di atas
permukaan laut yang berlangsung pada bulan Februari sampai April 2016. Metode
yang digunakan adalah metode survey di perkebunan kopi petani di Desa Karang
Baru Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu dengan cara melakukan observasi lapangan, mengumpulkan data terkait
mengenai tanaman kopi. Adapun umur tanaman kopi yang dijadikan penelitian
ini adalah umur dua tahun, tiga tahun, empat tahun, lima tahun, enam tahun, tujuh
tahun, delapan tahun, tujuh belas tahun, dan delapan belas tahun.
Erik Karnando, dilahirkan di Desa Karang Baru Kecamatan Padang Ulak Tanding
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu pada tanggal 11 Januari 1992, anak
kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Syafe’in dan Ibu Suryani.
Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Musi Rawas pada
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian. Pada tahun 2015 penulis
melaksanakan Kuliah Kerja Praktek Lapang (K2PL) di Di Kelompok Tani Restu
Di Desa Pedang Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas. Tahun 2016
penulis melakukan penelitian di Desa Karang Baru Kecamatan Padang Ulak
Tanding Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu yang berjudul Produksi
Buah Kopi Lanang Pada Berbagai Umur Tanaman sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pertanian Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Musi Rawas.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
2. Karya ilmiah yang saya tulis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapat gelar akademik, baik di Universitas Musi Rawas maupun di
Perguruan Tinggi lainnya.
ERIK KARNANDO
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia
dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul
“Produksi Buah Kopi Lanang Pada Berbagai Umur Tanaman”, yang merupakan
salah satu syarat untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak terutama pada Ibu Etty Safriyani SP., M.Si Selaku Dosen
pembimbing I, dan Bapak Ir. Holidi, M.Si Selaku dosen pembimbing II, Ibu
Sumini, SP., M.Si, selaku ketua prodi Fakultas Pertanian, serta seluruh dosen dan
staf Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas, tidak lupa penulis juga
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua
tercinta yang selalu memberi doa dan dukungan yang tak terhingga demi cita-cita
penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
I. PENDAHULUAN 1
iii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 16
5.1.Kesimpulan ............................................................................ 27
5.2.Saran ....................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA 28
LAMPIRAN ............................................................................................. 29
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
3. Hasil Uji Kusioner Minuman Kopi Lanang Dan Kopi Normal ........ 23
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Data Rata-rata, Data Tertinggi Dan Data Terendah Tinggi Tanaman Pada
Perbedaan Umur Tanaman ................................................................ 17
5. Data Rata-rata, Data Tertinggi Dan Data Terendah Berat Kering Buah
Kopi Lanang Pada Perbedaan Umur Tanaman ................................. 21
6. Data Rata-rata, Data Tertinggi Dan Data Terendah Berat Kering Biji
Kopi Lanang Pada Perbedaan Umur Tanaman ................................. 22
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
5. Data Hasil Pengamatan Jumlah Buah Kopi Lanang Per Tanaman ... 32
vii
1
I. PENDAHULUAN
Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan
penting sebagai sumber devisa negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai
sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang
dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia. Tanaman kopi berasal dari
benua Afrika, yaitu dari daerah pegunungan di Etiopia. Namun demikian kopi
luar daerah asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan Jazirah Arab, minuman
Kopi adalah spesies tanaman berbentuk pohon dan termasuk dalam famili
Rubiaceae. Tanaman ini tumbuh tegak, bercabang dan dapat mencapai tinggi 12
m. Kopi merupakan salah satu dari komoditi tanaman yang sangat lazim
tanaman produksi yang sangat penting dalam wilayah export produksi tanaman
Lebih dari 90% tanaman kopi diusahakan oleh rakyat. Di dunia perdagangan
diperdagangkan adalah kopi arabika, robusta, dan liberika (Danarti dan Najiyati,
1999).
1
2
Kopi lanang merupakan kopi spesial yang bentuk bijinya berbeda dengan biji kopi
pada umumnya. Lanang berarti laki-laki dalam bahasa Jawa, disebut demikian
karena bentuk biji kopi ini tunggal dan bulat, tidak terbelah seperti bentuk biji
kopi biasanya, disamping itu biji kopi lanang bentuknya lebih kecil. Sebenarnya
kopi ini bukan varietas baru, kopi lanang bisa dihasilkan oleh pohon kopi jenis
a. Penyerbukan yang tidak sempurna, karenanya satu dari dua bibit didalam buah
kopi menjadi puso, sehingga tersisa satu benih yang menempati ruangan pada
buah kopi, biasanya terjadi pada penyerbukan bunga diujung cabang dimana
c. Kelainan genetika.
Oleh karena itu, tidak ada pohon kopi yang 100% memproduksi kopi lanang,
biasanya produksi kopi lanang berkisar 2–5% dari total produksi buah kopi
keseluruhan. Sehingga untuk mendapatkan kopi lanang harus melalui proses yang
tidak mudah, harus melalui proses penyortiran biji kopi dari yang jumlahnya
2
3
Hal ini menjadi istimewa karena jumlahnya terbatas. Dalam sekali panen kopi ini
sangat jauh perbandinganya, dari 50 kg biji kopi setelah disortir hanya terdapat
800 g biji kopi lanang. Produksi kopi lanang tertinggi terdapat di perkebunan kopi
Ethiopia, berkisar antara 15,7 - 38,8% (Garuma, berecha and adedeta, 2015).
Propinsi Jawa Timur, kopi Lanang terbaik hanya bisa dihasilkan dari pohon kopi
yang berumur tua pada kisaran umur 10 tahun ke atas dimana bunga kopi di
pohon kopi tua sering tidak mendapatkan penyerbukan yang sempurna sehingga
Salah satu wilayah penghasil kopi yaitu wilayah Bengkulu, pada tahun 2010 luas
areal tanaman kopi di wilayah Bengkulu cukup luas yaitu 979 ha, dan pada tahun
berikutnya yaitu tahun 2011 tanaman kopi memiliki luas areal yang tetap atau
stabil, dan pada tahun 2012 luas areal tanaman kopi jadi menurun menjadi 630 ha,
dan pada tahun 2013 luas areal tanaman kopi di wilayah Bengkulu tetap 630 ha.
Produksi kopi di provinsi Bengkulu pada tahun 2010 mencapai 14.609 ton,
produksi kopi ini setiap tahunnya tidak stabil. Pada tahun 2012 produksi kopi
mengalami penurunan yaitu 13.921 ton, dan pada tahun 2013 hasil produksi kopi
Pertanian, 2014). Berdasarkan survei harga jual kopi lanang di pasar lokal
berkisar antara 100.000 – 150.000 per kilogram dibandingkan dengan kopi normal
beranggapan bahwa produksi kopi lanang ini nanti akan dijual kemana dan
3
4
berapakah harga bagi kopi lanang itu sendiri. Sehingga petani belum bisa
Untuk mengetahui bagaimana produksi buah kopi lanang pada berbagai umur
tanaman.
1.3. Hipotesis
Perbedaan umur tanaman akan berpengaruh terhadap produksi buah kopi lanang.
4
5
Adapun klasifikasi tanaman kopi (Coffea sp.) menurut Rahardjo, (2012) adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rubiaceace
Genus : Coffea
Kopi (Coffea sp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini tumbuh
tegak, bercabang dan bila dibiarkan akan mencapai tinggi 12 m. Tanaman ini
sekunder, cabang kipas, cabang pecut, cabang balik, dan cabang air (Najiyati dan
Danarti, 1997).
Meskipun kopi adalah tanaman tahunan, tetapi memiliki perakaran yang dangkal.
Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah.
Oleh sebab itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada kemarau yang
5
6
panjang bila di daerah perakarannya tidak diberi mulsa (Najiyati dan Danarti,
1997).
Daun tanaman kopi berbentuk bulat telur dengan ujung tegak meruncing. Daun
tumbuh berhadapan pada batang, cabang dan ranting – rantingnya (Najiyati dan
Danarti, 1997).
Tanaman kopi mulai berbunga setelah berumur ±2 tahun. Mula-mula bunga keluar
dari ketiak daun yang terletak pada batang reproduksi. Jumlah kuncup pada setiap
ketiak daun terbatas. Pada setiap ketiak daun menghasilkan 8 – 18 kuntum, setiap
hingga jadi buah matang 6 – 11 bulan. Penyerbukan kopi ada 2 jenis yaitu
2.2.1. Iklim
Iklim yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kopi adalah tinggi tempat : 800 –
2000 m dpl, suhu : 15º C – 25 ºC, curah hujan : 1.750 – 3000 mm/thn, lamanya
2.2.2. Tanah
Syarat tanah yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kopi adalah : letaknya
terisolir dari pertanaman kopi varietas lain ± 100 meter, lahan bebas hama dan
penyakit, mudah melakukan pengawasan, pH tanah : 5,5 – 6,5, top soil : minimal
6
7
Curah hujan yang sesuai untuk kopi sebaiknya adalah 1500 – 2500 mm per tahun,
dengan rata-rata bulan kering 1-3 bulan dan suhu rata-rata 15-25 derajat celcius
Kopi merupakan tanaman tahunan yang memiliki 3 organ vegetatif yaitu akar,
batang, dan daun. Sistem perakaran pada kopi yaitu sistem perakaran tunggang
yang tidak mudah rebah. Perakaran tanaman kopi relatif dangkal, lebih dari 90%
tumbuh tegak ke atas, dan berwarna putih keabu-abuan. Pada batang, terdapat 2
macam tunas yaitu tunas seri (tunas reproduksi) yang selalu tumbuh searah
dengan tempat tumbuh asalnya dan tunas legitim yang hanya dapat tumbuh sekali
dengan arah tumbuh yang membentuk sudut nyata dengan tempat aslinya.
Organ generatif kopi terdiri atas 3 bagian yaitu bunga, buah, dan biji. Bunga pada
kopi robusta memiliki ciri yaitu berukuran kecil, mahkotanya berwarna putih dan
berbau harum semerbak. Kelopak bunga berwarna hijau. Apabila bunga sudah
7
8
terbentuknya bunga hingga buah menjadi matang ± 8-11 bulan, tergantung dari
Buah tanaman kopi terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri atas 3
bagian yaitu lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan lapisan
Buah kopi umumnya mengandung dua butir biji tetapi ada juga buah yang tidak
menghasilkan biji atau hanya menghasilkan satu butir biji. Biji kopi terdiri atas
kulit biji dan lembaga. Secara morfologi, biji kopi berbentuk bulat telur,
2.3.1. Arabika
Kopi jenis arabika sangat baik ditanam didaerah yang berketinggian 1.000-2.100
meter di atas permukaan laut. Semakin tinggi lokasi perkebunan kopi, cita rasa
yang dihasilkan oleh biji kopi akan semakin baik. Karena itu, perkebunan kopi
Berikut beberapa karakteristik dan sifat-sifat biji kopi arabika secara umum :
a. Daun kecil, agak tebal, halus dan mengkilat panjang daun 12 sampai 15 cm,
8
9
e. Ujung biji lebih mengkilap, tetapi jika dikeringkan berlebihan akan terlihat
f. Celah tengah (center cut) dibagian datar (perut) tidak lurus memanjang ke
g. Untuk biji yang sudah di panggang (roasting) celah tengah terlihat putih.
h. Untuk biji yang sudah diolah, kulit ari kadang-kadang masih menempel di
2.3.2 Robusta
Tanaman kopi jenis robusta memiliki adaptasi yang lebih baik dibandingkan
dengan kopi jenis arabika. Area perkebunan kopi jenis robusta di Indonesia relatif
luas. Pasalnya, kopi jenis robusta dapat tumbuh di ketinggian yang lebih rendah
e. Untuk biji yang sudah diolah, tidak terdapat kulit ari dilekukan atau bagian
9
10
Kopi lanang di Indonesia merupakan kopi yang memiliki satu biji. Proses
pembentukan berasal dari bakal buah yang memiliki dua bakal biji, namun salah
biji/integument yang lain berkembang baik dan menempati seluruh rongga bakal
buah. Produksi kopi lanang di Indonesia pada umumnya berasal dari buah kopi
arabika atau robusta. Produksi jenis kopi ini hanya berkisar 2-5% dari total
produksi buah kopi secara keseluruhan. Dipercaya jenis kopi lanang memiliki
10
11
Provinsi Bengkulu dengan ketinggian tempat 100 m dpl – 500 meter di atas
permukaan laut yang berlangsung pada bulan Februari sampai April 2016.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1). Tanaman kopi umur
Rejang Lebong.
data terkait mengenai tanaman kopi. Untuk lebih jelasnya umur tanaman dan
11
12
Tabel 1. Rincian umur tanaman kopi dan jumlah sampel yang diambil pada setiap
umur tanaman.
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan menghitung nilai rerata
12
13
Penelitian ini bersifat exsploratif yaitu data dari lapangan tanpa diberi perlakuan
dan 18 tahun. Adapun cara kerja dalam penelitian ini adalah meliputi :
1. Survei pendahulu.
3. Pengamatan tanaman.
Produksi buah kopi dihitung dengan cara menimbang seluruh buah kopi yang
13
14
Produksi buah kopi lanang dihitung dengan cara menimbang seluruh buah kopi
Jumlah buah kopi lanang dilakukan dengan cara menghitung seluruh buah kopi
Berat kering buah dihitung dengan cara menimbang seluruh buah kopi lanang
Berat kering biji dihitung dengan cara menimbang seluruh biji kopi lanang yang
Persentase buah kopi lanang dihitung dengan cara produksi buah kopi lanang
dibagi produksi buah kopi dikali 100 pada setiap tanaman sampel.
14
16
4.1. Hasil
menunjukkan bahwa data menyebar tidak normal sehingga analisis data hanya
dilakukan secara tabulasi dengan melihat data rata-rata, data tertinggi, dan data
terendah.
Data hasil tabulasi produksi buah kopi lanang pada berbagai umur tanaman dapat
Tabel 4.2. Data hasil tabulasi produksi buah kopi lanang pada berbagai umur
tanaman
Peubah
Berat Berat Persentase
Produksi
Umur Jumlah Kering Kering produksi
No. Tanaman Tinggi Produksi Buah
Buah Kopi Buah Biji Buah Kopi
(tahun) Tanaman Buah Kopi
(cm) Lanang Kopi Kopi Lanang
Kopi (g) Lanang
(buah) Lanang Lanang (%)
(g)
(g) (g)
1. 2 158,2 194,2 35,5 39,1 9,9 3,1 18,7
2. 3 158,1 353,7 78,3 62,9 23 9,6 22,4
3. 4 200,2 429,8 96,2 92,7 29,3 10,6 24,3
4. 5 246,1 1039,1 138,5 163,5 30,7 13,8 14,1
5. 6 275,7 1131,1 211,4 234,6 58,5 23,3 19,1
6. 7 285,6 953,4 188,5 207,5 50,6 20,1 20,2
7. 8 284,6 920,8 142,6 176,6 48,2 21,8 15,0
8. 17 305,4 730,4 147,8 116,8 48 21,2 20,3
9. 18 349,4 756 143,2 155 41,2 15,8 17,8
Rata-rata 251,5 723,17 131,3 138,7 37,7 15,5 19,1
16
17
Berdasarkan data hasil tabulasi pada tabel 2 menunjukkan tinggi tanaman kopi
yang tumbuh di Desa Karang Baru Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten
Rejang Lebong Provinsi Bengkulu bahwa tanaman tertinggi pada umur 18 tahun
yaitu 349,4 cm, tanaman terendah di umur 3 tahun yaitu 158,1 cm, rata-rata
tinggi tanaman kopi adalah 251,5 cm. Data rata-rata, data tertinggi dan data
terendah tinggi tanaman pada masing-masing umur dapat dilihat pada gambar 1.
400
350
Tinggi Tanaman (cm)
300
250
200 Rata-rata
150 Tertinggi
100 Terendah
50
0
2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 17.0 18.0
Umur Tanaman (tahun)
Gambar 1. Data Rata-rata, Data Tertinggi Dan Data Terendah Tinggi Tanaman Pada
Perbedaan Umur Tanaman.
Berdasarkan data hasil tabulasi pada tabel 2 menunjukkan produksi buah kopi
yang tumbuh di Desa Karang Baru Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten
Rejang Lebong Provinsi Bengkulu bahwa produksi buah kopi terbanyak terdapat
pada tanaman umur 6 tahun yaitu 1.130,8 g, produksi yang paling sedikit
17
18
terdapat pada tanaman umur 2 tahun yaitu 194,2 g, dan produksi buah kopi rata-
rata adalah 723,1 g. Data rata-rata, data tertinggi dan data terendah produksi buah
2000
1800
Produksi Buah Kopi (g)
1600
1400
1200
1000 Rata-rata
800 Tertinggi
600
Terendah
400
200
0
2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 17.0 18.0
Umur Tanaman (tahun)
Gambar 2. Data Rata-rata, Data Tertinggi Dan Data Terendah Produksi Buah
Kopi Pada Perbedaan Umur Tanaman.
Berdasarkan data hasil tabulasi pada tabel 2 menunjukkan produksi buah kopi
lanang yang tumbuh di Desa Karang Baru Kecamatan Padang Ulak Tanding
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu bahwa produksi buah kopi lanang
terbanyak terdapat pada tanaman umur 6 tahun yaitu 211,4 g, produksi buah kopi
lanang yang paling sedikit terdapat pada tanaman umur 2 tahun yaitu 35,5 g, dan
produksi buah kopi lanang rata-rata adalah 131,3 g. Data rata-rata, data tertinggi
dan data terendah produksi buah kopi lanang pada perbedaan umur dapat dilihat
pada gambar 3.
18
19
350
Produksi Buah Kopi Lanang (g)
300
250
200
Rata-rata
150
Tertinggi
100 Terendah
50
0
2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 17.0 18.0
Umur Tanaman (tahun)
Gambar 3. Data Rata-rata, Data Tertinggi Dan Data Terendah Produksi Buah
Kopi Lanang Pada Perbedaan Umur Tanaman.
Berdasarkan data hasil tabulasi pada tabel 2 menunjukkan jumlah buah kopi
lanang yang tumbuh di Desa Karang Baru Kecamatan Padang Ulak Tanding
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu bahwa jumlah buah kopi lanang
terbanyak terdapat pada tanaman umur 6 tahun yaitu 234,6 buah, jumlah buah
kopi lanang yang paling sedikit terdapat pada tanaman umur 2 tahun yaitu 39,1
buah, dan jumlah buah kopi lanang rata-rata adalah 138,7 buah. Data rata-rata,
data tertinggi dan data terendah jumlah buah kopi lanang pada masing-masing
19
20
400
350
Jumlah Buah Kopi Lanang (buah)
300
250
200 Rata-rata
150 Tertinggi
100 Terendah
50
0
2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 17.0 18.0
Umur Tanaman (tahun)
Gambar 4. Data Rata-rata, Data Tertinggi Dan Data Terendah Jumlah Buah Kopi
Lanang Pada Perbedaan Umur Tanaman.
Berdasarkan data hasil tabulasi pada tabel 2 menunjukkan berat kering buah kopi
lanang bahwa berat kering buah kopi lanang terberat terdapat pada tanaman umur
6 tahun yaitu 58,5 g, berat kering buah kopi lanang yang paling sedikit terdapat
pada tanaman umur 2 tahun yaitu 9,9 g, dan berat kering buah kopi lanang rata-
rata adalah 37,7 g. Data rata-rata, data tertinggi dan data terendah berat kering
buah kopi lanang pada perbedaan umur dapat dilihat pada gambar 5.
20
21
120
Berat Kering Buah Kopi Lanang (g)
100
80
60 Rata-rata
Tertinggi
40
Terendah
20
0
2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 17.0 18.0
Umur Tanaman (tahun)
Gambar 5. Data Rata-rata, Data Tertinggi Dan Data Terendah Berat Kering Buah
Kopi Lanang Pada Perbedaan Umur Tanaman.
Berdasarkan data hasil tabulasi pada tabel 2 menunjukkan berat kering biji kopi
lanang bahwa berat kering biji kopi lanang terberat terdapat pada tanaman umur 6
tahun yaitu 23,3 g, berat kering biji kopi lanang yang paling sedikit terdapat pada
tanaman umur 2 tahun yaitu 3,1 g, dan berat kering biji kopi lanang rata-rata
adalah 15,5 g. Data rata-rata, data tertinggi dan data terendah berat kering biji
21
22
45
Berat Kering Biji Kopi Lanang (g)
40
35
30
25
Rata-rata
20
Tertinggi
15
Terendah
10
5
0
2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 17.0 18.0
Umur Tanaman (tahun)
Gambar 6. Data Rata-rata, Data Tertinggi Dan Data Terendah Berat Kering Biji
Kopi Lanang Pada Perbedaan Umur Tanaman.
Berdasarkan data hasil tabulasi pada tabel 2 menunjukkan persentase buah kopi
lanang bahwa persentase buah kopi lanang tertinggi terdapat pada tanaman umur
4 tahun yaitu 24,3 %, persentase buah kopi lanang yang paling rendah terdapat
pada tanaman umur 5 tahun yaitu 14,1 %, dan persentase buah kopi lanang rata-
rata adalah 19,1 %. Data rata-rata, data tertinggi dan data terendah persentase
buah kopi lanang pada perbedaan umur dapat dilihat pada gambar 7.
22
23
50
Persentase Buah Kopi Lanang (%)
45
40
35
30
25 Rata-rata
20 Tertinggi
15
Terendah
10
5
0
2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 17.0 18.0
Umur Tanaman (tahun)
Gambar 7. Data Rata-rata, Data Tertinggi Dan Data Terendah Persentase Buah
Kopi Lanang Pada Perbedaan Umur Tanaman.
terhadap bau dan rasa bubuk kopi lanang dan kopi normal.
23
24
24
25
4.2. Pembahasan
umur 2 tahun 158,2 cm dan pada umur 18 tahun 349,4 cm. Dari gambar 1 terlihat
bahwa laju pertumbuhan tanaman tertinggi umur 2 sampai 7 tahun, dengan rata-
rata pertumbuhan adalah 25,48 cm per tahun. Hal ini sesuai dengan sifat tanaman
yang mengalami pertumbuhan tinggi pada umur muda. Tanaman kopi dilokasi
Produksi kopi berkisar antara 194,2 g sampai 756 g terus meningkat dari umur 2
sampai 6 tahun. Puncak produksi terjadi pada umur 6 tahun, dan cenderung
menurun seiring bertambahnya umur. Hal ini sesuai pendapat Zainal Abidin
(2015) yang menyatakan jumlah kopi yang dipetik pada panen pertama relatif
Produksi buah kopi lanang berkisar antara 35,5 g sampai 143,2 g, dengan rata-rata
131,3 g. Persentase buah kopi lanang yang diperoleh berkisar antara 14,1 %
sampai 24,3 %, persentase buah kopi lanang tertinggi terdapat pada umur 4 tahun.
Pada umur 2 tahun diperoleh persentase kopi lanang sebanyak 18,7 % sedangkan
pada umur 18 tahun 17,8 %. Hal ini menunjukkan tidak ada koerelasi antara umur
tanaman dengan produksi buah kopi lanang. Hal ini diduga karena terbentuknya
25
26
kopi lanang lebih dipengaruhi oleh faktor kelainan genetik dan stres lingkngan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Towaha dan Sobari (2013) yang menyatakan
karenanya satu dari dua bibit didalam buah kopi menjadi puso, sehingga tersisa
satu benih yang menempati ruangan pada buah kopi, ketidak seimbangan
pengiriman zat makanan pada saat pembuahan karena pohon mengalami stres,
Karena tempat tanaman kopi yang saya amati berada didataran tinggi sehingga
memiiki faktor yang baik untuk tanaman kopi itu sendiri. Faktor yang menyebab
meningkatnya hasil yang tinggi yaitu faktor lingkungan, seperti jenis tanah,
topografi, pengelolaan, pola iklim. Dari faktor lingkungan, maka faktor tanah
iklim, yaitu hujan, suhu dan kelembaban. Ketinggian tempat sangat berpengaruh
kimia serta mutu citarasanya. Kandungan protein, kafein, lemak, dan abu yang
terkandung dalam biji kopi itu sendiri. Dan stres pada lingkngan juga sangat
di dataran tinggi yang memiliki ketinggian kurang lebih 1000 hingga 1.500 m dpl,
dan kelembaban yang tinggi, sehingga sesuai dengan syarat yang disukai oleh
tanaman kopi.
26
27
Berdasarkan uji organoleptik menunjukkan bahwa rasa dan aroma kopi lanang
lebih disukai responden dibandingkan dengan kopi normal. Hal ini karenakan
kopi lanang mempunyai ukuran yang lebih kecil dan sehingga proses
27
28
5.1. Kesimpulan
1. Produksi buah kopi umur 2 tahun 194,2 g, dan puncak produksi pada umur 6
2. Persentase buah kopi lanang berkisar antara 14,1 % sampai 24,3 %, dengan
3. Perbedaan umur tanaman berpengaruh tidak nyata terhadap produksi buah kopi
lanang.
4.2. Saran
lokasi yang berbeda dan teknis budidaya yang intensif. Serta didukung oleh data
28
29
DAFTAR PUSTAKA
29
30
Tanaman Sampel
No. Umur jumlah Rata-rata
1 2 3 4 5
1. 2 153 158 119 147 214 791 158,2
2. 3 151,5 160 154 158 167 790,5 158,1
3. 4 185 166 220 248 182 1001 200,2
4. 5 244,5 249 262 244 231 1230,5 246,1
5. 6 233 282 288,5 275 300 1378,5 275,7
6. 7 317 317 293 198 303 1428 285,6
7. 8 131 336 336 270 350 1423 284,6
8. 17 315 284 325 326 277 1527 305,4
9. 18 370 336 355 360 326 1747 349,4
Lampiran 3. Data Hasil Pengamatan Produksi Buah Kopi Per Tanaman (gram)
Tanaman Sampel
No. Umur Jumlah Rata-rata
1 2 3 4 5
1. 2 152,5 217 180 217,5 204 971 194,2
2. 3 354,5 421,5 196,5 576 220 1768,5 353,7
3. 4 141 350 740,5 434,5 483 2149 429,8
4. 5 580,5 983 1.616 1.054 962 5195,5 1039,1
5. 6 753,5 1.729 1.022 1.028 1.123 5655,5 1131,1
6. 7 1.231 1.036 870 509 1.121 4.767 953,4
7. 8 631 626 1.340 520 1.487 4604 920,8
8. 17 731 829 926 259 907 3652 730,4
9. 18 884 360 395 1.180 961 3780 756
33
Lampiran 4. Data Hasil pengamatan Produksi Buah Kopi Lanang Per Tanaman
(gram)
Tanaman Sampel
No. Umur Jumlah Rata-rata
1 2 3 4 5
1. 2 28 33 56,5 28,5 31,5 177,5 35,5
2. 3 63 113,5 57 119,5 38,5 391,5 78,3
3. 4 61 61 214,5 85,5 59 481 96,2
4. 5 118 110 188,5 171,5 104,5 692,5 138,5
5. 6 167,5 288,5 206,5 170,5 224 1057 211,4
6. 7 194,5 238,5 188,5 109,5 211,5 942,5 188,5
7. 8 91 99 184 65 274 713 142,6
8. 17 108 104 229 61 237 739 147,8
9. 18 152 76 29 231 228 716 143,2
Lampiran 5. Data Hasil pengamatan Jumlah Buah Kopi Lanang Per Tanaman
(buah)
Tanaman Sampel
No. Umur Jumlah Rata-rata
1 2 3 4 5
1. 2 35,5 36,5 57,5 36,5 29,5 195,5 39,1
2. 3 65 90 56 68,5 35 314,5 62,9
3. 4 63 70,5 200 74 56 463,5 92,7
4. 5 157 132 198,5 192,5 137,5 817,5 163,5
5. 6 79,5 343 252 186 312,5 1173 234,6
6. 7 202,5 270,5 177 154 233,5 1037,5 207,5
7. 8 117 98 200 92 376 883 176,6
8. 17 109 124 36 62 253 584 116,8
9. 18 188 92 38 193 264 775 155
34
Lampiran 6. Data Hasil pengamatan Berat Kering Buah Kopi Lanang / Tanaman
(gram)
Tanaman Sampel
No. Umur Jumlah Rata-rata
1 2 3 4 5
1. 2 6,5 10 15,5 8 9,5 49,5 9,9
2. 3 18 34 17 34 12 115 23
3. 4 17,5 25 64 23 17 146,5 29,3
4. 5 33 30,5 43 12,5 34,5 153,5 30,7
5. 6 52,5 75 48 51,5 65,5 292,5 58,5
6. 7 53,5 66 34,5 34,5 64,5 253 50,6
7. 8 27 30 62 24 98 241 48,2
8. 17 32 34 71 29 74 240 48
9. 18 42 21 10 58 75 206 41,2
Lampiran 7. Data Hasil pengamatan Berat Kering Biji Kopi Lanang Per Tanaman
(gram)
Tanaman Sampel
No. Umur Jumlah Rata-rata
1 2 3 4 5
1. 2 1,5 3,5 5 2 3,5 15,5 3,1
2. 3 7,5 15,5 7 14,5 3,5 48 9,6
3. 4 7 6,5 28 6 5,5 53 10,6
4. 5 13,5 13,5 19 5 18 69 13,8
5. 6 25,5 34,5 14 17 25,5 116,5 23,3
6. 7 20 21,5 24 16 19 100,5 20,1
7. 8 11 13 33 10 42 109 21,8
8. 17 15 15 30 12 34 106 21,2
9. 18 10 9 2 30 28 79 15,8
35
Lampiran 8. Data Hasil pengamatan Persentase Buah Kopi Lanang Per Tanaman
(%)
Tanaman Sampel
No. Umur Jumlah Rata-rata
1 2 3 4 5
1. 2 18,36 15,21 31,39 13,10 15,44 93,5 18,7
2. 3 17,77 26,93 29,01 20,76 17,5 112,0 22,4
3. 4 43,26 17,43 28,97 19,68 12,22 121,6 24,3
4. 5 20,33 11,20 11,67 16,28 10,86 70,3 14,1
5. 6 22,23 16,69 20,21 16,59 19,96 95,7 19,1
6. 7 15,81 23,03 21,67 21,51 18,87 100,9 20,2
7. 8 14,42 15,81 13,73 12,5 18,43 74,9 15,0
8. 17 14,77 12,55 24,73 23,55 26,13 101,7 20,3
9. 18 17,19 21,11 7,34 19,58 23,73 88,9 17,8
36
Gambar 10. Biji Kopi Lanang Yang Sudah Dikantong per sampel